Serangan Balik
Serangan Balik
Para ahli yang mengepung mereka pun langsung tersulut emosi.
"Kurang ajar!"
"Keterlaluan!"
Beberapa ahli pandangan jiwa terlihat marah sampai wajahnya tampak suram. Mereka semua menunjuk-nunjuk Tantai Ling dengan penuh amarah.
"Kalau begitu, kami akan memberimu pelajaran, Tantai Ling! Memangnya seberapa kuat dirimu?!" Raja api berujar sambil tertawa dingin.
Namun Tantai Ling sama sekali tidak takut, ia menyambut serangan Raja api dengan santai.
Empat ahli pandangan jiwa lainnya juga mulai beterbangan, dan mengayunkan senjata di tangannya untuk menyerang ke arah Tantai Ling.
"Yang mulia!" Sikong Jingming mendengus keras, ia ikut bertarung dan melawan seorang ahli pandangan jiwa.
Begitu kedua tangan Tantai Ling menghentak, trisula di tangannya tampak bersinar dan melawan keempat ahli pandangan jiwa tersebut.
Dalam sekejap mata, area itu dipenuhi dengan bayangan pedang. Bahkan air laut terbelah seolah bisa menelan segalanya.
Para ahli yang sibuk mencari harta karun di sekitar sana, menjauhi area pertarungan itu satu per satu. Mereka kemudian melihat dari kejauhan. Beberapa hari ini, entah sudah berapa kali mereka bertarung demi harta karun. Kalau bukan demi keuntungan klannya, mereka tidak akan ikut campur dalam pertarungan tersebut.
"Klan Siluman Laut Es Biru berani bertarung dua lawan lima."
"Waktu itu Klan Siluman Laut Es Biru sangat kuat, tapi sekarang sudah banyak yang melemah. Sikong Jingming hanyalah ahli pandangan jiwa poin kedua, mereka akan perlu waktu lama untuk melawan ahli pandangan jiwa sebanyak itu jika hanya mengandalkan kekuatan Tantai Ling."
Namun setelah itu mereka tampak tercengang, karena ternyata Tantai Ling bisa melawan empat ahli pandangan jiwa tersebut seorang diri.
Padahal keempat ahli pandangan jiwa yang dilawan oleh wanita itu bukanlah orang sembarangan. Mereka semua sudah menjadi ahli pandangan jiwa selama ratusan tahun, bahkan ada dua orang yang merupakan raja!
Raja api sudah mencapai tingkat pandangan jiwa poin lima, sedangkan raja dari Klan Siluman Laut Bulu Dingin, Raja utara, merupakan seorang ahli pandangan jiwa poin enam. Walaupun hanya dua orang, tapi mereka berdua adalah ahli yang terkenal di antara klan siluman laut. Sebelum ada serangan binatang jiwa, ahli yang paling kuat di dalam klan siluman laut adalah ahli pandangan jiwa poin tujuh, dan ahli tersebut sudah sangat tua, sementara yang lainnya baru mencapai poin enam saja.
Sampai saat ini Tantai Ling bisa melawan dua raja itu, dan masih bisa melawan dua ahli pandangan jiwa lainnya. Hal ini sangat mengejutkan para ahli yang ada di sana, mereka bisa merasakan bahwa Tantai Ling yang sudah tidak memiliki orang tua, sudah berkembang sangat pesat dalam waktu sepuluh tahun.
Sebelumnya, mereka semua sudah tidak memedulikan lagi Klan Siluman Laut Es Biru. Tapi sekarang mereka terpaksa harus mengakui kembali kekuatan klan tersebut..
Raja api semakin lama semakin tercengang, saat ia masuk ke dalam makam kuno itu, ia menggunakan teknik misterius untuk merasakan energi Tantai Ling, dan ia merasa ngeri saat merasakan energi itu. Tapi ia sendiri juga tidak percaya kalau Tantai Ling bisa berkembang secepat ini, sehingga timbul keinginan untuk menguji kekuatan wanita tersebut.
Raja api merasa bahwa, walaupun Tantai Ling sudah menjadi semakin kuat, tapi kekuatan wanita itu setara dengan kekuatannya. Dan bukankah jika ia menggabungkan kekuatannya dengan Raja utara yang merupakan ahli pandangan jiwa poin enam, ia bisa membunuh Tantai Ling?
