Langit Sembilan Bintang

Kedatangan Zun Dewa!!



Kedatangan Zun Dewa!!

Ye Rou memiliki perasaan yang kuat terhadap Ye Chen, dan selalu ingin melindungi pemuda tersebut. Seperti saat Meridian Ye Chen terputus.     

Sudah lebih dari sepuluh tahun ia menyimpan perasaan tersebut di dalam hatinya.     

Kemudian sosok Ye Chen terlihat melangkah ke arah Ye Rou sembari tersenyum kecil.     

Ye Rou terkejut saat merasakan Xuan Qi yang luar biasa di tubuh Ye Chen. Padahal baru sepuluh hari tidak bertemu, tapi kultivasi Ye Chen sudah menerobos ke tingkat Zun energi.     

Ye Chen juga merasakan kekuatan yang jernih di tubuh Ye Rou, seperti ada suatu energi yang membuat orang tenang. Dan perasaan itu membuat Ye Chen merasa sangat nyaman dan rileks. Saat bersama dengan Rou'er, ia tidak merasa terbebani, dan merasa sangat nyaman serta senang.     

"Rou'er, bagaimana kalau kamu pergi saja dari sini, dan kembali ke negara Xiwu? Untuk apa melindungi Sekte Api Merah?" Ye Chen berkata sambil melirik para murid Sekte Api Merah.     

Ye Rou kemudian tersenyum dan menggelengkan kepala, ada kebahagiaan serta perasaan terpaksa bertahan yang tersirat di matanya. Demi bisa mengejar langkah Ye Chen, ia rela mempertaruhkan nyawanya, dan masuk ke dalam Gunung Ilusi Bulan yang terlarang, dan berkultivasi di sana setiap hari. Jadi mana mungkin ia akan menyerah di tengah jalan.     

"Aku tidak akan memaksa kalau kamu memang ingin tinggal di sini." Ye Chen berkata sambil mengangkat bahunya, sementara Rou'er hanya terdiam. Rou'er adalah wanita yang lemah lembut namun sangat berprinsip.     

"Kak Ye Chen, syukurlah Kakak kembali dengan selamat." Ye Chen mungkin tidak bisa membayangkan betapa senangnya Ye Rou saat ini.     

Di sisi lain, tepatnya di puncak gunung sekte api merah, ada lebih dari sepuluh bayangan yang terlihat terbang menghampiri tempat Ye Chen dan Rou'er. Orang-orang itu adalah para ahli tingkat energi, salah satunya adalah Ye Zong.     

Ketika Ye Zong melihat Ye Yan babak belur, ia berkata dengan panik kepada Ye Chen, "Mohon ampuni dia!" Sebenarnya ia merasa terkejut saat melihat seorang bocah berusia lima tahun bisa menghajar Ye Yan sampai tidak berdaya, padahal ia tahu betul kekuatan Ye Yan.     

Setelah berpikir sejenak, dan menyadari bahwa Ye Zong adalah ayah Rou'er, ia pun memutuskan untuk mendengarkan permintaan orang tersebut, "Xiaoyi, berhentilah."     

"Baiklah kalau begitu." Xiaoyi pun segera berhenti dan pergi ke samping Ye Chen. Padahal ia sudah susah payah bertarung, dan masih belum puas bergerak, tapi sudah disuruh berhenti lagi.     

Sementara itu, wajah Ye Yan terlihat bengkak dan sangat mengenaskan. Ia dihajar oleh anak berusia lima tahun, di depan seluruh generasi muda sektenya. Ini adalah pukulan yang sangat besar baginya, ia lalu menatap Ye Chen dan Xiaoyi dengan penuh kebencian.     

Tapi Ye Chen sama sekali tidak memedulikan tatapan tersebut.     

