Tanpa Sepengetahuan Siapapun
Tanpa Sepengetahuan Siapapun
Melihat Xuan Yi dan lainnya, Xuan Ming merasa puas karena sekarang Xuan Yi dan lainnya tidak akan bisa mengejarnya. Selain itu, ia juga berhasil merebut beberapa murid kebanggaannya, tentu saja ini membuatnya merasa sangat puas.
"Paman guru salah paham terhadap hal ini, aku harus menggantikan Guru Zun menjelaskannya." Ye Chen tidak memperdulikan Xuan Ming dan lanjut berbicara, "Mereka hanya beberapa murid saja, mana mungkin mereka berani bilang keluar dari perguruan dan langsung keluar begitu saja? Itu adalah penghinaan bagi perguruan dan leluhur, dan harus dihukum berat! Kalau Paman guru yang berada di posisi itu, apa yang akan Paman lakukan? Bukankah Paman akan memukulnya sampai mati? Jadi beberapa murid ini bukanlah keluar atas keinginan sendiri, melainkan diusir oleh Guru Zun."
"Lalu kenapa?" Xuan Ming mendengus marah dan menatap Ye Chen dengan mata melotot, ia tak menyangka Ye Chen akan begitu berani terhadapnya, bahkan sampai menyerangnya beberapa kali!
"Murid-murid kebanggaan yang Paman kumpulkan hanyalah sampah buangan dari Guru Zun-ku, dan sayangnya Paman terlalu mementingkan mereka. Aku turut malu dan menyesal karena hal itu." Ujar Ye Chen dengan wajah yang terlihat sangat tulus, dan tak memedulikan ekspresi wajah Xuan Ming yang sudah penuh dengan amarah.
Mendengar ucapan Ye Chen, Shen Yu dan lainnya tak bisa menawan tawa kecil mereka.
Wajah Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng tampak memerah, mereka terdiam tanpa suara.
Xuan Ming sangat marah, tapi ia tidak bisa menyangkal Ye Chen, sehingga ia hanya menatap Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng dengan kesal.
"Saudara Xuan Ming, Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng cukup berbakat, bukan aku yang mengusir mereka keluar dari perguruan, tapi karena aku sendiri tidak bisa mendidik mereka. Akhirnya aku menyuruh mereka untuk mencari guru lain, dan aku berharap Kakak Xuan Ming bisa menjaga mereka dengan baik." Ujar Xuan Yi sambil menahan Ye Chen yang hendak melanjutkan ucapannya. Ia sudah hampir mati, untuk apa ia memperebutkan hal seperti ini? Lagi pula Lei Yi dan lainnya juga sudah ikut denganya begitu lama.
Seketika ruang tamu itu menjadi sunyi senyap.
Shen Yu dan lainnya melihat Xuan Yi, mata mereka tampak memerah. Selama hidup ini, selain Guru Zun mereka, Kakak seperguruan Xuan Yi adalah orang yang paling mereka kagumi.
Perlakuan Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng pada Xuan Yi sangatlah buruk, tapi Xuan Yi malah membalasnya dengan kebaikan. Bahkan Ye Chen juga sangat kagum dengan kebesaran hati gurunya. Walaupun ia menghormati Guru Zun sebagai manusia, tapi Ye Chen sendiri juga memiliki prinsip, di mana ia akan bersikap baik pada orang yang juga baik padanya. Dan ia juga akan membalas perlakuan buruk orang padanya dengan berkali-kali lipat.
Ye Chen lalu menatap Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng.
Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng saat ini baru menyadari kesalahan mereka, dan mereka tampak menunduk tanpa mengatakan apapun.
Ye Chen yakin kalau orang seperti Lei Yi, Yan Cheng, dan Hao Feng tidak akan bisa berubah menjadi orang yang menghormati dan berterima kasih pada Guru Zun!
Xuan Ming menahan amarahnya, lalu ia menatap Ye Chen dan berkata, "Beraninya seorang murid biasa kurang ajar padaku. Sepertinya adik seperguruan Xuan Yi kurang ketat dalam mendidik murid. Kalau aku yang mendidik murid seperti ini, aku pasti sudah membunuhnya."
"Ye Chen dan aku adalah teman dan juga murid, ia memiliki hak untuk berbicara." Ujar Xuan Yi sambil menggelengkan kepala dan berbicara tenang.
"Bocah seperti ini kau anggap teman? Xuan Yi, semakin lama kamu hidup, kamu semakin terbelakang." Ujar Xuan Ming.
Kalau bukan karena ingin mewujudkan keinginan Guru Zun, Ye Chen tidak bersedia berbelit-belit dengan Xuan Ming ini, ia pasti sudah memukulnya sejak awal.
