Legenda Futian

Kematian Seorang Sage dari Peringkat Sage dan Saint



Kematian Seorang Sage dari Peringkat Sage dan Saint

18 Tetua dari Tebing Zhisheng melayang di atas medan pertempuran yang kacau tersebut.     

Mereka sama sekali tidak memancarkan aura dan tidak melakukan tindakan apa-pun. Mereka tidak mempedulikan pertempuran yang sedang berlangsung dan sebaliknya, mereka melayang ke tempat dimana Ye Futian dan rekan-rekannya berada.     

Seekor monster iblis yang berukuran sangat besar—seekor orochi [1][1]— bergerak menuju ke arah kelompok tetua itu dan lapisan kabut hitam keluar dari sembilan kepalanya. Kabut hitam yang mengerikan itu mengandung kekuatan Hukum Korosi di dalamnya, yang menyebabkan udara berubah menjadi semacam lendir.     

Namun, tidak ada satu-pun dari Tetua itu yang berhenti dan mereka terus bergerak ke depan. Bahkan mereka memejamkan mata dan sebuah kekuatan spiritual yang tak berbentuk menyelimuti area dimana mereka berada.     

Tiba-tiba, kabut hitam itu tampaknya telah tersegel. Lebih buruk lagi, bahkan orochi itu bisa merasakan sebuah aura yang sangat berbahaya dan meraung dengan ganas.     

Kekuatan aura spiritual yang tak berbentuk menyerang dan orochi itu berbalik, berniat untuk melarikan diri, merasa bahwa rohnya telah terjerat oleh benang-benang yang tak terhitung jumlahnya.     

Pada saat itu, para Tetua yang telah memejamkan mata mereka tersebut merapalkan sesuatu dengan suara pelan, membentuk sebuah badai spiritual yang tak berbentuk di sekitar mereka.     

Tetua yang memimpin kelompok itu membuka matanya secara tiba-tiba dan suara rapalan itu menerjang ke depan seperti sebuah kekuatan yang tak berbentuk. Kabut hitam yang telah menyelimuti area itu telah dihilangkan dalam sekejap tanpa menimbulkan suara sedikit-pun. Orochi itu meraung kesakitan. Sembilan kepalanya meraung lalu tubuhnya yang berukuran besar itu jatuh dengan terhuyung-huyung ke permukaan tanah.     

18 Tetua itu terus menerjang ke depan. Pakaian mereka yang berwarna putih benar-benar tidak ternoda. Tetua yang memimpin kelompok itu memejamkan matanya lagi, namun kekuatan aura spiritual yang tak berbentuk terus menembus area di sekitar mereka.     

"Mereka memiliki pengguna elemen spiritual. Waspadalah," ujar Sage Daozang. Dia dan banyak kultivator kuat dari Istana Holy Zhi berjaga-jaga di sekitar Ye Futian.     

Hua Jieyu memusatkan matanya pada musuh yang bergerak ke arahnya dan berdasarkan metode yang mereka gunakan, dia bisa menebak bahwa mereka menggunakan kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan dirinya, dan mereka memang menguasai kekuatan hukum tipe elemen spiritual. Kekuatan spiritual dari 18 Tetua itu saling beresonansi satu sama lain dan membentuk sebuah matriks elemen spiritual, dimana anggota terkuat mereka yang memimpin serangan.     

18 kultivator itu adalah para Tetua yang telah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun di Tebing Zhisheng dan mereka mahir menggunakan metode rahasia dari penyihir elemen spiritual, yang mampu membunuh tanpa meninggalkan jejak dan membuat mereka menjadi sosok-sosok yang sangat tangguh. Jika Tebing Zhisheng tidak sedang berada di ambang kehancuran total, mereka tidak akan muncul seperti ini.     

Pada saat itu, sebuah kekuatan aura spiritual yang tak berbentuk dikerahkan menuju orang-orang dari Istana Holy Zhi.     

"Mereka datang," ujar Sage Daozang. Ye Futian, yang sejak awal pertempuran telah memainkan guqinnya, bisa merasakan sebuah kekuatan aura spiritual yang tak berbentuk menyerangnya, dan kekuatan itu sangat mengerikan.     

