Pemakaman Kuno
Pemakaman Kuno
Inti bintang yang sebesar telur merpati saja nilainya sudah sangat tinggi, apalagi yang sebesar kepalan tangan!
"Kita baru akan membagi barang yang kita dapatkan setelah kita keluar nanti. Tapi, apakah kita masih mau melanjutkan ke dalam? Aku rasa istana ini sangat besar." Ye Chen kemudian memasukkan inti bintang yang didapatkannya ke dalam ruangan pelindung lengan, barang itu terlalu menyilaukan mata, jadi harus disimpan baik-baik. Ia merasakan di dalam istana bawah tanah ada pergerakan ruangan, sedikit mirip dengan yang ia rasakan di Kerajaan Giok Bawah Tanah, entah ahli jenius mana yang membuat ruangan-ruangan sebesar itu di dalam istana bawah tanah tersebut.
"Raja api, Raja angin dan anggota klan lain mengikuti kita, kita harus bergegas!" Ujar Tantai Ling saat merasakan energi kuat yang mendekat dari belakang. Lalu ia membawa Ye Chen masuk ke kedalaman istana bawah tanah.
Kemudian ada pergerakan yang terasa di ruangan yang ada di dalam sana.
Sikong Jingming yang mendapatkan sinyal dari Tantai Ling pun segera mengumpulkan harta karun spirit manusia yang tinggal beberapa buah saja, kemudian bergegas mengikuti Tantai Ling masuk ke dalam ruangan itu.
Raja api yang sedang melesat juga merasakan pergerakan ruangan tersebut.
"Di dalam istana bawah tanah ini masih ada ruangan lain!" Ujar Raja api saat merasakan pergerakan itu, ia merasakan energi bintang yang tertinggal di udara, inti bintang itu pasti sudah dibawa pergi oleh Tantai Ling. Walaupun ia takut dengan kekuatan Tantai Ling, tapi inti bintang itu sangatlah berharga, jadi ia harus tetap merebut inti bintang itu sekalipun harus mengejarnya sampai ke ruangan lain!
Raja api segera menggunakan pikiran rohnya untuk memerintahkan Ju Zu, "Beritahu beberapa raja lain di klan kita untuk menutup jalan, jangan biarkan Tantai Ling lepas!"
"Baik, Raja!" Ju Zu seketika merasa bersemangat, ia pun segera melesat terbang.
Di dalam istana bawah tanah, Raja angin dari Klan Makhluk Laut Hujan juga terus mengikuti Raja api, ia lalu melihat sekeliling dan bertatapan dengan Raja api. Setelah itu ia melesat ke depan dengan waspada.
"Raja angin, ayo kita bekerjasama demi merebut inti bintang di tangan Tantai Ling. Nanti kita akan membaginya setengah-setengah, bagaimana?" Raja api mengajak Raja angin untuk bekerjasama sambil tersenyum. Walaupun tersenyum, tapi wajahnya terlihat sangat menakutkan.
"Aku tidak akan berkerjasama dengan Klan Makhluk Laut Penghisap Darah, tidak usah membicarakan hal ini lagi." Ujar Raja angin yang dengan tegas menolak ajakan Raja api, lalu masuk ke dalam ruangan itu. Klan Makhluk Laut Hujan tak sudi menjadi pasukan Klan Makhluk Laut Penghisap Darah! Lebih baik ia berusaha merebutnya dari Tantai Ling sendiri!
Mendengar jawaban Raja angin, membuat Raja api mendengus dingin, mata merahnya terlihat bersinar, dan ia ikut masuk ke dalam ruangan itu.
Kemudian ada banyak ahli dari berbagai klan makhluk laut yang juga masuk ke dalam sana.
