Menawar Racun
Menawar Racun
Kecepatan seperti ini membuat Ye Chen merasa menembus lorong dan waktu.
Sekitar dua jam kemudian, ia melewati padang rumput yang sangat luas. Entah sudah seberapa jauh dari negara Xiwu. Lalu mereka berdua masuk ke hutan dan melihat ada gunung-gunung yang tak ada habisnya.
Tantai Ling mengurangi kecepatan, ia terhuyung dan nyaris jatuh.
Ye Chen meraba dahinya yang terasa basah, ternyata itu akibat darah dari Tantai Ling. Pemuda itu pun terkejut, dan ia baru menyadari kalau Tantai Ling ternyata terluka parah.
"Sudah cukup, sepertinya mereka butuh waktu yang cukup lama untuk mengejar kemari!" Ucap Ye Chen, "Kita cari tempat bersembunyi dulu!"
Mendengar Ye Chen, Tantai Ling mengurangi kecepatan dan masuk ke dalam sebuah gua. Lalu ia mengayunkan tangan kanannya, dan seketika muncul segel di sekitar gua tersebut.
"Bagaimana kondisimu?" Tanya Ye Chen, ia melihat Tantai Ling sangat pucat, bibir wanita itu terlihat ungu seperti keracunan.
Tantai Ling melihat Ye Chen dengan lemas, kemudian ia berkata dengan datar, "Aku keracunan, tadi…terima kasih."
Tantai Ling jarang sekali berhutang budi pada orang lain, ucapan terima kasihnya terdengar sedikit aneh.
"Cepatlah obati racunnya dengan penawar, dan jangan pedulikan yang lain dulu. Sebelumnya kamu sudah menolongku, sekarang aku yang menolongmu, kita sudah impas." Ucap Ye Chen sambil merubah wajahnya ke wajah aslinya.
"Kamu?" Tantai Ling terkejut melihat wajah Ye Chen, ia tak menyangka kalau pemuda itulah yang menolongnya kali ini. Setelah menenangkan diri, ia duduk bersila di atas sebuah batu dan memejamkan mata untuk menetralisir racun di dalam tubuhnya.
Wanita berwatak dingin nan angkuh ini tidak membiarkan orang lain melihat sisi lemahnya, sekalipun ia sedang terluka.
Ye Chen menatap keluar, di mulut gunung sudah ada segel, entah Fu Yuanxuan dan lainnya akan mengejar kemari atau tidak. Begitu mereka sampai di sini, ia dan Tantai Ling akan kembali dalam bahaya. Hal ini membuatnya merasa sedikit gelisah.
Entah butuh waktu berapa lama Tantai Ling untuk memulihkan lukanya.
Ye Chen menoleh dan melihat wanita itu. Setelah melewati pertarungan tadi, rambut Tantai Ling menjadi sedikit berantakan di bahunya. Penampilannya tidak seperti biasanya, ia terlihat lembut dengan wajah pucat, membuat orang mengasihaninya.
Ye Chen melihat ke luka Tantai Ling, ia tercengang menyadari ada serpihan pedang yang masih menancap di dada wanita tersebut. Itu berarti, Tantai Ling membawanya terbang dengan serpihan pedang yang masih menancap!
Pedang itu menusuk ke bagian jantung Tantai Ling, jadi tidak bisa sembarangan dicabut. Kalau tidak, malah akan menyebabkan kematian.
Perasaan Ye Chen menjadi campur aduk saat melihat Tantai Ling memejamkan mata.
Kalau dilihat-lihat, Tantai Ling memang sangat menawan. Namun wanita itu selalu menunjukkan sikap yang dingin dan angkuh. Meskipun begitu, kekuatannya sudah berada di deretan atas ahli terkuat di daratan timur.
Namun bagaimanapun juga ia tetaplah seorang wanita.
Beban yang ia tanggung sangat berat.
Ye Chen tak mengerti kenapa dirinya bisa berpikir sejauh ini, mungkin karena melihat sisi lemah dari Tantai Ling.
Tba-tiba ia melihat Tantai Ling yang sedang duduk, terhuyung dan jatuh ke tanah.
"Gawat!" Ye Chen segera mendekatinya dan memapah Tantai Ling.