"Guru Zun berhati besar, tapi bukan berarti mengalah. Orang itu benar-benar keterlaluan. Menurutku, aku tidak perlu banyak omong kosong dengan orang seperti itu. Jelas-jelas dia yang mencuri pil pengubah jiwa milik Tetua tertinggi Yuan Yi dan menuduh Guru Zun serta Paman guru yang lainnya. Orang seperti itu harus diberi pelajaran!" Ujar Ye Chen dengan nada dingin. Masih banyak yang harus ia kerjakan, jadi ia tak mau terlalu banyak omong kosong dengan Xuan Ming.
"Apa katamu?" Xuan Ming merasa sangat marah dan bangkit berdiri sambil menunjuk-nunjuk Ye Chen.
"Aku bilang kamu yang mencurinya!" Ye Chen tidak mengalah sama sekali.
Xuan Yi, Shen Yu, dan lainnya tak menyangka Ye Chen akan mengungkapkan ini semua. Ye Chen terlalu muda dan gegabah. Di sini adalah Kota Raja Obat, dan banyak orang yang tidak memiliki akal sehat di sini. Kalau tidak, mana mungkin mereka diusir dari perguruan waktu itu!
Kekuasaan Kota Raja Obat sangat besar, jauh dari yang dibayangkan orang biasa. Walaupun Ye Chen adalah raja siluman, ia juga tidak bisa melawan mereka.
Tapi sekarang Ye Chen sudah menyulut pertikaian. Apapun yang mereka katakan tidak akan berguna, dan semuanya panik serta mengkhawatirkan Ye Chen.
"Memangnya siapa kamu? Saat aku menjadi alkemis Zun, kamu masih entah ada di mana! Xuan Yi, jadi ini murid yang kamu didik? Huh! Mulutmu pedas sekali, beraninya menuduh orang lain membalikkan fakta! Tangkap bocah itu!" Xuan Ming marah sampai gemetaran, ia kehilangan kontrol dan berteriak ke arah Ye Chen.
Beberapa ahli Zun langit segera masuk dan mengepung Ye Chen.
"Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Ye Chen, aku, Xuan Yi, yang akan bertanggung jawab. Kakak seperguruan, seharusnya kita menghadap ke tetua tertinggi Yuan Yi dan menjelaskannya!" Melihat orang-orang itu masuk, Xuan Yi segera bangkit berdiri dan berujar pada Xuan ming.
Suasana di dalam ruang tamu pun memanas, sebuah pertarungan akan segera dimulai.
Kemudian ada seseorang dengan rambut putih yang masuk ke sana dan mendengus marah, "Semuanya hentikan, apa-apaan ini!" Suaranya terdengar memenuhi ruang tamu. Selain Ye Chen, energi darah semua orang di sana bergejolak karena suara tersebut.
Tak ada yang menyangka bahwa Tetua Tertinggi Yuan Yi akan datang. Xuan Ming pun tidak berani berkutik, dan segera memberi hormat, "Tetua tertinggi!"
Ia sangat tegang, entah apakah percakapan mereka tadi didengar oleh sang tetua atau tidak.
Mata Yuan Yi melihat Xuan Yi dan lainnya, "Xuan Yi, Shen Yu, bukankah tidak seharusnya aku menghukum kalian dulu?"
Xuan Yi, Shen Yu, dan lainnya hanya menunduk dan tidak menjawab. Mereka bisa saja menukar nama baik mereka dengan kemarahan Yuan Yi, tapi mereka tidak bersedia merepotkan muridnya sendiri, lebih baik mereka menanggung semuanya.
Xuan Yi dan lainnya sudah siap dihukum lagi, tapi tiba-tiba Yuan Yi berkata, "Waktu itu aku mungkin telah salah menuduh kalian…"
Mendengar ucapan Yuan Yi, Xuan Yi, Shen Yu, dan lainnya mendongak dan menatap Yuan Yi dengan tatapan tak percaya. Mereka tak menyangka kalau Tetua Yuan Yi yang selama ini seenaknya sendiri, sekarang mengaku salah pada mereka.
"Pergilah untuk memberi hormat pada Guru Zun kalian." Yuan Yi melambaikan tangan dan menatap Xuan Ming dengan dingin.
Xuan Ming pun ketakutan, apakah Tetua Tertinggi Yuan Yi tahu kalau dirinya yang mencuri pil itu?
Xuan Yi, Shen Yu, dan lainnya dibawa untuk memberi hormat pada Guru Zun mereka dan kembali dua jam kemudian. Sedangkan Yuan Yi terus berada di ruang tamu untuk menunggu mereka kembali.
