Devil's Fruit (21+)

Noir Diincar



Noir Diincar

Fruit 1196: Noir Diincar     

Serdadu Ivy mendapatkan suntikan kekuatan dari energi iblis di dalam bola kristal pada tongkat sang putri vampir. Mendadak saja tingkah mereka semakin terlihat beringas dan juga tubuhnya bertambah besar dengan tonjolan otot-otot yang tidak wajar.      

Mereka semua bagaikan sedang disuntik doping steroid sekaligus doping gen.      

Meskipun musuh sudah berubah menjadi lebih mengerikan dan kuat, namun tim Blanche tidak gentar. Bahkan Pangeran Djanh berseru girang, "Ha ha! Bagus! Aku suka kalau lawanku kuat! Ini lebih tidak membosankan ketimbang sebelumnya!"      

Kelompok Blanche lainnya hanya bisa menghela napas memaklumi tingkah gila ayah dari Zevo dan Shona tersebut. Mungkin selain s3ks, si pangeran Incubus itu pun maniak bertempur pula. Lihat saja wajah gilanya berbarengan dengan lincahnya tangan dia menebas musuh satu demi satu.      

"Hei, hei, Pangeran! Sisakan untuk aku juga!" Pangeran Abvru ternyata juga sama girangnya dan dia makin brutal memburu lawan terdekatnya dan memerangkap siapapun lawan dalam jangkauannya ke dalam kristal untuk dijadikan perkedel daging.      

Vargana memutar bola matanya melihat kegilaan suaminya dan dia mulai melanjutkan serangan melalui kekuatan energi badai anginnya yang bisa mencabik-cabik lawan.      

Sementara itu, Kiran terus diawasi oleh Shiro yang bertempur tak jauh darinya. Bukannya Kenzo melupakan putrinya, tapi dia sangat sibuk menghadapi puluhan lawan sekaligus yang tidak memberinya kesempatan untuk melirik ke arah lain atau kelengahannya akan berbuah bahaya.      

Sedangkan Gavin, dia berusaha terus maju untuk mendekat ke Ivy, namun tentu saja itu bukan sebuah hal yang mudah untuknya. Meski dia tidak bisa diremehkan kekuatannya, namun apabila dikepung puluhan musuh, dia juga takkan bisa bergerak jauh dari tempatnya sekarang.      

Dengan ayunan tangan Dante sang mantan Nephilim, sebilah pedang besar yang terbentuk dari energi petir muncul di udara tipis di hadapan seratusan makhluk asap hitam yang mengepungnya. Ada bunyi cetaran berderak yang keras ketika energi dari pedang petir itu meraup tubuh lawannya, memotong mereka menjadi beberapa bagian sekaligus dan menjadikan tanah putih salju berhiaskan genangan darah merah gelap kehitaman begitu cantik sekaligus mengerikan.      

Andrea memunculkan duri-duri yang besar berjumlah ratusan, mengisi duri itu dengan balutan kekuatan api hitam iblis sehingga makhluk asap hitam yang merasuk di tubuh vampir iblis pun bisa merasakan derita sembari terus meraung kesakitan sebelum mereka musnah.      

Rogard tetap bertarung di dekat istrinya meski Kyuna yakin dia bisa menangani berapapun lawan di depannya. Namun sebagai suami, dia merasa bertanggung jawab untuk menjaga sang istri.      

Kyuna menunjukkan pada suaminya bahwa dia tidak selemah itu harus terus dilindungi. Siluman rubah ekor sembilan itu terus menggunakan kesembilan ekor berbahayanya sebagai senjata mematikan. Siapapun lawan yang berhasil dililit ekor-ekor itu maka jangan harap bisa tetap hidup, mereka akan sekarat dengan sangat menyakitkan.      

Yah, Kyuna memang sudah mengisi energi racun keras di sekujur bulu ekor-ekornya sehingga bahkan iblis pun harus waspada pada ekornya. Ketika sembilan ekor itu sudah memanjang di udara dan menari menggila, maka musuh harus bersiap menerima maut.      

Di area tak jauh dari Rogard dan Kyuna, ada Noir dan si Rajawali Angin, Gazum. Dua binatang yang kini telah naik ke level demon beast itu pun saling bekerja sama saling melindungi satu sama lain.      

Mata Noir sesekali melirik ke arah istrinya, Sabrina, yang kini sudah menjadi budak Ivy, dalam pengaruh kuat sihir darah vampir Ivy. Betapa dia sangat ingin merebut istrinya dari Ivy dan membawa lari Sabrina untuk disembuhkan bagaimana pun caranya.      

