Legenda Futian

Sosok-Sosok Menakjubkan



Sosok-Sosok Menakjubkan

Aura penghancur masih belum menghilang di sekitar sosok Black Almighty, dan badai berwarna hitam itu masih menyelimuti langit. Aura penghancur tampak berputar di udara, dan Pedang Ilahi Almighty mengitari medan pertempuran. Setiap partikel udara terasa seperti mengandung sebilah Pedang Hitam Penghancur, dan mungkin mereka yang telah melalui Ujian Para Dewa juga akan berubah menjadi abu jika terkena pedang tersebut.     

Bagi seorang kultivator yang mendekati dewa seperti Black Almighty, Jalur Agung yang mereka gunakan adalah sebuah kekuatan independen di dalam Jalur Agung dan hanya menjadi milik mereka.     

Namun, Di Hao tampaknya sama sekali tidak gentar berada di hadapan Black Almighty. Cahaya suci mengelilingi sosoknya, dan dia melesat menuju ke atas awan. Dia mendarat jauh di atas langit dan berdiri berhadapan dengan Black Almighty. Saat merasakan aura menakutkan itu, dia menggunakan auranya, dan dalam sekejap, sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan muncul di sekelilingnya. Itu adalah sebuah dunia kecil yang bersinar terang.     

Banyak cahaya suci menyinari kumpulan awan di atas kepalanya, dan di sana, sinar matahari dengan berbagai macam warna mengalir turun, sehingga menghasilkan sebuah gambaran yang aneh, yaitu berupa satu sosok dewa raksasa. Namun, sosok dewa ini memiliki aura seperti manusia, seolah-olah dia berasal dari dunia manusia.     

"Manusia Ilahi!"     

Banyak orang bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang saat menyaksikan pemandangan ini. Gambaran yang aneh itu adalah Manusia Ilahi. Teknik paling sulit untuk dikuasai di Dunia Manusia adalah memanggil Manusia Ilahi.     

Pada saat yang bersamaan, kedua tangan Di Hao membentuk sebuah segel, dan cahaya suci dari Jalur Agung masih mengelilingi sosoknya. Auranya jelas tidak lebih lemah dari Black Almighty, membuktikan seperti apa kehebatannya. Bagaimanapun juga, dia adalah kultivator nomor satu dari Dunia Manusia, bersama dengan Leluhur Manusia, yang merupakan simbol dari Dunia Manusia. Siapa pun bisa membayangkan bahwa dia adalah sosok yang sangat kuat.     

Dilihat dari gambaran yang aneh ini saja, kemampuannya seharusnya lebih kuat dari Fang Ru.     

Black Almighty memandang Di Hao dan bisa merasakan ancaman darinya. Ada kemungkinan bahwa Di Hao mampu menyamai kekuatannya.     

Badai berwarna hitam yang menakutkan itu ingin melahap kubah langit dan bergerak menuju area di atas Di Hao, namun badai itu dihadapkan dengan cahaya suci yang bersinar terang di sekitarnya. Gambaran aneh itu menutupi seluruh area di atasnya, dan dua sinar cahaya suci dengan warna yang berbeda itu pun bertautan dan bertabrakan di atas langit, seolah-olah membentuk garis pertempuran, tepat di bagian tengah.     

Black Almighty mengulurkan jarinya ke depan, dan dalam sekejap, Pedang Ilahi Black Almighty bergerak dan membanjiri seluruh tempat, melesat menuju Di Hao.     

Kedua mata Di Hao bercahaya, dan dia membentuk segel ilahi lainnya dengan tangannya. Dalam sekejap, seberkas cahaya suci yang menakjubkan terpancar dari dalam Manusia Ilahi, dan sebuah retakan terbentuk dari atas langit, diikuti oleh munculnya pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya, seolah-olah itu adalah Pedang Manusia yang diciptakan atas perintah dari Manusia Ilahi.     

Pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya dan Pedang Ilahi Black Almighty itu pun bertabrakan, dan dua badai penghancur terbentuk di atas langit. Berbeda dari pertarungan antara Fang Ru melawan Black Almighty, kali ini, Pedang Manusia milik Di Hao tidak mengalami kerusakan sedikit pun. Kedua belah pihak tampaknya memiliki kekuatan yang seimbang.     

Dari bagian langit yang lebih rendah, para penonton hanya bisa melihat dua bilah pedang dengan warna yang berbeda saling bertabrakan, hingga membentuk sebuah sungai pedang penghancur di atas sana.     

Black Almighty mengayunkan tangannya, dan dalam sekejap, Pedang Ilahi Almighty yang tak terhitung jumlahnya telah menyatu menjadi sebuah badai yang mencengangkan. Kemudian, pedang-pedang itu membentuk sebilah Pedang Ilahi Hitam raksasa. Dia menunjuk ke arah Di Hao, dan pedang hitam raksasa itu pun melesat dari atas langit, memotong sungai pedang yang ada di sana, dan langsung bergerak menuju Di Hao. Pedang tersebut akan mengubah semua yang disentuhnya menjadi abu.     