Namun apa yang terjadi sekarang benar-benar di luar bayangannya. Tantai Ling terlihat menggenggam trisulanya, dan juga selendang sutra putih yang tampak melambai, wanita tersebut tampak seperti dewi perang. Kekuatan terasa memancar dengan sangat kuat, dan ahli pandangan jiwa poin lima dan enam, bahkan dua orang ahli pandangan jiwa poin tiga, tidak bisa mengalahkan Tantai Ling!
Ini baru pertama kali terjadi dalam ratusan tahun belakangan.
Kalau Tantai Ling dibiarkan terus berkembang, maka ia akan menjadi ancaman besar bagi Klan Siluman Laut Penghisap Darah. Karena itulah, Raja api terus mengeluarkan serangan yang kuat ke arah Tantai Ling.
Dalam pertempuran itu, Raja utara juga sangat terkejut, ia tak menyangka kalau kedua palunya tidak bisa melawan cahaya tujuh warna dari trisula Tantai Ling.
Raja utara menempati urutan kedua di antara para raja di klan siluman laut, dia adalah mantan kepala Klan Siluman Laut Bulu Dingin. Ia tidak pernah merasakan tekanan sebesar ini sebelumnya, bahkan saat ia melawan ahli yang lebih kuat dari Tantai Ling.
Ia bahkan masih ingat waktu di mana Ayah Tantai Ling hanyalah pemuda ingusan di hadapannya!
Melihat Tantai Ling melawan empat ahli pandangan jiwa dan dua orang adalah raja seorang diri membuat Sikong Jingming menyadari kalau ia dan dua tetua tertinggi lainnya sudah meremehkan kekuatan Tantai Ling. Yang mulia mereka memang memiliki bakat yang hanya muncul sekali dalam seribu tahun, dan jarang ditemukan dalam Klan Siluman Laut Es Biru. Seketika matanya menjadi berkaca-kaca, leluhurnya telah melindungi mereka dan membantu mereka untuk berjaya kembali!
Begitu pertarungan dimulai, enam ahli tak berawal dari Klan Siluman Laut Bulu Dingin sudah mengepung Ye Chen. Sebagai manusia yang masuk ke dalam laut, pemuda itu menjadi lawan yang mudah untuk dikalahkan.
Enam ahli tak berawal itu mengepung Ye Chen, dan melihatnya dengan tatapan menghina.
Ye Chen melihat keenam ahli tak berawal itu, mereka semuanya sudah sangat hebat, ada satu orang yang sudah mencapai poin sepuluh, sementara dua orang lainnya sudah mencapai poin sembilan, dan tiga orang yang lainnya sudah mencapai poin enam dan tujuh. Mereka merupakan ahli yang sangat kuat di luar makam ini. Tapi karena di sini ada tekanan yang membatasi mereka, mereka hanya bisa mengeluarkan kekuatan yang baru mencapai tingkat raja siluman awal atau pertengahan saja.
Sejak Ye Chen menerobos ke poin enam, ia sudah merasa bahwa dirinya benar-benar terlepas dari tekanan tulang-belulang siluman laut di sekitarnya. Tekanan yang ia rasakan lebih lemah daripada yang dirasakan oleh para ahli tersebut. Tapi ia hanya bisa mengeluarkan kekuatan poin satu saja, namun itu sudah cukup.
"Bocah, cepat berikan kristal ikan hantu itu, kami akan membunuhmu dengan halus!" Ujar keenam ahli siluman laut tersebut sambil tertawa dingin dan melihat Ye Chen. Mereka semua bertubuh tinggi dan besar. Jika dibandingkan dengan mereka, Ye Chen terlihat sangat kurus dan lebih kecil.
"Kalian, kalian jangan kemari!" Ye Chen mundur beberapa langkah dan pura-pura takut, tatapan matanya terlihat panik. Namun ia tetap mengamati keenam ahli tak berawal itu.
"Huh, bukankah tadi kamu sangat pemberani? Kenapa sekarang sudah ketakutan? Tantai Ling sendiri sulit untuk melindungi dirinya, tidak ada orang yang bisa menolongmu lagi!" Ujar para siluman laut itu sambil tertawa dingin, lalu menekan Ye Chen perlahan.
"Apa aku boleh menukar sebuah barang dengan nyawaku? Aku memiliki banyak benda berharga, lihatlah cincin penjernih pikiran ini, benda ini adalah barang yang sangat bagus dan bernilai sangat tinggi! Selain itu ada batu bintang, giok jiwa, dan barang berharga lainnya. Apakah aku boleh menukarnya dengan nyawaku?" Tanya Ye Chen dengan nada memelas.
