Legenda Futian

Tangga Langit



Tangga Langit

Jika seseorang melakukan perjalanan ke bagian paling barat dari Sembilan Negara dan melewati Negeri Musim Panas, maka dia akan tiba di perbatasan Sembilan Negara.     

Disini terbentang sebuah kota yang penuh dengan keajaiban.     

Kota ini tidak begitu besar, dan tidak memiliki banyak kultivator di dalamnya, tetapi para pengunjung dari Sembilan Negara sering datang kemari untuk melihat-lihat kota yang luar biasa ini.     

Saat ini, Ye Futian, Yu Sheng, dan sang Kepala Desa telah tiba di sana.     

Di hadapan mereka terbentang sebuah tangga dari batu giok putih yang mengarah ke atas langit. Jika mereka melihat ke atas, samar-samar mereka bisa melihat bahwa tangga ini menjulang hingga menembus awan dan menjangkau langit. Rumor mengatakan bahwa ini adalah jalan yang mengarah ke Dunia Atas, yaitu Jalur Menuju Langit.     

Tangga giok putih yang menjangkau langit ini tingginya hampir mencapai 60.000 meter. Jika seseorang ingin pergi ke atas langit, maka tangga ini tidak boleh dilewatkan.     

Sudah ada banyak orang yang mencoba untuk menjangkaunya. Mereka terbang ke udara lalu pergi menuju tangga itu, tetapi mereka tidak bisa mendekatinya. Rumor mengatakan bahwa Dunia Atas memiliki sebuah kekuatan luar biasa yang membuat semua orang kecuali para kultivator di tingkat Saint Plane serta menguasai kekuatan hukum dari Jalur Agung, tidak bisa menembus penghalang yang memisahkan langit dari Dunia Atas. Kalau tidak, jika seseorang ingin pergi ke Dunia Atas, maka hanya ada satu cara yang tersisa, yaitu melalui Jalur Menuju Langit ini.     

Terdapat banyak legenda di Sembilan Negara. Rumor mengatakan bahwa ada tempat tinggal para dewa di atas sana, yaitu kediaman dari Kaisar Xia, dan terdapat pula sebuah Ruangan Suci yang tak ada duanya di dalamnya. Rumor-rumor yang beredar di Sembilan Negara belum dapat dipastikan kebenarannya. Hanya orang-orang dari tempat suci dan pasukan besar yang mengetahui kebenarannya.     

"Tangga Langit, jalur untuk mendapatkan Dekrit Kenaikan." Ye Futian menatap ke arah tangga yang indah itu dan menarik napas dalam-dalam. Kekuatan di dunia ini benar-benar luar biasa. Mereka yang berusaha memberontak melawan langit tidak akan mampu menandingi ciptaan langit dan bumi.     

Mereka yang berhasil mendaki tangga setinggi 60.000 meter ini berhak mendapatkan Dekrit Kenaikan dan mendapatkan akses menuju Dunia Atas untuk berkultivasi, dan terlebih lagi, mereka dapat keluar-masuk antara Dunia Atas dan Dunia Bawah dengan bebas. Namun, beberapa rumor mengatakan bahwa tingkat keberhasilan mendaki Tangga Langit bahkan lebih rendah daripada Pertempuran Saint, sehingga orang-orang di Sembilan Negara mulai lupa bahwa ada metode ini untuk memasuki Dunia Atas.     

"Tetua Saint, tunggu kami di Dunia Atas," ujar Ye Futian pada sang Kepala Desa.     

Kepala Desa mengangguk. "Berhati-hatilah." Setelah dia mengatakan hal ini, dia melesat ke atas langit seperti sebilah pedang cahaya, sosoknya menembus deretan awan dalam sekejap dan menghilang tanpa jejak.     

"Ayo kita pergi, Yu Sheng," ujar Ye Futian, dan mereka berdua berjalan menuju tangga tersebut.     

Terdapat banyak orang yang berada di bawah tangga kini memandang ke arah mereka berdua. Dua orang lainnya yang ingin mencoba mendaki Tangga Langit, tetapi mereka hanya membuang-buang waktu. Bahkan mereka mungkin tidak akan bisa menghadapi bahaya yang akan mereka temui. Mereka akan merasa terkejut dengan apa yang akan mereka temui di atas sana.     

Ye Futian dan Yu Sheng mengabaikan mereka. Mereka mulai berjalan dengan sangat cepat.     

Tidak lama kemudian, jika seseorang melihat ke arah langit, dia bisa melihat bahwa keduanya telah menembus awan dan sosok mereka mulai menghilang. Mereka sudah berhasil mendaki setinggi itu.     