"Tuangkan teh!" Yuan Yi lalu duduk di kursi utama.
Beberapa murid Kota Raja Obat segera menyuguhkan teh pada mereka.
"Apakah kalian berlima bersedia kembali bergabung dengan Kota Raja Obat?" Yuan Yi bertanya tanpa ekspresi.
Sikap angkuh Yuan Yi saat meminta Guru Zun - Xuan Yi serta paman guru yang lain untuk kembali bergabung membuat Ye Chen merasa sedikit kesal.
Sementara itu, Ye Chen merasa sedikit tegang. Kalau Xuan Yi menolak Yuan Yi, maka ia akan mengajaknya ke Kerajaan Bintang, dan membuka sebuah paviliun obat di dalam sana. Dengan adanya Xuan Yi dan saudara-saudaranya, ia bisa menerima murid lagi dan mengembangkan Kerajaan Bintang.
Tapi kalau Xuan Yi memilih untuk kembali ke Kota Raja Obat, maka Ye Chen akan menghormati keputusannya.
Mendengar ucapan Yuan Yi, Shen Yu dan lainnya kompak melihat Xuan Yi. Karena Xuan Yi lah yang paling berwibawa di antara mereka.
Xuan Yi menggelengkan kepala dan berkata, "Aku tidak tahu apa adik seperguruanku mau kembali atau tidak, tapi usiaku hanya tersisa dua puluh tahun lagi. Kalau tidak ada obat spirit, aku tidak akan bisa hidup lama. Karena aku sudah memberi hormat pada guruku, bergabung lagi atau tidak, tidak masalah bagiku."
Bergabung kembali dengan perguruan bagi Xuan Yi berarti ia akan menjadi semakin repot. Padahal ia sekarang hanya ingin mencari tempat untuk mengkultivasi obat dengan tenang.
"Karena Kakak Xuan Yi membuat keputusan seperti ini, kami akan mengikutinya untuk tidak bergabung lagi ke dalam Kota Raja Obat." Ujar Shen Yu dan lainnya. Hal ini menunjukkan kalau mereka sangat menghormati Xuan Yi.
Kakak seperguruan bagaikan ayah, tentu saja kakak seperguruan ini bukanlah Xuan Ming.
Mendengar jawaban mereka, Yuan Yi mengerutkan kening karena merasa sedikit tidak senang. Kalau bukan karena ketua terlalu banyak bertanya, ia tidak akan ke sana untuk meminta maaf, apalagi meminta mereka untuk kembali bergabung. Awalnya ia mengira Xuan Yi dan lainnya akan berterima kasih dan bergabung lagi, tapi ternyata mereka menolaknya.
"Di antara pil yang aku kultivasi, ada beberapa yang bisa menambah usia. Kalau kalian kembali bergabung, aku akan memberi kalian pil tersebut." Ujar Yuan Yi, meskipun ia sedikit tak rela karena pil itu sangat berharga!
Mendengar ucapan tersebut, keempat saudara Xuan Yi terlihat senang dan menatap Xuan Yi. Mereka tentu ingin Xuan Yi bisa hidup lebih lama.
Namun Xuan Yi tetap menggelengkan kepala, "Terima kasih banyak atas niat baik Tetua tertinggi, tapi aku tidak pantas menerimanya." Walaupun ia sabar, tapi hatinya keras dan tidak mau menerima kebaikan Yuan Yi.
"Kalau begitu baiklah, nanti aku akan mengutus orang untuk mengantarkan kalian." Yuan Yi yang ditolak pun merasa kesal. Padahal kapan lagi seorang Yuan Yi akan memberikan tawaran bagus pada orang lain? Xuan Yi dan lainnya memang tidak tahu diuntung!
Yuan Yi sudah menawarkan imbalan yang begitu bagus, tapi mereka masih menolaknya. Namun tak apa, dengan begini, ia jadi sedikit mudah menyampaikannya pada ketua. Ia pun segera berdiri dan meninggalkan ruangan itu, dan sama sekali tidak melihat Xuan Yi serta yang lainnya.
Mendengar Xuan Yi menolak Yuan Yi, Ye Chen merasa sangat lega. Ia lalu melihat Yuan Yi pergi sambil mengelus dagunya. Begitu Ye Chen ingat kalau Yuan Yi tadi berkata kalau ada beberapa pil yang bisa menambah usia, ia pun segera mengerakkan rohnya.
Xiaoyou yang berkeliling di langit ibu kota pun langsung mendapatkan sinyal dan datang ke sana. Lalu gurita itu menyelinap masuk ke bangunan Kota Raja Obat tanpa sepengetahuan siapapun.