Bintang Jatuh
Bintang Jatuh
Ye Chen pun segera menambah kecepatan untuk segera tiba di Kota Dewa Guntur yang ada di atas gunung. Dengan kecepatannya yang sekarang, ia sudah sampai dalam sekejap, dan para ahli Kerajaan Penegak Hukum tingkat pandangan jiwa itu tidak bisa mengejarnya.
Ye Chen sudah sampai di luar Kota Dewa Guntur, dan melihat guntur yang tampak menyambar. Ada pedang dan senjata yang terlihat memenuhi dinding kota, menunjukkan bahwa pertahanan mereka sangatlah ketat.
Saat melihat Ye Chen mendekati Kota Dewa Guntur, para penjaga yang ada di atas dinding kota langsung bersiaga.
Lalu ada beberapa energi ahli pandangan jiwa yang langsung menekan Ye Chen. Semua energi itu mengandung kekuatan wilayah tahap satu.
"Siapa yang datang?" Tanya seorang ahli pandangan jiwa dari keturunan makhluk guntur.
Ye Chen segera melepaskan kekuatan wilayah bintang untuk melawan tekanan yang dirasakannya. Rohnya kini sudah terlepas ke dalam Kota Dewa Guntur untuk mencari pikiran roh Bi Ling.
"Aku datang ke sini untuk membantu, biarkan aku masuk." Ujar Ye Chen sambil melayang di udara.
Membantu Kota Dewa Guntur? Beberapa ahli pandangan jiwa di atas dinding kota saling menatap, semuanya terlihat siaga. Kedatangan seorang ahli untuk membantu tentu saja merupakan sebuah kabar baik, tapi sebelumnya ada banyak orang yang masuk ke sana dan mereka adalah mata-mata. Entah ada berapa orang yang memiliki maksud jahat di dalam Kota Dewa Guntur sekarang. Selain itu, beberapa hari ini Kota Dewa Guntur sudah ditutup segel, dan tanpa perintah dari Bi Mie, mereka tidak boleh membiarkan orang asing untuk masuk.
"Siapa nama Anda?" Tanya beberapa ahli keturunan makhluk guntur seraya mengamati penampilan Ye Chen. Mereka tidak pernah melihat orang tersebut sebelumnya.
"Aku Chen Ye!" Ye Chen sudah menyiapkan dirinya, dan ia tidak akan menggunakan nama aslinya karena dirinya ingin membantu tanpa menyusahkan Kerajaan Bintangnya. Kalau sampai Kerajaan Bintang menarik perhatian Kerajaan Penegak Hukum, kerajaannya bisa dihancurkan dengan mudah.
"Chen Ye?" Beberapa ahli pandangan jiwa itu tampak mengerutkan kening, mereka tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya.
Ketika Ye Chen sedang berbicara dengan mereka, enam orang ahli pandangan jiwa dari Kerajaan Penegak Hukum bergegas mengepung Ye Chen. Keenam ahli pandangan jiwa tersebut mengeluarkan energi Yin yang aneh, membuat Ye Chen merasa seperti ditatap oleh enam ekor ular berbisa.
Di antara enam orang tersebut, yang kultivasinya paling tinggi adalah ahli pandangan jiwa poin ketiga, sepertinya orang itu adalah pemimpinnya.
Melihat enam orang ahli pandangan jiwa Kerajaan Penegak Hukum muncul, semua prajurit di atas dinding kota pun menjadi waspada.
Beberapa ahli pandangan jiwa yang ada di atas dinding kota juga memusatkan perhatian pada Ye Chen, kemudian mengeluarkan kekuatan wilayah mengawasi area di luar Kota Dewa Guntur.
Energi para ahli pandangan jiwa pun saling beradu, membuat udara dipenuhi dengan aroma mesiu.
Prajurit pandangan jiwa dari Kota Dewa Guntur sangat berhati-hati, mereka tidak tahu Ye Chen adalah kawan atau lawan. Kalau ini semua adalah sandiwara Kerajaan Penegak Hukum yang mengutus Ye Chen untuk berpura-pura membantu Kota Dewa Guntur, kemudian akan menyerang balik ketika pertarungan memuncak, maka mereka akan mengalami kerugian yang besar.
Kota Dewa Guntur tidak berani membiarkan Ye Chen masuk, sedangkan Kerajaan Penegak Hukum sudah mendeteksi Ye Chen sebagai musuh.
Suasana pun menegang.
