Menikah dengan Mantan

Bab 89 \"BERTEMU KEMBALI\"



Bab 89 \"BERTEMU KEMBALI\"

Yo yo yo guys...     

Oh IYA JANGAN LUPA YANG IKUTAN CHALLENGE KE DUA SEGERA HUBUNGI AKU DI IG : CHI_HYO_KI95 ATAU FB : ACHI HYOKI95     

HAPPY READING GUYS....     

Raka kini sedang berada di salah club malam untuk menghabiskan waktunya di sana. Di bandingkan dirinya harus berdiam diri di appartement dan membuat berantakan appartement lebih baik dirinya mabuk.     

Seorang wanita yang sedari tadi sudah memperhatikan Raka dari jauh kini berdiri dari duduknya. Ia berjalan menghampiri meja Raka seraya membawa gelas minumnya. Kini ia sudah duduk di depan Raka membuat para wanita yang ada di samping Raka kini menatapnya.     

Raka pun kini menatap wanita di depannya ini yang sedang tersenyum padanya. "Kita bertemu lagi," ucap wanita itu kemudian ia meminum minumannya.     

Raka tersenyum mengejek menatap wanita di depannya ini kemudian ia kembali meminum minumannya. "Kau bilang jangan merusak tubuh dengan meminum alkohol. Lantas, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?"     

"Setidaknya gua tidak sampai mabuk seperti lo," jawab wanita itu santai dan ia kembali menegak minumannya.     

"Pergilah," ucap Raka menatap dua wanita di sisi kanan dan kirinya bergantian. Tanpa banyak membantah dua wanita itu pergi dari sana.     

"Mau apa kamu kesini?" tanya Raka dan kembali menegak minumannya kemudian ia memakan cemilan yang ada di mejanya tanpa menatap ke arah wanita yang saat ini ada di hadapannya.     

"Apa aku tidak boleh menyapamu?"     

"Ck! katakan saja apa yang kamu inginkan. Tidak perlu berbasa-basi," ucap Raka menatap wanit di depannya.     

"Hahaha... kau pikir aku wanita-wanita tadi? Dasar kau!" cibir wanita itu yang tidak lain adalah Scarlett seraya memutar malas bola matanya.     

Raka pun tidak peduli, ia menikmati makanannya dan minumannya. Tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka berdua. Mereka hanya menikmati musik malam ini saja. Ketika Scarlett berdiri dari duduknya Raka langsung mendongak menatap Scarlett.     

"Mau ke mana?" tanya Raka mendongak menatap Scarlett.     

"Minuman gua udah habis, waktunya gua pulang," ucap Scarlett sambil menggoyang-goyangkan gelas minumnya.     

Scarlett sudah membalikkan badannya dan bersiap akan melangkahkan kakinya, tetapi langkahnya terhenti ketika Raka berkata, "temani aku."     

Scarlett menolehkan kepalanya menatap Raka. "Kau bilang apa?" tanya Scarlett yang berpura-pura tidak mendengar perkataan Raka.     

"Ah, tidak. Tidak ada," jawab Raka kemudian menundukkan kepalanya setelah meminum minumannya.     

"Oh, oke," ucap Scarlett kemudian melanjutkan langkahnnya meninggalkan Raka. Raka mendongakkan kepalanya kemudian menatap punggung Scarlett yang menjauh menuju kerumunan lautan manusia yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya menikmati musik.     

Raka berdiri dari duduknya kemudian berjalan sempoyongan ke arah bartender dimana Scarlett kini sedang berdiri dan ada seorang pria yang sedang berbicara padanya. Ia terus melangkah mendekat ke arah Scarlett, beberapa orang yang tidak sengaja di tabrak Raka menggerutu kesal.     

Tapi untung saja tidak sampai menimbulkan perkelahian. "Ah, sayang," ucap Scarlett tiba-tiba dan langsung menghampiri Raka. Tanpa aba-aba Scarlett langsung memeluk pinggang Raka.     

Pria tadi yang sedang menggoda Scarlett langsung menciut ketika tahu siapa kekasih Scarlett. Beberapa orang yang sudah sering datang ke club malam ini tahu betul siapa Raka. Jika ada yang berani mengganggu Raka sudah pasti Kenan akan maju dan membuat orang yang menggangu Raka menerima akibatnya. Dan hal itu pun sebaliknya, jika ada yang mengganggu Kenan maka Raka lah yang akan maju.     

Pria itu langsung mundur dan tanpa berucap apa-apa, ia segera pergi dari sana.     

Scarlett menghembuskan napasnya lega setelah pria itu pergi. Ia pun kemudian melepaskan pelukannya di tubuh Raka. "Thank's udah nolongin gua," ucap Scarlett kemudian ia akan melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.     

Namun, baru juga selangkah Scarlet melangkah. Raka langsung menarik pinggang Scarlett dan ia peluk. Scarlett pun memekik kaget karena Raka yang tiba-tiba memeluk. Hanya sebentar dan ia pun kini hanya diam saja.     

