Menikah dengan Mantan

Bab 126 \"PERSIAPAN\"



Bab 126 \"PERSIAPAN\"

HUYE…. HULA HULA GUYS… UP AGAIN.. MAAF YA… KALAU MASIH BANYAK PAKEK BANGET TYPO YANG BETEBARAN.     

GUYS… SEKUYLAH MERAPAT GUYS… BTW BANTU AKU DENGAN KASIH HADIAH + POWER STONENYA YUK GUYS… KALIAN BISA HUBUNGIN AKU JIKA BANYAK YANG KALIAN KASIH KE AKU. DARI BULAN LALU MASIH BANYAK YG TIDAK BERMINAT SEPERTINYA KARENA TAKUT AKU BOHONGI YA. SO, SEKARANG KALIAN LANGSUNG AJA KOMENT DI SINI. HUBUNGI AKU DI SINI JIKA MEMANG KEMARIN KALIAN IKUTAN YA GUYS…     

HAPPY READING….     

Hari hari berlalu, tidak terasa sekitar 3 minggu lagi pernikahan Kenan dan Qia akan di laksanakan. Hubungan Kenan dan Qia selalu saja ada pertengkaran yang terjadi dan semua akan berakhir dengan permintaan maaf.     

Persiapan pernikahan pun sudah 90 persen dan tinggal menyebar undangan saja. Hari ini Qia dan Kenan akan mencoba baju pernikahan. Carla ikut menemani mereka mencoba baju pernikahan. Baju pernikahan yang sudah di pesan itu sebelumnya pas di tubuh Qia, tetapi hari ini sedikit kebesaran. Carla pun meminta untuk di kecilkan karena ia tidak suka jika baju yang di pakai Qia akan kebesaran jika di pakai dan tidak akan cantik jika di foto.     

"Enggak perlu, Ma. Nanti kalau badan Qia gemuk lagi malah ke susahan. Jadi, enggak perlu di kecilin," ucap Qia.     

"Apa yang di katakana Qia benar. Tidak perlu di kecikan, nanti jika tubuh Qia kembali besar maka tidak akan ke susahan," ucap Kenan memberi pengertian.     

Carla pun akhirnya mengikuti saja apa yang di mau Qia dan Kenan. Setelah selesai dengan pakaiannya mereka pun pergi untuk makan siang karena memang mereka pergi sebelum makan siang sudah harus sampai di butik. Mereka pergi ke restorant Italia, Qia aslinya malas pergi ke restourant Italia tetap karena sudah pilihan Carla jadi ia mau tidak mau ikut saja.     

Qia memesan spaghetti ogliolio, Kenan pun memesan hal yang sama sedangkan Carla memesan lasgna. Kenan kini sudah sibuk dengan gadgetnya begitu juga dengan Carla. Qia hanya memandangi Kenan dan Carla bergantian karena gerakan mereka tanpa sadar banyak kesamaan. Jika di pikir-pikir lagi Kenan ini memiliki sikap yang hampir sebelas dua belas dengan ibunya.     

Hanya bedanya Kenan bukan pria yang mudah untuk membuka hati untuk orang baru sedangkan mamanya lebih mudah untuk menerima orang baru di hidupnya. Beberapa kesama Kenan dan Carla adalah mulut mereka yang begitu mulus jika menghina seseorang. Perkataan mereka yang tanpa sadar menyakiti orang lain itu tidak di pedulikan sama sekali dengan mereka.     

Jadi, menurut Qia Kenan sebenarnya adalah perwujutan dari Carla tapi dalam perwujutan seorang pria. Untuk masalah setia, mungkin Kenan meniru dengan Papanya yang mencintai mamanya sampai akhir. Walau papanya sudah menikah lagi, tetapi cinta papanya pada mamanya itu masih sama. Itu yang Qia simpulkan setelah mendengar curahan hati Kenan ketika mereka SMA dulu.     

Makanan mereka akhirnya datang dan mereka mulai menyantap makanan mereka. Tidak ada percakapan di antara mereka membuat Qia begitu bosan. Selesai makan pun Kenan langsung meminta bill pembayaran. Qia hanya mampu melongo karena mereka baru saja selesai makan. Makanan mereka pun belum turun ke lambung dan ini Kenan sudah tanya berapa tagihannya.     

Kenan kemudian memberikan uang pada pelayan yang mengantarkan bill padanya. Setelah itu, ia berdiri dari duduknya membuat Qia mendongakkan kepalanya untuk menatap Kenan. "Kita pulang sekarang," ucap Kenan seraya mengulurkan tanganya pada Qia.     