Tantai Ling berkata akan duduk untuk menetralisir racun di tubuhnya. Ye Chen kira, wanita itu bisa melakukannya, tapi ternyata tidak bisa.
Tapi itu adalah hal yang wajar. Kalau saat itu Tantai Ling masih dalam kondisi prima, ia pasti bisa melawan racun tersebut. Tapi sekarang kekuatannya sudah terkuras banyak, sehingga sulit baginya untuk menetralisir racun tersebut.
Ye Chen memapah Tantai Ling untuk duduk dan bersandar di samping batu tersebut. Tangan kirinya menyentuh tangan kiri Tantai Ling, sentuhan itu terasa dingin. Kulit putih Tantai Ling tampak menawan bagaikan giok. Hanya saja, sekarang Ye Chen sama sekali tidak memikirkan hal tersebut, ia segera menyalurkan Xuan Qi ke dalam tubuh Tantai Ling.
Xuan Qi-nya segera merasakan racun di dalam tubuh Tantai Ling sedang menggerogoti meridian wanita tersebut. Racun itu lebih kuat daripada racun kegelapan yang ia dapatkan di area terlarang.
Xuan Qi Ye Chen perlahan melahap racun tersebut.
Setelah mendapatkan Xuan Qi dari Ye Chen, wajah Tantai Ling perlahan mulai tampak sehat.
Kemudian ada energi yang lewat di luar segel gua tersebut.
Fu Yuanxuan dengan dua puluh orang ahli lain muncul dan terbang di atas gunung.
"Tetua tertinggi, kami sudah memeriksa di sekitar sini tidak ada Tantai Ling."
"Wanita itu menghapus jejak energinya saat melarikan diri, kita sama sekali tidak bisa melacaknya."
Fu Yuanxuan terlihat tidak senang. Walaupun ia tidak tahu racun ularnya bisa membunuh Tantai Ling atau tidak, tapi ia merasa tidak tenang sebelum melihat mayat Tantai Ling.
"Teruskan pencarian, kita harus menemukannya!" Ujar Fu Yuanxuan lagi, ia tak percaya kalau Tantai Ling bisa berlari jauh saat terluka parah.
"Baik!" Dua puluh bayangan seketika menyebar di seluruh penjuru.
Ye Chen menjadi sangat tegang saat merasakan energi mereka lewat di luar gua. Tapi beruntung segel dari Tantai Ling berfungsi dengan baik. Setelah pikiran roh mereka lewat di sana, mereka segera pergi mencari di tempat lain.
Semoga Fu Yuanxuan dan lainnya tidak menemukan mereka berdua.
Walaupun Ye Chen sangat waspada, tapi ia tetap fokus pada pemulihan Tantai Ling. Xuan Qi-nya melewati setiap meridian Tantai Ling, menelan racun-racun yang ada di dalam tubuh wanita tersebut, dan perlahan turun sampai di sekitar perut Tantai Ling. Lalu tiba-tiba wajah Ye Chen memanas, ia merasa sedikit canggung.
Walaupun hanya menyalurkan Xuan Qi, tapi Ye Chen bisa merasakan setiap bagian dari tubuh Tantai Ling, seperti meraba seluruh tubuhnya.
Dengan kehangatan Xuan Qi Ye Chen, Tantai Ling sudah sedikit sadar, ia kemudian membuka mata dan menatap Ye Chen.
Matanya tampak sangat jernih bagaikan permata.
Tatapan Tantai Ling membuat Ye Chen menjadi semakin canggung, dan wajahnya pun memanas. Xuan Qi-nya berhenti di perut Tantai Ling, dan ditatap seperti ini oleh Tantai Ling membuatnya merasa tegang. Dari mata Tantai Ling, Ye Chen bisa melihat bayangan dirinya sendiri.
Tantai Ling terus menatapnya dalam diam, ia juga tak tahu apa yang dipikirkan wanita itu, namun wanita tersebut tampak sangat tenang. Akan tetapi, ada sedikit gejolak perasaan di matanya.
"Xuan Qi-ku bisa membantumu menawarkan racun." Ye Chen menjelaskan pada Tantai Ling dengan canggung.
Tantai Ling hanya mengangguk lemas.
