Melanjutkan Hidup
Melanjutkan Hidup
.
.
Sebenarnya Nicolae merasa sangat bersalah kepada Marie karena tak dapat memberikan pesta pernikahan yang meriah, yang pantas untuk gadis itu. Tetapi ia sungguh tidak memiliki pilihan. Ia tidak sanggup memikirkan kebahagiaannya sendiri di tengah musibah yang dialami keluarga besarnya.
Sudah sebulan Vega hilang dan Nicolae sadar bahwa kalau ia terus menunda pernikahannya dengan Marie, besar kemudian mereka tidak akan pernah menikah. Maka dari itu ia memutuskan untuk tetap melanjutkan rencananya semula.
Surat dari penculik jelas mengatakan bahwa mereka berniat menghukum Alaric dengan menahan anak perempuannya hingga jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Walaupun semua daya dan upaya telah mereka kerahkan, keluarga besar Schneider-Medici tidak berhasil menemukan jejak Vega maupun para penculiknya.
Kini mereka hanya bisa pasrah dan berharap sang penculik tidak melukai Vega, lalu menunggu perkembangannya. Nicolae sendiri masih setia mencari, tetapi kini pelan-pelan ia sudah menerima kenyataan bahwa mereka kalah oleh penculik.
"Marie Sayang... terima kasih atas pengertianmu. Aku sangat beruntung memiliki kau dan Summer dalam hidupku," kata Nicolae dengan suara sedih. "Kalau tidak ada kau di sini, saat kami mengalami tragedi ini.. aku tidak yakin aku akan bisa bertahan. Aku terlalu menyayangi anak itu..."
Marie duduk di pangkuan Nicolae dan mengusap rambutnya, untuk menunjukkan dukungan. "Aku senang bisa ada di sini bersamamu. Aku sudah tidak punya siapa-siapa di dunia ini selain Summer dan dirimu. Vega adalah anak angkatmu, yang berarti anakku juga. Tentu aku harus mendukungmu."
"Terima kasih," Nicolae mencium Marie dengan penuh keharuan lalu memeluknya erat-erat. Mereka sudah sangat lama tidak berciuman dengan mesra seperti ini. Dinamika hubungan mereka berubah drastis setelah menerima kabar tentang penculikan Vega.
Sejak mereka bertemu kembali di Paris dan memutuskan pulang bersama ke Grosseto untuk merencanakan pernikahan, pasangan ini selalu mesra dan tidak pernah mau lepas dari satu sama lain. Kehidupan seksual mereka pun luar biasa. Mereka bagaikan kepingan puzzle yang saling mengisi. Namun sayangnya, itu seketika berubah ketika Vega hilang.
Sudah hampir sebulan Nicolae tidak menyentuh Marie dan pelan-pelan mulai timbul kecanggungan di pihak gadis itu karena ia tidak tahu bagaimana harus bersikap. Marie bahkan sudah memutuskan untuk menerima keadaan dan melupakan pernikahan sama sekali.
Untunglah.. ternyata Nicolae segera menyadari hal itu dan kembali menegaskan keinginannya untuk meresmikan pernikahan mereka. Pembicaraan mereka siang ini membuat keduanya kembali dapat membuka hati dan pelan-pelan hati Marie yang sedih kembali terhibur.
Mereka berciuman kembali dengan lebih mesra. Marie melingkarkan kedua tangannya di leher Nicolae dan pria itu memeluk pinggangnya erat. Kerinduan yang telah ditahannya selama sebulan akhirnya tumpah dan Marie mencium Nicolae dengan lebih agresif.
Pria itu seketika mengerti bahwa sama seperti dirinya, Marie juga sedih, namun mereka telah terlalu lama menjauhkan diri dan menyimpan kesedihan mereka sendiri-sendiri. Ia ingat peristiwa enam tahun lalu ketika Marie baru kehilangan ibunya dan terbenam dalam duka yang mendalam hingga mencoba bunuh diri.
Saat itu mereka sudah mengalami ketertarikan yang kuat pada satu sama lain, dan Marie meminta Nicolae untuk bercinta dengannya untuk membuatnya melupakan kesedihannya akibat kematian sang ibu.
Mungkin... mereka memerlukan pengalihan perhatian yang sama di saat ini. Mungkin bercinta dengan Marie akan dapat membuat Nicolae melupakan sejenak kesedihannya akibat hilangnya Vega...
"Nic..." bisik Marie dengan suara serak. Air matanya mengalir ke pipinya pelan-pelan saat ia membingkai wajah Nicolae dengan kedua tangannya dan menatap mata pria itu dalam-dalam. "Jangan merasa bersalah kalau kita melanjutkan hidup... Kita akan terus mencari Vega. Kita tidak akan berhenti berusaha.. Tetapi kumohon... kita jangan menjadi hancur dan terbenam dalam kedukaan tanpa mencoba untuk hidup. Kita tetap harus makan.. kita tetap harus tidur... Kita harus melanjutkan hidup... Agar kita memiliki tenaga untuk terus mencarinya..."
Nicolae mengangguk pelan. Ia mengerti apa yang ingin disampaikan Marie. Gadis itu hendak mengatakan bahwa mereka harus tetap hidup dengan baik sambil mencari Vega, karena hidup akan terus berjalan. Manusia memerlukan makanan dan istirahat agar mereka tetap hidup... tetapi bukan itu saja, manusia juga memerlukan cinta.
