Anak Buangan
Anak Buangan
"Adik kecil, kamu kenapa?" Bi Ling segera bertanya saat melihat darah di bibir Ye Chen, ia mencemaskan keadaan pemuda itu.
"Aku tidak apa-apa." Ye Chen mengusap darah di bibirnya dan menggelengkan kepala. Saat ia membangunkan darah purba Bi Ling, keduanya saling menguntungkan, tapi kali ini berbeda karena hanya satu pihak yang diuntungkan, dan itu membuat Ye Chen terluka. Beruntung ada pisau terbang di dalam pikiran Ye Chen, karena kalau tidak, Xuan Qi gunturnya pasti akan disedot habis oleh Bi Yin.
"Apa yang terjadi, sebelumnya kamu tidak apa-apa 'kan?" Bi Ling bertanya.
"Dulu itu dulu, kali ini tidak sama." Ujar Ye Chen sambil terbatuk, dan mengelus hidungnya, "Beruntung kultivasi Bi Yin tidak begitu tinggi, kalau kultivasinya sudah tinggi, aku akan dalam bahaya."
Mendengar ucapan Ye Chen membuat Bi Ling mengerti, lain kali ia tidak boleh menyuruh Ye Chen untuk membantu membangunkan darah purba orang lain lagi.
Luka Bi Yin sudah benar-benar pulih, selain itu kekuatannya juga sudah bertambah kuat, sudah masuk ke tingkat pandangan jiwa. Ia kemudian berdiri untuk segera berganti baju saat Ye Chen menoleh ke arah lain. Kini ia memakai rok sutra putih yang membuat penampilannya bagaikan dewi. Lalu ia ia menatap Ye Chen dan berkata lirih, "Terima kasih telah menolongku."
"Tidak perlu berterima kasih, kamu menolong Kak Bi Ling dan aku menolongmu, kita tidak berhutang." Ye Chen berujar seraya tersenyum. Lagi pula Bi Yin terluka karena menolong Bi Ling.
Bi Yin pun menganggukkan kepala setelah mendengar perkataan Ye Chen. Ia tidak tahu harus berkata apa, tapi sikapnya pada Ye Chen tidak sekeras sebelumnya.
Ye Chen kemudian menggerakkan pisau terbang dalam pikirannya untuk mengalirkan Xuan Qi demi memulihkan luka tubuhnya.
"Yin'er, apa yang kamu rasakan sekarang?" Melihat Bi Yin hidup kembali, Bi Ling pun tersenyum. Mereka berdua tumbuh bersama, dan sudah seperti kakak beradik.
"Aku merasa sangat baik." Bi Yin tersenyum, kekuatan darah purbanya sangat besar, dan lukanya tidak hanya pulih, tapi kultivasinya juga meningkat pesat.
Bi Ling merasakan energi di tubuh Bi Yin, ia pun mengerutkan kening dan berkata, "Walaupun kamu sudah mencapai tingkat pandangan jiwa, tapi darah purbamu belum sepenuhnya terbangun."
"Benar." Bi Yin juga merasakan dengan jelas perbedaannya dengan Bi Ling.
Bi Ling kemudian menatap Ye Chen sekilas, ia seperti teringat sesuatu, jangan-jangan harus benar-benar bersatu dengan Ye Chen baru bisa benar-benar membangunkan darah purba? Memikirkan hal itu membuat wajahnya merona, karena mengingat kejadian yang mereka alami sebelumnya.
Sementara Bi Yin tampak bertanya-tanya saat melihat ekspresi Bi Ling. Apa yang dipikirkan Bi Ling? Bi Ling terlihat mempesona, pria yang melihatnya mungkin tidak akan bisa menahan getaran di hatinya.
Ye Chen tidak memperhatikan apa yang sedang kedua perempuan itu bicarakan, dan menatap pilar besar nan tinggi yang diselimuti cahaya guntur, "Apakah pilar-pilar ini berfungsi untuk menopang segel Kota Dewa Guntur?"
"Benar." Bi Ling menganggukkan kepala, "Pilar-pilar itu bernama pilar dewa guntur asli, totalnya ada enam pilar dewa guntur asli."
"Jadi, benar apa kata Liang Yan'er?" Tanya Ye Chen. Sekarang persoalannya menjadi sedikit rumit, karena beberapa pilar yang merupakan kunci dari segel Kota Dewa Guntur itu sudah ada beberapa yang rusak. Tak ada yang tahu kota ini bisa bertahan berapa lama.
"Benar sekali, kelima pilar dewa guntur asli telah dirusak, dan segel kota ini hanya bisa bertahan selama tiga jam. Kalau pilar yang di sini rusak, maka segel hanya bisa bertahan setengah jam." Raut wajah Bi Ling tampak berubah serius, Kota Dewa Guntur dalam bahaya!
