Naik Ranjang
Naik Ranjang
Namun mereka puas walaupun hanya bisa melihat Tantai Ling dari kejauhan.
Setelah Bi Mie muncul, satu per satu dari mereka menarik kembali rasa sukanya pada Tantai Ling, dan merasa bahwa Bi Mie adalah satu-satunya orang yang sepadan dengan wanita tersebut. Bi Mie masih muda tapi sudah menjadi ahli nomor satu, namun tetap lembut dan sopan, serta tegas dalam mengambil keputusan. Selain itu, pernikahan antara Keturunan Guntur dan Makhluk Laut berarti penyatuan dua kekuatan, dan mereka pasti akan bisa melampaui kekuatan Kerajaan Penegak Hukum.
Baik kekuatan klan atau kekuatan Bi Mie sendiri, keduanya jauh melebihi Ye Chen.
Tapi… Jangan-jangan Tantai Ling tidak menyukai Bi Mie dan malah menyukai Ye Chen yang lemah ini?
Para tetua tersebut menebak-nebak dalam hati, dan di antara mereka yang belum terlalu berusia serta masih lajang pun merasa cemburu. Namun mereka tidak bisa berdekatan dengan Tantai Ling. Padahal mereka rela mati demi mendapatkan kesempatan tersebut.
Hanya saja, begitu mereka memikirkan ekspresi wajah dingin Tantai Ling, keberanian mereka pun langsung lenyap seketika. Mereka hanya bisa menunduk dan berlutut di hadapan Tantai Ling, bahkan tidak berani menatap mata wanita itu, apalagi bersikap tak berani kurang ajar.
Saat mereka menebak-nebak dalam hati dan berbincang lirih, tiba-tiba terdengar suara dengusan bernada dingin.
"Maaf, Yang Mulia!"
"Maaf, Yang Mulia!" Beberapa tetua tersebut langsung berlutut satu per satu untuk memohon ampun.
Tantai Ling tidak mungkin membaca pikiran mereka, kan? Mereka ketakutan bahkan sampai berkeringat dingin. Kalau sampai Tantai Ling marah dan membunuh mereka, mereka juga tidak akan berani melawannya.
Ye Chen yang berbincang dengan Tantai Ling pun tiba-tiba terlihat kebingungan saat melihat ekspresi aneh wanita tersebut, "Ada apa? Apa kamu menemukan sesuatu?"
Tantai Ling segera merubah ekspresi wajahnya agar terlihat normal, lalu menggelengkan kepalanya. Para tetua ini berani sekali berpikiran macam-macam tentangnya dan Ye Chen, benar-benar keterlaluan. Hal ini membuat hati Tantai Ling terguncang, namun kembali tenang lagi dalam waktu singkat.
Perbincangan para tetua tersebut sangat membosankan, dan Tantai Ling tidak akan menghiraukan omongan orang lain tentang dirinya. Memangnya kenapa kalau ia membiarkan Ye Chen masuk ke istananya? Lagi pula ia merasa hubungan mereka cukup dekat, dan ia nyaman dengan Ye Chen. Karena pemuda itu adalah satu-satunya orang yang enak diajak mengobrol, hanya sebatas itu.
Mungkin ia masih tidak mengerti apa keistimewaan Ye Chen.
"Menurut kabar yang beredar, Bi Mie dari Keturunan Makhluk Guntur akan menikah denganmu, tapi sepertinya kamu tidak menyetujuinya. Sebelumnya, saat aku melihat Bi Mie di dalam kristal bintang, menurutku dia adalah pemuda berbakat, dan merupakan ahli nomor satu di daratan timur." Ujar Ye Chen, tapi tidak ada maksud apapun di dalam ucapannya. Semua itu murni karena ia memang memiliki penilaian yang cukup bagus terhadap Bi Mie.
Mendengar ucapan Ye Chen, Tantai Ling pun menatap pemuda itu dengan sedikit membelalakan mata.
Ye Chen pun segera menghentikan ucapannya dan meraba hidungnya dengan canggung, begitu melihat ekspresi kesal di wajah Tantai Ling. Apakah ucapannya tadi sudah menyinggung Tantai Ling? Kenapa ekspresi wajah wanita itu langsung berubah menjadi dingin? Lebih baik jangan membahas hal ini lagi. Beruntung Tantai Ling tak menatapnya dengan tatapan membunuh. Kalau tidak, mungkin Ye Chen sudah mati sekarang.
