Shen Duan
Shen Duan
"Terima kasih atas penghargaan Kepala Kerajaan Shen." Ujar Liang Yan'er dengan suara sedikit serak, kulitnya tampak putih kemerahan seperti buah persik, dan ia tidak berani berbuat sembarangan.
Orang yang ada di hadapan Liang Yan'er muncul seperti hantu. Kalau sampai Ye Chen, Bi Mie, dan lainnya ada di sana, mereka pasti akan terkejut karena orang itu adalah salah satu dari Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum, yakni Shen Duan!
"Apa sudah siap?" Shen Duan memakai pakaian hitam, dan ia berdiri tegak di dalam kamar itu. Ia melihat Liang Yan'er, suaranya terdengar dingin dan terdengar tidak berperasaan sama sekali.
"Lapor Kepala Kerajaan Shen, semuanya sudah siap." Jawab Liang Yan'er dengan tegas, seraya menatap Shen Duan sekilas, ia ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan.
"Katakan." Ujar Shen Duan pada Liang Yan'er.
"Kepala Kerajaan Shen, aku menemukan mutiara ilusi…" Liang Yan'er kemudian mengamati ekspresi Shen Duan dengan hati-hati, ia takut menyinggung pria itu.
"Kalau berhasil merebut Kota Dewa Guntur, mutiara ilusi itu akan jadi milikmu." Ujar Shen Duan dengan datar. Dibandingkan dengan saat di pertemuan di negara Zhongyang, sekarang Shen Duan lebih lancar berbicara.
"Terima kasih banyak, Kepala Kerajaan Shen." Ujar Liang Yan'er, ia sudah mengincar mutiara ilusi sejak lama.
Shen Duan lalu melihat ke luar jendela, ada sekelebat cahaya dingin di matanya, ia seperti makhluk buas dari neraka.
Tidak ada orang yang tahu bagaimana Shen Duan masuk ke sana, bahkan Bi Mie, Zhan Li, Sha Tongtian, dan ahli pandangan jiwa wilayah tahap dua pun tidak merasakan keberadaannya.
Sementara itu, Ye Chen, Bi Ling, dan Bi Yin masih ada di atas dinding Kota Dewa Guntur. Mereka duduk bersila di sebuah sudut.
Ye Chen kini sudah masuk ke kondisi amnesia diri.
Setelah Zhan Li melihat Ye Chen dari kejauhan, ia segera menghampiri pemuda itu.
Karena merasakan kedatangan Zhan Li, Ye Chen pun membuka mata dan menganggukkan kepala.
"Anak muda, apakah kamu sudah mendapat pemahaman wilayah tahap dua?" Tanya Zhan Li sambil tersenyum.
"Maafkan aku yang sudah membuat Senior khawatir, aku baru memahaminya sedikit saja." Ujar Ye Chen, ia belum lama mendapatkan pemahaman wilayah bintang, dan meskipun sekarang sudah mendapatkan sedikit pemahaman wilayah tahap dua, tapi mengkultivasi wilayah tahap dua tidaklah mudah.
Ye Chen yang sekarang baru mencapai tingkat pandangan jiwa poin satu, minimal ia harus berkultivasi sampai poin tiga, baru ia bisa mendapat pemahaman wilayah tahap dua.
"Generasiku mengkultivasi hati, pikiran, dan roh. Hati adalah fisik, pikiran adalah pikiran dan kesadaran, serta jiwa yang berarti roh jiwa. Pandangan jiwa merujuk pada sebuah kondisi roh jiwa. Menurut legenda, di dalam jiwa kita ada sebuah paramita. Kalau kita bisa mencapainya, maka akan ada pemandangan yang sangat indah. Arti dari pandangan jiwa adalah menatap jauh ke paramita. Setelah mencapai kondisi pandangan jiwa, akan ada terobosan dalam pikiran dan kesadaran yang mempengaruhi energi di antara langit dan bumi, kemudian membentuk wilayah yang unik." Zhan Li berujar seraya melihat ke kejauhan.
Setelah mendengar penjelasan Zhan Li, Ye Chen pun mendapatkan sedikit pemahaman baru. Kemudian ia berkata dengan tulus, "Terima kasih banyak atas petunjuknya, Senior."
Ye Chen mencapai tingkat pandangan jiwa bukan dengan usaha sendiri, melainkan dengan bantuan Yan Hai, sehingga pemahamannya tidak begitu bagus.
