The Alchemists: Cinta Abadi

Pasangan Yang Mengesankan



Pasangan Yang Mengesankan

Satu persatu tamu kehormatan tiba dan semuanya disiarkan lewat berbagai media dan disaksikan sangat banyak warga Moravia yang penasaran. Pesta tahun baru di istana selalu menjadi pusat perhatian warganya setiap akhir tahun. Kehadiran raja dan keluarganya selalu dinanti-nantikan. Raja memiliki dua orang anak dan keduanya meninggal muda, Pangeran Joseph dan Putri Hanna.     

Pangeran Joseph memiliki tiga orang anak kandung. Pangeran putra mahkota Roman yang meninggal empat tahun lalu akibat meningitis dan dua orang putri, yaitu Putri Caroline dan Putri Laurencia.      

Setelah Pangeran Roman meninggal, berdasarkan konstitusi Moravia, kedudukan sebagai calon raja hanya bisa diteruskan kepada adik lelaki atau keponakan lelakinya yang dilahirkan dalam pernikahan yang sah. Sayangnya ia tidak memiliki adik lelaki dan adik-adik perempuannya tidak memiliki anak lelaki.     

Karena itulah istana kemudian membuka rahasia bahwa ternyata Putri Hanna yang meninggal 15 tahun lalu pernah melahirkan seorang anak lelaki yang jati dirinya disembunyikan pihak keluarga raja karena ia dilahirkan saat Putri Hanna masih muda dan belum menikah.     

Ini merupakan jalan terakhir yang ditempuh istana demi mempertahankan kelangsungan penerus takhta. Ketika pengumuman itu dikeluarkan, seisi negeri menjadi heboh. Mereka ternyata mengenal siapa pangeran yang selama ini disembunyikan oleh keluarga raja.     

Ia tak lain adalah seorang genius yang sangat terkenal di dunia karena berbagai kiprahnya dalam eksplorasi luar angkasa. Renald Hanenberg.     

Dulu, orang-orang mengira kesamaan nama belakang dengan keluarga raja Moravia ini hanyalah suatu kebetulan. Kemudian, barulah mereka menyadari bahwa Ren memang keturunan raja.     

Ia sudah menjadi Doktor di usia 20 tahun dan mengajar di sekolah teknik terbaik dunia dan bahkan kemudian diangkat menjadi direktur Divisi Eksplorasi Luar Angkasa saat usianya baru 24 tahun. Ia memimpin divisi itu selama tiga tahun hingga akhirnya ia dipanggil pulang kembali ke Moravia.     

Ketika ia dinobatkan sebagai pangeran putra mahkota yang baru, banyak rakyat yang mendukung dan berharap ia akan berhasil membuat Moravia menjadi semakin maju dan banyak perusahaan-perusahaan dunia yang tertarik untuk membuka kantor dan mengembangkan bisnis mereka di sana.     

Selain populer karena latar belakangnya yang mengesankan, Pangeran Renald juga memiliki wajah yang sangat tampan. Gadis-gadis remaja hingga wanita dewasa semuanya sangat terpesona setiap melihat ia tampil di TV atau di internet.     

Ketika ia dipanggil pulang ke Moravia, usianya sudah hampir 27 tahun, tetapi wajahnya yang tampan terlihat sangat muda. Ia dapat dengan mudah terlihat seperti remaja atau mahasiswa jika ia mengenakan pakaian kasual.     

Karena itulah, Pangeran Renald selalu membiasakan diri mengenakan pakaian serba gelap dengan gaya formal untuk membuat penampilannya terlihat lebih tua. Namun, seperti apa pun ia tampil, wanita-wanita itu tetap menyukainya. Wajahnya yang jarang tersenyum pun tidak membuat rasa kagum mereka berkurang kepadanya.     

Popularitas Pangeran Renald yang begitu besar inilah yang membuat pandangan masyarakat terhadap wanita yang akan menjadi istrinya kelak menjadi sangat kritis.     

Dalam pendapat mereka, seorang lelaki sempurna seperti Pangeran Renald harus memperoleh pendamping yang pantas dan sesuai untuknya.     

