Langit Sembilan Bintang

Menyerang Dari Dalam



Menyerang Dari Dalam

Kalung ungu itu adalah salah satu kalung penjernih pikiran, totalnya ada delapan kalung dan tiga cincin. Ye Chen sudah memakai satu cincin, sedangkan dua cincin lainnya diberikan kepala Xiaoyi dan Raja singa Tong Tian. Sementara delapan kalung yang lain diberikan pada Tantai Ling, dan kalung kedua akan diberikan pada Bi Ling. Karena A Li sendiri menguasai teknik ilusi, maka kalung itu tidak berfungsi padanya.      

"Bukankah ini adalah kalung penjernih pikiran?" Sebagai keturunan makhluk guntur, Bi Ling dan Bi Yin memiliki pengetahuan yang luas. Saat melihat kalung itu, mereka sama sekali tak tampak terkejut, karena sudah pernah melihatnya di dalam buku klan. Mereka tidak menyangka kalau Ye Chen akan memberikan kalung tersebut.     

Kalau sampai mereka tahu Ye Chen masih memiliki enam kalung lain, entah apa reaksi mereka.     

"Benar, ini adalah kalung penjernih pikiran, kalung ini aku pungut di dalam laut utara, ini untuk Kakak Bi Ling." Ujar Ye Chen sambil memberikan kalung itu pada Bi Ling.     

Bi Ling pun membelalakkan matanya, ia tak bisa mempercayai Ye Chen yang memberikan kalung itu padanya, "Adik kecil, apa kamu yakin akan memberikan kalung ini padaku?"     

"Tentu saja." Ye Chen mengangguk keras. Sejak kejadian di lembah Klan Ye, Bi Ling sudah menjadi wanitanya, dan Ye Chen tentu saja tidak akan pelit terhadapnya.     

"Adik kecil, apa kamu tahu berapa nilai kalung ini? Satu set zirah perang iblis ungu tingkat sembilan mungkin nilainya hanya sepersepuluh dari kalung ini." Ujar Bi Ling yang masih tampak tak percaya, tapi ia juga merasa senang.     

Bi Ling mengira karena Ye Chen tidak mengetahui nilai kalung tersebut, maka pemuda itu memberikan kalung tersebut padanya. Kalau memang seperti itu, maka ia merasa sedikit kecewa.     

"Tentu saja aku tahu seberapa berharganya kalung penjernih pikiran ini. Kak Bi Ling pasti akan terlihat sangat cantik saat memakainya." Ujar Ye Chen seraya tersenyum.     

Tatapan Bi Ling jatuh ke arah Ye Chen, dan ia merasa jantungnya berdegup kencang. Meskipun dulu ada banyak pria keturunan makhluk guntur yang menyanjung dan bersikap baik padanya, tapi mereka semua memiliki maksud lain. Namun ia bisa merasakan kalau Ye Chen tulus, dan tidak memiliki maksud apapun. Hal tersebut membuat ketakutan di dalam hatinya pun menghilang.     

Ia lalu mengambil kalung penjernih pikiran itu dari tangan Ye Chen dan memakainya di lehernya, warna ungunya tampak menyilaukan mata, menambah pesona dada Bi Ling.     

"Adik kecil, aku sangat menyukai kalung ini." Ujar Bi Ling sambil menatap Ye Chen dengan penuh perasaan.     

Melihat tatapan Bi Ling tersebut membuat Bi Yin semakin mencurigai Ye Chen. Apa Bi Ling tergoda karena kalung tersebut? Ye Chen pasti memiliki tujuan tertentu di balik pemberiannya yang begitu berharga ini! Kalau sampai Bi Ling menyerahkan dirinya karena kalung itu, bukankah kalung itu nantinya akan kembali ke tangan Ye Chen?     

"Ling'er, itu hanya sebuah kalung penjernih pikiran saja…" Bi Yin mengingatkan Bi Ling.     

"Ini bukan hanya sebuah kalung penjernih pikiran saja, ini adalah ketulusan dari Adik kecil, Yin'er, kamu tidak mengerti." Bi Ling memotong ucapan Bi Yin, ia membantahnya sambil tersenyum.     

Wanita yang sedang jatuh cinta ternyata memang tidak masuk akal. Sebenarnya ramuan penggoda apa yang diberikan Ye Chen pada Bi Ling? Bi Yin panik sekali, sekarang apapun yang ia katakan tidak ada gunanya.     

