Kantong Merah Muda
Kantong Merah Muda
Li Jinyang dan Shi Kelang yang duduk di samping kanan dan kiri Liuli Guoguo kemudian membatin, Astaga ini anak, mulai tidur lagi!
Pao Baobao yang ada di belakangnya geleng-geleng kepala tak berdaya ketika melihat tingkah Liuli Guoguo yang lucu itu. Dia tersenyum, lalu kembali mengangkat kepalanya dan memperhatikan guru Ma yang sedang mengajar. Dia ingin melindungi Liuli Guoguo agar Liuli Guoguo tidak sampai ketahuan guru Ma.
Sedangkan Pao Meiqing yang duduk di samping Pao Baobao, melirik Liuli Guoguo dengan sinis. Cih! Tidur saja, silakan tidur saja! Nanti kalau nilaimu jatuh, pasti Raja Huayou tidak akan menyukaimu lagi dan akan meninggalkanmu! batinnya.
Begitu melihat guru Ma mau berjalan menuju murid-muridnya, Pao Baobao langsung menendang pelan pantat kecil Liuli Guoguo. Seolah tahu apa maksud dari tendangan Pao Baobao itu. Dia pun segera mengangkat kepalanya dan menegakkan dadanya, dan langsung berubah jadi gadis baik yang sangat penurut.
Li Jinyang yang melihat adegan ini hanya bisa tersenyum dan membatin, Walaupun Luili Guoguo tidak rajin belajar tapi dia begitu imut sekali, sih?
Raungan rusa raksasa berbunyi dengan keras, menandakan kelas telah usai. Burung-burung kecil yang sedang berjajar di ranting pohon merasa terganggu dengan raungan itu, mereka pun langsung terbang dan melirik ke rusa raksasa dengan tatapan tidak suka.
Dua rusa raksasa itu kemudian membelalakkan matanya dengan tajam ke arah burung-burung tersebut, sehingga membuat burung-burung itu ketakutan tidak karuan.
Buku yang diberdirikan Liuli Guoguo jatuh. Dia pun mengangkat kepalanya yang sebelumnya ditenggelamkan di lengannya, sambil menyeka air liur di sudut bibirnya yang ada di balik cadar merah muda. Setelah itu, dia langsung meregangkan pinggangnya.
"Nona, bolehkah aku pergi ke toilet?" tanya Pao Baobao kepada Pao Meiqing dengan hormat dan sopannya.
"Tidak boleh, tahan saja! Sebentar sebentar ke toilet, bisa tidak sih kamu itu tahan diri agar tidak makan dan minum terlalu banyak!" teriak Pao Meiqing dengan dingin.
Saat ini Pao Meiqing sedang membaca bukunya dengan serius. Dia adalah murid pandai peringkat kedua di kelas Jianjia. Ujian komprehensif dasar sembilan jurus kali ini, dia sudah berniat dan berusaha keras untuk mendapatkan peringkat pertama. Dia tidak ingin lagi jadi peringkat kedua.
Ketika Liuli Guoguo mau berdiri, dia mengerutkan kening begitu mendengar ucapan Pao Meiqing itu. Kenapa Pao Meiqing sangat kasar sekali bicaranya? batinnya.
"Nona, aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Eh, oh tidak! Tidak! Aku kentut!" kata Pao Baobao sambil memegang perutnya dengan ekspresi wajah seolah sedang menahan buang air besar. Dasar Nona busuk! Apa kamu takut kalau aku pergi ke toilet, nanti kamu tidak ada yang menyelamatkan kalau penyakitmu kambuh! Egois sekali! batinnya.
Liuli Guoguo semakin mengernyitkan keningnya ketika melihat ini. Awalnya dia tidak punya kesan apa-apa terhadap Pao Meiqing, tapi sekarang langsung punya kesan yang sangat buruk terhadapnya.
"Baik, Nona," kata Pao Baobao. Dia pun langsung berdiri dari bangkunya dan diam-diam menepuk pundak Liuli Guoguo ketika Pao Meiqing tidak memperhatikan. Setelah menepuk Liuli Guoguo, dia pun berjalan keluar dari kelas Jianjia.
Liuli Guoguo membelalakkan matanya lebar-lebar. Dia pun berdiri, namun tiba-tiba ada seseorang yang menaruh sesuatu di tangannya. "Eh, Liuli Guoguo, ini buatmu! Aku membuatnya asal-asalan saja, jangan sampai tidak suka, ya!" kata Lin cantik yang menaruh kantong merah muda ke tangan kecil dan putih Liuli Guoguo.
Wow, cara memberi hadiah yang cukup arogan, ya! batin Liuli Guoguo. Dia pun segera menjawab, "Oh, terima kasih, ya! Tapi kenapa kamu tiba-tiba memberiku hadiah?"