Wajah Lin Cantik Memerah
Wajah Lin Cantik Memerah
Baru saja Lin cantik menghentikan kakinya dan duduk, tiba-tiba ada sebuah kantong yang jatuh di atas mejanya. Kantong itu adalah kantong yang diberikannya kepada Liuli Guoguo kemarin.
Liuli Guoguo meletakkan kantong itu di atas meja Lin cantik, lalu menepuk pundaknya sambil mengedipkan matanya yang besar bagai anggur itu ke Lin cantik. Setelah itu, dia pun langsung berjalan kembali ke bangkunya. Hehehehe, Lin cantik, kamu pasti akan suka hasil karyaku, batinnya.
Lin cantik pun mengerutkan dulu alisnya, setelah itu tersenyum dengan bahagia sambil membuka kantong itu untuk memeriksa isi di dalamnya. Walaupun di kertas itu hanya tertulis beberapa kata, tapi tulisan itu membuat wajahnya langsung merah dalam sekejap, semerah pantat monyet.
Pada saat ini, kebetulan sekali Li Jinyang sedang masuk ke dalam kelas. Jadi, ketika ingin berjalan ke bangkunya, dia harus lewat di samping Lin cantik. Sehingga, ketika melewati Lin cantik, kebetulan sekali dia melihat wajah Lin cantik yang memerah, dan anehnya sekarang jadi semakin memerah.
Tidak tahu kenapa, setelah melihat Li Jinyang, wajah Lin cantik jadi lebih memerah. Merahnya seperti sedang dibakar di bawah sinar matahari selama bertahun-tahun, benar-benar aneh sekali. Sebenarnya dia bukanlah gadis yang wajahnya bisa dengan mudah memerah karena malu.
Tapi, setelah bingung melihat Lin cantik, Li Jinyang pun mulai bingung juga dengan satu orang lainnya, yaitu Liuli Guoguo yang duduk di samping kanannya. Dia ingat kalau dulu Liuli Guoguo begitu tiba dan duduk di bangkunya, yang pertama dilakukan adalah membuka kantong camilannya. Lalu, mulai memakan berbagai macam camilan yang ada di dalamnya. Hingga suara rusa berbunyi, barulah mulutnya berhenti makan.
Tapi hari ini, Liuli Guoguo hanya duduk dengan baik dan patuh di bangkunya, lalu menatap… Menatap ke Li Jinyang. Tadi, padahal Lin cantik yang wajahnya memerah, tapi sekarang entah kenapa wajah Li Jinyang juga ikut memerah.
Namun, pria mana yang wajahnya tidak memerah karena malu ketika ditatap oleh mata besar yang indah bagai anggur tersebut. Karena inilah, setelah Lin cantik yang wajahnya masih memerah di kelas Jianjia, sekarang bertambah satu lagi wajah kecil yang memerah bagai pantat monyet, yaitu Li Jinyang.
Li Jinyang benar-benar tidak kuat dengan tatapan mata besar Liuli Guoguo bagai anggur yang saat ini menatap dirinya. Ketika dia mau berbalik untuk bertanya apa maksud Liuli Guoguo. Namun, begitu dia menoleh ke Liuli Guoguo, dia malah menoleh ke belakang seolah mau menyembunyikan sesuatu.
Liuli Guoguo dengan segera menarik ikat kantong camilan yang ada di pinggangnya, lalu mengeluarkan beberapa potong daging kering yang sudah diawetkan, kemudian memakannya. Dia juga berbalik dan memberikan beberapa potong daging kering itu kepada teman yang sangat disukai, yaitu Pao Baobao.
"Terima kasih, Xiao Guo," bisik Pao Baobao dengan suara yang sangat kecil sambil melingkarkan tangannya saat menghadap ke Liuli Guoguo. Karena Pao Meiqing yang duduk di sampingnya, sekarang sedang tidur lelap di atas mejanya.
Kemarin malam sakit Pao Meiqing kambuh, sehingga dia tidak bisa tidur dengan baik semalaman. Dia tidur sekarang untuk menghilangkan rasa kantuknya, dan juga untuk menghindari kalau dia tertidur di kelas ketika pelajaran dimulai. Dia merasa, jika tertidur di kelas waktu pelajaran, itu hanyalah hal yang akan dilakukan oleh murid yang tidak baik. Dia, Pao Meiqing tidak akan mungkin tidur ketika pelajaran.
Sebenarnya, Pao Baobao juga sangat mengantuk. Kemarin malam, karena Pao Meiqing sakitnya kambuh, jadi dia pun harus diambil darahnya untuk menyelamatkan Nonanya itu. Tidak hanya itu, Tuan Pao dan juga istrinya juga memerintahkan kepadanya untuk menjaga Pao Meiqing, karena khawatir kalau sakit Pao Meiqing akan kambuh lagi.
Sehingga, bisa dikatakan kalau mungkin Pao Meiqing yang berbaring di atas ranjangnya itu tidak tidur dengan lelap. Sedangkan Pao Baobao harus bersandar di samping ranjang Pao Meiqing semalaman. Jadi, sebenarnya dialah yang lebih tidak bisa tidur.
***
Pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran guru Li. Dia adalah profesor yang juga mengajar seni musik. Karena itulah, setiap harinya dia jarang sekali mengajar di kelas Jianjia. Hanya saja, sebagai wali kelas kelas Jianjia, dia bertugas dan bertanggung jawab untuk mengelola dan menangani urusan kelas Jianjia sehari-hari.
Tapi, akhir-akhir ini sedang dalam proses pembukaan kelas seni musik untuk kelas Jianjia. Jadi, hari ini guru Li akan mengajarkan dasar pengetahuan jurus seni musik pada murid-murid di kelas Jianjia.
Ketika pertama kali masuk ke dalam kelas, guru Li langsung melihat ke arah Li Jinyang. Setelah itu, dia melihat ke Liuli Guoguo yang mengenakan cadar. Kemudian, dia baru mulai mengajarkan isi pelajaran yang akan diajarkan.
Liuli Guoguo pun buru-buru mengunyah dan menelan camilan potongan daging di mulut kecilnya. Lalu, dia segera duduk dengan baik dan patuh. Karena guru Li ini kelihatannya sangat galak sekali, jadi dia tidak berani membuat masalah sekecil apapun. Bahkan, lebih tidak berani lagi untuk tidur di kelas.