"Tadi Liang Yan'er bilang ada tiga pilar yang sudah rusak, dan pilar di sini sudah rusak sebagian. Berapa lama kita bisa bertahan dengan kondisi seperti ini?" Tanya Ye Chen, Shen Duan yang tiba-tiba muncul di dalam segel membuat semua orang panik. Sekarang segel sudah dirusak, dan waktu mereka tak banyak lagi. Apakah Kota Dewa Guntur dapat menahan serangan Kerajaan Penegak Hukum, dan apakah Bi Mie memiliki rencana tersembunyi?
"Dari lima pilar dewa guntur asli, sudah ada tiga yang rusak, sementara dua lainnya juga sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Segel pertahanan mungkin hanya bisa bertahan satu jam lagi." Ujar Bi Yin dari samping. Rencana awal mereka adalah, dengan adanya Bi Ling yang darah purbanya sudah terbangun, bisa membantu bertarung dalam waktu lama, dan mungkin bisa mengalahkan Kerajaan Penegak Hukum. Tapi ternyata mereka hanya memiliki waktu satu jam saja, dan itu membuat Bi Yin merasa ngeri.
Hanya satu jam saja? Ye Chen pun terlihat mengerutkan keningnya.
Lalu tiba-tiba ada pikiran roh kuat yang datang ke sana.
"Bi Ling, Bi Yin, kalian berdua pimpinlah seluruh ahli pandangan jiwa dan tak berawal bersama dengan teman-teman dari kekuasaan lain, untuk masuk ke area terlarang dewa guntur!" Suara Bi Mie pun terdengar.
"Area terlarang dewa guntur?" Ye Chen bergumam, mungkin tempat itu adalah salah satu tempat yang aman di dalam Kota Dewa Guntur.
Bi Mie menyuruh semua ahli pandangan jiwa dan tak berawal untuk masuk ke sana, sedangkan sisanya hanya bisa direlakan. Tapi keputusan itu merupakan sesuatu yang wajar. Karena kalau tidak dalam keadaan terpaksa, Bi Mie tidak akan mengambil langkah ini!
"Baik Yang mulia!" Bi Ling dan Bi Yin menjawab, mereka mengerti kalau Kota Dewa Guntur sudah sampai di saat-saat genting.
Mereka kemudian menyebarkan pikiran roh mereka ke orang lain, dan dalam sekejap, satu per satu bayangan melayang dan melesat ke arah belakang istana utama.
Sementara Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian masih bertarung dengan Shen Duan. Pertarungan tiga lawan satu itu hanya sedikit menekan Shen Duan, tapi tidak bisa membunuhnya. Shen Duan memiliki banyak teknik rahasia melindungi diri, membuat Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian tidak berdaya.
Bangunan-bangunan di dalam Kota Dewa Guntur sudah runtuh, dan ribuan orang juga sudah mati.
Para ahli tak berawal dan pandangan jiwa berkumpul dengan cepat di belakang istana utama, tubuh Ye Chen yang satunya juga sudah kembali ke tubuh aslinya, totalnya ada lebih dari tiga ratus orang yang berkumpul di depan area terlarang Kota Dewa Guntur. Dengan arahan Bi Ling dan Bi Yin, semuanya masuk ke area terlarang itu. Area itu merupakan pertahanan kedua di Kota Dewa Guntur.
Area terlarang itu luasnya mencapai ribuan meter, dan segelnya lebih kuat dibandingkan dengan yang ada di luar. Di dalam sana penuh dengan gudang, ada makanan dan air berlimpah, serta berbagai harta karun spirit, senjata, dan lain-lain. Di tengah-tengahnya ada bangunan megah, dan beberapa keturunan makhluk guntur terlihat berjaga di depannya. Mereka tidak boleh mendekat ke sana.
"Aku tak menyangka kalau tempat ini luas sekali. Kenapa tidak ada orang luar yang boleh masuk?" Ye Chen bertanya sambil melihat ke sekeliling. Di luar masih ada banyak orang, dan mereka bisa menyelamatkan mereka sekuat tenaga.
Bi Ling dan Bi Yin saling menatap, mereka sebenarnya juga tidak rela melihat anggota klan mereka mati di luar sana.
Bi Ling kemudian menjelaskan, "Orang yang belum mencapai tingkat tak berawal tidak bisa masuk ke sini."
"Apa kita mau akan berdiam diri dan menunggu kematian di sini?" Tanya Ye Chen, sementara ahli lain di luar sana mulai bertanya.
