RAHASIA HATI CHELLO (1)
RAHASIA HATI CHELLO (1)
"Danish sendiri, baru mengatakan saat memberi pesan beberapa bulan yang lalu Ka." ucap Bagas tidak berpikir minta tolong ke Raka karena Danish sudah ads Dokter yang menangani.
"Lalu apa saranmu?" tanya Nicky dengan tatapan penuh harap.
"Sekarang, apa masalah Danish? Danish masih minum obat setiap hari kan?" tanya Raka dengan serius.
"Ya... Danish masih minum terus obatnya. Masalah organ vitalnya sudah tidak berfungsi dengan baik. Dan sekarang sudah pada jantung dan paru-parunya, karena itu Danish sering mengalami sesak nafas dan mudah pingsan." ucap Bagas menceritakan seperti apa yang di ceritakan Danish.
"Kita bisa memperbaiki organ vitalnya, bila perlu kita mencari pendonor organ vital. Itu akan akan membuat Danish bisa sehat kembali walau untuk penyakitnya sendiri tidak akan bisa di sembuhkan. Kita bisa memperbaiki satu-satu organ yang perlu di perbaiki. Apa Dokter Prastyo sudah pernah menawarkan hal ini?" tanya Raka dengan tatapan tak berkedip.
"Aku rasa belum, karena Danish ataupun Ayraa tidak pernah membahas tentang hal ini." sahut Bagas sambil menekan pelipisnya.
"Chello, bukannya kamu akan ke Bali untuk memenuhi janji pada Danish? kamu juga bisa menjadi Dokter pribadi Danish, dan kamu bisa menawarkan hal ini pada Danish agar bisa menjalani transplantasi yang di perlukan." ucap Raka dengan serius.
"Jadi...apa Ayah setuju aku pergi ke sana?" tanya Chello mengangkat wajahnya dengan serius menatap wajahnya.
"Aku tidak setuju kalau Chello kesana." ucap Hana dengan tiba-tiba tidak setuju dengan keputusan Raka dan Chello.
"Kenapa kamu tidak setuju Hana?" tanya Nicky dengan tatapan tak percaya.
"Nicky, apa kamu lupa, alasan apa yang membuat Chello pergi jauh dariku selama dua tahun? karena Chello ingin melupakan perasaannya pada Ayraa. Karena hati Chello tersakiti saat dekat dengan Danish dan Ayraa. Dan sekarang di saat Chello sudah kembali, kalian meminta Chello untuk ke sana lagi! lalu bagaimana dengan perasaan anakku?" tanya Hana dengan perasaan sedih kenapa Chello harus menderita karena cintanya pada Ayraa.
"Hana, bukannya waktu sudah berlalu. Apa mungkin Chello masih mencintai Ayraa? bukannya Chello sudah berniat melupakan Ayraa sejak lama?" ucap Nicky dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Kalau kalian merasa Chello sudah melupakan perasaannya pada Ayraa, kalian salah. Aku sebagai ibunya, sangat tahu isi hati Chello. Chello masih sangat mencintai Ayraa. Chello mengorbankan hatinya tersakiti kembali karena masih sangat mencintai Ayraa. Chello tidak ingin melihat Ayraa bersedih dan menderita sendirian nantinya. Kalau kalian tidak percaya dengan ucapanku, kalian bisa bertanya pada Chello sekarang." ucap Hana dengan tatapan sedih.
Mendengar ucapan Bundanya, Chello semakin menundukkan kepalanya.
"Chello, apa benar yang di katakan Bunda kamu? kalau kamu masih mencintai Ayraa? Chello jawab pertanyaan Bunda dengan jujur." tanya Nicky dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.
Chello mengangkat wajahnya dengan wajah memerah. Chello tidak bisa mengingkari perasaannya.
"Ya Bunda, aku masih mencintai Ayraa. Mungkin dulu aku laki-laki lemah, yang tidak bisa menahan rasa sakit atau cemburu hingga aku nekat pergi agar bisa melupakan Ayraa. Tapi setelah dua tahun aku di tempa di basis Utara aku lebih bisa menahan diri. Aku bisa menahan semua rasa sakit dan menyimpannya sendiri. Jadi kalian tenang saja,. aku pasti bisa menahan semua perasaanku. Aku melakukannya semua ini demi Ayraa bahagia. Dan kalau kalian memintaku untuk menjadi Dokter pribadi Mas Danish akan aku lakukan karena aku juga menyayangi Mas Danish, aku ingin Mas Danish berumur panjang agar bisa menjaga Ayraa dan anak-anaknya." ucap Chello dengan perasaan tulus dan ikhlas.
