Langit Sembilan Bintang

Perpisahan



Perpisahan

Saat ia pingsan, pikiran Ye Chen kosong, ia bisa merasakan apa yang terjadi di sekitarnya, tapi ia tidak bisa bergerak dan berbicara. Ia seolah berada di sebuah ruang kosong yang hening dan tanpa suara, hanya ada beberapa sinar bintang yang tampak berkelip.     

Akhirnya ia bisa membantu sekuat tenaganya, hatinya pun merasa sangat tenang dan damai.     

Bi Ling terus memperhatikan Ye Chen dengan tegang, ia menjerit saat melihat pemuda itu pingsan, lalu segera berlari ke arah Ye Chen.     

Bi Mie menggunakan pikiran rohnya untuk memeriksa Ye Chen, "Dia tak apa, jaga dia baik-baik."     

Bi Ling menggigit bibirnya dan menatap Bi Mie, "Yang mulia, mohon biarkan aku menghidupkan menara guntur!"     

"Tidak, belum saatnya." Bi Mie lalu melanjutkan lagi, "Ingat, kamu adalah harapan keturunan makhluk guntur."     

"Tapi Yang mulia…" Bi Ling panik, namun Bi Mie menyelanya lagi.     

"Tidak ada tapi, kita pasti bisa berhasil!" Ujar Bi Mie seraya menatap Bi Ling dengan hangat dan penuh keyakinan.     

Mata Bi Ling tampak berkaca-kaca, ia lalu menganggukkan kepala.     

Bi Mie kemudian melihat Zhan Li dan Sha Tongtian, lalu menganggukkan kepala.     

Raut wajah Zhan Li dan Sha Tongtian terlihat tenang, sepertinya Ye Chen membuat kekuatan Bi Mie meningkat banyak.     

Walaupun belum tentu bisa mengalahkan Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan, tapi setidaknya mereka mendapatkan tambahan kekuatan.     

Bi Mie, Zhan Li, dan Shen Duan duduk bersila dan mulai menggunakan teknik rahasia mereka, bersiap untuk pertarungan terakhir.     

Semua orang yang ada di sana merasa bersedih saat harus melihat ketiga orang itu mengorbankan nyawa. Xuan Qi guntur berwarna emas terlihat menyelimuti tubuh Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian.      

Begitu mereka bertiga mulai menggunakan teknik rahasia itu, sama artinya dengan mereka bertiga tidak memiliki kesempatan untuk hidup lagi.     

Saat itu, semua orang yang ada di luar sana dibantai oleh pasukan besar dari Kerajaan Penegak Hukum, semuanya diikat jadi satu seperti sampah di alun-alun Kota Dewa Guntur. Sesekali terdengar jeritan menangis dari para wanita.     

"Jangan menangis, mati pun harus dengan berani!" Seru salah seorang pria keturunan makhluk guntur, tubuhnya yang kekar itu dipenuhi bekas darah.     

Mendengar seruan pria itu, semua orang pun berhenti menangis.     

Zu Yan melayang di atas mereka, wajahnya menunjukkan senyuman sadis. Lalu ia menatap ke dalam area terlarang itu.     

"Bi Mie, apa kamu akan membiarkan mereka semua mati begitu saja? Ternyata ahli nomor satu di daratan timur hanyalah seorang pengecut! Hahaha, kalau kamu tidak mau keluar, maka lihatlah mereka mati!" Zu Yan kemudian mengayunkan tangan kanannya, lalu ada energi internal tak terlihat yang mengangkat pria yang berseru tadi ke angkasa.     

Pria dari keturunan makhluk guntur itu terlihat menunjukkan ekspresi jijik.     

Zu Yan tertawa dingin dan melihat orang-orang di bawah, "Kalian hanyalah semut-semut kecil, aku hanya perlu memitas kalian saja sampai mati, dan itu mudah sekali untukku!"     

Lima jarinya bergerak, dan kemudian terdengar suara keras disertai jeritan pria itu. Tubuhnya hancur dan meledak, membuat darah menghujani daerah itu.     

Jerit tangis orang-orang di alun-alun tersebut pun semakin menjadi, dan Zu Yan merasa sangat puas mendengarnya.     

"Yang mulia kalian tidak bisa menolong, di matanya, kalian hanyalah anak buangan!" Zu Yan menatap mereka dengan licik, "Kalau Bi Mie tidak keluar, satu per satu dari kalian akan mati sampai dia keluar!"     

