Langit Sembilan Bintang

Yang Mulia Bi Mie



Yang Mulia Bi Mie

Ada banyak penguasa di dalam Kota Dewa Guntur, dan entah ada berapa mata-mata Kerajaan Penegak Hukum di dalam sana. Namun Bi Mie seharusnya sudah memiliki persiapan.     

Walaupun Bi Ling terus menggoda Ye Chen, tapi ia tidak mungkin benar-benar akan melakukannya.     

Selain karena ada Bi Yin yang terus mengawasi mereka, di sini adalah Kota Dewa Guntur, ada banyak mata dan telinga yang bisa memergoki mereka. Bisa gawat kalau sampai anggota keturunan makhluk guntur lainnya mengetahui hubungan mereka.     

Tiga orang itu duduk di dalam gazebo, mereka berbincang-bincang sebentar kemudian mulai berkultivasi. Kerajaan Penegak Hukum bisa mengirimkan serangan kedua kapanpun, karena itulah mereka harus segera meningkatkan kemampuan, agar bisa melindungi diri dalam peperangan.     

Ye Chen duduk tenang dan memfokuskan pikirannya, ia menggunakan jurus kaisar guntur sambil memikirkan rapalan teknik rahasia membagi roh. Xuan Qi guntur di sana sangat tebal, dengan bantuan dari jurus kaisar guntur, Xuan Qi di dalam tubuh Ye Chen pun meningkat dengan cepat. Bersamaan dengan itu, pemahamannya mengenai teknik rahasia tersebut juga terus bertambah.     

Waktu terus berjalan, langit perlahan menjadi gelap.     

Bi Ling seperti merasakan sesuatu, ia pun membuka mata. Dirinya baru saja mendapatkan sinyal dari pikiran roh, "Adik kecil, Yang mulia ingin bertemu denganmu di istana utama."     

Ye Chen pun menganggukkan kepala, "Ayo kita pergi."     

Akhirnya Ye Chen akan bertemu dengan ahli terkuat di daratan timur, Bi Mie. Ia sendiri tak tahu seberapa kuat orang tersebut, tapi ia terlihat sangat tenang.     

Kemudian tiga orang itu pun terbang ke istana utama.     

Ketika melihat Kota Dewa Guntur dari atas, di dalamnya penuh dengan bangunan tinggi, dan ada cahaya di antara gedung-gedung itu. Cahaya petir itu bagaikan naga-naga yang bergerak. Beberapa bangunan yang paling tinggi terlihat menembus awan, bahkan sebagian besar dari bangungan yang ada di sana tampak tersembunyi dibalik awan.     

Di Kota Dewa Guntur, langit dan tanah terlihat sangat dekat, awan-awan di sana seperti dijepit di atas kepala mereka, dan bisa digapai dengan tangan.     

Bi Ling dan Bi Yin memimpin jalan di depan, sementara Ye Chen mengikuti di belakang mereka, dan tiga orang itu berjalan masuk bersama-sama.     

Kerajaan itu seperti dibangun dengan batu giok yang memancarkan sinar emas dari dindingnya, ada ukiran-ukiran indah di dindingnya. Jika dilihat dengan seksama, ukiran-ukiran itu merupakan ukiran makhluk guntur. Istana itu sangat luas dan memiliki pilar-pilar besar yang berdiri tegak di dalamnya. Ye Chen mendongak dan melihat langit-langit istana itu penuh dengan awan hitam.     

Lalu ia melihat ke dalam, ada seorang pemuda berzirah emas yang duduk di singgasana, tatapan pemuda itu tertuju padanya.     

Ye Chen merasakan tatapan itu sangat tajam, dan ada energi samar-samar yang menerjang ke arahnya. Walaupun ia tidak merasakan tekanan yang besar, tapi energi tersebut membuat orang langsung merasa takjub.     

Hanya dengan itu saja, Ye Chen yakin kalau kekuatan Bi Mie jauh lebih kuat dari Zhan Li dan Sha Tongtian, bahkan mungkin lebih kuat daripada Tantai Ling. Pantas saja Bi Mie mendapat julukan ahli terkuat di daratan timur. Tapi Ye Chen tak tahu siapa yang lebih kuat, apakah Bi Mie, atau Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum.     

Perasaan Ye Chen terasa bergejolak saat bertatapan dengan seorang raja. Tiga tahun yang lalu, dia hanyalah seorang pemuda yang tidak berguna dari sebuah klan kecil di negara kecil. Tapi sekarang ia bisa berdiri di hadapan ahli terkuat di daratan timur di dalam istananya. Walaupun kekuatannya sekarang belum sekuat Bi Mie, tapi ia yakin bahwa tak lama lagi ia pasti bisa melampaui Bi Mie!     

