Kalah Menang!
Kalah Menang!
Karena A Li tidak berubah ke sosok manusianya, Tantai Ling pun menjadi pusat perhatian di pesta itu. Para wanita elit di sana semua kalah cantik dengan Tantai Ling.
Walaupun banyak pemuda yang terpesona dengan kecantikannya, tapi wajah Tantai Ling yang dingin, dan bakatnya yang melebihi mereka membuat mereka tidak berani bertindak. Tatapan mereka tertuju pada Ye Chen yang mengobrol bebas di sebelah Tantai Ling. Mereka iri pada Ye Chen, kenapa pemuda yang mendapatkan nilai terendah bisa dekat dengan wanita secantik itu?
Lalu mereka melihat A Li di pundak Ye Chen, bulunya putih bersih dan tampak sangat lucu. Walaupun ia tidak berubah menjadi manusia, tapi banyak di antara mereka yang merupakan siluman dan hewan spiritual, jadi bisa melihat kalau kecantikan A Li ketika menjadi manusia tidak kalah dari Tantai Ling.
Hal ini membuat mereka semakin kesal.
Benar-benar tidak masuk akal!
Qi Yan tertawa seraya mengangkat cawan dan bersulang dengan para pelaksana, Tantai Ling serta yang lainnya. Mereka terlihat sangat akrab. Saat pesta sudah mencapai setengah, Yan Hai berpamitan dengan Ye Chen.
"Aku sudah harus kembali, selanjutnya tergantung padamu sendiri untuk bertahan di sini. Wi Yan pasti akan mencari muka di depan Tantai Ling dan A Li, carilah tempat tinggal di sini dan hiduplah dengan tenang. Ada hal yang tidak perlu dipaksakan walaupun sudah berusaha dan tidak mendapatkannya." Yan Hai menepuk kemudian pundak Ye Chen, "Jaga dirimu."
"Terima kasih, Senior." Ujar Ye Chen seraya memberi hormat. Yan Hai sudah banyak membantunya, dan merupakan senior yang pantas dihormati.
Yan Hai awalnya sangat menantikan Ye Chen, tapi ternyata pemuda itu mendapatkan nilai nol. Namun ia masih memperlakukan pemuda itu sama seperti sebelumnya, dan ini sudah merupakan suatu apresiasi bagi Ye Chen.
Yan Hai tersenyum lalu pergi dari sana. Sebenarnya ia tidak memiliki kedudukan di Kota Yanyun, ia mendapat undangan juga karena Tantai Ling, A Li, dan Nan Gongze. Dia adalah orang yang membawa orang-orang berbakat itu ke sana! Kalau tidak, Qi Yan dan lainnya tidak akan memandang Yan Hai.
Pesta menjadi semakin ramai, dan setelah pesta itu berakhir, Qi Yan mengirim utusan untuk mengantar mereka kembali ke kamar masing-masing.
Besok lusa Tantai Ling dan A Li akan pergi, lalu Ye Chen pun tidak akan bisa tinggal di kediaman utama itu lagi. Ia harus memulai kehidupan baru, entah bagaimana hidup di luar sana.
Ye Chen merasa terdesak, ia tidak punya banyak waktu, dan harus segera membawa klannya ke sini. Ia kemudian pergi ke paviliun penyimpanan buku dan melihat sebuah buku hukum di sana. Karena ia tidak bisa diam-diam membawa anggota klannya ke sana, ia terpaksa mencari cara lain.
Ye Chen duduk di kamarnya dan membaca buku yang tebalnya mencapai tiga jari. Di dalamnya ada penjelasan yang ditulis dengan sangat detail, dan setiap lembarnya penuh dengan tulisan.
A Li juga duduk di sana dan mengamati buku itu, ia terlihat sangat fokus seperti gadis yang diam. Ia sudah bisa menjelma menjadi manusia, tapi entah kenapa tetap bertahan di bentuk aslinya.