"Chello... lalu, bagaimana dengan kebahagiaan kamu sendiri sayang? Bunda tidak ingin melihat kamu menderita lagi." ucap Hana menangis sedih.
"Chello, jangan lakukan kalau ternyata kamu menderita Nak, kamu pantas bahagia. Apa yang di katakan Bunda kamu benar, kamu pasti akan menderita jika di sana." ucap Nicky merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, kalian semua jangan cemas. Aku tidak akan apa-apa, aku percaya pada sebuah takdir. Selama dua tahun akuku sudah berusaha merubah takdirku untuk menjauh dan melupakan Ayraa, namun pada akhirnya aku tetap kembali juga dekat dengan mereka berdua. Mungkin ini semua sudah takdirku, aku tinggal menjalani dengan ikhlas saja." ucap Chello dengan tersenyum menenangkan hati orang tuanya.
"Chello, aku bangga padamu. Ayah yakin suatu saat kamu akan mendapatkan kebahagiaan kamu." ucap Raka sangat bangga pada Chello.
"Chello, apapun yang terjadi nanti kita semua akan mendukungmu Nak, entah suatu saat kamu menjadi menantuku atau tidak. Kamu tetaplah anak kami." ucap Bagas memeluk bahu Chello.
"Hana, sekarang bagaimana menurutmu? apa kamu masih belum setuju dengan niat baik anak kita?" tanya Raka dengan tatapan serius.
"Aku hanya memikirkan kebahagiaan Chello, tapi kalau Chello sudah memutuskannya aku akan mendukung sepenuhnya." ucap Hana seraya mengusap air matanya.
"Terima kasih Hana, kamu selalu yang terbaik." ucap Nicky memeluk Hana dengan sangat erat.
"Chello, lalu kapan kamu akan ke Bali?" tanya Bagas dengan perasaan lega.
"Rencanaku besok lusa aku berangkat ke Bali, setelah kerinduanku pada kalian semua terobati. Tapi ada satu hal lagi yang ingin aku ceritakan pada kalian. Ini tentang masalah pribadiku." ucap Chello dengan suara berat.
"Masalah apa sayang?" tanya Hana dengan cemas.
"Begini, saat aku tinggal di basis Utara. Aku juga berjanji pada seniorku yang meninggal di sana. Mungkin Ayah pernah mendengar namanya. Namanya Dokter Kim. Sebelum meninggal Dokter Kim memintaku untuk menjaga dan menikahi keponakannya bernama Jessi. Jessi satu tim denganku." ucap Chello terdiam sejenak sebelum melanjutkan ceritanya.
"Chello! apa kamu akan mengatakan kalau kamu akan menikahi Jessi untuk memenuhi permintaan itu?" tanya Hana dengan tatapan rumit.
"Tidak Bunda, aku memang berjanji pada Dokter Kim sebelum meninggal, tapi aku hanya berjanji akan menjaga Jessi dan mencarikan laki-laki yang baik untuk Jessi. Dan sebentar lagi janjiku akan terpenuhi karena sekarang Jessi sudah mempunyai kekasih dan sebentar lagi mereka akan menikah." sahut Chello dengan tenang.
"Syukurlah, lalu masalahnya apa sekarang?" tanya Nicky ikut merasa lega.
"Masalahnya, sebelum Jessi menikah. Jessi masih menjadi tanggung jawabku sepenuhnya dan akan tinggal bersamaku. Dan satu hal lagi yang kalian harus tahu. Aku telah mempunyai anak yang berusia empat belas bulan namanya Cahaya." ucap Chello dengan tersenyum.
"Apa Chello? jadi! kamu punya anak dengan Jessi? atau dengan wanita lain tanpa menikah lebih dulu?" tanya Hana dengan wajah pucat.
"Tidak Bunda, tidak seperti itu. Dengarkan dulu ceritaku." ucap Chello dengan tatapan penuh.