Di sisi lain, tubuh fisik Di Hao kini telah bergabung menjadi satu kesatuan dengan Manusia Ilahi. Seolah-olah dia telah menjadi satu sosok dewa. Cahaya suci tampak menyinari tubuh Manusia Ilahi. Langit dan bumi sudah menjadi satu kesatuan, dan Di Hao adalah Jalur Agung itu sendiri, yang mampu mengendalikan Jalur Agung Manusia. Dia mengulurkan telapak tangannya ke udara, dan dengan satu dorongan, dia mengerahkan Segel Manusia, yang berukuran sangat besar, dan tidak lama kemudian bertabrakan dengan Pedang Ilahi Hitam tersebut.     

Banyak rune pada segel ilahi itu mulai bersinar, sedangkan aura pembunuh yang berasal dari pedang-pedang penghancur itu bertekad untuk menghancurkan segalanya dan terus menyerang segel ilahi tersebut, tetapi kekuatannya juga melemah.     

*Brak* Segel ilahi itu pun hancur menjadi ketiadaan disertai dengan suara tabrakan yang keras, namun hal yang sama juga menimpa pedang hitam tersebut.     

"Di Hao kini menjadi sangat kuat," ujar Kaisar Pedang Tertinggi dengan takjub. Dia tidak akan bisa bertempur dengan efisien apabila dia bertarung melawan salah satu dari dua orang ini. Dia, Kaisar Pedang Tertinggi, mungkin akan kalah dalam pertarungan tersebut.     

Ye Futian juga ikut mengamati pertarungan yang sedang berlangsung. Tidak banyak serangan yang dikeluarkan dalam pertempuran ini, namun satu serangan saja sudah mengandung kekuatan yang mampu menghancurkan langit dan bumi. Serangan-serangan itu sangatlah mengerikan.     

"Teknik macam apa itu?" Ye Futian bertanya pada Kaisar Pedang Tertinggi sambil memandang ke arah Di Hao. Sosok Manusia Ilahi itu sangatlah menakjubkan.     

"Manusia Ilahi," jawab Kaisar Pedang Tertinggi. "Ini adalah kemampuan tingkat tinggi yang diciptakan oleh Leluhur Manusia. Hanya kultivator-kultivator terkuat yang bisa menguasainya, dan mereka akan menjadi satu kesatuan dengan Jalur Agung Manusia, merubah penggunanya menjadi dewa manusia. Seolah-olah dewa itu telah dipanggil ke muka bumi, dan setiap serangan yang dikeluarkan akan dipenuhi dengan kekuatan dewa di dalamnya. Para kultivator di Dunia Manusia menyebutnya sebagai Jalur Agung Manusia, yang menyiratkan statusnya sebagai kekuatan paling mengerikan di antara anggota Dunia manusia."     

Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. "Apakah White Almighty bahkan lebih kuat dari Black Almighty?"     

Di antara keduanya, Black Almighty lebih dulu mengajukan diri untuk bertarung, alih-alih White Almighty, yang belum tampil hingga sekarang. Entah kenapa hal ini membuat Ye Futian merasa bahwa White Almighty mungkin lebih kuat dari Black Amighty.     

"Ya." Kaisar Pedang Tertinggi mengangguk setuju. "Legenda mengatakan bahwa kedua sosok ini pernah mengunjungi Laut Tanpa Batas yang terletak di ujung dunia sebelumnya. Di sana, mereka mengkultivasi Jalur Agung Almighty. White Almighty mengkultivasi Jalur 'Penciptaan' dari Jalur Agung Almighty, sementara Black Almighty mengkultivasi Jalur 'Kehancuran'. Meskipun 'Penciptaan' tidak lebih kuat dari 'Kehancuran,' namun tetap saja, kemampuan White Almighty berada di atas Black Almighty."     

Ye Futian mengangguk pelan setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Kaisar Pedang Tertinggi. Hanya sosok-sosok terkuat seperti mereka yang bisa memengaruhi jalannya pertempuran itu sekarang.     

Bahkan mereka yang telah melewati Ujian Para Dewa sekalipun tidak bisa melakukannya. Bagaimanapun juga, pertempuran ini telah mencapai tahap dimana mereka yang berada di tingkat Kaisar Agung saling bertarung secara langsung.     

"Tapi sosok yang berdiri di belakang Donghuang Diyuan itu juga sangat menarik, jauh lebih kuat dari Fang Ru," Kaisar Pedang Tertinggi mulai menjelaskan. "Dia diberi gelar sebagai 'Nomor Satu,' hingga membuat banyak orang mengatakan bahwa di bawah Donghuang Agung, dia adalah kultivator terbaik di Istana Kekaisaran Donghuang." Dia pun memandang bagian belakang Donghuang Diyuan, dimana ada seorang kultivator yang berdiri di sana.     

Ye Futian mengikuti tatapan matanya dan mendapati bahwa kultivator itu adalah seorang lelaki tua. Dia menyaksikan jalannya pertempuran dengan tenang dengan ekspresi datar di wajahnya. Sepertinya dia tidak terlalu terganggu dengan apa yang sedang terjadi di hadapannya saat ini.     