Alunan musiknya langsung berubah, menyatukan kekuatan spiritual dari para kultivator yang berada di sekitarnya dan mengubahnya menjadi sebuah badai spiritual yang tak berbentuk, berusaha menangkis kekuatan spiritual yang menyerangnya.     

Serangan-serangan dalam bentuk kekuatan spiritual tidak memiliki bentuk dan tidak meninggalkan jejak. Kekuatan hukum tipe elemen spiritual sangat mengerikan karena kekuatan itu mampu membunuh tanpa meninggalkan jejak, memaksa siapa-pun yang menjadi targetnya untuk selalu bersikap waspada.     

"Aku akan bertarung melawan mereka." Hua Jieyu melesat ke depan dan kekuatan spiritual yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Gaun dan rambutnya berkibar-kibar. Dia tampak sangat menakjubkan saat dia sedang bertempur, membuat sosoknya terlihat mempesona dalam arti yang berbeda.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Alunan musik bergema di dalam pikiran Hua Jieyu. Kekuatan spiritual dari matriks musik itu telah menyatu ke dalam aura spiritualnya, membuat Jieyu dapat mengendalikan kekuatan itu sesuka hatinya.     

Sebuah kekuatan spiritual yang lebih mengerikan dari sebelumnya terpancar dari Hua Jieyu, seberkas aura Saint terpancar dari tubuhnya dan sebuah bayangan mulai muncul dengan sendirinya.     

Saat ini, Hua Jieyu adalah seorang Magi tingkat menengah, memungkinkannya untuk meminjam kekuatan dari Saint di dalam tubuhnya dengan lebih mudah. Ditambah lagi, kini dia memiliki matriks musik untuk meningkatkan kekuatannya. Cambuk Penakluk-dewa muncul di tangannya dan dia mengayunkannya ke udara tanpa ragu-ragu. Tidak lama kemudian, terdengar suara gemeretak yang keras dan kekuatan spiritual yang menyerang mereka itu tampaknya telah menghilang dalam sekejap, seolah-olah kekuatan itu telah diserang.     

Para Tetua yang berada di sisi lainnya terus merapalkan dengan suara-suara yang tidak jelas. Sebuah kekuatan hukum spiritual yang jauh lebih mengerikan dalam sebelumnya terpancar. Bayangan seekor monster iblis raksasa muncul di udara—seekor Bi'an [2][2]. Monster itu membuka mulutnya dan mengeluarkan gelombang suara dengan kekuatan yang mampu mengguncang bumi. Banyak kultivator yang sedang bertempur di sekitar mereka bisa merasakan roh mereka seperti akan tercabik-cabik.     

Roh Kehidupan mahkota kerajaan milik Hua Jieyu memancarkan cahaya yang menyilaukan. Titik-titik cahaya melayang di sekitarnya dan hembusan kekuatan mistis muncul di sekelilingnya. Sebuah bayangan yang tampak agung dan sangat suci muncul di belakang Hua Jieyu. Bayangan itu terlihat samar sambil terus memancarkan cahaya suci. Suara-suara raungan yang mengerikan terdengar di medan pertempuran dan gelombang suara yang tak berbentuk itu terus menyerang kekuatan spiritual Hua Jieyu, namun dia tetap tidak terpengaruh.     

Pada saat itu, tubuh Hua Jieyu melayang ke depan dan dia sedikit mengangkat kepalanya. Dalam sekejap, kedua matanya yang indah mengeluarkan sebuah badai spiritual yang mengerikan dan terlihat sangat menakjubkan. Badai spiritual yang tak berbatas itu menyerang dan pada saat itu, kekuatan aura spiritual dari para Tetua itu benar-benar akan menjadi sasaran empuk. Ekspresi para Tetua itu berubah saat mereka menyadari munculnya sebuah kekuatan yang tak tertandingi di hadapan mereka. Bahkan mereka tidak sempat menarik kembali aura spiritual mereka.     

Dalam sekejap, kedua mata Hua Jieyu yang terlihat seperti mata iblis itu menyerang dengan mengeluarkan sebuah badai petir tipe spiritual, dengan membawa kekuatan yang luar biasa untuk menyerang lawan-lawannya. Serangan itu menghantam kekuatan spiritual para Tetua itu dan tubuh dari Bi'an yang berada di udara itu bergetar hebat.     

