Mo Tu
Mo Tu
Tong Li, gadis muda yang diberinya pelajaran saat ia baru tiba di Kota Kerajaan beberapa tahun yang lalu.
Baru belakangan ia mengetahui bahwa Tong Li adalah saudara sepupu dari Pangeran Kelima Keluarga Kerajaan.
Saat itu, Tong Li mempersulitnya dalam banyak kesempatan, bahkan membuat Pangeran Kelima berkali-kali ingin membunuhnya...
Sayangnya, rencana mereka tidak pernah berhasil dari awal sampai akhir.
Pada akhirnya, baik Tong Li maupun Pangeran Kelima tidak mengalami akhir yang baik.
Kultivasi Tong Li dilumpuhkan olehnya.
Sedangkan Pangeran Kelima, ia mati di dalam Ruang Singgasana Istana Kekaisaran.
"Pantas saja sejak awal aku merasa Provinsi Langit Cerah ini tidak asing... Bukankah Tong Li ini putri Gubernur Provinsi Langit Cerah?" Duan Ling Tian seketika paham, dan ia langsung teringat kejadian di restoran di pinggiran kota Kota Kerajaan beberapa tahun yang lalu.
Saat itu, setelah ia memberi pelajaran kepada Tong Li, ia mendengar seseorang menyebut identitas Tong Li.
"Kita berdua benar-benar berjodoh." Tanpa sadar, sebuah senyum aneh muncul di sudut mulut Duan Ling Tian.
Tepat saat ini, Tong Li yang baru saja memasuki restoran memperhatikan ada seseorang yang menatap lurus ke arahnya, dan hal itu membuatnya mengernyitkan kening dengan wajah tertekuk.
Dia adalah putri Gubernur Provinsi Langit Cerah. Siapa yang berani lancang kepadanya?
Mata Tong Li yang tajam bagai pedang memandang dengan ganas ke arah orang yang menatapnya itu.
Namun, begitu pandangannya jatuh pada orang itu, ia merasa seperti melihat hantu, wajahnya berubah pucat dan tubuhnya gemetar hebat.
"Itu dia, itu dia..." Kejadian yang dulu terjadi di antara mereka masih jelas dalam ingatannya, tapi tidak ada kebencian yang muncul dari hati Tong Li, yang ada hanya rasa takut.
Kedudukan dan identitas orang di hadapannya itu di luar jangkauannya.
Bahkan penyokong terbesarnya, saudara sepupunya yaitu Pangeran Kelima kabarnya telah disingkirkan oleh orang ini beberapa tahun yang lalu.
"Tong Li, lama tidak bertemu." Ketika ia melihat seorang 'kenalan', Duan Ling Tian secara spontan menyapa kenalannya itu, dan ia langsung mengirim pesan suara ke dalam telinga Tong Li.
Tong Li tampak seperti disambar petir saat ia mendengar pesan suara dari Duan Ling Tian, dan raut wajahnya semakin pucat.
"Li, ada apa?" Tepat saat ini, pemuda yang berjalan berdampingan dengan Tong Li itu memperhatikan ada yang salah dengan Tong Li.
Matanya mengikuti arah pandangan Tong Li, dan tatapannya ikut tertuju pada Duan Ling Tian.
Wajahnya seketika menjadi masam. "Li, apa kau mengenalnya? Apa kau ingin aku memberinya pelajaran?"
Ia dapat melihat rasa takut yang ditunjukkan oleh Tong Li terhadap pemuda di kejauhan itu, dan ia bermaksud untuk mencari perhatian di depan Tong Li.
"Aku merasa tidak enak badan, aku ingin kembali ke Kediaman Gubernur Provinsi." Tong Li tersadar mendengar kata-kata pemuda itu, raut wajahnya pucat bercampur marah.
Memberinya pelajaran?
Mungkin tidak ada seorang pun di Kerajaan Langit Merah yang berani berkata ingin memberi pelajaran kepada orang itu...
Begitu ia selesai berbicara, Tong Li berbalik dan pergi.
"Li, tunggu aku!" Pemuda itu menatap Duan Ling Tian dengan mata yang berkilat dingin, lalu ia berbalik untuk mengejar Tong Li.
Kepergian Tong Li di luar perkiraan Duan Ling Tian.
"Apakah aku begitu menakutkan?" Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya.
Sementara itu, makanan yang ia pesan telah disajikan dan ia mulai makan.
Setengah jam kemudian, Duan Ling Tian dan tikus emas kecil itu selesai menghabiskan makanan mereka.
Saat mereka makan, tikus emas kecil itu diam-diam meminum dan menghabiskan sekendi anggur, dan ia berdiri di atas meja dengan terhuyung-huyung, seolah sedang berlatih tinju mabuk.
Akhirnya, kekuatan anggur itu mengalahkan tikus emas kecil itu, dan ia jatuh terkapar, tak sadarkan diri.
"Makhluk kecil ini tidak menggunakan Sumber Energi untuk mencegah dirinya mabuk?" Duan Ling Tian terheran-heran melihat kejadian ini.