Karena A Li tidak bersedia berubah menjadi manusia, Ye Chen juga tidak memaksanya, ia sudah terbiasa dengan bentuk rubah A Li. Ia sedikit sedih jika teringat A Li dan Tantai Ling akan meninggalkannya.
Ketika Ye Chen sedang membaca buku itu, Tantai Ling mengetuk pintu dan masuk, ia baru saja mandi dan berganti pakaian biru muda.
"Ye Chen, ikutlah denganku." Tantai Ling mengajak Ye Chen keluar.
"Ada apa?" Ye Chen bertanya dan berdiri.
Tantai Ling tidak menjawab, ia berbalik badan dan pergi.
Meskipun Ye Chen tidak tahu apa yang akan dilakukan Tantai Ling, tapi ia tetap mengikutinya.
A Li hanya melihat pungung mereka berdua dan tidak ikut pergi. Ia tahu bagaimana perasaan Tantai Ling, namun ia menjadi lebih tenang setelah kejadian Bi Ling. Meski Tantai Ling terlihat dingin, tapi hatinya sangat baik.
Dua bayangan itu melesat di halaman kediaman utama, dan sampai ke sebuah tempat terbuka yang luas.
Ini adalah aula bela diri kediaman utama, di sana penuh dengan bekas pertarungan para ahli, dan di tengah-tengah ada pilar besar setinggi enam meter yang penuh dengan ukiran, entah berfungsi untuk apa.
"Ini adalah aula bela diri pribadi Qi Yan, aku sudah meminjamnya." Tantai Ling menepuk pilar itu, dan muncul segel yang mengelilingi aula dengan pilar sebagai pusatnya.
Segel itu sangat kokoh, bahkan roh pun tidak bisa menembusnya. Kemudian ia melihat ke langit, bulan terlihat terang di atas sana, dan bintang-bintang pun tampak bersinar. Namun orang yang ada di luar tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam. Selain itu, di dalam segel tersebut seperti masuk ke sebuah Tian Yuan kecil, dan kekuatan lautan dewanya tidak ditekan, sehingga ia bisa berlatih bela diri dengan lebih baik.
Qi Yan pasti membuat segel ini dengan susah payah.
"Aku dan kamu memiliki janji lima tahun, tapi sekarang menurutku tidak perlu menunggu lima tahun kultivasimu sudah mengejarku. Ye Chen, mari kita bertarung hari ini di sini!" Tantai Ling berkata pada Ye Chen, ia lalu mengayunkan tangan kanannya, dan trisulanya pun muncul. Selendang putihnya tampak menari-nari, wajahnya terlihat penuh keyakinan, dan hasrat berperangnya pun muncul.
Merasakan hasrat perang Tantai Ling membuat Ye Chen tertegun dan keheranan. Tantai Ling mengajaknya kemari hanya untuk bertarung? Apa ada masalah di otaknya, kenapa harus bertarung? Kalau terluka bagaimana?
"Tidak perlu bertarung lagi. Perjanjian lima tahun itu, tunggu ketika sudah penuh lima tahun baru dibicarakan lagi." Ye Chen melambaikan tangannya, waktu itu ia membuat janji lima tahun karena ia tidak kenal dengan Tantai Ling, dan khawatir kalau wanita itu akan membunuhnya. Sehingga ia menggunakan waktu lima tahun demi memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk berkembang. Namun setelah ia mengenali Tantai Ling, ia sama sekali tidak menganggap perjanjian itu.
"Tidak bisa, aku ingin melihat kultivasimu sudah sekuat apa sekarang." Tantai Ling tidak menerima penolakan pemuda di hadapannya, dan berkata dengan tegas.
Ye Chen tercengang, ia baru mengerti mungkin Tantai Ling berbaik hati ingin memanfaatkan pertarungan ini untuk melihat bagaimana kultivasinya. Selain itu, melalui pertarungan ini wanita tersebut juga ingin membantunya menerobos tingkatan. Besok lusa Tantai Ling sudah akan pergi, tapi ia masih mengkhawatirkan Ye Chen. Namun pemuda itu sudah mengetahui dengan jelas kemampuannya sendiri. Selain pertarungan hidup dan mati, ia tidak akan bisa mendapatkan pemahaman Dao. Dan jika ia harus bertarung dengan Tantai Ling, mana mungkin ia mengeluarkan kekuatannya secara maksimal? Dan itu berarti ia juga tidak mungkin menerobos ke tingkat selanjutnya.