Ini adalah pertama kalinya Ye Futian bertemu dengannya. Dia kemungkinan adalah salah satu sosok tertinggi di Istana Kekaisaran Donghuang.     

Apakah dia juga akan berpartisipasi dalam pertempuran?     

Jika benar demikian, maka di kubu Dunia Langit, White Almighty harus ikut bergabung dalam pertempuran. Dia pun jadi bertanya-tanya akan menjadi seperti apakah pertempuran di tingkat setinggi itu.     

Namun, sebelum Ye Futian sempat melihatnya dalam pertempuran, seseorang yang mengejutkan muncul dari kubu Istana Kekaisaran Donghuang.     

Sosok itu tidak lain adalah Donghuang Diyuan sendiri.     

Bukan hanya Ye Futian, tetapi semua orang yang hadir di sana dikejutkan oleh kemunculan Donghuang Diyuan. Apakah dia berniat untuk bertarung secara pribadi?     

Hanya segelintir orang yang pernah menyaksikan penampilan putri semata wayang dari Donghuang Agung itu dalam pertempuran sebelumnya. Ye Futian pernah satu kali melawannya dalam pertempuran di Dunia Iblis,.     

Mungkin mereka akan bisa melihatnya bertempur hari ini.     

Setelah Donghuang Diyuan melangkah keluar, dia memandang seseorang di atas tangga langit. Sosok itu adalah Ji Wudao—penerus satu-satunya dari Dunia Langit.     

Semua orang tahu bahwa, jika Donghuang Diyuan bergabung dalam pertarungan, maka satu-satunya orang yang bisa menjadi lawannya adalah Ji Wudao. Keduanya adalah penerus dari dunia masing-masing, salah satu dari mereka adalah penerus dari Prefektur Ilahi dan sosok lainnya adalah penerus dari Dunia Langit. Keduanya memiliki status bangsawan dan memiliki temperamen yang luar biasa.     

Meskipun mereka mungkin tidak sekuat Black Almighty dan Di Hao, namun pertempuran di antara mereka tampaknya telah dinantikan oleh banyak orang. Bukankah pertempuran antar penerus seperti mereka jauh lebih menarik daripada pertempuran antara Black Almighty dan Di Hao?     

Ye Futian juga cukup terkejut akan hal ini. Dia tidak pernah menyangka bahwa Donghuang Diyuan akan berpartisipasi dalam pertempuran.     

Dia pernah bertarung melawan Donghuang Diyuan sebelumnya di Istana Kekaisaran Iblis di Dunia Iblis. Pertarungan di antara mereka berdua saat itu berakhir seimbang, dan Donghuang Diyuan terbukti tidak lebih lemah darinya.     

Dia juga pernah bertarung melawan Ji Wudao sebelumnya. Ji Wudao adalah sosok yang misterius dan sulit ditebak. Mereka hanya bertarung dalam satu putaran, dan lawannya itu telah mengeluarkan Pedang Ilahi Tianxing. Sulit untuk mengatakan sekuat apakah kemampuannya.     

Bertahun-tahun telah berlalu sejak saat itu, dan para kultivator telah mewarisi reruntuhan dari makam para dewa. Mereka jelas menjadi jauh lebih kuat, seperti yang dialami oleh Ye Futian. Sementara dia telah menguasai Penggaris Ilahi, baik Donghuang Diyuan maupun Ji Wudao masing-masing memegang kendali atas reruntuhan dari Delapan Legiun dan mereka pasti mendapatkan keuntungan besar di sana.     

Apalagi, reruntuhan yang dikuasai oleh Ji Wudao adalah Istana Langit Kuno, peringkat pertama di antara Delapan Legiun. Siapa yang tahu apa yang telah dia dapatkan di sana?     

Pertempuran ini akan mengungkap kemampuan mereka saat ini.     

Ye Futian menjadi tidak sabar untuk menyaksikan pertempuran ini. Sejak hari pertama dia melangkahkan kaki ke dalam dunia kultivasi, kemampuannya telah meningkat sedikit demi sedikit, dan lawan yang dia hadapi sekarang semuanya adalah sosok-sosok terkemuka yang sangat luar biasa. Saat ini, sosok-sosok seperti Donghuang Diyuan, Ji Wudao, Di Hao, dan yang lainnya mungkin akan menjadi lawan terkuatnya dalam perjalanan kultivasinya. Jika dia berhasil melampaui mereka, maka dia akan menjadi salah satu Kaisar Agung di masa depan.     

Orang-orang ini sama seperti dirinya, dimana mereka semua memiliki harapan untuk mencapai Great Emperor Plane. Dengan adanya para penerus dari masing-masing dunia, kultivator-kultivator yang paling menonjol di generasinya, dan munculnya reruntuhan-reruntuhan ilahi, berapa banyak yang akan mampu menaklukkan Jalur Agung dan berdiri di puncak dunia kultivasi?     

Mereka hanya bisa menunggu dan melihatnya secara langsung!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.