Tetapi, tentu saja musuh tidak akan mengijinkan Noir mendekat ke ratu mereka. Puluhan bahkan nyaris seratus vampir iblis yang dirasuki makhluk asap hitam itu terus mendorong Noir agar mundur dan mendesak kesabarannya.      

Noir menggeram keras ketika dalam sekejap mata dia mengeluarkan gelombang energi petir yang bermunculan secara terarah melesat tertuju ke tubuh para pengepungnya. Energi petir itu sekaligus bertindak sebagai penyegel bagi seluruh lawan di dekatnya dari berbagai sisi.      

Benar-benar Noir sedang bersemangat menyalurkan amarahnya pada kekuatan petir yang ia miliki untuk musuh-musuhnya. Dia tidak mengijinkan semua lawannya memiliki peluang untuk melarikan diri. Jangan remehkan hanya karena dia hanya seekor beast, tapi dia akan tunjukkan bahwa beast sekalipun tak boleh diusik amarahnya.      

Selanjutnya, seakan ada bilah pisau tajam muncul dari kekosongan untuk menebas Noir melalui titik buta. Bilah pisau itu membawa energi kabut hitam pekat dan bergerak sangat cepat ke singa petir itu, sehingga sekian detik berikutnya akan menebas leher Noir.      

Craass!     

Noir mendadak linglung karena keterkejutannya melihat apa yang terjadi di depannya. Ia mengaum keras mengumandangkan nama rekannya, "Gazum!"      

Sementara itu, tubuh besar Gazum mulai tumbang ke tanah putih bersalju ketika dadanya tertembus oleh bilah tadi. Rupanya dia melesat sangat cepat untuk bertindak sebagai perisai bagi Noir.      

Mendengar auman keras Noir, Andrea dan Dante yang jauh pun mendengar. Kelompok mereka juga mendengar dan tak bisa mendekat karena kepungan musuh begitu ketat susah ditembus, terus menerus menyerang tanpa henti.     

Namun, Andrea tidak perduli dan memunculkan mode demon dia untuk memberikan serangan masif yang kuat sehingga dia bisa lepas dari kungkungan ratusan musuh agar bisa melesat cepat ke tempat Noir dan Gazum.      

Dante ingin lekas ke sana juga, namun dia belum bisa lepas dari ratusan pengepungnya. Satu dijatuhkan dan sepuluh lainnya sudah maju menggantikan rekan yang gugur. Begitu terus sampai tak ada kesempatan untuk beralih tempat.      

Bisa saja mereka menggunakan tenaga teleportasi iblis, tapi itu terlalu beresiko dan mengonsumsi begitu banyak energi. Oleh karena itu mereka terpaksa tidak menggunakannya.      

Semua anggota Blanche hanya bisa berharap pada Andrea untuk segera mengamankan serta menyelamatkan Noir dan Gazum.      

Dan harapan mereka tidak sia-sia ketika Andrea berhasil menggulung musnah ratusan lawan sambil dia merangsek ke tempat Noir dan Gazum. Segera saja Andrea memasukkan dua demon beast itu ke alam Cosmo sebelum keadaan menjadi semakin buruk untuk kedua hewan itu.      

"Zevzev, panggil Shosho!" seru Andrea ketika dia sudah kembali ke mode biasa. "Apa Shosho sudah selesai dengan Kuro?"     

Zevo menoleh cepat ke ibu mertuanya dan mengangguk. "Ya, Ma! Kuro sudah bisa ditinggal!" Kemudian dia mengeluarkan adiknya dari alam pribadi dia dan Andrea lekas memindahkan Shona ke Cosmo.      

Di alam Cosmo, Noir dan Gazum sudah dikelilingi anak-anak Noir.      

"Paman Gazum kenapa?"     

"Paman Gazum! Kau tidak apa-apa, kan?"     

"Paman, darahmu banyak sekali!"     

"Astaga! Paman Gazum! Bertahanlah!"     

Bocah-bocah liger itu menyeru menyemangati Gazum yang sudah sekarat. Ketika mereka melihat kehadiran Shona di sana, mereka merasa lega.      

"Sini aku lihat kondisi Paman Gazum." Shona segera duduk bersimpuh di sebelah Gazum yang sudah bernapas pendek-pendek seakan bisa saja napas itu adalah napas terakhirnya.      

Shona memeriksa luka Gazum dan menemukan adanya luka tusukan pada tepi jantung si Rajawali Angin. Ia tak mau membuang waktu lebih lama dan lekas menyalurkan tenaga healing dia ke dada Gazum, berharap tidak terlambat.      

Andrea muncul di Cosmo sendirian saja dan segera mendekat ke Gazum. "Bagaimana keadaan dia?"      

Shona memandang Andrea dengan tatapan putus asa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.