"Jika ingin mendapatkan pemahaman wilayah tahap dua, kamu harus memurnikan jiwa roh dulu agar fisik dan jiwa roh bisa menyatu." Zhan Li menatap Ye Chen, orang biasa sangat sulit untuk memahami wilayah tahap dua, tapi seharusnya tidak masa bagi seorang Ye Chen yang berbakat. Ia terlihat sangat menyukai Ye Chen.
Ye Chen pun segera membaurkan fisik dan rohnya, bukankah fisik dan roh harus menjadi satu? Malah lebih sederhana dari itu. Cara kultivasi jurus langit sembilan bintang agak sedikit berbeda, sehingga Ye Chen sudah sejak awal membuat kondisi fisik dan roh menjadi satu, yang bahkan ahli lautan dewa pun belum tentu bisa mencapainya!
Karena dirinya sudah bisa mencapai kondisi tersebut, kenapa ia belum bisa memahami wilayah tahap dua, sebenarnya apa yang kurang?
Petunjuk dari Zhan Li sangat berguna bagi Ye Chen.
Lalu segel bintang langit di tangan kiri Ye Chen tiba-tiba bersinar.
"Bocah, orang dari Kerajaan Penegak Hukum sudah berada di dalam kota ini, pertarungan akan segera dimulai, kenapa kalian tidak merasakannya?" Ujar tuan singa, "Orang itu adalah salah satu kepala Kerajaan Penegak Hukum, siluman rubah berekor sembilan itu adalah antek Kerajaan Penegak Hukum! Sepertinya tadi mereka baru berbuat tidak seronok."
Situasi sudah seperti ini, tapi tuan singa masih saja berpikiran mesum.
Ye Chen segera bangkit berdiri dan berkata dengan panik, "Senior, salah satu kepala Kerajaan Penegak Hukum sudah ada di dalam Kota Dewa Guntur, cepat beritahukan pada Yang mulia!"
Mendengar ucapan Ye Chen membuat Zhan Li mengerutkan kening, "Mana mungkin? Segel kota ini tidak bisa ditembus oleh siapapun, mereka tidak mungkin masuk ke sini!" Lalu tiba-tiba ia teringat bahwa Shen Duan tidak muncul. Hal tersebut membuatnya langsung memucat, jangan-jangan orang itu sudah ada di dalam Kota Dewa Guntur?
Ketika mereka sedang berbicara, pikiran roh Bi Mie dan Sha Tongtian lewat dan mendengar percakapan mereka.
Shen Duan ada di dalam Kota Dewa Guntur!
Informasi tersebut membuat mereka terkejut.
Ahli seperti Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian pun merinding mendengarnya.
Apalagi Bi Mie paling takut pada Shen Duan yang tidak jelas asal usulnya itu!
Pikiran roh Bi Mie dan Sha Tongtian sudah menutupi kediaman siluman rubah berekor sembilan Liang Yan'er, Zhan Li pun segera terbang ke arah sana.
Kalau tidak cepat-cepat membunuh Shen Duan, Kota Dewa Guntur bisa ditembus oleh Kerajaan Penegak Hukum kapanpun.
Shen Duan sudah lama berada di Kota Dewa Guntur, tapi mereka bertiga yang memiliki wilayah tahap dua malah tidak menyadarinya, ini adalah kesalahan besar! Namun mereka tidak punya waktu untuk menanyakan bagaimana cara Ye Chen mendapatkan informasi tersebut.
Bi Ling dan Bi Yin yang berada di samping Ye Chen tentu saja mendengar perkataan pemuda itu, dan mereka semua pun terkejut. Entah bagaimana Ye Chen bisa mengetahuinya, tapi sekarang mereka tidak memikirkannya, dan dua orang itu segera bangkit berdiri.
Ye Chen, Bi Ling, dan Bi Yin segera terbang mengikuti Zhan Li, mereka mengawasi situasi di kediaman Liang Yan'er.
Liang Yan'er tampak terkejut saat merasakan sesuatu, lalu ia pun menatap Shen Duan yang berpakaian hitam, "Kepala Kerajaan Shen, mereka sudah menemukan keberadaanmu di tempat ini!"