Tatapan mata dari 18 Tetua itu telah berubah secara drastis. Mereka semua memandang ke arah Hua Jieyu seolah-olah mereka telah terpikat oleh kedua matanya yang terlihat seperti mata iblis namun tampak sangat indah, tidak mampu mengalihkan pandangan mereka. Mata itu sepertinya mengandung kekuatan aura yang tak tertandingi di dalamnya.     

Pada saat berikutnya, mereka merasa seolah-olah aura spiritual mereka telah diserang. Sepasang mata itu tampaknya mampu menembus bagian tengah dari alis mereka dan langsung menerobos masuk ke dalam pikiran mereka. Badai petir tipe spiritual berwarna ungu itu langsung menerobos masuk, membuat mereka merasa seperti bunga teratai yang akarnya telah tercabik-cabik, membuat mereka tidak berdaya di hadapan lawannya itu.     

"Bunuh mereka." Sebuah suara bernada dingin terdengar dari mulut Hua Jieyu dan setelah itu, muncul sinar-sinar penghancur yang terpancar dari matanya, menyerang pikiran dari 18 Tetua itu secara langsung. Dalam sekejap, aura spiritual mereka terluka parah, mereka merasa seolah-olah roh mereka sedang dicabik-cabik.     

Tidak lama kemudian, mereka semua tergeletak tak berdaya di permukaan tanah.      

Mata Hua Jieyu kini telah kembali normal. Baik Roh Kehidupannya maupun bayangan yang berada di belakangnya telah menghilang. Alunan musik yang dimainkan oleh Ye Futian juga telah lepas dari kendalinya.     

Seberkas kilatan muncul di mata Ye Futian. Jieyu telah berkultivasi dengan giat semenjak dia kembali dari Dunia Atas. Bahkan dia bersikeras untuk tetap berlatih saat dia sedang beristirahat. Pertempuran yang baru saja terjadi adalah sebuah bukti bahwa kekuatannya telah meningkat pesat jika dibandingkan dengan kekuatan mereka saat ini. Terlebih lagi, ketika dia mengeluarkan kekuatannya, Ye Futian bisa merasakan sebuah aura yang sangat kuat, dan sepertinya aura itu bukanlah sesuatu yang berasal dari Hua Jieyu sendiri.     

Tampaknya Jieyu mengalami hal yang sama seperti Wuchen, dan dia memiliki pengalamannya sendiri. Itu adalah sesuatu yang membahagiakan dan dia merasa tidak perlu untuk bertanya lebih lanjut. Bisa jadi itu adalah sebuah kejutan yang ingin ditunjukkan oleh Jieyu padanya.     

"Jieyu dan Paman Daozang saja sudah cukup untuk mendampingiku. Kalian semua bisa pergi ke medan pertempuran lainnya." ujar Ye Futian pada para kultivator yang berada di sekitarnya. Kakak Ketiga dan yang lainnya telah menjadi sangat kuat setelah kembali dari Dunia Atas. Hal itu membuat mereka mampu berpartisipasi dalam pertempuran dengan tingkat seperti ini. Pertempuran yang terjadi di Tebing Zhisheng bisa digunakan sebagai sarana untuk menempa kekuatan mereka.     

Adapun Ye Futian sendiri, dia tidak punya niat untuk bertarung.     

Dia sengaja mengalah dari Liu Zong saat dia berada di Gunung Suci Xihua, agar pihak lawan menjadi lengah dan langsung pergi menuju Tebing Zhisheng.     

Pada hari itu, dia tetap tidak menunjukkan kemampuan bertarungnya yang sesungguhnya. Itu adalah sebuah langkah terbaik yang bisa diambil dengan cara membuat Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung terus memiliki penilaian yang salah tentang kekuatannya. Bahkan jika mereka mencurigai ada sesuatu yang aneh, mereka tidak akan bisa memastikan seperti apa kemampuan bertarungnya yang sesungguhnya.     

