The Alchemists: Cinta Abadi

Tamu Tak Diundang



Tamu Tak Diundang

Mereka berbaring sambil berpelukan selama sepuluh menit, hanya menikmati kebersamaan di antara keduanya. Akhirnya suara cakaran Koi di pintu kamar membuat keduanya tergugah dan menyadari bahwa mereka masih harus membereskan barang-barang Marie dan Summer untuk ikut Nicolae.     

Nicolae membuka matanya, menoleh ke pelukan lengannya dan menemukan wajah Marie yang begitu dekat darinya juga sudah membuka mata. Keduanya saling bertatapan dengan senyum menghias bibir masing-masing, dan kemudian secara refleks keduanya kembali berciuman.     

"Hmm... kita harus bangun," bisik Marie.     

Nicolae mengangguk. Ia mencium kening Marie lalu bangkit dan duduk di tempat tidur. Marie mengikuti jejaknya.     

"Mau mandi dulu?" tanya Nicolae kepada Marie.     

Gadis itu mengangguk. Ia turun dari tempat tidur sambil menarik tangan Nicolae dan mengajaknya masuk ke kamar mandinya di sebelah kiri. Nicolae harus menahan diri agar tidak kembali menyerang Marie di bawah shower saat mereka mandi bersama.     

Ia membayangkan akan lebih baik jika mereka secepatnya membereskan urusan Marie di apartemennya dan pulang ke penthouse. Kamarnya dan kamar mandinya di penthouse jauh lebih besar dan nyaman untuk... ahem.. kembali bercinta.     

Mereka dapat menunggu hingga Summer tidur pulas dan kemudian...     

Ahh.. stop berpikir mesum, Nicolae... Kau itu adalah seorang pria sopan.     

Nicolae mengenyahkan pikiran-pikiran indah itu dan bergegas membersihkan tubuhnya dan Marie bersama-sama. Mereka sadar semakin lama keduanya saling melihat tubuh yang lain telanjang, mereka akan semakin lambat dalam menyelesaikan urusan di apartemen ini. Mereka harus menentukan prioritas yang benar!     

Setelah berpakaian, Nicolae membantu mengeringkan rambut Marie, dan kemudian gadis itu membantu mengeringkan rambut Nicolae. Keduanya dipenuhi senyum dan tawa dan tak sedikit pun mau lepas dari yang lain.     

"Baiklah.. kau beri tahu aku barang apa saja yang ingin kau bawa, aku akan membantumu," kata Nicolae setelah keduanya siap. Marie menyebutkan beberapa benda yang memiliki arti  penting baginya dan Summer serta lokasinya. Dengan sigap Nicolae mencarikan benda-benda itu.     

Satu setel pakaian bayi Summer, satu dua mainan Summer yang paling disukainya, sedikit perhiasan yang diwarisi Marie dari ibunya, dan tentu saja Koi.      

"Kita bisa membawa anjing, kan?" tanya Marie sambil memasang tali leher anjingnya yang lucu. "Summer sangat menyayangi Koi, mereka telah bersama sejak lahir."     

"Tentu saja," jawab Nicolae sambil tersenyum. Ia juga selalu hidup bersama anjing-anjing peliharaan Aleksis dan si kembar. Dulu Aleksis memiliki anjing kesayangan yang diberinya nama Pangeran Siegfried Kecil yang dipeliharanya hingga anjing itu meninggal karena usia tua. Kemudian Altair dan Vega mengadopsi anjing yang mirip sekali dengan Pangeran Siegfried Kecil dan memberinya nama Aurora.     

Kini Aurora tinggal di New York dan ikut kemana pun si kembar tinggal. Artinya Aurora tinggal bersama mereka dan Nicolae di hari-hari sekolah, dan ikut pulang ke Manhattan, di rumah Aleksis dan Alaric bersama si kembar di akhir pekan.     

Jadi, tentu saja dengan senang hati Nicolae akan membawa Koi, anjing kesayangan anak perempuannya, kemana pun mereka pergi.     

"Ahh.. terima kasih. Summer pasti akan sangat senang melihat Koi ikut kita," kata Marie dengan gembira.      

"Aku dengar Summer dan Koi senang berjalan-jalan di taman dan mencari jamur," kata Nicolae. "Mereka pasti akan senang menjelajahi hutan kecil di belakang kastil keluargaku."     

"Ah.. tentu saja, mereka memang senang bermain di alam. Eh..." Tiba-tiba perkataan Marie terhenti di udara. Ia menoleh ke arah Nicolae dan mengerutkan keningnya keheranan. "Apa katamu tadi? Kastil?"     

Nicolae tersenyum melihat ekspresi keheranan Marie yang menurutnya imut sekali. "Oh, aku lupa bilang, ya? Keluarga ayahku memiliki kastil di Grosetto, Italia."     

"Kastil kau bilang?" Marie benar-benar merasa ia tadi salah dengar.      

"Benar. Ayahku memiliki kastil di Grosetto, dan keluarga ibuku memiliki kastil di Yorkshire, Inggris." Nicolae tersenyum semakin lebar melihat ekspresi bingung wanita yang dicintainya itu. "Ahh.. maaf, aku terlalu senang menggodamu."     

Marie mencubit Nicolae setelah mendengar kata-kata terakhirnya. Barulah ia yakin bahwa Nicolae tadi hanya menggodanya.     

Keluarganya tidak sungguh-sungguh punya kastil, kan? Haha...     

"Ah, kau tadi membuatku kaget. Aku pikir kau pasti bukan dari keluarga sembarangan, kalau sampai kalian punya kastil... Hahaha.. kau berhasil menipuku," kata Marie sambil tertawa.     