Duan Ling Tian tidak tahu bahwa ini adalah kali pertama tikus emas kecil itu minum anggur, dan ia lupa segalanya ketika dalam pengaruh alkohol, jadi mana mungkin ia sempat terpikir untuk menggunakan Sumber Energi untuk mencegah dirinya mabuk?
"Sepertinya kita harus tinggal di Kota Provinsi Langit Cerah untuk malam ini... Teman kecil ini tidak akan bangun untuk beberapa lama." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya dan mengeluarkan beberapa koin perak untuk membayar tagihan makanan.
Setelah ia membayar tagihan, Duan Ling Tian berniat untuk pergi.
Tepat saat ini, terdengar suara ribut dari luar restoran.
Saat berikutnya, lima lelaki paruh baya berbadan tegap berjalan dengan marah dan memasuki restoran itu dengan dipimpin oleh seorang pemuda...
Pergerakan mereka berenam sangat berisik, dan langsung menarik perhatian hampir semua orang yang berada di dalam restoran itu.
"Itu Tuan Muda Tertua Klan Mo!"
"Tuan Muda Tertua Klan Mo akan menikah dengan putri Gubernur Provinsi, Nona Tong Li... Masih adakah orang di Kota Provinsi Langit Cerah yang berani menyinggung Tuan Muda Tertua Klan Mo?"
"Siapa yang begitu berani malakukannya?"
…
Seluruh restoran menjadi riuh.
"Tuan Muda Mo Tu, Anda…" Manajer restoran berjalan untuk menyambut pemuda itu, dan ia melihat pemuda itu dengan ekspresi gelisah.
"Hmph!" Namun, pemuda itu tidak mempedulikan manajer restoran itu, dan malah melihat ke arah seorang pemuda di kejauhan yang bermaksud untuk pergi, ia lalu berteriak keras. "Itu dia!"
Seketika, lima lelaki paruh baya berbadan tegap di belakangnya seolah berubah menjadi lima harimau ganas dan bergegas mengepung pemuda itu.
Duan Ling Tian mengenali pemuda yang muncul dengan membawa beberapa orang di belakangnya tersebut.
Bukankah pemuda ini adalah yang datang bersama Tong Li sebelumnya?
"Mo Tu? Tuan Muda Tertua Klan Mo?" Alis Duan Ling Tian bertaut karena ia telah mendengarnya dari percakapan para pelanggan yang riuh itu sebelumnya.
Untuk sesaat, ia menatap dengan sedikit heran sambil berkata dalam hati. "Aku benar-benar tidak menyangka ada seseorang yang berani menikahi Tong Li... Klan Mo pastilah sebuah klan di Kota Provinsi Langit Cerah."
Seketika, Duan Ling Tian menebak-nebak.
Ekspresi Duan Ling Tian tetap tenang menghadapi kepungan lima lelaki paruh baya berbadan tegap tersebut, dan ekspresinya seolah tidak akan berubah walaupun Gunung Tai runtuh di hadapannya.
"Tuan Muda Tertua Klan Mo?" Duan Ling Tian berkata acuh tak acuh. "Apa? Tong Li tidak memperkenalkan aku kepadamu?"
Duan Ling Tian tidak tahu bahwa setelah Tong Li bertemu dengannya sebelumnya, ia gemetar ketakutan untuk waktu yang cukup lama. Ia sedang tidak dalam suasana hati ingin bercerita banyak kepada tunangannya.
Mungkin, Tong Li yang kini telah kembali ke Kediaman Gubernur Provinsi sama sekali tidak membayangkan tunangannya itu akan membawa pengawalnya untuk mencari masalah dengan Duan Ling Tian.
"Aku tidak peduli kau siapa, atau apa hubunganmu dengan Tong Li... Tapi karena kau telah membuatnya tidak senang, aku akan memberimu pelajaran!" Mo Tu menunjukkan senyum dingin dan tak peduli, seolah-olah semua yang terjadi di hadapannya itu ada di bawah kendali tangannya.
"Memberiku pelajaran?" Duan Ling Tian tertegun sejenak, lalu tertawa. "Apa kau yakin ingin memberiku pelajaran? Jangan salahkan aku karena tidak memberimu peringatan sebelumnya... Jika kau melakukan sesuatu, ada harga yang harus dibayar! Jika pengawalmu berani menyerangku hari ini, maka aku terpaksa harus tinggal di Klan Mo-mu untuk beberapa hari."
Kata-kata Duan Ling Tian masuk ke telinga kerumunan pelanggan di restoran tersebut, membuat suasana menjadi gempar.
"Anak muda ini sangat sombong!"
"Dia benar-benar berani mengancam Tuan Muda Tertua Klan Mo di hadapannya dan lima panglima Klan Mo... Pemuda ini kalau bukan idiot, pasti memiliki latar belakang yang luar biasa."
"Dilihat dari segi manapun, pemuda ini tidak tampak seperti seorang idiot."