Setelah Ye Chen dan Tantai Ling masuk ke sana, mereka hanya bisa melihat kegelapan di sekeliling mereka. Tak lama kemudian, mereka sudah berada di dalam lautan luas. Saat mereka menoleh ke belakang, di belakang mereka ada sebuah pintu yang ternyata merupakan pintu keluar berbentuk lingkaran. Kemudian mereka kembali melihat ke depan, ada hamparan lautan yang di bagian dasarnya dipenuhi dengan batu dan pasir, serta mayat dan juga tulang belulang. Kalau diamati dengan seksama, itu semua adalah mayat makhluk laut. Dan itu berarti, tempat tersebut adalah sebuah pemakaman yang sangat luas!
Tekanan samar-samar muncul dari mayat makhluk laut yang tergeletak di sana. Tekanan tersebut bagaikan kekuatan langit yang datang, dan Ye Chen mencoba menggunakan rohnya untuk memeriksa semua yang ada di dalam sana. Tapi rohnya tidak bisa keluar dari tubuhnya, tubuhnya juga terasa semakin berat, membuat kecepatan berenangnya berkurang drastis.
Tekanan dari mayat-mayat itu saja sudah sekuat ini, apakah makhluk laut itu memiliki kekuatan yang luar biasa semasa hidupnya?
"Apa ini adalah pemakaman kuno makhluk laut?" Gumam Tantai Ling.
Kecepatan berenang Tantai Ling juga berkurang drastis, tapi karena ia adalah ahli pandangan jiwa, ia masih lebih bisa menahan sebagian tekanan yang muncul di sana. Ia lalu melihat ke bawah, setiap mayat di sana adalah makhluk laut, dan di antara makhluk laut tersebut, ada banyak yang merupakan makhluk dari zaman kuno. Namun sebagian besar adalah makhluk dari zaman purba yang sekarang sudah punah, dan hanya tercatat di dalam kitab saja.
"Pemakaman kuno?" Ye Chen tidak memahami sejarah makhluk laut, ia ingin memahami dunia itu tapi ia menyadari kalau sejarah dunia itu seperti sudah dihapuskan, dan hanya ada sedikit orang yang mengetahui tentang sejarah dari puluhan ribu tahun yang lalu. Hal-hal seperti itu hanya bisa ditemukan di beberapa catatan warisan di kekuasaan besar.
"Menurut legenda, ketika makhluk laut zaman purba menghadapi kematian, mereka akan masuk ke sebuah tempat bernama pemakaman kuno dan diam di sana untuk menunggu kematian. Para makhluk laut yang berhak masuk ke sana adalah para ahli kuat yang memiliki kultivasi tingkat dewa energi ke atas. Di dalam klan makhluk laut, ahli-ahli tersebut dinamakan raksasa laut dalam." Ujar Tantai Ling sembari mengenang masa lalu, tapi sayangnya klan makhluk laut itu sudah banyak yang punah.
Mendengar penjelasan itu membuat Ye Chen tercengang, ternyata itu adalah makam makhluk laut zaman purba. Ia kemudian melihat tumpukan mayat yang menggunung itu, semuanya terlihat sudah mati ratusan ribu tahun yang lalu. Sebagian besar masih terlihat bagus, dan itu menunjukkan betapa kuatnya fisik para ahli tersebut. Meskipun sudah mati, tapi mayatnya masih bisa mengeluarkan tekanan sebesar itu. Hal itu tentu menunjukkan betapa kuatnya mereka semasa hidup, benar-benar jauh dari bayangan orang biasa.
Ye Chen mendongak, melihat Xiaoyou yang tidak terpengaruh tekanan tersebut. Lalu ia melihat ke sekeliling dengan penasaran.
Tantai Ling melihat ke bawah dengan tatapan takjub, ada kekuatan yang tersimpan di tumpukan mayat itu. Ia lalu mendarat pelan di atas sebuah batu, kemudian mengambil sebuah mutiara yang tertanam di dalam pasir, yang besarnya sebesar kepala anak kecil. Mutiara tersebut terlihat jernih dan memancarkan cahaya murni.
"Ini adalah mutiara dewa!" Tantai Ling mengamati mutiara itu baik-baik.
"Kenapa dinamakan mutiara dewa, apa mutiara itu adalah peninggalan dewa?" Tanya Ye Chen.