"Adik kecil, bagaimana aku harus berterima kasih padamu? Aku akan memberikan hadiah untukmu." Bi Ling kemudian mengedipkan sebelah matanya, dan mengirimkan sinyal dengan pikiran rohnya, "Bagaimana kalau aku menyerahkan Bi Yin untukmu? Yin'er lebih berbakat dariku, dan kau seharusnya bisa membangunkan darah purbanya. Jadi Adik kecil memiliki satu orang kawan lagi."     

Ye Chen tertegun setelah mendengar ucapan Bi Ling. Ia memang ingin melihat Bi Yin, yang walaupun wajahnya tertutup cadar, tapi kecantikannya tetap terpancar.     

Namun ia tidak memiliki pikiran lain terhadap Bi Yin, dan ide Bi Ling membuatnya sangat terkejut. Kemudian rohnya membalas Bi Ling, "Kakak Ling jangan bercanda lagi."     

Hehe, Bi Ling tertawa saat melihat ekspresi Ye Chen. Kemudian ia kembali membalas melalui pikiran roh, "Adik kecil, apa Yin'er kurang cantik? Dia adalah wanita idaman banyak orang, ada banyak pria yang menginginkannya tapi tidak memiliki kesempatan."     

Entah apa yang sedang dibicarakan Bi Ling dan Ye Chen, tapi Bi Yin tahu kalau Ye Chen sedang merayu, sampai membuat Bi Ling tertawa seperti itu. Hal tersebut semakin membuatnya membenci Ye Chen!     

"Sudah sudah, jangan bercanda lagi. Ini hadiahku untukmu!" Ujar Bi Ling, yang kemudian mengeluarkan pedang panjang berwarna merah.     

Pedang merah itu memiliki panjang satu meter dan berwarna merah seperti api, serta ada tulisan Tianyuan di badan pedangnya. Pedang itu menyebarkan kekuatan yang mengerikan, dan merupakan harta karun super sama seperti golok siluman serigala. Tapi entah mana yang lebih hebat di antara dua senjata itu.     

"Pedang Tianyuan! Ling'er, jangan! Jangan memberikan pedang itu pada orang luar!" Bi Yin terkejut atas tindakan Bi Ling. Pedang Tianyuan adalah harta karun super, dan tidak seharusnya diberikan pada orang lain.     

"Kenapa tidak boleh?" Bi Ling tampak tersenyum datar, "Yang mulia sudah berkata kalau pedang ini menjadi milikku, tentu saja aku memiliki hak untuk memberikannya pada orang lain."     

Bi Yin tidak tahu harus mengatakan apalagi, ia tidak menyangka Bi Ling akan sebodoh ini dengan memberikan Pedang Tianyuan sebagai balasan untuk sebuah kalung penjernih pikiran. Bukankah ini sama saja dengan merugi?      

"Lebih baik Kakak saja yang menyimpan Pedang Tianyuan itu, aku masih memiliki sebuah harta karun super." Ye Chen lalu mengeluarkan golok siluman serigala yang tampak bersinar merah.     

Bi Ling tertegun saat melihat golok siluman serigala di tangan Ye Chen, kedua senjata itu adalah harta karun super, dan kekuatannya hampir setara. Karena Ye Chen sudah memiliki harta karun super lainnya, maka Bi Ling tidak akan memaksa lagi, "Baiklah kalau begitu, aku akan menyimpan Pedang Tianyuan ini, lain kali aku akan mencari harta karun lainnya untukmu."     

Sementara itu, Bi Yin terlihat menatap Ye Chen dengan tatapan aneh. Ia tak menyangka Ye Chen akan menolak Pedang Tianyuan, dan itu membuatnya cukup kagum pada Ye Chen.     

Ye Chen kemudian menyimpan golok siluman serigala, lalu melihat Pedang Tianyuan. Selain nama, ada sebaris kalimat lagi di tubuh pedang itu.     

"Kakak Bi Ling, apa arti dari kalimat itu?" Ye Chen bertanya seraya menunjuk kalimat tersebut.     

"Kalimat ini adalah tulisan kuno, aku sudah mencarinya di buku, artinya adalah elemen api, senjata tingkat satu, tiga ribu tujuh ratus enam puluh dua." Ujar Bi Ling, ia sendiri juga terkejut saat pertama kali menemukannya.     