Mengingat latar belakang keluarganya, kegeniusannya, pendidikannya yang tinggi dan wajahnya yang tampan, mereka tentu berharap melihat sang calon raja akan menikahi gadis jelita dari kalangan bangsawan yang berpendidikan tinggi juga.     

Selama beberapa tahun terakhir, telah banyak wanita kalangan atas digosipkan dekat atau ingin dekat dengan Pangeran Renald, tetapi hingga kini masih belum ada tanggapan resmi dari dirinya pribadi maupun dari pihak istana.     

Hingga beberapa hari lalu ketika beberapa kantor berita gosip mulai menghembuskan kabar bahwa keluarga raja sedang serius memikirkan Lady Amelia Genevieve untuk menjadi calon pendamping putra mahkota.     

Berita dan semua informasi tentang Lady Amelia dan keluarganya segera menjadi bahan incaran media untuk dibahas dan dikupas. Berdasarkan polling terakhir yang digelar sebuah media besar, 78% warga Moravia mendukung jika Pangeran Renald menikah dengan Lady Amelia.     

Mereka sangat senang saat mengetahui bahwa putri bangsawan cantik itu ternyata merupakan teman masa kecil Pangeran Renald. Ia juga memiliki pendidikan tinggi. Ia dan Pangeran Renald bahkan pernah berada di universitas yang sama. Saat itu, Pangeran Renald mengajar sebagai profesor dan Amelia kuliah sebagai mahasiwa di kampus yang sama.     

Mulai beredar berbagai foto kedekatan mereka sejak masih remaja, di kampus yang sama, dan bahkan akhir-akhir ini saat Amelia mendampingi Pangeran Renald dalam berbagai tugas kenegaraan.     

Rakyat sangat senang ketika mengetahui sang calon putri mahkota ternyata bekerja sebagai sekretaris pribadi sang pangeran dan sudah biasa mendampinginya dalam kegiatan resmi.     

Semua ini membuat masyarakat menjadi heboh dan dipenuhi antusiasme. Pangeran Renald sekarang sudah berusia 31 tahun dan Putri Amelia 26 tahun. Tentunya mereka sudah berada di usia yang pantas untuk menikah. Rakyat tak sabar ingin menyaksikan pernikahan akbar dan berpesta.     

Itulah sebabnya, pesta tahun baru kali ini menarik perhatian lebih dari biasanya. Mereka sangat ingin menyaksikan langsung kedekatan Pangeran Renald dan calon istrinya.     

Ketika Lady Amelia tiba bersama ayah dan ibunya, rakyat yang berkumpul di sekitar gerbang istana segera berseru gembira dan mengelu-elukan nama Pangeran Renald. Hal itu membuat Amelia tak henti-hentinya tersenyum dan melambai sambil mengucapkan terima kasih.     

Sebenarnya rakyat yang hadir langsung di depan istana dan yang menyaksikan liputan di rumah merasa heran karena tidak melihat Lady Amelia datang bersama Pangeran Renald, melainkan orang tuanya. Tetapi kemudian mereka menganggap itu mungkin karena pasangan itu belum mau tampil bersama secara resmi sebelum pertunangan mereka diumumkan oleh istana.     

Akhirnya mereka hanya dapat bersabar. Sambil menunggu kehadiran Pangeran Renald dan keluarga kerajaan lainnya, mereka menyaksikan kedatangan tamu-tamu VVIP lainnya dan mengagumi penampilan mereka.     

Pangeran Renald tiba tepat pukul 8 malam dengan mobil Rolls Royce convertible bersama neneknya, Ratu Elena dan kakeknya Raja Gustav. Mereka turun dari mobil dengan sikap anggun dan dikawal oleh belasan pengawal pribadi yang terlihat sangat tangguh.     

Selain pengamanan jarak dekat seperti ini, ada puluhan sniper yang disebar di sekitar istana untuk memastikan keamanan raja, ratu dan putra mahkota saat mereka tiba.     

Rakyat seketika bersorak-sorai saat melihat tiga orang terpenting di Moravia itu akhirnya tiba. Ratu Elena, Raja Gustav, dan Pangeran Renald melambai ke arah khalayak dan kemudian berjalan melintasi karpet merah yang dipasang memanjang hingga ke pintu masuk.     

