Legenda Futian

Situasi Saat Ini



Situasi Saat Ini

Saat ini, Lord Shaman melihat seorang wanita berpakaian putih menerjang ke arahnya. Kedua matanya memancarkan cahaya ilahi berwarna merah yang menakutkan. Dengan satu ayunan tangannya, Cahaya Hukuman Ilahi berwarna merah yang tak ada habisnya muncul di atas langit dan melesat menuju Ling Long. Dia akan tewas terbunuh di tempat jika dia menyentuh sinar-sinar cahaya suci tersebut.      

*Boom* Sebuah keinginan bertarung yang mengejutkan terpancar keluar dari tubuh Ling Long. Aura itu melesat jauh ke atas langit dan menutupi seluruh tempat dalam sekejap. Pada saat ini, sosok berjubah putih di hadapan Lord Shaman itu telah berubah wujud dari seorang wanita menjadi satu sosok dewa perang.      

'Aura ini...' gumam Lord Shaman dalam hati.      

Dia menyipitkan matanya saat ekspresi wajahnya sedikit berubah. Cahaya Hukuman Ilahi yang tak ada habisnya itu menghujani tubuh Ling Long. Sedangkan keinginan bertarung tampak mengelilingi tubuh Ling Long, seolah-olah dia mengenakan baju zirah dari seorang dewa perang. Cahaya suci berwarna merah itu ternyata tidak bisa menembus keinginan bertarungnya.      

Ling Long terus menerjang ke arah Lord Shaman, yang berdiri di atas altar yang berada di udara. Pemandangan ini membuat para kultivator yang menyaksikan pertarungan itu menyipitkan mata karena takjub. Apa sebenarnya yang sedang terjadi?      

Bagaimana mungkin wanita ini bisa menjadi begitu kuat?      

Menurut sepengetahuan mereka, tingkat kultivasi Lord Shaman sudah berada di puncak tingkat mendekati dewa. Kekuatan ilahi dari Jalur Agung yang dia kendalikan sudah menjadi ciri khasnya sendiri. Jika seorang kultivator di Tribulation Plane tingkat kedua terkena cahaya suci berwarna merah miliknya itu, bahkan mereka kemungkinan akan tewas di tempat.      

Namun, cahaya suci berwarna merah milik Lord Shaman itu ternyata tidak berhasil menembus pertahanan wanita tersebut. Siapa pun bisa membayangkan sekuat apakah keinginan bertarungnya itu.      

Siapa sebenarnya wanita berbaju putih ini?      

Ling Long terbang semakin tinggi ke atas langit, dan dalam sekejap, dia sudah mendekati altar tersebut. Dia mengulurkan kepalan tinjunya dan mengerahkan sebuah serangan ke depan. Pukulannya ini tampak biasa-biasa saja, namun di dalamnya berisi aura kepalan tinju dewa yang mengerikan.      

*Brak, Brak, Brak* Altar berwarna merah darah itu pun hancur berkeping-keping dalam sekejap mata. Altar tersebut langsung dihancurkan setelah bersentuhan dengan aura kepalan tinju yang agresif tersebut. Altar itu tampak rapuh seperti kaca ketika dihadapkan dengan keinginan bertarung yang luar biasa dari wanita itu.      

Aura kepalan tinju itu bahkan terus menerjang ke atas, hingga akhirnya menabrak area Jalur Agung berwarna merah tersebut. Suara gemuruh yang keras dapat terdengar di atas sana. Seluruh penjuru area itu hampir runtuh seketika.      

Sosok Lord Shaman saat ini muncul jauh di atas langit. Dia berhasil menghindari serangan sebelumnya. Sebuah keinginan bertarung tampak menyelimuti sosoknya saat dia menatap lawannya itu. Aura yang mengelilingi wanita berbaju putih itu tampaknya adalah aura dari seorang Kaisar Agung.      

Lord Shaman memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, sebuah aura yang lebih menakutkan terpancar keluar. Di dalam area Jalur Agung semerah darah yang mengancam itu, Cahaya Hukuman Ilahi tampak mengalir dimana-mana. Selain itu, sebuah tongkat berwarna merah muncul di tangan Lord Shaman. Itu adalah sebuah Senjata Kekaisaran yang sangat kuat dan memancarkan aura yang dahsyat.      