"Aku sudah tahu mengenai Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum. Kembalilah, saat kami akan menyerang reruntuhan itu, aku akan memberitahumu." Ujar Tantai Ling dengan nada dingin.
Wanita tersebut tidak mungkin marah karena ucapan Ye Chen tadi, kan? Ye Chen bahkan tidak mengerti apakah ada yang salah dengan ucapannya. Ternyata semua wanita memang berpikiran sempit, termasuk ratu laut utara ini.
"Baiklah, aku pergi dulu kalau begitu. Berhati-hatilah." Lagi pula, tujuan kedatangannya juga sudah tersampaikan, jadi Ye Chen segera berpamitan dan terbang melesat keluar dari istana.
Ketika Ye Chen benar-benar sudah pergi, entah kenapa Tantai Ling merasa sedikit bersedih.
Ye Chen melewati segel dan terbang keluar istana. Lalu ia mendongak untuk melihat Zhenyan sedang menunggu di kejauhan.
"Apakah Tuan sudah akan kembali?" Tanya Zhenyan dengan hormat.
Zhenyang bersikap sangat segan pada Ye Chen, dan Ye Chen menganggap hal ini sebagai hal yang wajar karena ia baru datang. Awalnya, Zhenyan mengira Ye Chen hanyalah seseorang yang ingin bertemu dengan Tantai Ling saja, tapi sekarang ia sudah tahu kalau pemuda tersebut adalah teman dari Tantai Ling, tentu saja sikapnya sedikit berubah.
"Benar." Ye Chen berkata seraya mengangguk.
"Mari ikuti denganku." Zhenyan kemudian membawa Ye Chen pergi.
Walaupun telah terjadi beberapa hal yang tidak menyenangkan dengan tetua tertinggi, tapi Ye Chen memiliki kesan yang cukup bagus terhadap Klan Makhluk Laut.
Zhenyan pun mengantar Ye Chen sampai ke tepi laut.
"Apa aku boleh menanyakan sesuatu?" Zhenyan ingin bertanya tapi ia tidak berani.
"Tanya saja, masalah apa?" Ye Chen menganggukkan kepala, ia cukup menyukai Zhenyan.
"Saat Tuan berada di istana dalam, apakah Tuan naik ke ranjang dengan Yang Mulia?" Zhenyan bertanya dengan hati-hati.
"Apa? Naik ke ranjang?!" Ye Chen nyaris pingsan setelah mendengar pertanyaan tersebut. Apa yang sebenarnya orang-orang pikirkan? Padahal ia hanya bertamu sebentar, tapi mereka sudah berpikir macam-macam seperti ini.
Zhenyan pun paham setelah melihat ekspresi Ye Chen, lalu ia menganggukkan kepala, "Aku paham sekarang."
Sebenarnya, ketika mendengar ucapan Zhenyan, Ye Chen ingin sekali menanyakan apa yang orang itu pahami.
"Aku mewakili Klan Makhluk Laut ingin berterima kasih pada Tuan! Yang Mulia adalah ahli yang paling kuat di dalam klan kami, dan merupakan orang yang paling berbakat selama yang ada di dalam klan kami dalam ribuan tahun ini. Tuan sendiri juga berbakat, dan kalau Yang Mulia mengandung anak Tuan, anak itu pasti akan menjadi ahli paling kuat di Klan Makhluk Laut." Zhenyan berkata sambil meletakkan tangan kanannya di dada, ia terlihat sangat tulus.
Sementara Ye Chen tidak bisa berkata-kata saat menghadapi sikap Zhenyan. Ia tidak tahu harus bagaimana. Pikiran makhluk laut ini sedikit aneh, padahal Ye Chen baru bertamu sebentar, tapi kenapa orang-orang bisa berpikiran sejauh itu? Bahkan sampai sudah membahas soal anak.
"Menurutku, kalian sudah salah paham." Ucap Ye Chen yang kemudian tertawa pahit.
"Salah paham?" Zhenyan merasa penasaran dan bertanya lagi, "Tidak ada yang boleh masuk ke istana dalam, tapi Tuan bisa memasukinya. Bukankah itu berarti Tuan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Yang Mulia?"
Ye Chen langsung mengerti kenapa semua orang bisa sampai berpikiran sejauh ini setelah
mendengar ucapan Zhenyan barusan.