Cintalah yang membuat hidup manusia berbeda dari hewan dan tumbuhan. Cinta adalah kebutuhan yang sama pentingnya bagi manusia seperti makanan dan istirahat. Kalau mereka melalaikannya, maka walaupun tubuh mereka tetap hidup, namun jiwa mereka pelan-pelan akan menjadi mati.
Selama sebulan ini Nicolae dan Marie hanya fokus untuk mencari Vega, dan memenuhi kebutuhan fisik mereka seperti makan dan tidur, tetapi mereka lupa merawat mental dan jiwa mereka.
Kalau terus dibiarkan, maka perlahan-lahan, bukan saja hubungan Marie dan Nicolae akan rusak, jiwa mereka juga akan semakin menderita. Bagaimana bisa mereka melanjutkan pencarian terhadap Vega jika jiwa mereka sendiri mati?
"Kau benar.. Marie kau bijak sekali," kata Nicolae sambil tersenyum. Ia mengangguk. Saat ini, bukan hanya ia harus memperhatikan kesehatan jasmaninya tetapi juga mentalnya. Ia sangat tertekan dan benar-benar membutuhkan pelepasan untuk membuat jiwanya sedikit terhibur. "Maafkan aku yang tidak menyadari ini sebelumnya..."
Ia menarik kepala Marie mendekati wajahnya dan kembali mencium gadis itu. Kali ini ciumannya terasa lebih lepas dan emosional. Ia mengerti bahwa sudah saatnya ia menyiram jiwanya dengan cinta dan mengembalikan kehangatan hubungannya dengan Marie.. agar mereka dapat tetap kuat dan bisa terus mencari Vega.
Marie sangat terharu dan membalas ciuman mesra Nicolae. Keduanya berpagutan di kursi ruang makan selama beberapa menit dan suasana haru semakin melingkupi keduanya. Mereka menangis bersama dan mencurahkan semua kesedihan yang mereka rasakan di dada dan saling menghibur.
Setiap ciuman, sentuhan, dan belaian yang mereka terima dari masing-masing, kini terasa seperti obat yang dioleskan pada luka besar yang menganga di hati keduanya. Dan pelan-pelan luka itu menutup, dengan setiap sentuhan berisi kasih sayang yang mereka curahkan pada masing-masing.
"Sebaiknya kita pindah ke kamar..." bisik Marie dengan suara serak sambil menahan desahannya agar tidak menarik perhatian para pelayan yang ada di sekitar ruang makan. Ia merasa kalau dibiarkan lebih lanjut, mereka akan lupa diri dan bercinta di meja makan.
Nicolae mengangguk pelan. Ia menghentikan ciumannya dan segera membopong tubuh Marie dengan kedua tangannya menuju kamar mereka. Tubuh keduanya mulai terasa panas dan dada mereka telah dipenuhi nafsu seksual yang cukup lama terpendam.
Setelah mereka tiba di kamar megah yang luas itu, Nicolae buru-buru menutup pintu dan menguncinya, lalu meletakkan tubuh Marie di tempat tidur. Selama sebulan, tempat tidur itu hanya dipakai untuk tidur tanpa diisi kehangatan. Namun, hari ini hal itu akan berubah.
"Aku mencintaimu," bisik Nicolae sambil melepaskan pakaian Marie dan pakaiannya sendiri lalu kembali mencumbu gadis itu dengan penuh cinta. Untuk sesaat, pikirannya berhasil teralihkan.
Saat melihat tubuh indah Marie yang sudah lama tidak disentuhnya, Nicolae hanya memikirkan betapa ia bersyukur bahwa wanita cantik yang ada di bawahnya itu adalah istrinya dan ibu dari anaknya, dan sebentar lagi mereka akan hidup bersama selama-lamanya, karena Marie akan menerima ramuan keabadian dari Aldebar.
Mereka bercinta dengan penuh keharuan dan, untuk pertama kalinya setelah Vega menghilang, keduanya bisa merasakan sedikit saja kebahagiaan.
Bisa melupakan masalah penculikan Vega selama satu jam ternyata benar-benar sangat membantu Nicolae untuk dapat berpikir tenang. Pikirannya yang selalu tertekan dan sedih dapat menjadi sedikit ringan.
Ia bahkan kemudian berhasil tidur tanpa mimpi buruk dalam pelukan Marie selama beberapa jam setelahnya. Mereka baru bangun beberapa saat sebelum tiba jam makan malam.
"Astaga... tadi kita ketiduran..." kata Nicolae saat bangkit dari tempat tidur dan mencoba melihat keluar jendela. "Untungnya belum malam."
"Kita pasti sangat kelelahan secara mental sehingga tubuh kita mengatur agar kita mendapatkan tambahan tidur seperti tadi..." kata Marie. Ia menatap Nicolae dengan penuh perhatian. "Bagaimana perasaanmu?"
Nicolae balas tersenyum. "Aku merasa baikan. Terima kasih."
"Aku senang mendengarnya." Marie bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Nicolae dan mencium bibirnya. "Aku mau mandi. Kau mau ikut?"
Nicolae mengangguk. Ia menarik tangan Marie ke kamar mandi mereka dan mengajaknya mandi bersama sebelum mereka mencari Summer dan bersiap untuk makan malam.
"Setelah makan malam, aku akan menghubungi Paman Caspar dan Aldebar. Kita akan tetap menikah tanggal 1 Agustus," kata Nicolae sambil menutup pintu kamar mandi.
"Ide bagus," Marie sangat senang mendengarnya.