THE BELOVED ONE

PERJODOHAN AYRAA DAN CHELLO



PERJODOHAN AYRAA DAN CHELLO

Setelah Ayraa tidak terlihat lagi, dengan perasaan hancur Danish kembali ke kamar Ponco.     

"Dari mana kamu Danish? Ayraa dari tadi menunggumu di sini?" tanya Ponco dengan tatapan heran.     

"Aku dari kantin, apa kamu sudah makan?" tanya Danish mengalihkan pembicaraan sambil meletakkan makanannya di atas meja.     

"Aku sudah makan nasi timbel dari Ayraa, itu tinggal satu bungkus untuk kamu." ucap Ponco seraya mengamati wajah Danish yang terlihat sedih seperti saat ketika putus dengan Ayraa.     

Danish hanya melirik ke arah nasi bungkus yang ada di atas meja.     

"Danish...ada apa? aku yakin ada sesuatu yang terjadi hingga kamu seperti ini lagi." tanya Ponco menatap penuh wajah Danish.     

Danish terdiam tidak berkonsentrasi pada pertanyaan Ponco.     

"Danish...ada apa denganmu?" tanya Ponco lagi dengan menatap penuh wajah Danish.     

"Tidak ada apa-apa, mungkin besok pagi aku akan pulang ke rumah aku tidak akan di sini lagi." ucap Danish ingin kembali pulang ke pedalaman di tempatnya Suku Arzza.     

"Pasti ada sesuatu yang telah terjadi padamu, ceritakan padaku.. kita kan sudah seperti saudara apapun yang kamu rasakan aku juga ikut merasakan Danish. Katakan sekarang, aku pasti akan membantumu." ucap Ponco ikut merasakan kesedihan Danish.     

Dengan perasaan sedih Danish menceritakan semua apa yang telah terjadi antara dirinya dengan ayahnya Ayraa.     

"Aku tidak menyangka kalau Ayah Ayraa sampai seperti itu padamu. Bagaimana Ayah Ayraa bisa melakukan itu tanpa setahu Ayraa. Kalau Ayraa tahu pasti dia akan sangat kecewa pada Ayahnya. Aku akan memberitahu Ayraa soal ini." ucap Ponco seraya meraih ponselnya ingin memberitahu Ayraa.     

"Jangan!! kamu jangan menghubungi Ayraa. Aku sudah berjanji pada Ayahnya Ayraa untuk menjauhi Ayraa. Apa yang dilakukan Ayahnya Ayraa adalah benar, tidak ada seorang Ayah yang rela melepas putrinya untuk seorang seperti kita." cegah Danish saat Ponco akan menghubungi Ayraa.     

"Kenapa kamu harus menuruti apa kata Ayahnya Ayraa? kamu tahu sendiri Ayraa sangat mencintaimu? Ayraa tidak akan meninggalkanmu Danish. Seharusnya kamu bicara soal ini dengan Ayraa, aku yakin kalian berdua akan bisa mencari jalan keluar." ucap Ponco menyesali Danish yang sudah berjanji pada Ayahnya Ayraa untuk menjauhi Ayraa.     

"Mungkin aku dan Ayraa memang tidak berjodoh Pon. Untuk itu.. aku mengambil keputusan ini agar semuanya baik-baik saja. Aku akan pulang kembali ke pedalaman sekaligus aku ingin menenangkan diri di sana." ucap Danish dengan tatapan sedih.     

"Kalau kamu kembali ke pedalaman, aku akan ikut denganmu. Aku akan menemanimu disaat kamu sedih. Kita sudah seperti saudara, kita harus saling menguatkan satu sama lain." ucap Ponco yang tidak bisa jauh dari Danish.     

"Baiklah.. kalau kamu ikut denganku, hari ini aku akan mengurus kepulanganmu hari ini dari rumah sakit. Besok pagi kita akan berangkat ke pedalaman. Aku akan memesan tiket sekarang juga." ucap Danish ingin berlama-lama tinggal daripada hatinya semakin sakit dan terluka.     

Setelah mengurus kepulangan Ponco dari rumah sakit, Danish juga memesan tiket atas kepulangannya ke Bali dengan tujuan ke Pulau suku Arzza.     

***     

Di rumah Bagas.     

Raka dan Hana juga Chello datang ke rumah Bagas karena adanya undangan Bagas yang mendadak.     

"Ada apa gas? Kenapa kamu mendadak mengundang kita untuk datang kemari? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Raka pada Bagas setelah duduk di ruang keluarga.     

Nicky dan Ayraa saling pandang tidak bisa berkata apa-apa saat Bagas akan menjelaskan sesuatu pada Raka dan Hana.     