…
Semua orang di restoran itu berbincang dengan penuh semangat.
Wajah Mo Tu tertekuk, karena kata-kata Duan Ling Tian jelas di luar perkiraannya.
Meskipun saat ini kelima panglima Klan Mo telah mengepung Duan Ling Tian, mereka tidak berani bertindak ceroboh dan menunggu perintah dari Mo Tu.
"Siapa kau?" Akhirnya, Mo Tu menatap Duan Ling Tian lekat-lekat sambil berkata pelan.
Sejauh yang ia tahu, pemuda ini mungkin hanya sengaja bersikap pura-pura hebat, atau mungkin juga ia memiliki identitas yang luar biasa...
Jika ia memiliki identitas luar biasa, maka ia harus sedikit khawatir.
Duan Ling Tian tidak bisa menahan tawa ketika mendengar pertanyaan Mo Tu karena ia dapat merasakan ketakutan Mo Tu terhadap dirinya.
Duan Ling Tian tidak menjawab Mo Tu dan tidak peduli untuk menjawab, ia lalu meraih si tikus emas kecil dan berjalan keluar dari restoran itu dengan langkah-langkah besar.
Kelima panglima Klan Mo menyaksikan kepergian Duan Ling Tian dengan tidak berdaya dan tidak berani menghentikannya.
Lagi pula, Tuan Muda mereka tidak memberi perintah.
"Sial!" Raut wajah Mo Tu sangat tidak sedap dipandang, kapan ia pernah diabaikan orang seperti ini?
Ia mengertakkan giginya ketika melihat Duan Ling Tian akan berjalan keluar dari restoran, lalu ia berteriak marah. "Tangkap dia, hajar dia sampai mati!"
Teriakan marah itu jelas ditujukan kepada kelima panglima Klan Mo yang dibawanya.
Sikap Duan Ling Tian yang mengabaikannya membuat amarah di hatinya meledak.
Saat ini, ia benar-benar kehilangan akal sehatnya!
Sederhananya, kepalanya dipenuhi amarah.
Begitu Mo Tu memberi perintah, tatapan kelima panglima Klan Mo itu berubah dingin, lalu mereka melesat ke arah Duan Ling Tian secara bersamaan.
Di langit, siluet mammoth kuno terbentuk dan berlari mengejar.
Kultivasi para panglima Klan Mo itu dapat terlihat jelas.
Yang terlemah di antaranya berada di tingkat kelima Tahap Sumber Inti, yang terkuat berada di tingkat ketujuh Tahap Sumber Inti.
"Hmm?" Duan Ling Tian baru saja melewati pintu depan dan pergi meninggalkan restoran itu ketika ia mendengar lima suara langkah kaki yang mengejarnya dari arah belakang.
Duan Ling Tian berbalik perlahan.
Sudut mulut Duan Ling Tian melengkung membentuk senyum samar menghadapi lima panglima Klan Mo yang melesat ke arahnya.
Akhirnya, Duan Ling Tian bergerak.
Ia kembali memasuki restoran sebelum kelima panglima Klan Mo itu keluar dari pintu restoran.
Angin Puyuh!
Seketika, Duan Ling Tian seolah berubah menjadi badai yang meniupkan angin kencang ke seluruh restoran itu.
Saat ini, di jalur yang Duan Ling Tian lewati, meja dan kursi di dalam restoran itu terlempar terbang berputar, menghantam ke segala arah.
Semua yang berada di dalam restoran, termasuk manajer restoran dan para panglima Klan Mo, semua tersapu angin kencang, membuat mata mereka perih dan mereka secara spontan memejamkan mata.
Sementara mereka memejamkan mata.
Bugh! Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!
Lima bunyi hantaman keras terdengar hampir bersamaan, dan jika tidak mendengar dengan sungguh-sungguh, seseorang mungkin tidak dapat membedakan satu pukulan dengan pukulan yang lain.
Ketika kerumunan pelanggan itu membuka mata mereka, dan melihat pemandangan di hadapan mereka, mereka benar-benar tercengang.
Kelima panglima Klan Mo itu telah terkapar di lantai, keringat dingin mengalir deras dan mereka menjerit kesakitan dan berguling-guling di lantai.
Ekspresi mereka yang kesakitan membuat siapapun yang ada di sana merinding.
"Anak muda ini begitu mengerikan!"
"Lima ahli bela diri Tahap Sumber Inti... Mereka semua dibuat terluka parah olehnya dalam sekejap mata?"
"Sulit dipercaya! Pemuda ini sepertinya baru berusia 22 tahun atau paling tinggi 23 tahun. Sulit dibayangkan ternyata dia memiliki kekuatan setangguh itu."
"Sangat besar kemungkinan kultivasinya telah melangkah ke Tahap Kelahiran Jiwa Baru!"
…
Seluruh restoran itu menjadi gempar sekali lagi.
Duan Ling Tian berdiri di sana, ia dapat melihat banyak mata di sekelilingnya yang memandangnya dengan penuh rasa hormat.