"Ini..." Para kultivator yang berada di bagian bawah bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang. Hanya dengan satu serangan, wanita berbaju putih itu mampu memaksa Lord Shaman untuk mengeluarkan Senjata Kekaisaran miliknya. Sudah jelas, Lord Shaman mengeluarkan Senjata Kekaisaran miliknya karena dia curiga bahwa dia mungkin tidak bisa menahan serangan-serangan lawannya ini dengan kemampuannya sendiri.      

Wanita berbaju putih ini ternyata sangat tangguh.      

"Itu adalah Tongkat Hukuman Kegelapan," seseorang berkomentar. Hati berbagai macam kultivator berdebar kencang ketika mereka melihat tongkat yang dipegang oleh Lord Shaman tersebut. Senjata Kekaisaran ini adalah salah satu harta karun dari Istana Kegelapan. Tongkat tersebut selalu menjadi senjata yang digunakan oleh Shaman Agung dari Istana Kegelapan dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Karena Lord Shaman adalah sosok yang menempati posisi Shaman Agung saat ini sekaligus pemimpin dari Tiga Dark Sage, Tongkat Hukuman Kegelapan ini tentu saja berada di bawah kendalinya.      

Dia mengulurkan tangannya dan mengarahkan tongkat itu ke atas langit. Langit pun berubah seketika. Sebuah badai semerah darah yang jauh lebih menakutkan kini telah muncul di atas langit. Ketika banyak orang mendongak, mereka bisa melihat sebuah pusaran yang mengancam berputar-putar di atas mereka. Pusaran ini sepertinya mampu memusnahkan semua makhluk hidup. Tidak ada yang bisa bertahan begitu mereka terhisap ke dalamnya.      

Banyak orang dapat merasakan bahwa jiwa spiritual mereka juga ikut gemetar ketakutan. Jantung mereka berdegup kencang. Mereka terus melarikan diri ke belakang. Mereka ingin pergi sejauh mungkin dari badai tersebut. Tidak ada yang bisa memprediksi seberapa mengerikan serangan yang dikeluarkan oleh Lord Shaman selanjutnya.      

*Krak* Disertai dengan suara gemeretak yang keras, area itu pun hancur berkeping-keping. Rasanya seolah-olah seluruh penjuru langit telah berubah menjadi dunia kegelapan. Langit tampak terbelah, dan cahaya suci berwarna merah yang terpancar dari Tongkat Hukuman Kegelapan itu melesat jauh ke atas langit. Kekuatan yang dipancarkan oleh tongkat tersebut sepertinya mampu memicu datangnya hari kiamat.      

Pemandangan itu terlalu mengejutkan untuk dilihat.      

*Boom* Suara gemuruh petir bergema di seluruh tempat. Pada saat berikutnya, jutaan cahaya suci berwarna merah menghujani area tersebut dari atas langit, dengan membawa kekuatan yang mampu menghancurkan seluruh dunia di dalamnya. Seberkas cahaya suci berwarna merah yang menakjubkan tampak menonjol di tengah-tengah sinar-sinar cahaya tersebut. Tidak lama kemudian, sinar cahaya itu berubah bentuk menjadi sebilah pedang saat menerjang ke arah Ling Long.      

Ling Long bisa merasakan kekuatan yang dipancarkan oleh cahaya suci tersebut. Dalam sekejap, keinginan bertarung terpancar tanpa henti dari tubuhnya. Dia mengulurkan telapak tangannya ke depan, dan pada saat berikutnya, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya melesat menuju serangan yang semakin mendekat. Teknik yang dia keluarkan ini diajarkan kepadanya oleh Ye Futian. Dia telah membimbingnya untuk lebih mahir dalam menggabungkan kekuatannya ke dalam serangan-serangannya.      

*Brak* Sinar-sinar cahaya berwarna merah dan pedang-pedang ilahi itu pun bertabrakan di atas langit. Langit tampak terkoyak saat ruang hampa bergetar hebat. Cahaya suci penghancur itu mengamuk. Namun, bahkan setelah membuat kekacauan yang begitu dahsyat, serangan Lord Shaman tidak mampu mengenai Ling Long. Setelah Ling Long mengerahkan serangan telapak tangannya, dia melompat ke atas langit dan terbang menuju Lord Shaman. Sepertinya dia ingin terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan lawannya itu.      