Usia Ye Yan jauh melebihinya, kultivasinya juga sudah sulit untuk meningkat lagi, dan cepat atau lambat, orang itu pasti akan meninggal. Sedangkan Ye Chen sedang berada dalam masa puncaknya, perkembangan kultivasinya sangat cepat, dan ia tak perlu waktu lama pasti akan mencapai tingkat yang tak bisa dibayangkan oleh Ye Yan. Pemuda itu bahkan sudah pernah menantang ahli tak berawal, jadi mana mungkin ia takut dengan seorang ahli Zun energi seperti Ye Yan?     

Beberapa ahli Zun energi dari Sekte Api Merah maju ke depan dan memapah tubuh Ye Yan, sambil menatap Ye Chen dengan marah.      

"Keterlaluan, beraninya melukai tetua tertinggi dari Sekte Api Merah di tempat ini!"     

"Tetua telah dilecehkan di sektenya sendiri, ini adalah penghinaan bagi sekte kita. Aku mohon agar Kepala Sekte menurunkan perintah untuk membunuh orang itu!" Ujar semua ahli Zun energi yang ada di sana pada Ye Zong.     

Ye Zong mengerutkan dahinya lalu melihat Rou'er. Setelah Rou'er keluar dari gunung terlarang, ia sudah menjadi harapan bagi Sekte Api Merah. Tapi kalau Sekte Api Merah menyerang Ye Chen, mungkin Rou'er akan meninggalkan sekte. Ye Zong mengerti sifat putrinya, tapi para tetua sekte sudah sangat marah, dan mereka juga sulit untuk dihadapi.     

"Apa? Aku tidak menghormati orang? Bukankah tidak ada yang lebih meremehkan orang lain daripada kalian, para Tetua Sekte Api Merah? Lagi pula, nenek tua ini yang mentang dan menyerangku duluan. Kenapa kalian memutar balikkan fakta? Ayo sini kalian semua, hadapi aku!" Ye Chen maju selangkah dan menatap lurus pada semua ahli Zun energi di Sekte Api Merah yang ada di sana.     

Ketika Ye Rou ingin membantu Ye Chen bicara, pemuda itu justru menghalanginya sembari tersenyum datar padanya, "Beberapa orang ini tidak akan bisa mengalahkanku."     

Ye Chen tetap tenang saat menghadapi lebih dari sepuluh ahli Zun energi, dan Ye Zong juga dapat merasakannya. Setelah melalui banyak peristiwa, ia bisa melihat kalau Ye Chen sama sekali tidak takut dengan Sekte Api Merah, dan itu membuatnya menghela napas dalam hati. Lalu ia pun mengayunkan tangan untuk memberikan isyarat agar para tetua itu mundur, "Cukup sampai di sini saja, jangan memperpanjang masalah ini."     

"Kepala sekte, kenapa Anda membiarkan masalah ini begitu saja?"     

"Benar sekali Kepala sekte, aku adalah Tetua Sekte Api Merah yang dilukai di dalam sekte-ku sendiri . Tapi Kepala sekte tidak mau menindaklanjuti masalah ini. Kalau sampai hal ini tersebar, mau ditaruh dimana muka Sekte Api Merah?"     

Semua tetua di sana merasa tidak puas, bahkan ada beberapa yang terlihat begitu marah.     

Ye Chen mendengus dua kali saat mendengar perkataan Ye Zong, ia bukanlah orang yang berbuat onar tanpa sebab. Ia menyuruh Xiaoyi meladeni Ye Yan karena nenek tua itu terlalu menyebalkan. Dan kalau pun Sekte Api Merah bersikeras untuk mengusutnya, Ye Chen tidak akan takut, tapi karena Ye Zong yang adalah Ayah Ye Rou, Ye Chen pun memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah ini.     

Ye Zong sudah mengurus Tetua Sekte Api Merah, dan membuat mereka semua harus memendam amarah. Lalu mereka menatap Ye Chen dengan tatapan penuh kebencian.     