Suara Zu Yan terdengar sangat dingin.     

Mengenai Zu Ming dan Shen Duan, walaupun mereka tak terlihat ada di sana, namun energi mereka memenuhi tempat itu, seolah bersatu dengan langit dan bumi. Tatapan mereka terus tertuju pada orang-orang yang akan mereka bantai di bawah.     

Zu Yan melihat area terlarang itu, masih belum ada pergerakan di sana. Kemudian ia pun mendengus dingin seraya menggerakkan tangan kanannya. Murid-murid dari Kerajaan Penegak Hukum terlihat menyerbu ke alun-alun, menerjang para wanita di sana seperti serigala yang kelaparan.     

"Aku dengar, wanita keturunan makhluk guntur hanya setia pada satu suami saja seumur hidup. Mereka akan memberikan kultivasi mereka pada suaminya, apakah benar seperti itu?" Zu Yan menatap ke bawah dengan penasaran.     

Lalu terdengar teriakan gadis-gadis di bawah sana.     

Dan Zu Yan menikmati jeritan-jeritan mereka, "Bi Mie, gadis-gadis keturunan makhluk guntur benar-benar seksi dan menawan! Bi Mie, ada wanitamu kan di antara mereka?"     

Para ahli yang ada di dalam area terlarang merasa sangat marah saat melihat kejadian tersebut. Mereka sangat membenci Zu Yan.     

"Binatang!"      

"Dasar binatang!"     

Beberapa orang yang merasa tidak tahan pun meraung keras, dan ingin keluar untuk melawan mereka. Tapi ditahan oleh orang-orang di sebelahnya.     

Lalu tiba-tiba Bi Mie membuka mata, dan muncul sebuah pedang yang bersinar terang di tangannya.     

"Saudara Zhan, Ketua Sha, ayo kita pergi!" Bi Mie terlihat sangat serius, ia menatap Zu Yan seraya melesat keluar dari area terlarang.     

Zhan Li dan Sha Tongtian pun mengikutinya.     

Orang-orang di dalam area terlarang terlihat berkaca-kaca saat melihat Bi Mie dan dua orang lainnya pergi. Mereka kemudian mengantar kepergian tiga pahlawan itu, kali ini untuk selamanya, dengan harapan agar pengorbanan mereka tidak sia-sia.     

"Bi Mie, bagus sekali, kamu tidak membuatku kecewa, akhirnya kalian keluar!" Zu Yan tertawa keras, dan Xuan Qi yang kuat pun muncul dari tubuhnya. Kemudian siluman berzirah hitam mengulurkan tangan untuk menebas Bi Mie serta yang lainnya.     

Tatapan mata Bi Mie terlihat tajam, tubuhnya menerjang dan memutuskan lengan siluman berzirah hitam itu.     

"Hong!" Zu Yan tak menyangka kekuatan Bi Mie tiba-tiba bisa menjadi sekuat itu, sekarang ia mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk bertarung dengan Bi Mie.     

Kekuatan wilayah tahap dua beradu di angkasa, membuat ledakan bagaikan sambaran guntur pun terdengar, dan menghancurkan semua yang ada di sana.     

Layar hitam yang menyelimuti kota tersebut semakin menekan ke bawah, dan ada dua wilayah tahap dua yang lebih kuat lagi menutupi mereka.     

Langit menjadi gelap, sinar matahari dan bulan tertutupi, bintang-bintang tampak berputar.     

Ini adalah pertarungan puncak di daratan timur, ada enam orang dengan wilayah tahap dua yang kuat. Begitu kekuatan wilayah mereka menggiling sekitarnya, manusia boneka di sana tidak sempat menghindar dan hancur seketika.     

Tak terkecuali manusia boneka yang sudah bertingkat pandangan dewa, mereka juga tidak berdaya di hadapan kekuatan wilayah tersebut. Walaupun manusia boneka itu memiliki kekuatan pandangan jiwa, tapi hanya poin dua atau tiga saja, dan tidak memiliki wilayah. Jadi mana mungkin mereka bisa menahan kekuatan wilayah ahli pandangan jiwa?     

Suara kekuatan wilayah yang beradu tersebut mengalahkan suara sambaran guntur di sana.     