Ada lima orang ahli pandangan jiwa di atas dinding Kota Dewa Guntur, kebanyakan dari mereka adalah ahli pandangan jiwa poin satu dan dua, dan pemimpinnya adalah seorang tetua bernama Bi Mo, yang merupakan ahli pandangan jiwa poin tiga.
"Saudara Chen Ye, kami tidak tahu apakah kamu kawan atau lawan, jadi kami tidak bisa membiarkanmu masuk. Kota Dewa Guntur belum membuka segel pertahanan, jadi jaga jarakmu lima meter dari kota. Kalau lebih dekat lagi, kamu akan hancur menjadi asap." Ujar pikiran roh Bi Mo yang mengirimkan sinyal pada Ye Chen, "Tapi kalau Kerajaan Penegak Hukum mengepungmu, kami akan memberi bantuan!"
"Aku mengerti." Ye Chen membalas pesan tersebut, sementara rohnya terus mencari Bi Ling di dalam Kota Dewa Guntur yang penuh dengan segel. Rohnya sedikit berbeda dengan yang lain, bahkan rohnya bisa menembus beberapa segel. Tapi karena Kota Dewa Guntur terlalu besar, ia cukup kesulitan untuk menemukan Bi Ling.
Namun ia tak punya pilihan lain, karena hanya Bi Ling yang dapat membuktikan identitasnya!
Pertahanan Kota Dewa Guntur cukup kuat, mereka tidak bisa sembarangan memasukkan orang ke dalam sana. Sementara itu, Ye Chen dan ahli pandangan jiwa Kerajaan Penegak Hukum saling mengkonfrontasi dari jauh.
Pemimpin pihak Kerajaan Penegak Hukum yang merupakan seorang ahli pandangan jiwa poin tiga adalah seorang pria paruh baya berwajah oriental. Wajahnya terlihat sedikit pucat, dan matanya terlihat menatap ke arah Ye Chen.
"Liu Ming, bunuh dia!" Ujar pria paruh baya itu pada orang di sampingnya.
Liu Ming adalah seorang ahli pandangan jiwa poin satu. Tatapan matanya terlihat haus darah, dan ia segera menyerbu ke arah Ye Chen.
Melihat Kerajaan Penegak Hukum menyerang, para ahli pandangan jiwa dari Kota Dewa Guntur yang ada di atas dinding kota pun melepaskan kekuatan wilayah mereka dan mengunci beberapa ahli dari Kerajaan Penegak Hukum itu.
Kini kedua belah pihak saling menyerang, Bi Mo dan lainnya tidak menghalangi Liu Ming.
Ye Chen adalah ahli pandangan jiwa poin satu, karena lawannya juga ahli pandangan jiwa poin satu, maka seharusnya Ye Chen bisa melawannya.
"Wilayah penghancur—pedang kegelapan penghancur!" Liu Ming menatap Ye Chen dengan tatapan kejam. Lalu ada sebuah energi Yin yang muncul dari tubuhnya, itu adalah kekuatan wilayah tahap satu.
Langit pun menjadi gelap seketika. Kemudian ada puluhan ribu pedang hitam yang terbang di angkasa, disertai dengan energi membunuh yang membuat aroma amis darah memenuhi udara di sana.
"Bunuh siapapun yang melawan Kerajaan Penegak Hukum!" Liu Ming berteriak keras, tatapannya tampak membara.
Sedangkan Ye Chen terlihat mengerutkan kening, entah cara apa yang akan digunakan Kerajaan Penegak Hukum sampai bisa menguasai kesadaran orang lain, dan membuatnya berubah menjadi mesin pembunuh!
"Mati kau!" Liu Ming menunjuk udara, dan pedang kegelapan penghancur itu menerjang Ye Chen.
Para prajurit di atas dinding kota tampak memucat saat melihat pemandangan tersebut. Kedua pihak itu sedang menguji kekuatan satu sama lain, dan semua ahli pandangan jiwa dari masing-masing pihak belum bertarung. Kerajaan Penegak Hukum memiliki banyak sekali ahli pandangan jiwa, sedangkan Kota Dewa Guntur berpikir mana mungkin lawannya mengeluarkan semua ahli pandangan jiwanya sekaligus?
Namun setelah Liu Ming menyerang, ahli dari Kota Dewa Guntur menyadari kalau ahli pandangan jiwa yang tidak ternama itu memang hebat! Walaupun Liu Ming terlihat menggebu-gebu, tapi ia seperti tidak memiliki kesadaran sendiri, dan itu membuatnya terlihat semakin menakutkan!