Mendengar jawaban Bi Ling membuat Ye Chen tercengang. Angka yang ada di belakang itu mungkin adalah sebuah kode! Pedang Tianyuan memang lain daripada yang lain! Lalu ia melihat kode tersebut, ia tak menyangka ada tiga ribu tujuh ratus enam puluh dua buah pedang Tianyuan di dunia ini! Kemudian ia teringat akan kemunculan pedang yang menggemparkan waktu itu, dan merasa tak habis pikir karena pedang sekuat itu ada lebih dari tiga ribu buah!     

Bahkan mungkin lebih dari itu!     

Kode pedang tersebut adalah tiga ribu sekian, mungkin masih ada lebih banyak pedang lagi.     

Betapa mengerikannya kalau ada lebih dari tiga ribu Pedang Tianyuan dijadikan satu.      

"Kota Kuno Tianyuan adalah tempat yang ajaib, di sana pasti penuh dengan ahli." Bi Ling berujar seraya memandang ke kejauhan.     

Semua teka-teki baru bisa terpecahkan saat sampai di Daratan Kuno Tianyuan. Apakah senjata itu merupakan barang tingkat satu? Lain kali Ye Chen harus bertanya pada Senior Yan Hai.     

Lalu tiba-tiba ada kilatan-kilatan cahaya di atas Kota Dewa Guntur, kemudian ada segel yang menyelimuti kota itu lagi.     

"Segel sudah kembali tertutup, selama segel Kota Dewa Guntur masih ada, jangan harap ada yang bisa menyerang masuk!" Bi Ling mendongak dan menatap segel tersebut dengan penuh keyakinan.     

"Kalau tidak bisa menerobos segel Kota Dewa Guntur itu, maka bagaimana cari Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum bisa menyerang Kota Dewa Guntur?" Ye Chen tampak sedikit bertanya-tanya. Dengan kecerdasan Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum, mereka tidak mungkin menggerakkan begitu banyak pasukan untuk menyerang tanpa menyiapkan rencana sebelumnya.     

"Segel itu sudah ada sejak zaman kuno, bahkan ahli lautan dewa pun tidak bisa menerobosnya," ujar Bi Yin. Dia yang selama ini tinggal di dalam sana sudah mengetahui betapa kuatnya segel tersebut.     

"Bahkan ahli lautan dewa juga tidak bisa menerobosnya?" Ye Chen tampak mengerutkan kening. Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum pasti sudah memeriksa Kota Dewa Guntur dengan seksama, kalau memang benar tidak bisa ditembus, mereka pasti akan memanfaatkan waktu saat segel terbuka tadi untuk menyerang dengan sekuat tenaga. Dan saat itu terjadi, mereka pasti tidak hanya akan menurunkan dua pasukan saja.     

Jika dipikir-pikir, kalau tidak bisa menembus dari luar, maka makhluk guntur bisa tinggal dengan tenang di dalam. Dan alasan Bi Mie membuka segel tadi bukan hanya untuk membiarkan dirinya dan Bi Ling masuk, tapi juga untuk menguji Kerajaan Penegak Hukum!     

Bi Mie sebagai seorang ketua klan seharusnya sudah bersiaga.     

"Apa ada yang aneh?" Bi Ling bertanya seraya melihat Ye Chen.     

"Apa mungkin ada orang yang menyerang dari dalam?" Ye Chen bertanya seraya menatap Bi Ling dan Bi Yin.     

Mendengar pertanyaan Ye Chen membuat Bi Ling dan Bi Ying tertegun. Kalau dulu mereka akan dengan yakin menyangkal, tapi sekarang kondisinya sudah berubah. Karena ada banyak ahli dari berbagai kekuasaan yang tinggal di Kota Dewa Guntur. Dan hal itu membuat mereka sulit mendeteksi komplotan Kerajaan Penegak Hukum yang menjadi mata-mata.     

"Kita harus menyampaikan hal ini pada Yang mulia," ujar Bi Yin yang tampak memucat.     

"Yang mulia seharusnya sudah tahu." Bi Ling tampak menggelengkan kepala, ia yakin tadi Bi Mie sengaja membuka segel Kota Dewa Guntur untuk melihat reaksi Kerajaan Penegak Hukum!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.