"Bukan, tapi mirip." Tantai Ling tersenyum seraya menggelengkan kepala, senyuman itu terlihat sangat mempesona. Kemudian ia melanjutkan ucapannya dengan penuh semangat, "Ini adalah mutiara yang dihasilkan dari makhluk laut spesies kerang, mereka berumur panjang dan bisa hidup sampai jutaan tahun lebih. Bagi manusia yang berumur pendek, mereka sama seperti dewa. Saat mereka akan mati, seluruh esensi tubuh mereka akan menyatu di dalam mutiara dewa ini, dan bagi kami makhluk laut, mutiara ini berfungsi seperti inti bintang, bahkan khasiatnya tidak kalah dari inti bintang."
Ye Chen dan Tantai Ling langsung bersemangat saat melihat mutiara yang bersinar tersebut. Mereka merasa pasti banyak harta karun super di dalam makam kuno itu!
Ketika Sikong Jingming juga masuk ke makam tersebut, ia langsung berkata dengan panik, "Yang mulia, Raja api dan Raja angin mengejar di belakangku!"
Tanpa menunggu jawaban dari Tantai Ling, Sikong Jingming langsung membelalakkan matanya saat melihat mutiara dewa. Kemudian ia berkata dengan suara yang terdengar gemetar, "Yang… Yang mulia, apakah benda itu adalah mutiara dewa dalam legenda? Aku tidak salah lihat, kan?" Sikong Jingming berkata sambil mengucek matanya, ia tampak tidak percaya.
"Benar, ini adalah mutiara dewa, tempat ini adalah pemakaman makhluk laut kuno dan zaman purba, pasti banyak barang bagus di sini." Suasana hati Tantai Ling sedang bagus, membuat nada bicaranya tidak terdengar sedingin biasanya. Setelah mendengar Sikong Jingming berkata bahwa Raja Api dan Raja Angin mengikuti dari belakang, Tantai Ling segera mengeluarkan cahaya tujuh warna di sekujur tubuhnya, kemudian ada sebuah kekuatan yang terlihat masuk ke dalam mutiara dewa tersebut.
Peng! Mutiara dewa pun hancur menjadi serbuk, lalu ada sebuah esensi yang murni dan terlihat bagaikan sungai perak yang bercahaya, berputar di sekujur tubuh Tantai Ling.
Tantai Ling melambaikan tangannya perlahan untuk menyerap serbuk mutiara dewa itu, dan sebagian kekuatannya berkumpul di atas trisulanya, membuat cahaya tujuh warna muncul di trisulanya.
Ye Chen yang berdiri di samping Tantai Ling bisa merasakan dengan jelas kalau kultivasi wanita itu terus meningkat sampai ke tingkat yang tidak terbayangkan.
Sikong Jingming tercengang dan tidak dapat berkata-kata, sebuah mutiara dewa bisa habis begitu saja. Padahal para ahli biasanya akan menghabiskan mutiara itu secara perlahan, tidak seperti Tantai Ling yang langsung menyerapnya sekaligus. Tapi ia mengakui kalau Tantai Ling mengambil tindakan yang benar, karena di belakangnya ada dua raja yang mengikuti. Dengan meningkatkan kekuatannya, Tantai Ling baru bisa mengambil lebih banyak barang bagus lainnya!
Ye Chen juga merasakan kemurnian energi yang disebarkan oleh mutiara dewa tersebut. Tapi energinya mirip dengan makhluk laut, sehingga Ye Chen tidak berani sembarangan menyerapnya.
Setelah menyerap energi mutiara dewa, kulit Tantai Ling menjadi seputih mutiara, terlihat bersinar dan membuatnya semakin mempesona.
Tantai Ling merasa kalau energi yang dikeluarkan oleh mutiara dewa itu sedikit tidak beres, tapi masalahnya tidak besar. Lalu tiba-tiba ruangan itu bergerak, ia pun langsung waspada, dan segera menggenggam trisula dengan kedua tangannya. Kemudian ia melihat ada dua bayangan yang melesat masuk dari pintu masuk.
Itu adalah Raja api dan Raja angin!