"Begini Ka, sesuai dengan kesepakatan kita dulu saat anak-anak masih kecil aku ingin Ayraa dan Chello kita tunangkan dari sekarang karena mereka sudah dewasa. Dan aku yakin mereka saling menyukai." ucap Bagas sambil menatap Chello dan Ayraa secara bergantian.     

"Menjodohkan mereka itu tidaklah mudah gas.. kita harus bertanya pada mereka berdua. Mereka berdua ada perasaan tidak? kalau aku secara pribadi sangat senang kalau mereka bisa bertunangan, tapi kita tidak bisa memaksakan kehendak kita. Kita harus bertanya pada mereka berdua, mereka saling mencintai atau tidak." ucap Raka sebenarnya tidak ingin melanggar janjinya pada Khabir untuk menjodohkan Ayraa dengan anaknya Khabir.     

"Kalau Ayraa sudah menyerahkan semuanya padaku, dan Chello sepertinya aku lihat menyukai Ayraa. Jadi apa yang harus kita tunggu?" ucap Bagas sambil menatap kearah Chello yang beberapa hari yang lalu sudah mengakui kalau menyukai Ayraa.     

"Chello...apa benar kamu menyukai Ayraa seperti apa yang dikatakan Ayah Bagas?" tanya Raka menatap penuh wajah Chello putranya.     

"begini Ayah Raka dan Ayah Bagas, sebelumnya aku minta maaf tentang apa yang Ayah Bagas tahu tentang perasaan aku. Sebenarnya kemarin itu aku hanya bercanda Ayah Bagas, sebenarnya aku tidak mencintai Ayraa. Aku sudah mencintai gadis lain." ucap Chello dengan menundukkan wajahnya tidak berani menatap wajah Bagas.     

Bagas mengangkat wajahnya menatap Chello yang sedang menundukkan wajahnya.     

"Chello, angkat wajah kamu dan lihat Ayah Bagas." ucap Bagas dengan sangat serius.     

Perlahan Chello mengangkat wajahnya membalas tatapan mata Bagas.     

"Katakan padaku kalau apa yang kamu katakan kemarin adalah bohong! apa kamu seorang laki-laki pembohong?" tanya Bagas lagi mencari kebohongan di kedua mata Chello.     

"Maafkan aku Ayah Bagas. Maafkan aku.. aku memang tidak mencintai Ayraa, tapi mencintai gadis lain." jawab Chello terpaksa berbohong demi janjinya pada Ayraa.     

"Lihat Raka, Hana! putra kamu sekarang pandai berbohong. Kalian berdua tahu kemarin Chello sudah mengakui kalau mencintai Ayraa, tapi sekarang dia bilang tidak mencintai Ayraa. Aku sangat yakin ini semua pasti Chello lakukan atas permintaan Ayraa. Karena aku sangat mengenal Chello. Untuk itu aku tetap putuskan antara Ayraa dan Chello harus bertunangan." ucap Bagas menatap Ayraa dan Chello secara bergantian.     

"Tapi bagaimana dengan janjiku sama Khabir Gas? kamu tahu sendiri aku dan Nicky sudah menjodohkan Ayraa dengan anak Khabir." ucap Raka kalian terbuka di hadapan Chello dan Ayraa yang sudah sama-sama dewasa.     

"Siapa Khabir itu Ayah? Kenapa bisa Ayah yang menjodohkan Ayraa dengan anak Khabir? bukannya harusnya Ayah Bagas yang menjodohkan Ayraa dengan anak Khabir?" tanya Chello tidak mengerti kenapa Ayahnya lebih berhak untuk menjodohkan Ayraa dengan anak Khabir.     

"Dulu sebelum kalian lahir Bunda Nicky dan Ayah pernah menikah suku Adat Arzza saat Bunda Nicky dan Ayah terdampar di pulau Arzza. Dan disana Ayah ditolong sama kepala suku yang bernama Khabir, saat kita akan dibebaskan oleh Khabir kita ada perjanjian menjodohkan Ayraa dengan putra pertamanya Khabir." jelas Raka pada Chello dan Ayraa.     

"Begini saja Ka, biarkan Chello dan Ayraa bertunangan selama Khabir tidak ke sini untuk melamar Ayraa. Kita akan tetap ada kesepakatan semula menjodohkan Ayraa dengan Chello, tapi kalau Khabir ke sini sesuai janjinya kita akan putuskan perjodohan Chello dan Ayraa." ucap Bagas merasa yakin kalau Khabir tidak akan datang lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.