Ketika mereka berbicara, ada sebuah tekanan yang sangat kuat menyelimuti mereka, Ye Zong dan lainnya langsung tahu kalau itu adalah energi dari ahli Zun dewa.     

"Formasi pelindung gunung, bergerak!" Ye Zong yang terkejut pun segera menggerakkan formasi pelindung gunungnya. Kemudian angin dan awan terlihat mulai bergejolak di atas gunung api merah, lalu ada puluhan ribu pedang yang beterbangan. Pedang-pedang itu adalah harta karun spirit tingkat satu dan dua. Mengumpulkan puluhan ribu pedang harta karun spirit tingkat satu dan dua merupakan hal yang sulit dilakukan bagi Sekte Api Merah.     

Semua murid sekte tersebut pun mendongak, dan melihat dua bayangan yang melayang di udara, sedang menatap ke arah mereka yang ada di bawah. Ada kekuatan yang mengerikan di sekitar tubuh kedua orang tersebut.     

Ahli Zun dewa!     

Dua orang ahli Zun dewa datang ke Sekte Api Merah! Ye Zong tidak terkejut tapi merasa sedih dan takut, akhirnya datang juga?     

"Saudara Zong, bukankah kekuatanmu pasti bisa membunuh Sekte Api Merah sebelum mereka menggerakkan formasi pelindung gunung ini?" Tanya salah seorang ahli Zun dewa dengan nada datar.     

Suara orang ini terdengar familiar, Ye Chen pun mendongak, ternyata itu adalah Fu Yu. Ye Chen tersenyum, ia tak menyangka kalau Kerajaan Penegak Hukum juga akan ikut campur.     

Ye Chen tahu setelah menara jiwa ditutup, orang-orang dari Kerajaan Cang Lan pasti akan datang ke Sekte Api Merah, sehingga ia sengaja memburu waktu sebelum mereka datang. Tapi ia menyangka mereka akan datang secepat ini, apalagi sampai membawa Fu Yu.     

Mendengar perkataan Fu Yu, Zong Chengtian berkata dengan tenang, "Sekte Api Merah mengira mereka bisa melawanku dengan formasi pelindung gunung mereka. Aku akan membuat mereka tahu kalau formasi pelindung gunung ini hanyalah sampah, dan aku bisa menghancurkannya kapanpun!"     

Zong Chengtian kemudian melanjutkan ucapannya, "Sekte Api Merah awalnya memiliki formasi pelindung gunung yang lebih kuat, yang menggunakan pedang harta karun spirit tingkat delapan. Tapi formasi itu sudah dihancurkan orang ratusan tahun yang lalu, dan seluruh pedang harta karun spirit di dalamnya direbut oleh orang. Sedangkan formasi pelindung gunung yang sekarang hanyalah sebuah formasi pedang yang menggunakan pedang tidak terpakai saja. Bukankah ini namanya meremehkanku dan Kerajaan Cang Lan?"     

Dua orang ahli Zun dewa tersebut sedang berbincang, mereka sama sekali tidak memedulikan Sekte Api Merah. Suara yang berat kedua orang tersebut, terdengar menggema dan membuat gendang telinga para murid dari Sekte Api Merah yang kultivasinya rendah, langsung pecah dan membuat darah terlihat berceceran.     

Sementara orang lain tampak tercekat dan sulit bernapas. Bahkan untuk melangkah pun mereka kesulitan, inikah kekuatan ahli Zun dewa?     

Kemudian Ye Rou memaksakan diri untuk mendongak, walaupun ia belum bisa menandingi ahli Zun dewa, tapi ia tidak akan mundur.     

"Kak Ye Chen, cepat pergi. Kalau sampai mereka tahu kamu di sini, dia pasti tidak akan melepaskanmu." Ujar Ye Rou dengan panik sambil menarik-narik lengan Ye Chen.     

"Tidak apa." Ucap Ye Chen yang berusaha untuk menghibur Ye Rou sambil tersenyum.     