Ye Chen kemudian melihat ke sekeliling istana, ada beberapa baris tempat duduk di kedua sisi ruangan, ada Zhan Li, Sha Tongtian, Bi Lei, dan lebih dari tiga puluh orang lainnya yang duduk di sana. Para ahli yang ada di sana adalah ahli pandangan jiwa, termasuk Liang Yan'er yang sedang menatap Ye Chen.     

Zhan Li terlihat menatap ke arahnya lalu tertawa datar, sedangkan Sha Tongtian hanya berekspresi dingin saja.     

Selain para ahli pandangan jiwa, ada banyak ahli tak berawal poin sembilan dan sepuluh yang berdiri di belakang. Bi Ya berdiri di belakang Bi Lei, dan ia melihat Ye Chen, Bi Ling, dan Bi Yin dengan tatapan sinis.     

Setelah Ye Chen, Bi Ling, dan Bi Yin masuk, semua mata langsung tertuju pada mereka bertiga.      

"Apakah dia adalah orang yang baru datang ke Kota Dewa Guntur?"     

"Aku dengar dia sudah memiliki kekuatan wilayah tahap satu, dan sudah membunuh enam belas manusia boneka tingkat pandangan jiwa, prestasinya tepat di bawah Kepala Aula Zhan dan Ketua Klan Sha!"     

"Enam belas?! Banyak sekali! Menurut kabar, sebelumnya ia dan Bi Ling sama-sama membunuh lima orang ahli pandangan jiwa, dan membuat satu orang lainnya terluka parah."     

"Dia kelihatan masih sangat muda, tapi entah dari klan mana, karena aku tidak pernah melihatnya."     

"Di daratan timur masih ada banyak klan yang bersembunyi, dan ada beberapa klan yang jauh lebih tua dari yang kita bayangkan."     

Orang-orang di sana melihat Ye Chen seraya berkomentar dengan lirih.      

Ekspresi Bi Ya terlihat semakin suram saat mendengar komentar-komentar tersebut.     

Kemudian ia diam-diam melirik Bi Mie, lalu bertanya dengan suara nyaring, "Bi Ling, apa kamu tahu dari mana orang ini berasal? Hari ini kalau bukan karena kamu menerobos keluar segel, Yang mulia tidak akan mengambil resiko untuk membuka segel itu. Kalau Yang mulia tidak menggerakkan formasi dewa guntur, apa kamu tahu berapa besar kerugian kita hari ini karenamu?"     

Semua orang berhenti bicara setelah mendengar perkataan Bi Ya. Lalu mereka menatap Bi Mie yang tetap tenang dan tidak berbuat apa-apa, jangan-jangan keturunan makhluk guntur ingin mengusut kesalahan Bi Ling?     

Bi Lei hanya mengerutkan kening dan tidak mengatakan apapun.     

"Yang mulia dan para semua ketua klan yang lain ada di sini, tapi mereka tidak mengatakan apa-apa. Lantas dari mana datangnya keberanianmu untuk berbicara?" Bi Ling mendengus dingin dan menatap Bi Ya dengan kesal. Kebenciannya pada Bi Ya memuncak, Bi Ya benar-benar seekor anjing gila yang ingin menggigitnya.     

"Kamu…" Mendengar perkataan Bi Ling membuat wajah Bi Ya memerah, tapi ia tidak berdaya. Setelah darah purba Bi Ling terbangun, kultivasinya meningkat pesat, dan kedudukannya sekarang jauh lebih tinggi daripada Bi Ya. Keturunan makhluk guntur sangat mementingkan kasta di dalam golongannya, dan walaupun Bi Ling menghinanya, Bi Ya hanya bisa menelan kepahitan itu dan memendam amarahnya.      

Kemudian Bi Ya berkata, "Saat keturunan makhluk guntur sedang dalam situasi genting ini, kamu malah tiba-tiba membawa masuk orang luar. Apa kamu tahu seberapa besar resikonya!"     

"Ada Yang mulia, Kepala Aula Dewa Perang Zhan Li, dan Ketua Klan Sha Tongtian, resiko apa yang kamu khawatirkan?" Bi Ling malas berbelit-belit dengan Bi Ya, tapi karena masalah itu berkaitan dengan Ye Chen, ia pun tidak boleh ceroboh. Bi Ling kemudian melihat ke sekeliling, entah kenapa Yang mulia memanggil mereka semua untuk berkumpul.      