Prajurit dari Kota Dewa Guntur tampak berkeringat dingin karena tidak bisa membiarkan Ye Chen untuk masuk. Padahal sayang sekali kalau sampai orang yang datang untuk membantu harus mati sekarang.
Sementara itu, Ye Chen terlihat menutup mata saat merasakan pedang kegelapan penghancur yang tidak terhitung jumlahnya itu menerjang ke arahnya. Kemudian ada sebuah kekuatan wilayah yang keluar dari tubuhnya.
Lalu ia tiba-tiba membuka mata dan langsung berdiri tegak. Tubuhnya terlihat dipenuhi hawa bertarung, dan ia pun berkata dengan nada dingin, "Ini adalah pertarungan pertamaku setelah menerobos ke tingkat pandangan jiwa, aku akan menjadikanmu objek latihanku!"
"Wilayah bintang—bintang jatuh!"
Kedua mata Ye Chen terlihat memancarkan aura misterius, dan ada sembilan bintang yang tampak berputar di dalamnya. Lalu kekuatan wilayah bintangnya menerjang ke arah wilayah penghancur itu.
Lalu muncul bayangan sembilan bintang besar di belakang Ye Chen. Setiap bintangnya terlihat tidak sama, dan ada sembilan warna elemen yakni logam, kayu, air, api, tanah, es, angin, guntur, dan petir. Bintang besar itu perlahan berputar dan menghasilkan tekanan yang mengerikan.
Wilayah Ye Chen jauh lebih besar daripada Liu Ming, dan terlihat menyelimuti wilayah penghancur Liu Ming.
Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu dari atas dinding Kota Dewa Guntur pun tampak tercengang.
"Wilayah apa itu? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya!"
"Kekuatan wilayah yang kuat sekali!"
Sembilan bintang itu sangat dekat, dan setiap bintangnya berputar sesuai porosnya, terlihat sangat misterius. Walaupun sama-sama ahli pandangan jiwa poin satu, tapi wilayah bintang Ye Chen menghasilkan tekanan yang lebih kuat.
Liu Ming berada di dalam lingkup wilayah bintang Ye Chen, tapi tetap tidak terlihat ketakutan. Tatapan matanya terlihat penuh semangat, kemudian ia membawa pedang kegelapan penghancurnya untuk menerjang Ye Chen.
"Mati kau!" Liu Ming meraung keras seperti binatang buas.
Ye Chen terlihat menyipitkan matanya, dan sembilan bintang besar yang ada di udara itu bergulir perlahan. Setiap bintangnya memiliki kekuatan untuk menarik dan menolak. Seiring dengan perputarannya, kekuatan bintang itu seperti mesin penggiling menekan ke arah Liu Ming.
Kemanapun sembilan bintang itu bergulir, pedang-pedang kegelapan penghancur yang ada di sana juga akan hancur!
Setelah hancur, pedang-pedang itu kembali menjadi Xuan Qi murni dan masuk ke dalam bintang-bintang itu, membuat bintang itu menjadi semakin kuat.
Seiring dengan hancurnya pedang-pedang kegelapan penghancur, wilayah bintang Ye Chen terlihat semakin kuat.
Walaupun ia percaya diri, tapi Ye Chen tak menyangka kalau kekuatan wilayahnya sekuat ini. Setelah kesembilan bintang itu bergulir, pedang kegelapan penghancur Liu Ming langsung hancur.
Liu Ming pun menjerit kesakitan karena sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk membalas. Kemudian ia ditekan oleh wilayah milik Ye Chen, lalu berubah menjadi abu yang terbang dan menghilang di udara.
Kekuatan wilayah Liu Ming benar-benar dihancurkan dan diserap oleh wilayah Ye Chen.
Bi Mo dan lainnya yang melihat dari atas dinding kota pun tercengang.
"Apakah itu benar-benar wilayah tahap satu?!" Bi Mo juga terkejut saat mengira Ye Chen menggunakan wilayah tahap dua, tapi ternyata baru tahap satu.
Wilayah apa itu sebenarnya? Baru tahap satu tapi sudah begitu mengerikan!
Para ahli di atas dinding kota itu tidak bisa tenang, mereka sama-sama memiliki wilayah tahap satu tapi wilayah mereka jauh lebih lemah daripada Ye Chen.