Namun Ye Rou terlihat bingung saat melihat ekspresi Ye Chen yang santai. Musuh besar sudah ada di depan mata, tapi kenapa Ye Chen bisa bersikap setenang ini?     

Dua orang ahli Zun dewa itu benar-benar meremehkan Sekte Api Merah. Ye Zong menggenggam pedang di tangannya sampai berkeringat, formasi pelindung gunung adalah harapan terakhirnya, entah formasi itu bisa menghadapi dua orang ahli Zun dewa tersebut atau tidak.     

Sekte Api Merah adalah warisan dari leluhurnya, jadi mana mungkin Ye Zong meninggalkannya? Sebagai kepala sekte, ia harus tinggal. Kemudian ia menatap Ye Rou dan berkata, "Ada beberapa generasi muda yang sudah aku antar agar meninggalkan Sekte Api Merah, Rou'er, cepatlah pergi bersama Ye Chen. Kalau sekte ini musnah, klan Ye negara Zhongyang kita masih bisa diselamatkan."     

Rou'er menggelengkan kepala dengan yakin tanpa mengatakan apapun. Ibunya memperlakukannya dengan baik, dan walaupun hubungannya dengan sang ayahnya masih sedikit asing, tapi tetap saja hubungan darah lebih kental daripada air. Bagaimana mungkin ia tega meninggalkan orang tuanya?     

Ye Chen menghela napas, ia mengerti maksud hati Rou'er. Begitu wanita itu sudah membuat keputusan, maka tidak ada orang yang bisa mengubahnya lagi. Karena itulah, apapun yang terjadi, ia akan melindungi Rou'er. Walaupun Ye Chen tidak menyukai sekte ini, tapi mereka tetaplah satu kesatuan yakni Klan Ye. Tentu saja ia tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja.     

"Kepala Kerajaan Zong, ada kesalahpahaman di antara Sekte Api Merah dan Kerajaan Cang Lan, aku mohon Kepala Kerajaan Zong memaafkan dan melepaskan Sekte Api Merah." Ujar Ye Zong yang memohon dengan tulus.     

"Salah paham? Putraku Zong Yi terluka parah di Sekte Api Merah, apakah itu juga termasuk salah paham?" Balas Zong Chengtian.     

"Kepala Kerajaan Zong, ini benar-benar salah paham, yang melukai tuan muda Zong Yi bukanlah Sekte Api Merah, melainkan dia! Ini dia orangnya!" Tiba-tiba Ye Min terbang mendekat sambil berteriak dan menunjuk Ye Chen. Ye Min sudah ketakutan dihadapkan dengan ahli Zun dewa seperti Zong Chengtian, karena ia hanyalah ahli Zun langit. Ia hanyalah seekor semut di depan ahli Zun bumi, apalagi Zun langit.     

Zong Chengtian kemudian menatap Ye Chen, dan bertany,: "Kepala sekte Ye Zong, apa itu benar?"     

Ye Zong menatap Ye Chen, lalu ia menatap Rou'er yang menggeleng-gelengkan kepala dan berkata, "Kepala Kerajaan Zong, Zong Yi terluka dalam pertandingan bela diri, waktu itu semua sekte besar juga melihat kalau kejadian itu tidak ada hubungannya dengan generasi muda. Aku, mohon agar Kepala Kerajaan Zong bisa mengerti."     

Ye Chen tercengang setelah mendengar ucapan Ye Zong, yang masih bersikap baik dan tak mengorbankan Ye Chen di saat seperti ini. Hal ini membuat Ye Chen merubah penilaiannya terhadap Ye Zong.     

"Huh, kecelakaan saat pertandingan katamu!" Ujar Zong Chengtian yang kemudian mendengus marah. Lalu muncul sebuah energi tak berbentuk yang menyerang Ye Zong hingga terdorong mundur beberapa langkah, bahkan sampai memuntahkan darah segar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.