Tantai Ling dan tiga tetua tertinggi itu sedikit berselisih karena masalah pernikahannya dengan Keturunan Makhluk Guntur. Tantai Ling tidak bersedia menikahi Bi Mie, tapi ia membiarkan Ye Chen masuk ke istana. Itu adalah salah satu cara untuk menunjukkan penolakannya pada Tiga Tetua Tertinggi.
Dan yang terjadi setelah Ye Chen masuk ke sana adalah, semua orang di Klan Makhluk Laut salah paham. Mereka mengira bahwa Ye Chen dan Tantai Ling sudah tidur bersama, karena istana dalam adalah kamar pribadi Tantai Ling!
Tantai Ling sudah menjebak Ye Chen!
Setelah memahami situasinya, Ye Chen pun merasa kesal sekali.
Kalau sampai Bi Mie tahu ada orang yang masuk ke dalam kamar pribadi Tantai Ling, bukankah pria itu akan menggila? Kalau hubungan Klan Makhluk Guntur dan Makhluk Laut memburuk, mungkin beberapa tetua tertinggi Klan Makhluk Laut akan menyalahkan Ye Chen, kan?
Bi Mie merupakan ahli terkuat di daratan timur, dan Tiga Tetua Tertinggi di Klan Makhluk Laut adalah ahli pandangan jiwa!
Ye Chen tak tahu harus berkata apa lagi setelah menyadari bahwa dirinya sudah membuat marah para ahli pandangan jiwa.
Tapi semuanya sudah terjadi, dan sudah terlambat untuk menyesalinya. Walaupun ia mengatakan bahwa dirinya dan Tantai Ling tidak melakukan apa-apa, mungkin tidak ada orang yang akan mempercayainya. Kali ini ia benar-benar dijebak oleh Tantai Ling!
Kalau sampai Bi Mie dan Tiga Tetua Tertinggi itu benar-benar datang mencarinya, lalu ia tidak bisa melawan mereka lagi, maka ia terpaksa harus berlindung di balik Tantai Ling. Siapa suruh wanita itu tidak memberitahunya dan membuatnya menjadi kambing hitam?
Dan yang membuat Ye Chen lebih kesal lagi adalah, semua orang telah mengira dirinya "ditiduri" oleh Tantai Ling. Hal ini benar-benar menindas harga dirinya sebagai seorang pria!
Ye Chen memutar matanya, tiba-tiba ia tersenyum licik dan ingin membalas Zhenyan!
Ia terlihat mengamati Zhenyan. Dari penampilannya, Ye Chen tahu kalau Zhenyan adalah orang yang lugu. Ia kemudian tertawa dan berkata, "Meskipun Yang Mulia kalian selalu bersikap dingin, tapi sebenarnya ia sangat lembut." Ye Chen berkata sambil menunjukkan ekspresi penuh arti.
Ketika mendengar Ye Chen, Zhenyan hanya terdiam menatapnya. Ia sama sekali tidak menyadari kalau Ye Chen sedang mengerjainya. Ia sama sekali tidak bisa membayangkan Tantai Ling yang lembut.
"Semakin dingin seorang wanita, ia semakin menumbuhkan hasrat pria untuk menaklukannya, apa kamu mengerti?" Ye Chen berkata lagi.
Zhenyan tampak ternganga dan menggelengkan kepala, ekspresi wajahnya terlihat seperti meminta Ye Chen untuk memberinya penjelasan lagi.
"Sepertinya kamu tidak mengerti. Kali ini, bukan Yang Mulia kalian yang meniduriku, tapi aku yang meniduri Yang Mulia kalian! Kamu mengerti kan?" Ye Chen ingin tertawa saat melihat Zhenyan tercengang.
Zhenyan masih tampak tercengang, lalu ia akhirnya mengerti. Ia pun langsung membelalakkan matanya dan menatap Ye Chen dengan tatapan tak percaya, mulutnya masih terbuka lebar.
"Pria itu harus berwibawa, tapi kalian malah langsung lemas saat melihat wanita. Kalau seperti itu, mana mungkin kalian bisa mendapatkannya? Wanita seperti Tantai Ling juga memerlukan kehangatan dan sandaran. Dengan begitu, kalian baru bisa mendapatkannya." Ye Chen sama sekali tidak berkedip saat berbohong, ia benar-benar terlihat bersungguh-sungguh.