The Alchemists: Cinta Abadi

Pilihan Leon



Pilihan Leon

Rose lalu melanjutkan ceritanya. "Seperti yang kau sudah ketahui.. dua tahun lalu ayahku membuat pernyataan bahwa Leon adalah anaknya dari hasil hubungan gelap dengan pelayan kami. Karena merasa bersalah, ia akhirnya mengakui Leon sebagai anaknya dan memberi Leon status sebagai anak yang sah dengan memberinya nama belakang Fournier dan mengangkat derajatnya."     

"Aku sudah tahu sejauh itu," kata Rune mengangguk. "Lalu, pamanmu, Raja Henry Camille yang tidak memiliki keturunan, akhirnya mengumumkan bahwa ia akan menjadikan Leon sebagai pewaris takhta, bukan? Sebagai anak laki-laki dari Duke Fournier, Pangeran Leonard Fournier keturunan lelaki terdekat raja yang berhak menjadi pewaris takhta. Aku membaca beritanya di koran. Bulan depan Pangeran Leon akan menikah dengan Putri Anne dari Moravia."     

Rose mengangguk dan air matanya mulai mengalir deras. "Itu benar."     

Ahh.. sekarang, Rune mengerti kenapa minggu lalu Rose terlihat sangat sedih dan patah hati. Ia juga baru membaca kabar pernikahan Leon dan putri dari kerajaan Moravia tersebut. Saking sedihnya, Rose akhirnya minum-minum sampai mabuk.     

Oh... kasihan sekali kau, Rose, pikir Rune. Situasi gadis itu memang sangat sulit. Sebagai anggota keluarga kerajaan, tentu ia harus menghadiri pernikahan akbar tersebut. Kalau tidak, keluarganya akan menjadi bahan gosip di antara kaum bangsawan dan media serta masyarakat kerajaan Medion.     

Tetapi, kalau ia datang.. ia tentu harus menahan kesedihan dan rasa sakit hati, melihat laki-laki yang pernah ia cintai harus menikah dengan gadis lain.     

"Rose, Sayang... hubungannmu dan Leon itu mustahil. Kau tidak mungkin terus mencintai laki-laki yang sedarah denganmu. Bagaimanapun, ia adalah anak ayahmu..." kata Rune lembut. "Kau harus merelakannya."     

Tangis Rose menjadi semakin deras. Melihat gadis yang ia sukai menangis seperti ini, hati Rune menjadi ikut sedih. Inikah rasanya jatuh cinta itu? Rasanya kesedihan Rose menjadi kesedihannya juga.     

Apakah Rose juga merasa seperti ini terhadap Leon? Apakah kesedihan Leon menjadi kesedihan Rose juga? Rune tiba-tiba merasa cemburu terhadap Leon saat memikirkan bahwa Rose menyimpan perasaan cinta kepada pria itu.     

Uff... untunglah hubungan Rose dan Leon mustahil bisa berjalan, karena mereka ternyata bersaudara.      

Rasanya, Rune hanya perlu menunggu hingga pelan-pelan rasa cinta itu menghilang dari dalam diri Rose dan gadis itu akan dapat melihatnya, serta jatuh cinta kepadanya.     

"Masalahnya adalah..." Rose mengusap matanya yang basah. Suaranya terdengar sangat pilu ketika ia melanjutkan ceritanya. "Leon dan aku sama sekali bukan saudara. Ayahku berbohong."     

"A.. apa?" Rune sangat terkejut mendengar kata-kata Rose.      

Sebentar.      

Apa maksudnya barusan?     

Ayah Rose berbohong tentang apa?     

"Aku tidak mengerti," kata pria itu dengan suara tercekat. "Ayahmu berbohong apa?"     

Rose menarik napas dalam-dalam dan menatap Rune. "Leon sebenarnya bukanlah anak ayahku, melainkan anak haram Paman Henry. Ia tidak mencintai istrinya, Ratu Loraine. Ia mencintai seorang gadis biasa yang kemudian bekerja sebagai pelayan di rumahku. Wanita itu melahirkan Leon dan meninggal saat Leon berumur 5 tahun."     

"Oh..."     

"Paman Henry dilarang istrinya untuk mengakui Leon sebagai anak kandungnya, karena sang ratu tidak ingin dipermalukan. Leon dipelihara oleh keluargaku dan diperlakukan dengan baik dan disekolahkan, karena permintaan Paman Henry. Leon sama sekali tidak mengetahui bahwa ia sebenarnya adalah anak kandung raja kerajaan Medion..." Rose mendesah sedih. "Ia selalu malu akan asal-usulnya yang tidak jelas dan anak-anak lain sering menghinanya. Ia tumbuh dengan perasaan inferior itu... Dulu, sewaktu kami masih kecil, Leon sering berkata kepadaku bahwa suatu hari nanti ia akan menemukan ayahnya... dan mendapatkan pengakuan."     