Qia terdiam menatap uluran tangan Kenan. "Ah, mama juga harus segera pergi," ucap Carla membuat Qia dan Kenan kini menatap ke arahnya.     

Tanpa menunggu jawaba dari Kenan, Carla berdiri dari duduknya. "Mama pulang duluan, ya," ucap Carla seraya tersenyum menatap Qia.     

"Iya, ma," jawab Qia canggung.     

Carla pun pergi dari sana meninggalkan Qia dan Kenan sendirian. Qia kemudian berdiri daru duduknya. "Qia harus pulang, kak," ucap Qia seraya menatap Kenan.     

"Kita bareng saja, aku pun ada perlu dengan Raka," ucap Kenan dengan wajah seriusnya. Qia pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.     

Mereka berdua jalan beriringan untuk menuju parkiran. Sampai di parkiran mereka pun segara masuk ke dalam mobil. Qia masuk mobil begitu pula dengan Kenan yang masuk mobil. Mereka memasang seatbelt masing-masing.     

Setelah itu Kenan menghidupkan mesin mobilnya. Qia pun memeluk tubuh Kenan dan menyandarkankepalanya di bahu Kenan. Qia hanya memejamkan matanya saja tanpa mau mengobrol apapun dengan Kenan.     

Kenan pun memaklumi saja dengan apa yang Qia lakukan saat ini. Sesekali Kenan akan mengusap kepala Qia dengan sayang. Tanpa terasa akhirnya mereka sampai di perusahaan yang di pimpin oleh Raka. Kenan membiarkan saja Qia yang masih tertidur. Perlahan ia merubah posis tangannya yang di peluk Qia menjadi memeluk Qia.     

Qia pun semakin nyaman dengan dada bidang Kenan hingga ia tidak terusik sama sekali dengan gerakan Kenan yang kini sedang memeluknya. Kenan pun sedikit menurunkan jok mobilnya supaya tubuh Qia tidak akan keram ketika bagun dan tetap akan baik-baik saja . Sekitar tiga puluh menit, pada akhirnya Qia membuka mata.     

Qia mengerjapkan matanya untuk membiasakan matanya dari sinar matahari yang masuk retina matanya. Telinga Qia bisa mendengar degup jantung yang saat ini ia sedang peluk tubuhnya. "Sudah bangun, hum?" tanya Kenan seraya tersenyum menatap Qia.     

Qia pun segera menjauhkan tubunya dari Kenan. Kemudian ia pun menatap Kenan dengan tatapan mata tidak tahu apa artinya. "Kenapa enggak bangunin aku, kak?" tanya Qia kemudian ia mengusap matanya yang masih terasa sangat berat.     

Ia masih sangat mengantuk, rasanya ingin tidur kembali. Namun, itu tidak bisa tidur karena ia harus bekerja.     

"Kalau masih mengantuk, kamu tidur lagi saja," ucap Kenan seraya tersenyum karena melihat Qia yang sepertinya masih mengantuk.     

"Kerj,a kak," jawab Qia seraya memutar malas bola matanya.     

"Ya udah, kamu libur aja hari ini," ucap Kenan dengan santainya. Qia menatap malas Kenan, bisa-bisanya dengan mudah Kenan berkata seperti itu     

Tanpa berkata apapun, Qia pun membuka pintu mobil dan segera ke luar dari mobil. Ia kemudian berlari untuk segera masuk ke kantor. Ia tidak mau masuk bersamaan dengan Kenan, jadi ia segera berlari. Kenan hanya bisa menghela napasnya melihat tingkah Qia yang terlihat seperti anak kecil karena ia berlarian.     

Kenan pun mulai melangkahkan kakinya untuk berjalan ke arah pintu masuk kantor. Ada hal yang akan kenan lakukan pada Raka, salah satunya adalah tentang pekerjaan yang harus Raka lakukan. Ada perusahaan yang ingin susana penginapan mewah yang ada di daerah Lombok miliknya berubah. Dan perusahaan sudah memesan furniture dari perusahaan Kenan.     

Kenan pun menawarkan bantuan untuk mendesain interior penginapan mewah itu agar menggunakan perusahaan anak cabangnya yang bisa membantu mendesainya.     

TBC…     

YE YE YE…. BANYAKIN KOMENT , POWER STONE DAN HADIAHNYA YA GUYS… KU TUNGGU KALIAN SEMUA… MMMUAACHHH….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.