Dengan cara itu, dia masih bisa mengejutkan lawan-lawannya dalam pertempuran-pertempuran yang akan terjadi di masa depan.     

Alasan lainnya mengapa dia tidak berniat untuk mengambil tindakan apa-pun adalah karena Istana Holy Zhi tampaknya memiliki keunggulan mutlak atas Tebing Zhisheng dalam pertempuran ini. Bisa dipastikan bahwa di setiap medan pertempuran, sosok-sosok terkemuka di pihak mereka sama sekali tak terluka, sementara mereka terus mengalahkan dan membunuh lawan-lawan mereka.     

Kekalahan dari 18 Tetua ini memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi orang-orang dari Tebing Zhisheng. 18 Tetua itu adalah para kultivator tersembunyi dari Tebing Zhisheng dan mereka mahir dalam menggunakan satu jenis kekuatan—elemen spiritual—dan mereka sangat mengerikan saat bertempur bersama-sama.     

Namun, faktanya tetap tidak berubah, kini mereka semua telah dibunuh oleh seorang wanita yang sangat cantik, wanita yang merupakan istri dari Ye Futian.     

Pada saat yang sama, tidak ada seorang-pun yang mampu menghentikan Sword Saint saat dia melakukan pembantaian. Setiap pertempuran yang dia jalani berakhir dengan lawan-lawannya yang berhasil dikalahkan. Jika situasi pertempuran terus berlanjut seperti itu, maka Tebing Zhisheng bisa benar-benar dimusnahkan.     

Di medan pertempuran lainnya, Ge Feng berteriak dengan penuh amarah, membuat Qin Zhuang dan delapan pendekar lainnya bergegas mundur. Peralatan ritual Saint di tangannya, trisula perak, diarahkan ke atas langit dan Hukum Petir yang tak berbatas muncul dari atas langit. Kumpulan badai yang berbentuk seperti cincin terbentuk di depan peralatan ritual Saint itu dengan membawa kekuatan yang mampu memusnahkan segalanya, seolah-olah semua badai itu bertujuan untuk melahap segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Dia adalah ketua dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng dan namanya tertera dalam Peringkat Sage. Hanya ada 81 nama yang tertera dalam Peringkat Sage dan kurang lebih ada 60 nama yang memiliki posisi di atasnya. Saat ini, dia telah dibuat kewalahan oleh sembilan pendekar pedang itu meskipun dia sudah menggunakan peralatan ritual Saint. Itu merupakan sebuah penghinaan yang luar biasa baginya.     

Tiba-tiba terdengar suara gemeretak yang mengerikan dan sambaran petir turun dari atas langit dengan ganas. Kekuatan petir itu menyebar di seluruh medan pertempuran, namun hanya sembilan orang yang berada di hadapannya yang menerima tekanan terbesar.     

Qin Zhuang dan delapan pendekar lainnya berdiri dalam formasi sebuah cincin. Bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya terbentuk di hadapan mereka dan setiap bilah pedang itu benar-benar nyata, yang kemudian berubah menjadi diagram pedang yang berputar-putar dan berkilauan dengan kilatan pedang.     

Qin Zhuang berdiri di tengah-tengah matriks pedang tersebut. Dia adalah pendekar pedang terkuat dari mereka bersembilan. Karena itulah, wajar saja dia adalah orang yang mengendalikan matriks tersebut.     

Saat ini ekspresinya terlihat sangat serius. Tampaknya Ge Feng telah mengamuk dan berniat untuk melancarkan serangan terkuatnya. Seberkas aura Saint dapat dirasakan dari badai petir penghancur di hadapan mereka, yang terbentuk dari peralatan ritual Saint milik Ge Feng.     

Pengembangan kekuatan yang dimiliki oleh para Sage tingkat atas sangat mengerikan, terutama mereka yang mampu beresonansi dengan kekuatan orang lain. Zhuge Qingfeng mampu bertarung melawan Kong Yao, yang menempati posisi kesembilan dalam Peringkat Sage, dengan menggunakan bantuan dari peralatan ritual Saint, memungkinkannya untuk melindungi Gunung Crouching Dragon kala itu.     