Gadis itu menutup wajahnya dan menangis terisak-isak. "Aku tahu betapa status sangat penting baginya... Sejak dulu, ia sangat ingin membuktikan kepada orang-orang yang merendahkannya bahwa ia akan mampu mengubah kehidupannya.."     

"Paman Henry tidak juga memiliki keturunan setelah puluhan tahun menikah dengan istrinya dan rakyat mulai resah karena tidak ada keturunan laki-laki dari keluarga raja yang dapat menjadi penerus beliau... Mulai banyak perdebatan tentang mengubah konstitusi menjadi republik dan menghentikan sistem kerajaan. Selain karena sekarang sudah zaman modern, juga karena raja tidak mempunyai keturunan."     

"Ahh.. lalu, Pamanmu meminta ayahmu untuk mengakui Leon sebagai anaknya?" tanya Rune.     

Rose mengangguk. "Benar. Ratu bersedia menerima Leon sebagai pewaris Paman Henry, putra mahkota kerajaan Medion... asalkan ia tidak dipermalukan. Katanya, kalau Leon diakui sebagai anak keluarga Fournier, ia akan dapat diterima sebagai penerus Paman Henry... sehingga Paman Henry tidak perlu membuka rahasia bahwa Leon sebenarnya adalah anak kandungnya sendiri..."     

Sekarang, barulah Rune mengerti apa yang telah terjadi. Leon bersedia diakui sebagai anak oleh Duke Fournier.. agar ia menjadi putra mahkota kerajaan Medion.     

Dengan ia menerima tawaran menjadi 'kakak' Rose, Leon menghapus kemungkinan baginya dan Rose untuk dapat bersama. Publik akan melihat mereka sebagai kakak adik. Tidak mungkin menikah.     

Leon lebih memilih status dan kekuasaan, daripada Rose.     

"Sekarang aku harus bagaimana?" tanya Rose dengan air mata berderai. "Aku sangat mencintainya.. tetapi ia lebih memilih status dan kekuasaan. Aku sudah memintanya untuk menolak... bagaimanapun ia adalah anak Paman Henry... ia bukan anak ayahku...."     

"Kenapa ia tidak memaksa ayahnya untuk mengakuinya?" tanya Rune.     

Rose menggeleng-geleng. "Mereka tidak memberikan pilihan itu kepadanya. Leon hanya bisa menerima tawaran menjadi seorang Fournier dan menjadi putra mahkota.. atau tidak sama sekali."     

"Hmm..." Rune merasa ikut sedih mendengar cerita Rose. Ahh... situasinya berat sekali.     

Tadinya ia mengira Leon memang benar-benar kakak Rose, anak haram ayahnya.     

Ternyata bukan.     

Leon tidak memiliki hubungan darah dengan Rose dan sebenarnya mereka dapat menikah. Tetapi karena sekarang di mata orang-orang statusnya adalah saudara laki-laki Rose, maka kesempatan untuk itu sekarang menjadi hilang.     

"Tapi.. walaupun bukan saudara kandung.. kalau ia memang anak kandung pamanmu, bukankah kalian menjadi sepupu? Itu sama saja seperti saudara, bukan?" tanya Rune lagi.     

Rose menggeleng. "Di dalam kebudayaan kami di Medion, sepupu boleh menikah. Lagipula hubungan darah ayahku dan Paman Henry tidak terlalu dekat. Nenek mereka bersaudara, itu saja."     

"Oh..." Rune menatap Rose dengan sedih. "Apakah.. kau masih mencintainya? Apakah kau berharap ia menolak status yang ditawarkan kepadanya agar kalian dapat bersama?"     

Rose menggigit bibirnya dan mengangguk lemah. "Benar... tetapi ia tidak mau."     

"Oh, Rose..." Rune menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya dan mengusap-usap rambut gadis itu.     

Ia mengerti kesedihan yang dialami Rose. Ia pasti merasa sakit dan patah hati, karena laki-laki yang ia cintai lebih memilih status dan kekuasaan daripada dirinya.     

Rune sekarang mengerti, kenapa Rose ingin menunjukkan kepada Leon bahwa baginya status, harta dan kekuasaan itu sama sekali tidak penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.