Kalau bertarung seperti ini bisa meningkatkan pemahaman Dao, bukankah akan lebih mudah jika mereka terus bertarung demi mendapatkan pemahaman Dao?
Tantai Ling terlihat sangat serius, ia tidak memberikan waktu Ye Chen untuk berpikir. Kekuatan lautan dewanya masuk ke dalam trisulanya, dan cahaya tujuh warna tampak bersinar dari trisulanya. Kemudian ada sebuah kekuatan besar yang menekan Ye Chen, dan membuatnya merasakan hasrat membunuh di dalam energi itu.
"Apakah wanita ini benar-benar serius?" Ye Chen sedikit tidak berdaya, ia melihat Tantai Ling yang berwajah dingin, ia mengerti kalau wanita tersebut benar-benar serius. Ye Chen tidak mengerti kenapa Tantai Ling begitu bersikeras, bahkan rela mati demi mengejar arti tertinggi Dao.
Perlakuan Ye Chen terhadap Dao sangat berbeda. Menurutnya, Dao bela diri adalah semacam cara untuk melindungi keluarga dan orang terdekat, sedangkan masalah Dao dalam hati harus mengikuti alam secara natural.
"Tidak ada artinya bertarung dengan teman sendiri, lupakan saja. Kamu tidak mungkin mengira kalau lima tahun lagi aku bukanlah lawanmu, kan? Tenang saja, kultivasiku pasti tidak akan kalah darimu, lebih baik kita baru bertarung lima tahun lagi!" Ye Chen tidak memperdulikan tekanan yang menyerangnya.
Ye Chen melihat wajah dingin wanita yang berjalan mendekatinya. Setelah beberapa kali berhadapan dengan kematian bersama-sama, Tantai Ling sudah memiliki tempat tersendiri di dalam hati Ye Chen. Begitu teringat bahwa mereka akan segera berpisah, dan entah apa yang akan terjadi ke depannya, Ye Chen pun merasa sedikit sedih dan tidak rela berpisah.
Rembulan dan sinar bintang tampak menyinari mereka dalam diam. Tantai Ling berdiri di aula itu, sutra birunya tertiup angin, membuat kaki putih jenjangnya samar-samar terlihat di balik pakaiannya. Trisulanya memancarkan sinar terang, membuat Tantai Ling terlihat seperti dewi.
Rambut hitamnya tergerai, kecantikan dan keanggunannya membuat orang bergejolak.
"Bagaimanapun juga, hari ini harus ada pemenangnya!" Tantai Ling sangat serius, ia merasa sedikit kesal saat melihat Ye Chen yang cuek. Ia sudah meminjam aula bela diri Qi Yan bukan untuk bermain, tapi untuk membantu pemuda itu karena ingin memberikan semua pemahaman lautan dewanya pada Ye Chen.
Lalu Tantai Ling melepaskan trisulanya, dan cahaya tujuh warna pun menerjang Ye Chen.
Sebuah hasrat bertarung menekan Ye Chen, trisula itu dipenuhi dengan energi yang luar biasa.
Melihat trisula itu mendekat ke arahnya membuat Ye Chen tidak berdaya. Kalau tidak menghindar, ia akan menjadi ikan panggang, wanita ini benar-benar serius.
Ye Chen pun tidak berani ambil resiko, apalagi trisula Tantai Ling sangat kuat. Walaupun ia mengeluarkan golok siluman serigalanya, tetap saja tidak bisa menandingi trisula itu. Lalu ia pun mengeluarkan tungku pengguncang langitnya, dan beradu dengan trisula Tantai Ling.
Hong!!!
Energi yang mengerikan memenuhi aula itu, membentuk sebuah gelombang yang menyebar ke empat penjuru.