Sementara Xiaoyou yang berada di atas kepala Ye Chen terlihat memandangi mereka tanpa ekspresi apapun.
Enam ahli tak berawal itu saling melihat dan bertanya-tanya, kenapa bocah ini bodoh sekali? Padahal mereka berenam sedang mengincar barang-barangnya, tapi pemuda itu masih saja berani mengeluarkannya. Apakah pemuda itu mengira kalau barang-barang itu benar-benar bisa ditukar dengan nyawanya? Bukankah kalau mereka membunuhnya, maka semua barang-barang Ye Chen juga akan menjadi milik mereka?
"Bocah, matilah kau!" Ujar salah satu ahli tak berawal poin sepuluh, ia tidak ingin banyak omong kosong lagi, dan langsung menapakkan tenaga dalam tapaknya di udara.
Lima ahli lainnya juga menyerang ke arah Ye Chen, mereka yakin kalau pemuda itu pasti akan mati. Sehingga mereka maju mendekat demi merebut barang-barang Ye Chen terlebih dahulu.
Ye Chen hanya berdiri tak bergeming saat melihat keenam ahli itu mendekat, mereka mengira dirinya ketakutan.
Lalu seorang ahli dari Klan Siluman Laut Penghisap Darah tertawa, "Hari ini adalah hari kematianmu!"
Tepat pada saat mereka maju mendekat, tiba-tiba Ye Chen diselimuti zirah perang iblis ungu.
Ye Chen pun ikut mendongak dan tertawa, "Aku lupa memberitahu kalian kalau aku memiliki zirah perang iblis ungu tingkat sembilan."
Serangan mereka mendarat di tubuh Ye Chen, kemudian ada sinar ungu yang tampak menyebar dan meredam serangan dari keenam ahli tak berawal tersebut.
Umumnya, zirah perang iblis ungu tidak bisa meredam kekuatan serangan ahli tak berawal poin sepuluh, tapi setelah masuk ke makam kuno, siluman laut itu dibatasi oleh tekanan, dan zirah perang iblis ungu tingkat sembilan itu menjadi semakin tak terkalahkan.
Secercah cahaya tampak menyelimuti zirah perang iblis ungu itu, membuat keenam ahli tersebut tidak dapat melukai Ye Chen, dan pemuda itu pun bisa bebas menyerang tanpa hambatan
Saat enam ahli tak berawal itu menyerbu Ye Chen, ia menggerakkan tangan kanannya, dan muncullah tungku pengguncang langit yang kemudian menyerang salah satu dari mereka.
Terlalu dekat, ahli dari Klan Siluman Laut Penghisap Darah itu tidak sempat bereaksi.
Hong!!!
Tungku pengguncang langit mengenainya dan membuatnya muntah darah lalu terlempar.
Lalu mulut tungku itu membentuk pusaran kuat yang langsung menghisap ahli tersebut. Kemudian terdengar suara jeritan menyakitkan dari dalam tungku itu.
Kelima ahli lainnya saling bertatapan, mereka tidak tahu tungku apa itu dan kenapa bisa begitu kuat?!
Awalnya mereka mengira bahwa pemuda itu akan menyerah di tengah kepungan mereka berenam. Tapi ternyata Ye Chen tiba-tiba menunjukkan kekuatannya, dan menelan satu ahli di antara mereka.
Zirah perang iblis ungu tingkat sembilan merupakan harta karun yang luar biasa, tapi tungku tersebut lebih mengerikan lagi. Mungkin tungku itu adalah sebuah harta karun super!
Mereka pun memilih untuk mundur saat merasakan situasi yang tidak menguntungkan. Namun gerakan mereka terhenti ketika melihat Ye Chen mendengus marah dan mengeluarkan rohnya untuk mengunci mereka.
Para ahli itu merasa tubuhnya tidak bisa bergerak, hal itu membuat mereka tidak percaya. Kenapa seorang manusia bisa mengeluarkan pikiran roh, padahal pikiran roh mereka tertekan karena berada di dalam makam tersebut.
Mereka meronta dan akhirnya sadar kalau Ye Chen masih bisa mengeluarkan kekuatan poin pertama, sedangkan mereka hanya bisa mengeluarkan kekuatan raja siluman saja.
Kekuatan raja siluman sangatlah lemah di hadapan seorang ahli tak berawal.
Saat ini mereka baru tahu kalau Ye Chen tadi hanya berpura-pura saja!