Semua orang menyaksikan kejadian tersebut dari dalam area terlarang dengan tegang. Mereka semua berdoa untuk Bi Mie dan lainnya.     

Meskipun Ye Chen berbaring dan tidak bisa membuka mata, tapi rohnya masih sadar dan bisa melihat semua yang terjadi di luar sana.     

Bi Mie, Sha Tongtian, dan Zhan Li menggunakan teknik rahasia makhluk guntur, membuat kekuatan mereka meningkat berkali lipat. Dan mereka terlihat seimbang dengan tiga anjing tua Kerajaan Penegak Hukum. Kalau sampai Ye Chen tidak tidak membangunkan darah purba Bi Mie, mereka bertiga tidak akan bisa melawan Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan walaupun sudah menggunakan teknik rahasia itu.     

Pertarungan di luar sangat sengit, siapapun yang bertindak ceroboh pasti akan mati.     

Namun Bi Mie, Sha Tongtian, dan Zhan Li hanya memiliki waktu satu jam saja. Begitu satu jam berlalu, mereka akan kehilangan kesempatan untuk membunuh Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan.      

Bi Mie, Sha Tongtian, dan Zhan Li sudah memutuskan untuk mati, sehingga mereka menyerang dengan membabi buta, tanpa memperdulikan nyawanya sendiri. Mereka tidak memberi kesempatan Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan sama sekali.     

"Bunuh!" Tatapan Bi Mie tampak tajam, ia menebas Zu ming dan membuat tubuh orang itu meledak.     

"Berhasil!"      

"Yang mulia berhasil membunuh salah satu dari mereka!"     

Semua orang yang ada di dalam area terlarang itu sangat bersemangat. Karena Bi Mie sudah menggunakan teknik rahasia kekuatannya sampai ke tahap maksimal, setiap tebasan pedangnya pun mengandung kekuatan yang bisa menghancurkan langit.     

Namun Bi Mie terlihat mengerutkan kening, Zu Ming mati dengan terlalu mudah, membuatnya mempunyai firasat buruk. Namun ia tetap terus menebaskan pedangnya ke arah Zu Yan dan Shen Duan.     

Pertarungan di atas sana sudah berlangsung selama setengah jam.     

Waktu Bi Mie dan lainnya hanya tersisa setengah jam saja dalam sekejap mata.      

Bi Mie, Sha Tongtian, dan Zhan Li masih tidak dapat membunuh Zu Yan dan Shen Duan, lalu tiba-tiba ada bayangan hitam yang berkumpul di sana. Kemudian bayangan itu segera membentuk sosok Zu Ming, dan langsung tertawa dingin. Kemudian ia berubah menjadi pedang hitam, lalu menusuk Sha Tongtian.     

Sha Tongtian pun meledak seketika.     

"Ketua Sha!"     

Mata Bi Mie dan Zhan Li tampak memerah, urat di dahi mereka terlihat dengan jelas, lalu meraung keras.     

"Ketua Klan Sha!" Para ahli di dalam area terlarang maupun di alun-alun pun menjerit dan menangis keras.     

Langit langsung dipenuhi pasir kuning yang bertebaran bagaikan hujan, disertai dengan sebuah jiwa yang terlihat melayang di udara dengan wajah Sha Tongtian. Wajahnya menatap Bi Mie dan Zhan Li dengan ekspresi yang menyimpan sejuta kata yang tak tersampaikan.     

"Ketua Sha, pergilah dengan tenang, kami akan mewujudkan harapan terakhirmu dengan membunuh mereka!" Suara Zhan Li terdengar serak, seluruh tubuhnya menegang menahan kepedihan yang luar biasa.     

Wajah Sha Tongtian tersenyum, lalu melihat Bi Mie dan Zhan Li untuk terakhir kalinya, kemudian melihat ke alun-alun tersebut. Setelah itu bayangannya semakin lama semakin menjauh. Sha Tongtian menggunakan seumur hidupnya untuk melindungi anggota klannya. Keturunan makhluk pasir selama ini terkenal kuat dan sangat kompak, dan ia menjadi tonggak keturunan makhluk pasir seumur hidupnya. Namun ia tidak bisa melindungi klannya sampai akhir, dan sudah waktunya ia beristirahat.     

Jiwa Sha Tongtian pun melayang dan menghilang di langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.