Deretan awan dan kabut melayang di sekitar Tangga Langit, membuat suasana terlihat magis. Ye Futian dan Yu Sheng bisa merasakan sebuah tekanan yang tak terlihat menimpa tubuh mereka, tetapi mereka sepertinya tidak terganggu akan hal tersebut. Keduanya melesat ke atas langit dengan kecepatan yang luar biasa.     

*Brak* Tiba-tiba, sebuah kekuatan gravitasi yang sangat kuat menekan tubuh mereka, membuat keduanya merasa seperti sedang menahan tekanan seberat sepuluh ribu pon di tubuh mereka. Itu adalah kekuatan Hukum Gravitasi, dan tekanan itu membuat mereka sulit bergerak. Pergerakan mereka sedikit melambat, tetapi mereka terus bergerak. Mereka terus mendaki anak tangga.     

Tekanan itu menjadi semakin kuat. Sebuah aliran udara yang mengerikan mengalir menuruni tangga tersebut. Aliran udara itu menghantam mereka seperti sebuah gelombang yang ganas, membuat pakaian mereka berkibar-kibar, dan suara yang dihasilkan saat gelombang itu menghantam tubuh mereka terdengar mengerikan.     

Di bagian ujung dari tangga itu terdapat sebuah istana yang megah. Jika seseorang berdiri di atas langit istana itu, mereka bisa melihat Tangga Langit secara keseluruhan. Seluruh area istana itu membentuk sebuah lengkungan, dan sebuah gerbang yang menjulang tinggi berdiri di bagian depan.     

Di bagian depan istana dan kawasan pejalan kaki di sekitarnya, ada banyak kultivator yang sedang berjaga. Mereka semua mengenakan baju zirah dengan warna yang sama dan terlihat sangat mengerikan. Pada saat itu, terdapat dua orang berada di bagian paling atas dari istana itu dan mereka berdua sedang makan dan minum, keduanya tampak begitu santai.     

"Kau tidak perlu merasa khawatir, Qingyun. Meskipun menjaga Tangga Langit adalah pekerjaan yang mudah, kau bisa menggunakan kesempatan ini untuk melatih temperamenmu. Bukankah masa-masa kultivasi yang damai ini menyenangkan? Kau hanya punya waktu satu tahun, dan aku harus berjaga di sini selama tiga tahun lagi." Pada saat itu seorang pria paruh baya tersenyum saat dia mengatakan hal ini, dan dia bersulang dengan pemuda yang duduk di depannya.     

"Anda tidak perlu menghibur saya, Komandan. Bagaimana mungkin saya bisa melatih temperamen saya di sini? Hanya ada kebosanan di sini." Li Qingyun tersenyum masam dan menggelengkan kepalanya sambil menyeruput anggurnya.     

"Haha, justru karena kebosanan itulah kau bisa melatih temperamenmu," komandan paruh baya itu tertawa. Saat dia berbicara, sebilah pedang cahaya melesat dan dia melihat satu sosok berdiri di luar istana sambil menunggu dengan tenang.     

"Hmm?" Ekspresi aneh muncul di wajah komandan paruh baya tersebut. Sosok itu adalah seorang kultivator tingkat Saint Plane. Dia tidak tahu dari pasukan mana dia berasal.     

"Hanya ada beberapa kultivator dari Sembilan Negara yang telah berkunjung ke Dunia Atas beberapa tahun terakhir," ujar komandan paruh baya itu. "Tetapi lebih dari tiga tahun yang lalu, Puteri Qingyuan membawa mereka kemari untuk menjalani sebuah tes. Pada saat itu, ada banyak orang dari Sembilan Negara yang memenuhi syarat untuk memasuki Dunia Atas, bahkan ikut berkultivasi bersama sang Puteri. Qingyun, kau berasal dari pasukan besar. Mungkin kau akan memiliki kesempatan untuk berkultivasi bersama sang Puteri, tetapi kau harus siap jika suatu saat kesempatan itu muncul."     

Ketika Li Qingyun mendengar nama Xia Qingyuan, sikapnya menjadi sedikit lebih serius. Dia adalah puteri yang tak tertandingi, keturunan dari Kaisar Xia dan juga wanita tercantik di Dunia Atas yang kecantikannya telah mengejutkan semua orang. Kaisar Xia mengatakan bahwa bakat Xia Qingyuan telah melampauinya, dan suatu hari nanti, mungkin dia akan melampaui pencapaiannya. Dia telah ditakdirkan untuk menjadi sosok terkemuka sejak lahir. Dia seperti seorang dewi. Apakah ada seseorang di dunia ini yang tidak memiliki pemikiran seperti ini mengenai Puteri Xia Qingyuan?     