"Uhmm.. iya, aku memang senang menggodamu, Sayang.. tetapi aku tdak menipumu. Keluargaku memang punya kastil dan aku mewarisi kastil keluarga kami yang di Grosetto. Aku tidak sabar ingin menunjukkannya kepadamu dan Summer. Musim panas di sana sangatlah indah."     

Marie seketika batuk-batuk mendengar kata-kata Nicolae.     

Astaga..! Berarti Nicolae barusan tidak bercanda!     

Untuk sesaat Marie menatap Nicolae dengan sepasang mata tercengang dan tangan menekap bibirnya karena kaget. Ekspresinya tampak menggelikan bagi Nicolae yang segera memeluknya dan berbisik di telinganya, "Kita akan menikah di sana. Kuharap kau akan suka tempatnya."     

Wajah Marie menjadi bersemu merah kembali. Pipinya yang berbintik-bintik tanpak sangat kentara kalau ia sedang tersipu-sipu begini. Nicolae sangat senang menggoda Marie dan mendapatkan hadiah berupa ekspresi Marie yang menggemaskan seperti ini.     

"Baiklah.. rasanya sudah semua. Apakah kau siap berangkat?" tanya Nicolae kemudian setelah memasukkan benda-benda yang diminta Marie ke dalam tas ransel yang disediakan gadis itu. Koi juga telah dipasangi tali lehernya dan siap untuk diajak berjalan-jalan keluar apartemen.     

Marie mengangguk. Ia lalu menghampiri satu persatu 'keluarganya' dan berpamitan kepada mereka sebelum pergi untuk seterusnya dan tidak akan kembali. Ia menyapa Leon, Lucia, dan lain-lain. Wajah gadis itu tampak dipenuhi ekspresi nostalgia, saat akhirnya ia akan meninggakan apartemen yang telah dihuninya selama beberapa tahun terakhir ini.     

Ada sangat banyak kenangan di sini, sejak ia melahirkan Summer dan kemudian menjalani hidup berdua bersama anaknya. Di sini juga Summer belajar berjalan dan berbicara, lalu menikmati hidupnya sejak kecil hingga kini.      

Marie tak akan pernah melupakan tempat ini dan kenangan yang mereka miliki bertiga, antara dirinya, Summer, dan Koi...      

Sekarang saatnya membuka lembaran baru, di tempat baru. Kini, Marie semakin yakin bahwa Nicolae memang bukan seorang lelaki sederhana. Nicolae tampaknya berasal dari kalangan keluarga yang berada dan cukup berkuasa.     

Marie merasa aman bersamanya. Bukan saja Nicolae memberikan imbalan sayembara dua kali lipat di Darknet untuk siapa saja yang berhasil menangkap orang-orang yang ingin menangkap Marie, tetapi pemuda itu juga membuatnya merasa aman dan terlindungi.     

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Marie merasa sangat tenang dan damai. Ia tidak takut lagi kepada siapa pun. Ia telah menemukan pangeran berkuda putihnya yang akan membantunya menghadapi musuh bersama-sama. Marie dan Summer tidak lagi sendirian.     

TOK TOK     

Mereka baru saja hendak beranjak keluar, setelah Marie berpamitan kepada barang-barangnya, ketika tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Nicolae menatap Marie dan bertanya siapa gerangan orang yang datang.     

"Apakah kau menghubungi Sanna untuk datang ke sini?" tanya Nicolae keheranan. "Ataukah kau punya teman yang lain?"     

Belum sempat Marie menjawab, terdengar suara seorang laki-laki dari balik pintu.     

"Marielle.. apakah kau di dalam? Aku mencoba menghubungi dari tadi, tetapi ponselmu mati. Apakah kau baik-baik saja? Tolong buka pintunya."     

"Siapa itu, Marie?" tanya Nicolae keheranan. Ia tidak tahu Marie memiliki teman laki-laki yang mengetahui tempat tinggalnya dan kini malahan datang ke apartemen Marie tanpa diundang.     

"Oh.. itu Larkin," kata Marie. "Dia temanku. Dia sangat banyakmembantuku dalam mencari Summer kemarin-kemarin. Aku berutang budi  kepadanya."     

"Larkin? Siapa dia?" tanya Nicolae lagi. Secara otomatis, ia merasa tidak suka karena ada laki-laki lain yang dekat dengan Marie dan bisa seenaknya datang ke apartemen gadis itu.     

Marie menjawab dengan suara rendah, seakan tidak ingin orang lain tahu siapa Larkin sebenarnya. "Ssshh.. dia itu salah seorang pimpinan dunia hitam di Prancis. Aku tadi sempat bilang, kan? Aku punya teman yang membantuku dan akan melindungiku serta Summer, tetapi aku tidak tahu apakah ia akan mau melindungimu juga."     

Ahh... Nicolae masih ingat peristiwa itu. Ia menyadari memang ia agak sedikit cemburu mendengar kata-kata Marie bahwa tadinya gadis itu meminta perlindungan kepada Larkin, kalau Nicolae tidak datang dan mereka berkumpul kembali seperti ini.     

Bagi Nicolae hal itu tidak dapat dibiarkan. Di dunia ini, ialah yang akan melindungi Marie dan Summer, istri dan anaknya. Ia tidak rela membiarkan lelaki lain melakukannya.     

"Akulah yang akan melindungimu," kata Nicolae dengan lembut tetapi tegas.     

Marie tersenyum mendengar kata-kata Nicolae dan meremas tangannya, sebelum segera bergegas membukakan pintu untuk Larkin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.