"Untuk sementara waktu, kita tidak perlu membicarakan masalah ini dulu. Aku dan Saudara Bi Mie, serta Ketua Klan Sha memiliki perhitungan sendiri," ujar Zhan Li seraya melambaikan tangan dan memotong perdebatan mereka. Kemudian ia tertawa menatap Ye Chen, "Dari mana Adik Chen Ye ini berasal? Aku penasaran klan mana yang bisa mendidik pemuda berbakat sepertimu."     

Meskipun tidak terima dengan ucapan Zhan Li, tapi Bi Ya hanya bisa diam.     

Dan Ye Chen tidak terpengaruh oleh ucapan Bi Ya sama sekali, ia malah berkata, "Kepala Aula Zhan, aku hanyalah seorang kultivator pengembara."     

Orang-orang pun kembali berkomentar setelah mendengar perkataan Ye Chen barusan.     

"Kultivator lepas, mana mungkin?"     

"Seorang kultivator lepas tidak mungkin bisa sehebat ini. Kalau tidak memiliki kekayaan dan teknik kultivasi yang tinggi, mana mungkin seseorang bisa memahami kekuatan wilayah?"     

"Sepertinya orang ini tidak ingin memberitahukan tentang klannya."     

Ye Chen menutup erat mulutnya, membuat orang lain sulit menanyakan informasi mengenai dirinya.     

Kemudian Liang Yan'er terlihat memutar matanya dan tersenyum tipis, ia lalu berkata dengan suara lembut, "Kalau Chen Ye tidak ingin mengatakannya, kita juga tidak usah menanyakannya lagi, untuk apa mempersulit orang? Kita semua juga sudah melihat kekuatannya yang merupakan ahli pandangan jiwa poin satu, dan memiliki kekuatan wilayah tahap satu. Tapi kekuatan wilayahnya jauh lebih kuat daripada wilayah tahap satu biasa, dan itu adalah bantuan besar untuk pihak kita. Bukankah kita seharusnya senang?" Ujar Liang Yan'er, ia merubah posisi duduknya dan menarik perhatian semua orang.     

"Tapi kita tidak tahu dari mana asal orang ini, kita tidak akan bisa tenang kalau belum memeriksanya." Ujar Bi Lei dengang tenang, matanya terlihat menatap mereka bertiga dengan tajam. Ia tidak tahu apa hubungan Ye Chen, Bi Ling, dan Bi Yin.     

Ucapan Bi Lei membuat Bi Ling merasa sangat marah. Bi Lei pasti memiliki maksud tersembunyi pada Bi Yin. Orang itu sangat egois, dan Bi Ling sangat anti dengannya.     

"Para hadirin, apa boleh aku berbicara sedikit?" Walaupun ucapan Ye Chen ditujukan untuk semua orang yang ada di sana, tapi ia menatap Bi Mie dengan tulus dan tenang.     

Bi Mie juga sedang melihat ke arahnya, tatapannya sangat dalam, namun tidak menunjukkan ekspresi apapun. Tapi tetap saja membuat orang merasakan tekanan yang samar-samar. Ia lalu menganggukkan kepala memberi isyarat agar Ye Chen melanjutkan ucapannya.     

"Saat Yang mulia memerintahkan untuk membuka segel, hadirin pasti sudah mengira kalau Kerajaan Penegak Hukum akan menyerang, kan? Walaupun dalam pertarungan kali ini Kota Dewa Guntur merugi, tapi masih bisa ditoleransi. Sebaliknya, Kerajaan Penegak Hukum telah kehilangan puluhan ribu manusia boneka, dan di antaranya ada dua ratus lebih yang tingkat pandangan jiwa. Hal ini merupakan kemenangan bagi Kota Dewa Guntur."     

Semua orang tampak terdiam, raut wajah mereka tampak berbeda-beda setelah mendengar ucapan Ye Chen.     

"Menurutku, Yang mulia membuka segel Kota Dewa Guntur semata-mata untuk menguji Kerajaan Penegak Hukum. Melalui tes ini, Yang mulia berhasil mendapatkan beberapa informasi. Hari ini Kerajaan Penegak Hukum tidak menyerang langsung, melainkan hanya mengirimkan dua pasukan manusia bonekanya, dan itu menunjukkan kalau mereka memiliki cara untuk menembus segel Kota Dewa Guntur." Ye Chen berbicara sambil mengamati ekspresi semua orang yang ada di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.