Tapi dia merasa sepertinya dia tidak mungkin bisa mendapatkan perhatiannya. Bahkan jika ada seseorang yang sangat berbakat, Xia Qingyuan selalu dikelilingi oleh sosok-sosok hebat di sekitarnya. Ditambah lagi, sepertinya dia tidak tertarik mengenai hal-hal seperti itu. Seluruh hidupnya difokuskan untuk berkultivasi, bahkan dia bepergian dengan mengenakan pakaian pria. Terlepas dari hal itu, Kaisar Xia sangat menyayanginya.     

Pasti akan sangat luar biasa jika bisa menjadi kekasih dari Xia Qingyuan.     

Saat ini dia hanya bisa mengatakan bahwa dia memiliki kesempatan.     

"Sebagian besar sosok-sosok terkemuka di Dunia Atas tidak mengerti mengapa sang Puteri turun ke Dunia Bawah. Meskipun Sembilan Negara sesekali menghasilkan beberapa kultivator berbakat, bagaimana mungkin mereka bisa dibandingkan dengan orang-orang dari Dunia Atas?" Terdengar kesombongan di dalam suara Li Qingyun. Dia berasal dari sebuah keluarga yang terkenal, dan leluhurnya adalah bawahan dari Kaisar Xia, jadi tentu saja dia memandang rendah Sembilan Negara, yang disebut sebagai tanah ortodoksi.     

"Meskipun begitu, terkadang ada beberapa kultivator dengan bakat yang luar biasa muncul di sana. Dunia Bawah memiliki Peringkat Saint, dan para kultivator yang menempati posisi tiga besar dalam peringkat itu merupakan sosok-sosok yang luar biasa. Selain itu, ada beberapa orang yang memiliki reputasi luar biasa di Dunia Atas. Kau mungkin pernah mendengar informasi tentang mereka," ujar komandan paruh baya itu.     

"Tapi pada akhirnya, orang-orang seperti itu sangat langka," ujar Li Qingyun. "Ada sekelompok orang dari Dunia Bawah yang pergi mengunjungi Kuil Jiutian. Saya benar-benar tidak tahu apakah mereka hidup atau mati. Jika sang Puteri memberi mereka kesempatan, mungkin mereka masih hidup."     

"Itu benar." Komandan paruh baya itu mengangguk. "Mari kita minum-minum sampai puas."     

Jauh dari sana, Kepala Desa mengerutkan alisnya. Bahkan orang-orang di sini mengetahui tentang apa yang telah terjadi di Kuil Jiutian.     

Pada saat itu, muncul sebuah getaran keras dari tangga yang berada di bawah mereka. Seberkas kilatan muncul di mata komandan paruh baya itu, dan dia berkata, "Sepertinya ada beberapa pergerakan di Tangga Langit. Ayo kita periksa."     

"Mungkinkah ada seseorang yang tidak bisa mendaki Tangga Langit?" Ekspresi aneh muncul di wajah Li Qingyun. Terlihat seperti ekspresi mengejek. Dia mengambil gelas anggurnya dan berjalan ke bagian tepi istana. Dia melihat ke atas langit dan melihat pergolakan hebat dalam aliran udara. Suara-suara bergema dengan samar di udara.     

Tatapan mata mereka tiba-tiba menjadi tajam. Energi spiritual mereka dikerahkan ke bawah hingga menuruni tangga dan mereka menyaksikan dua sosok sedang mendaki anak tangga selangkah demi selangkah.     

"Sepertinya sudah lama tidak ada orang yang berhasil mendaki tangga sejauh ini," ujar komandan paruh baya itu dengan suara pelan. Terlebih lagi, kali ini ada dua orang yang berusaha mendaki Tangga Langit.     

"Mereka mungkin tidak tahu bahwa akan lebih aman bagi mereka untuk tidak datang kemari." Li Qingyun mengangkat gelas anggurnya dan menyeruputnya. Karena selama ini dia telah ditugaskan untuk menjaga Tangga Langit, akibatnya dia memiliki sikap yang buruk.     

Dan sekarang, Ye Futian dan Yu Sheng sedang mendaki Tangga Langit. Ketika mereka melihat ke atas, mereka bisa melihat bagian ujung dari tangga tersebut. Sebuah istana yang megah berdiri di sana, dan terlihat para prajurit langit yang mengenakan baju zirah. Sinar matahari yang menyilaukan bersinar dari atas. Langkah mereka terasa berat, tetapi mereka terus melaju menuju puncak.     

"Siapa kalian?" Sebuah suara bergema di telinga mereka, suara itu dipenuhi dengan kekuatan yang dahsyat.     

"Ye Futian, dari Negeri Barren."     

"Yu Sheng, dari Negeri Barren."     

Suara mereka menembus udara dan bergema ke atas langit.     