Ge Feng sendiri adalah seorang kultivator dari Peringkat Sage, dan peralatan ritual Saint miliknya itu lebih kuat daripada peralatan ritual Saint milik Keluarga Zhuge. Orang-orang hanya bisa membayangkan sekuat apa peralatan ritual Saint itu.     

"Sword Combination," ujar Qin Zhuang. Aura pedang yang berada di sekeliling mereka bergabung menjadi satu kesatuan ke dalam matriks pedang. Aura pedang milik delapan pendekar pedang lainnya kini telah mengalir ke dalam tubuhnya. Pada saat itu, diagram pedang yang berada di hadapan Qin Zhuang tampaknya mampu membelah langit menjadi dua bagian.     

"Hancurkan!" Ge Feng berteriak saat dia menerjang ke depan sambil mengerahkan trisula di tangannya ke depan. Pada saat itu, tampaknya dia telah memutuskan untuk tidak bertahan lebih lama lagi dan mengumpulkan semua kekuatannya dalam satu serangan, yang mampu menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Badai penghancur itu melahap segala sesuatu yang berada di sekelilingnya. Sambaran-sambaran petir penghancur muncul dari atas langit, namun tepat pada saat Ge Feng menyerang, Qin Zhuang bergerak. Tubuhnya seolah-olah telah bergabung dengan diagram pedang di depannya, kemudian dia menyerang dengan menggunakan kilatan pedang. Kilatan pedang yang menyilaukan itu menembus udara di depannya, membentuk seberkas sinar yang menakjubkan di atas langit.     

Sinar yang menyilaukan itu menerjang ke dalam badai itu dan langsung menghilang begitu masuk ke dalamnya. Ekspresi Ge Feng terlihat sangat ganas dan tak kenal ampun. Kedua matanya memancarkan keinginan untuk membunuh segala sesuatu yang berada di hadapannya, namun dia melihat seberkas kilatan cahaya masuk ke dalam badai dan melesat ke arahnya. Setelah itu, Ge Feng tertegun. Kedua matanya yang mengerikan kini dipenuhi oleh ketakutan yang luar biasa.     

Ge Feng menunduk dan melihat seberkas kilatan pedang yang menyilaukan dengan membawa aura pedang yang mengerikan menghantam dadanya, mencabik-cabik tubuhnya sedikit demi sedikit. Cahaya di tubuhnya bersinar semakin terang dan Ge Feng membelalakkan matanya saat dia berteriak, "Tidaaaak..."     

Tubuhnya menghilang bersama dengan sinar-sinar dari kilatan pedang yang menyilaukan itu serta teriakan yang dipenuhi oleh rasa takut yang luar bisa, bergema di sekitarnya sebelum akhirnya menghilang hingga tak bersisa.     

Satu sosok terlihat di belakang Ge Feng dan sosok itu tidak lain adalah Qin Zhuang. Beberapa saat yang lalu dia telah menyatu dengan matriks pedang, melancarkan sebuah serangan pembunuh dengan kecepatan dan daya serang yang luar biasa.     

Kilatan-kilatan petir penghancur menjalar di sekujur tubuh Qin Zhuang. Darah terlihat di sudut mulutnya dan sekujur tubuhnya menghitam. Itu adalah sebuah pengalaman yang mengerikan saat dia menerjang ke dalam badai petir tersebut untuk menghancurkan segalanya.     

Namun, serangannya itu telah membunuh Ge Feng, seorang kultivator kuat dari Tebing Zhisheng yang namanya tertera dalam Peringkat Sage.     

Dalam sekejap, Qin Zhuang muncul di depan tempat dimana Ge Feng tewas terbunuh, menangkap trisula yang jatuh ke bawah.     

Pertempuran yang terjadi hari ini bukan hanya sebuah pertempuran dimana Istana Holy Zhi akan menghancurkan Tebing Zhisheng secara keseluruhan, tetapi mereka juga mengambil semua peralatan ritual Saint yang mereka temukan di sana!     

---     

[1] Orochi adalah seekor monster legendaris dari mitologi jepang yang berbentuk naga dengan sembilan kepala dan sembilan ekor.     

[2] Bi'an adalah hewan dari mitologi cina yang merupakan percampuran dari naga dan harimau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.