Setelah mobil-mobil pengantar dan pengiring keluarga raja berlalu, masuklah sebuah limousin hitam diikuti beberapa Mercedes anti peluru yang sangat mengesankan. Rakyat yang sedang mengelu-elukan Raja Gustav dan Pangeran Renald segera tertarik perhatiannya ke arah rombongan yang baru datang ini.     

Melihat dari rombongan mobil yang berhenti di depan gerbang ini, orang yang ada di dalamnya pastilah super penting dan super kaya. Mereka tidak sabar ingin mengetahui siapa orangnya.     

Supir limousine keluar dan membukakan pintu bagi penumpangnya. Hadirin segera melihat sepasang kaki panjang melangkah keluar mobil dengan anggun diikuti tubuh empunya. Saat sang penumpang kehormatan keluar dari mobil, seketika para penonton menahan napas mereka tanpa sadar.     

Pria ini sangat tampan dan mengesankan. Tubuhnya tinggi tegap dengan tuxedo hitam dan mantel musim dingin panjang yang sangat berkelas membalut tubuhnya yang terlihat sangat jantan.     

Wajahnya tampan dengan hidung tinggi dan bibir tipis berwarna merah serta sepasang mata biru cemerlang. Rambutnya yang ikal keemasan tampak bergerak sedikit ditiup angin musim dingin, tetapi ia sama sekali tidak terlihat terganggu oleh suhu yang demikian rendah.     

Para hadirin seolah melihat gambaran pangeran dari buku-buku dongeng yang tidak nyata. Apakah ada manusia setampan ini di dunia? pikir mereka kagum. Tidak lama kemudian tampak sepasang kaki jenjang melangkah keluar dan sang pria tampan mengulurkan tangannya untuk membantu teman wanitanya keluar dari mobil.     

Ketika wanita ini keluar, hampir semua orang yang menyaksikannya membelalakkan mata mereka seperti orang bodoh.     

Gadis ini benar-benar memukau dan membuat siapa pun tak dapat melepaskan pandangan mereka darinya.      

Ia mengenakan gaun berwarna biru muda yang sangat serasi dengan kemeja biru muda yang dikenakan sang pria. Sepatunya yang anggun juga memiliki hiasan pita kupu-kupu berwarna biru di pergelangan kakinya membuatnya terlihat sangat feminin.     

Wajahnya... oh wajahnya benar-benar seperti dewi kahyangan yang turun ke bumi.     

Sepasang matanya bulat besar berwarna biru cemerlang. Hidungnya mungil dan bibirnya berwarna merah alami dengan rambut panjang berwarna madu muda tergerai hingga ke pinggangnya.     

Walaupun pakaiannya bermodel sederhana, penampilan gadis ini justru terlihat sangat mewah dan menarik perhatian dibandingkan semua wanita yang tadi lewat dengan pakaian berdesain rumit dan hiasan batu-batu mulia dan kristal.     

Sungguh klasik dan elegan.     

Cantik seperti peri.     

Anggun seperti putri, demikian semua orang memberikan penilaian yang serupa.     

Kehebohan segera terjadi di antara para penonton di gerbang istana dan para jurnalis yang buru-buru ingin mencari tahu siapa gerangan pasangan rupawan yang baru saja tiba itu. Ren dan kakek neneknya yang hampir tiba di pintu masuk istana telah mendengar keributan di belakang mereka.     

Ketiganya saling pandang dan kemudian menoleh ke belakang. Sementara itu Fee yang hanya mengenakan mantelnya setelah tiba di luar mobil tampak agak kedinginan. Rupanya mantel yang dibawanya kurang hangat dan angin malam ini jauh lebih kencang dari biasanya.     

Melihat Fee tampak sedikit gemetar, Mischa melepaskan mantelnya dengan santai dan menyampirkannya ke pundak gadis itu dan berjalan melintasi karpet merah sambil menggandengnya.     

Ren berdiri terpaku di tempatnya saat ia melihat Mischa berjalan dengan tegap di samping Fee yang merapatkan mantel pria itu ke dadanya.     

Wajah gadis itu tampak tersenyum saat ia menoleh ke arah Mischa dan mengucapkan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.