"Jika kalian bersedia kembali sekarang, kami tidak akan menyerang kalian," terdengar suara lainnya dari arah istana.     

*Brak* Respon yang mereka terima adalah suara langkah kaki.     

Dari arah istana, komandan paruh baya itu berkata dengan acuh tak acuh, "Pasukan Magi, bunyikan matriks drum." Ketika dia selesai berbicara, seorang kultivator tingkat Magi Plane tiba-tiba berjalan menghampiri deretan drum perang yang berada di depan istana. Sebuah kekuatan tak terlihat yang tak tertandingi terpancar keluar.     

*Boom* Terdengar suara dentuman drum yang keras. Para kultivator menabuh drum-drum itu dan dalam sekejap, Ye Futian dan Yu Sheng bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Sebuah kekuatan yang sangat kuat menekan tubuh mereka dari atas langit. Drum-drum perang itu tampaknya mengandung Hukum dari Jalur Agung saat kekuatan tersebut menghantam tubuh mereka, membuat rambut Ye Futian berkibar dan pakaiannya terkoyak.     

Langkah kaki Ye Futian melambat, tapi dia masih terus bergerak ke depan. Terdengar suara ledakan yang keras dan sebuah kekuatan yang mengerikan dikerahkan ke bawah, menembus segalanya seperti gelombang suara kematian.     

"Menurut anda, apakah mereka mampu menahan kekuatan dari beberapa drum?" Li Qingyuan bertanya dengan tenang sambil mengangkat gelas anggurnya dengan santai.     

"Mereka memiliki temperamen yang luar biasa, mungkin mereka bisa menahan suara dari lima drum," ujar komandan paruh baya tersebut. Suara dentuman drum ketiga bergema seperti sebuah gelombang suara raksasa yang dikerahkan ke atas langit. Setiap kali sebuah drum berbunyi, rasanya seolah-olah kekuatan masing-masing drum saling tumpang tindih satu sama lain, sehingga kekuatannya menjadi semakin mengerikan.     

Suara-suara retakan terdengar dari tubuh Ye Futian dan Yu Sheng, tetapi mereka terus mendaki Tangga Langit. Drum keempat dan kelima berbunyi secara berurutan, dan setiap kali jumlah drum ditambah, kekuatannya menjadi semakin mengerikan.     

Seberkas cahaya iblis berwarna emas kegelapan tampak mengalir di sekitar tubuh Yu Sheng.     

*Boom* Suara drum lainnya kembali terdengar, menembus tubuhnya dan menusuk bagian dalam tubuhnya.     

"Drum keenam." Ekspresi aneh muncul di wajah komandan paruh baya itu. "Mereka berdua sangat kuat."     

"Siapa-pun yang berani mendaki Tangga Langit pasti bukan orang sembarangan. Mari kita lihat apakah mereka bisa melewati drum selanjutnya," ujar Li Qingyun dengan acuh tak acuh.     

Suara dentuman drum keenam dan ketujuh bergema dan menyerang Ye Futian serta Yu Sheng. Tubuh mereka sangat kuat, dan Aura Spiritual mereka juga tak tergoyahkan.     

*Boom* Saat suara drum kesembilan bergema, suara-suara dentuman itu saling tumpang tindih satu sama lain hingga membentuk sebuah tekanan yang mampu menghancurkan segalanya dan dikerahkan menuju Ye Futian dan Yu Sheng.     

Ye Futian mengandalkan kekuatan fisiknya untuk menghadapi serangan itu, sedangkan Yu Sheng langsung menyerapnya.     

Tiba-tiba, seberkas cahaya emas yang tak berbatas bersinar, dan sebuah lingkaran cahaya menyala.     

*Roar* Yu Sheng berteriak kencang. Seekor singa emas raksasa setinggi ratusan meter muncul di belakangnya. Dunia berguncang akibat suara raungannya ini, dan suara dentuman drum perang tampak berbenturan dengan suara raungan Yu Sheng saat dia terus melaju atas.     

*Boom... boom...boom...* Wajah para kultivator yang memukul drum-drum perang menjadi pucat. Tubuh mereka gemetar dan mereka memuntahkan darah. Permukaan semua drum perang itu terus bergetar tanpa henti.     

Suara dentuman drum bergema di udara, dan sosok singa emas itu perlahan-lahan menghilang. Yu Sheng melirik ke arah langit dan terus mendaki anak tangga seperti seorang iblis.     

Ekspresi aneh muncul di wajah komandan paruh baya dan Li Qingyun yang berada di istana. Tentu saja mereka merasa terkejut. Di tengah-tengan upaya mereka mendaki Tangga Langit, mereka benar-benar telah melancarkan serangan balik?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.