Namun, banyak kultivator yang berada di bagian bawah tidak seberuntung itu. Beberapa dari mereka tidak berhasil melarikan diri dan pada akhirnya dihancurkan oleh serangan penghancur tersebut. Bahkan beberapa kultivator di tingkat kultivasi yang relatif rendah dibakar hingga hangus ketika cahaya suci berwarna merah itu menghujani mereka. Jiwa spiritual mereka hancur menjadi debu, dan mereka pun tewas di tempat. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk berlindung.      

Setiap kultivator yang belum mencapai Tribulation Plane tidak memiliki kesempatan untuk mengelak begitu serangan tingkat tinggi seperti itu mengenai mereka.      

Ye Futian memandang pertempuran yang sedang terjadi di atas langit. Dia sangat menyadari betapa kuatnya kemampuan Ling Long. Bahkan dengan bantuan dari Senjata Kekaisaran, Lord Shaman mungkin bukanlah tandingannya. Selama beberapa tahun terakhir, Ye Futian telah berulang kali memastikan kemampuannya.      

Karena itulah, Ye Futian tidak mengkhawatirkan hasil pertempuran di antara keduanya.      

Dia mengalihkan pandangannya ke tempat dimana Pemimpin Klan Neraka berdiri. Beberapa saat yang lalu, Ye Futian telah membantai semua orang dari klannya. Selain sang Pemimpin Klan, semua anggota klannya sudah tewas terbunuh.      

Ye Futian akan menuntaskan apa yang telah dia lakukan. Dia tidak punya alasan untuk membiarkan sang Pemimpin Klan melarikan diri.      

Cahaya suci mengelilingi tubuh Ye Futian saat auranya tertuju pada Pemimpin Klan Neraka. Lawannya itu juga merasakan hal ini. Dia menarik pandangannya dari medan pertempuran yang ada di atas langit, dan kini memandang ke arah Ye Futian saat keinginan membunuh mengelilingi sosoknya.      

Dia juga tidak pernah membayangkan bahwa Ye Futian memiliki sosok yang begitu menakutkan seperti wanita berbaju putih itu di pihaknya. Wanita itu mampu melawan Lord Shaman, yang memegang Senjata Kekaisaran, tanpa menggunakan senjata apa pun. Kemampuan bertarungnya jelas berada di antara sosok-sosok terkuat di bawah para Kaisar Agung.      

Dan orang seperti itu mematuhi perintah dari Ye Futian.      

Dalam hal ini, situasi yang terjadi hari ini akan merugikan mereka.      

"Murid pribadi dari Penguasa Kegelapan telah tewas terbunuh. Kenapa kalian semua malah diam saja?" Pemimpin Klan Neraka berkata sambil memandang para kultivator dari Istana Kegelapan serta berbagai macam pasukan dari Dunia Kegelapan. Dark Saint Hua Yunting juga sangat kuat, dan Istana Kegelapan masih memiliki banyak kultivator yang bisa bergabung dalam pertempuran.      

Dark Saint mengerutkan kening ketika dia melihat bahwa situasinya menjadi tak terkendali. Seperti yang telah dia prediksi, situasi yang mereka hadapi memang menjadi tak terkendali.      

Tidak ada yang tahu bagaimana pertempuran ini akan berakhir.      

*Whoosh* Begitu Pemimpin Klan Neraka mengatakan hal ini, firasat buruk tiba-tiba membayangi dirinya. Sosok Ye Futian langsung menerjang ke depan, dan cahaya suci tampak berputar-putar di sekitar Penggaris Ilahi berwarna hijau giok di tangannya. Dia langsung mengincar sang Pemimpin Klan. Rasanya seolah-olah Ye Futian telah berubah menjadi sebilah pedang ilahi yang dapat menembus semua jenis kekuatan Jalur Agung dan menghancurkan semua jiwa spiritual.      

Kekuatan Jalur Agung mengalir tanpa henti dari sosoknya. Di mana pun cahaya suci itu melintas, semuanya akan dihancurkan menjadi debu.      

Dari sosok Ye Futian, Pemimpin Klan Neraka bisa merasakan hawa kematian yang mutlak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.