Perlahan Raka membalikkan tubuh Scarlett agar ia bisa menatap Scarlett. "Temani aku," ucap Raka membuat Scarlett tersenyum.     

"Baiklah, tapi tidak minum. Lebih baik kita pulang sekarang," ucap Scarlett seraya tersenyum manis.     

"Hum," jawab Raka kemudian ia merangkul pundak Scarlett untuk mengajaknya pergi dari sana.     

Raka berjalan ke mobilnya dan Scarlett menghentikan langkahnya. "Aku bawa mobil, nanti aku ngikutin kamu aja dari belakang," ucap Scarlett menatap Raka.     

Raka langsung memeluk piggang Scarlett erat seperti tidak mau di tinggalkan, "Kamu naik mobilku saja. "Kunci mobilmu berikan saja pada satpam dan katakan padanya untuk mengantarkan ke appartement Raka."     

"Baiklah, kamu tunggu di sini," ucap Scarlett.     

Scarlett pun melangkahkan kakinya ke arah satpam dan memberikan kunci mobilnya pada satpam. Setelah mengatakan apa yang tadi di katakan Raka pada satpam ia pun kembali melangkah ke arah Raka. "Malam ini aku akan bersenang-senang. Seperti katamu yang ingin terbang bebas aku akan mewujudkannya," ucap Scarlett seraya tersenyum penuh arti.     

Scarlett tidak membiarkan Raka membawa mobil, Raka pun hanya menurut saja apa yang di katakan Scarlett. Ia memberitahukan alamat appartementnya dan disinilah mereka sekarang setelah menempuh waktu sekitar 45 menit. Raka langsung meraup bibir Scarlett ketika pintu appartement sudah tertutup.     

Scarlett pun membalas ciuman Raka, hingga kini mereka berada di ruang televisi. Scarlett berada di bawah Raka yang memandangnya seraya tersenyum. Raka merapihkan helaian rambut Scarlet yang menutupi wajahnya. "Apa kau ingin mengulang malam panas kita?" tanya Raka masih tersenyum menatap Scarlett.     

Ia kemudian merebahkan tubuhnya di samping tubuh Scarlett. Meletakkan kepala Scarlett di lengannya. "Apa kamu punya pengaman?"     

"Tentu saja, kamu mau rasa apa?" tanya Raka yang mengeratkan pelukan satu tangannya di pinggang Scarlett.     

"Memangnya ada rasanya?" tanya Scarlett yang kini menolehkan kepalanya untuk menatap Raka.     

"Tentu saja, apa mau langsung praktek?" tanya Raka kemudian ia mengendus-endus leher Scarlett.     

"Tapi aku tidak mau disana lagi, itu terlalu sakit," ucap Scarlett yang kini sehingga ia bisa leluasa menatap wajah tampan Raka.     

Scarlett yang sering memepermainkan banyak pria kini ia tertarik pada Raka. Mungkin karena Raka satu-satunya pria yang sudah menyentuh tubuhnya dan memberikan sakit yang nikmat. Rasa sakit dan nikmat melebur menjadi satu dan itu baru pertama kali Scarlett rasakan.     

Raka sudah memejamkan matanya dan suara dengkuran halus itu terdengar. Scarlett mengerjap-ngerjapkan matanya menatap Raka yang terlelap. "Ini orang tidur?" tanyanya menatap Raka serius.     

"Ka," pamggil Scarlett seraya menepuk pelan pipi Raka.     

Raka tidak bangun ia malah merapatkan tubuhnya pada Scarlett kemudian ia berkata. "Jangan tinggalkan aku sendiri, aku enggak mau sendiri."     

Scarlett terdiam mendengarkan ucapan Raka. "Apa wanita itu begitu spesial hingga ia seperti ini?" tanya Scarlett yang merasakan pelukan Raka mengerat.     

Hatinya yang tidak pernah mempedulikan perasaan seorang pria entah kenapa menjadi sakit mendengar ucapan Raka. Ia merasa iri karena Raka begitu mencintai wanita itu, sedangkan dirinya. Tidak ada pria yang benar-benar serius padanya. Scarlett yang bebas dan sering memmpermainkan pria nyatanya ada sisinya yang lain yang mengingakn cinta yang tulus.     

Ia memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. "Tetaplah tertidur disana? Kau akan kesakitan jika kau bangun," ucap Scarlett seraya memegangi kepalanya yang semakin sakit. Tidak lama ia pun memejamkan matanya dan tertidur dengan posisi di dalam pelukan Raka.     

TBC...     

YO YO YO... JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KOMENT DAN POWER STONENYA YA GUYS... BTW BELI PRIVI KU DONG GUYS... CUMA BUTUH 1 KOIN AJA KOK UNTUK BUKANYA. DI BUKA YA GUYS... HEHEHE...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.