Energi ketiga ahli itu menyebar di sana, dan semua energi tersebut mengandung kekuatan wilayah tahap dua. Mereka bertiga adalah Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian.
Shen Duan tetap terlihat tenang, lalu ia melayang di udara dan memberikan perintah, "Rencana dimajukan, pergilah."
"Baik! Kepala kerajaan mohon berhati-hati." Liang Yan'er berkata pada Shen Duan. Kini pertarungan besar akan segera dimulai!
Ia percaya dengan Shen Duan, dan ia pun melesat lalu menghilang dari sana.
Sudah ada tiga bayangan yang tampak melayang di atas kediaman Liang Yan'er. Shen Duan pun saling bertatapan dengan mereka bertiga dengan jarak yang cukup jauh.
"Akhirnya kalian datang juga," ujar Shen Duan.
"Akhirnya kami menangkap seekor tikus besar. Shen Duan, karena kami sudah menemukanmu, jangan harap kamu bisa lari!" Sha Tongtian mendengus dingin, lalu pasir kuning terlihat muncul di tangannya.
"Tidak usah basa-basi lagi dengannya, bunuh dia!" Zhan Li mengayunkan tangan kanannya, ia mengeluarkan pedang darah dan menebas Shen Duan, "Rasakan tebasanku!"
Sebuah pedang merah darah pun menebas ke arah Shen Duan.
Shen Duan mengenali kalau itu adalah pedang turun temurun milik Aula Dewa Perang, tapi tubuhnya tiba-tiba terlihat samar-samar, dan tebasan pedang Zhan Li tidak bisa melukainya. Beberapa saat kemudian, tubuh Shen Duan kembali memadat.
"Itu adalah teknik rahasia absolut bintang—teknik ilusi jiwa!" Bi Mie tercengang karena Shen Duan memiliki teknik rahasia tersebut, dan berhasil mengkultivasinya sampai tahap tiga.
Saat melihat tubuh Shen Duan kembali padat, Bi Mie menggerakkan tangan kanannya, tiba-tiba muncul satu orang yang sama persis dengan Bi Mie, dan mencekik leher Shen Duan.
Kemudian terdengar suara tulang-tulang yang diremukkan.
Apakan Bi Mie akan membunuh Shen Duan?
Orang-orang di dalam Kota Dewa Guntur mendongak dan tampak tegang saat menyaksikan peristiwa tersebut. Hal itu adalah pertarungan puncak yang mempertaruhkan keberlangsungan Kota Dewa Guntur!
Saat mereka mengira Shen Duan sudah mati, tiba-tiba tubuh Shen Duan menjadi bayangan hitam dan terbang ke empat penjuru. Beberapa saat kemudian, tubuhnya muncul kembali di radius ribuan meter, dan sama sekali tidak terluka.
Serangan menguji dari dua belah pihak tidak berguna sama sekali.
Roh Ye Chen mencoba mengunci posisi Shen Duan, tapi ia menyadari kalau Shen Duan seperti kabut yang terbang tak menentu, dan sama sekali tidak bisa dikejar. Di sekeliling tubuh Shen Duan ada kekuatan wilayah tahap dua yang berputar.
Serangan biasa tidak akan bisa menangkap Shen Duan, kecuali menggunakan kekuatan wilayah!
Beberapa dengusan pun terdengar, Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian mengeluarkan kekuatan wilayah tahap dua, membuat empat wilayah terlihat saling beradu di udara, menghasilkan cahaya-cahaya api. Seluruh angkasa terlihat membentuk empat dunia yang berdiri sendiri, dan mereka adalah tuan dari masing-masing wilayah tersebut!
Lalu tiba-tiba ada guntur yang muncul, tapi sesaat kemudian hancur karena empat wilayah itu. Guntur itu sama sekali tidak bisa menembus empat wilayah dari empat ahli tersebut.
Empat ahli saling bertarung dalam empat wilayah tersebut, dan tak ada yang tahu apakah Kota Dewa Guntur akan kuat menahan kekuatan empat wilayah tersebut.
Sesekali ada beberapa cahaya pedang yang muncul dan mendarat di beberapa menara di dalam kota tersebut, dan membelah menara-menara tersebut.
Menara-menara itu pun ambruk ke tanah.
Wilayah tahap dua dari empat ahli tersebut memiliki kekuatan yang seolah mampu meruntuhkan langit dan menghancurkan bumi.