Bi Yin lalu berkat dengan tegas, " Para Hadirin, ini adalah area terlarang di dalam Kota Dewa Guntur. Sekarang segel di sini masih belum digerakkan, begitu segel digerakkan, semua orang hanya bisa keluar, tapi tidak bisa masuk, dan tidak ada yang bisa menembusnya. Di sini masih ada persediaan makanan dan air yang cukup untuk tiga tahun. Tidak ada orang yang bisa mengancam tempat ini. Dulu beberapa kali keturunan makhluk guntur mengalami kesulitan, tapi kami masih bisa bertahan sampai saat ini. Mohon para hadirin tenang!" Suaranya terdengar meyakinkan semua orang yang ada di sana.
Para ahli pun terdiam setelah mendengar ucapan Bi Yin. Mereka mengerti kalau segel Kota Dewa Guntur yang ada di di luar sana ditembus, dan tidak ada yang bisa melawan Kerajaan Penegak Hukum! Sekarang mereka hanya bisa tinggal di sini untuk sementara waktu.
Hanya saja, mereka terpaksa mengorbankan orang yang ada di luar. Banyak anggota klan mereka masih berada di luar!
Semua orang merasa sedih, mereka mengepalkan tangan, namun tidak punya pilihan lain!
Klan mereka tetap harus dilestarikan, kalau tidak, mati pun mereka tidak punya muka untuk menemui leluhur.
Semua orang mendongak dan menatap ke angkasa, empat orang masih terus bertempur di atas. Kekuatan wilayah yang sedang beradu itu tampak begitu mengerikan.
Mereka tidak bisa menggerakkan segelnya dulu, karena harus menunggu Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian masuk.
Mereka bertiga adalah tulang punggung Kota Dewa Guntur, kalau sampai mereka mati, maka semua orang tidak akan memiliki harapan lagi.
Bagaimanapun juga, mereka tetap harus menunggu tulang punggung mereka!
Di tenda Kerajaan Penegak Hukum, pasukan besar manusia boneka dan ahli yang tak terhitung jumlahnya terlihat terbang mendekat ke Kota Dewa Guntur.
Zu Yan dan Zu Ming melepaskan Xuan Qi yang sangat besar, dan membentuk siluman berzirah hitam setinggi ratusan meter. Makhluk itu menghujani segel Kota Dewa Guntur dengan tinju besi.
Pilar dewa guntur asli sudah mengalami terlalu banyak kerusakan, dan segel pertahanan Kota Dewa Guntur terus berguncang di bawah serangan dua siluman berzirah hitam itu.
Segel Kota Dewa Guntur sepertinya akan hancur kurang dari satu jam!
Sementara itu, para keturunan makhluk guntur dan anggota klan lainnya yang ada di dalam Kota Dewa Guntur bisa melihat kalau segel di luar sana sudah semakin retakan, dan bisa hancur kapanpun.
Para ahli di atas tingkat tak berawal sudah masuk ke area terlarang, sedangkan para ahli yang tersisa di luar tidak akan bisa melawan Kerajaan Penegak Hukum.
Demi kelangsungan hidup klan, harus ada orang yang bertahan hidup.
"Kebanggaan leluhur ada bersama kami!"
"Bertarung sampai mati!"
Semua orang menggenggam erat senjata mereka, wajah mereka tampak pasrah dan tulus. Walaupun menjadi anak buangan, tapi mereka tidak menyesal sama sekali! Mereka semua dari kecil sudah hidup di dalam peperangan, dan sudah melihat banyak orang yang mati. Suatu hari nanti, mereka juga pasti akan mendapatkan giliran.
Asalkan ada anggota klan yang bisa bertahan hidup dan melestarikan klan, mereka akan bertarung mati-matian!
Orang yang tidak tumbuh di dalam klan tidak akan bisa mengerti kesetiaan mereka terhadap klan.
Pertarungan sengit antara Bi Mie, Zhan Li, Sha Tongtian, dan Shen Duan menyebabkan Sha Tongtian terluka ringan. Namun Shen Duan sendiri juga terluka, karena ia harus melawan tiga ahli yang memiliki kekuatan wilayah tahap dua puncak sendirian .
Kemudian pikiran roh Bi Mie memeriksa sekeliling, segel luar Kota Dewa Guntur sudah rusak. Sejak pertama kali mereka bertarung dengan Kerajaan Penegak Hukum, ia sudah memperkirakan hal tersebut. Sehingga ia memiliki rencana cadangan, yaitu area terlarang. Tapi ia sangat berat hati karena harus mengorbankan begitu banyak anggotanya.
Segel Kota Dewa Guntur sudah akan ditembus, mereka pun harus masuk ke area terlarang sebelum segel itu rusak! Kalau tidak, Zu Yan serta Zu Ming akan datang dan semakin membahayakan mereka.