Saat bersama Tantai Ling, Ye Chen selalu merasakan tekanan yang aneh, mungkin karena watak dari Tantai Ling juga.
"Pedang di dadamu ini adalah sumber dari racun itu, aku ingin mencabutnya tapi tidak bisa dengan cepat, harus perlahan." Ujar Ye Chen, ia melihat ke dada Tantai Ling, di sekitar lukanya sudah terlihat sedikit membaik.
Namun Ye Chen merasa tak pantas untuk mencabut pedang tersebut. Karena bagaimanapun juga, ia adalah seorang pria, sementara pedang tersebut menancap di dada Tantai Ling yang merupakan seorang wanita.
Ye Chen mendongak melihat Tantai Ling dan berkata, "Sepertinya tidak sopan kalau aku yang mencabutnya."
Tantai Ling mendengar ucapan Ye Chen, tapi ia tidak menjawab dan hanya memejamkan mata. Dalam Klan Makhluk Laut, mereka tidak terlalu memperdulikan etika antara pria dan wanita, yang paling penting adalah hidup dan mati. Apalagi watak Tantai Ling tidak akan memperhitungkan masalah kecil seperti ini.
Melihat Tantai Ling menutup matanya, Ye Chen tidak mengerti apakah itu berarti setuju atau tidak, jangan-jangan memejamkan mata adalah tanda setuju?
Kalau dipikir-pikir, benar juga. Klan Makhluk Laut seharusnya sama dengan para siluman, mereka lebih lugas, tidak seperti manusia yang berbelit-belit. Kalau ia tidak mengobati Tantai Ling dan orang-orang dari Kerajaan Penegak Hukum menemukan mereka, maka mereka pun akan terancam.
Ye Chen kemudian mengeluarkan pisau terbang Xuan Qi, lalu ia merobek baju yang rusak karena tertusuk pedang itu. Tantai Ling menyingkirkan Xuan Qi air yang menyelimuti tubuhnya, membuatnya semakin terlihat menawan. Lelaki yang melihat wanita secantik Tantai Ling mungkin tidak akan bisa menahan hasrat yang muncul dalam diri mereka.
Setelah merobek bajunya, Ye Chen bisa melihat dada kiri Tantai Ling yang berisi. Ukurannya yang besar membuat satu tangan mungkin tidak akan cukup untuk merabanya. Melihat pemandangan ini membuatnya teringat dengan A Li yang menjelma menjadi manusia. Entah milik siapa yang lebih besar....
Pikiran mesum apa ini?!
Ye Chen menahan dirinya agar tidak berpikir sembarangan. Keringan tampak menetes di dahinya, ia tidak pernah setegang ini bahkan saat melawan musuh yang kuat, ataupun dihadapkan dengan kematian sekaligus.
Di atas luka itu terlihat darah hitam, dan kesadaran Ye Chen langsung kembali begitu melihatnya. Ia segera menyingkirkan pikiran kotornya dan mengulurkan tangan kanan untuk meraih serpihan pedang itu, sementara tangan kirinya menyalurkan Xuan Qi dalam jumlah banyak untuk memulihkan daerah luka Tantai Ling. Ia juga menetralisir racun di sekitar sana sambil perlahan menarik pedang tersebut.
Ye Chen melakukannya dengan sangat pelan karena khawatir akan memperbesar luka tersebut kalau melakukannya terlalu cepat.
Tatapan mata Tantai Ling terlihat bergerak-gerak, sepertinya ia sedang menahan sakit atau karena hal lainnya. Ia adalah ratu laut utara dan tidak pernah membuka baju di depan lelaki. Walaupun ia tidak ingin mempedulikannya, tapi ada perasaan yang bercampur aduk di dalam hatinya.
Makhluk laut tidak sama dengan manusia, banyak sekali manusia yang menikah dengan makhluk laut. Seperti Tantai Ling, ibunya adalah manusia, sehingga walaupun ia kembali ke wujud asal, bentuknya tidak seluruhnya seperti makhluk laut, melainkan menjadi separuh manusia dan separuh siluman. Gadis di Klan Makhluk Laut juga sangat tulus dalam hal percintaan, mereka kebanyakan hidup dengan satu pasangan saja.