Ciuman yang Sangat Sebentar
Ciuman yang Sangat Sebentar
"Kakak Po, kenapa kamu menyukaiku?"
Setibanya di dalam kereta kuda, Liuli Guoguo langsung melepas topi sekolah dan juga cadar merah mudanya. Lalu, dia duduk di depan Kakak Po dan menanyakan ini kepada Kakak Po dengan wajah yang sangat serius.
Xuanyuan Pofan tertegun, Ada apa dengan Liuli Guoguo? Kenapa tiba-tiba menanyakan ini padaku, batinnya.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya saat melihat Kakak Po tidak menjawabnya. "Kakak Po, cepat jawablah aku!" pintanya.
"Kalau kamu sendiri kenapa menyukaiku? Em?" tanya Xuanyuan Pofan kepada Liuli Guoguo sambil mencubit hidung kecil istri kecilnya itu.
Tanpa berpikir panjang, Liuli Guoguo langsung menjawab, "Karena Kakak Po sangat baik padaku!"
Xuanyuan Pofan sedikit terkejut mendengar ini. Apa Liuli Guoguo menyukai diriku, hanya karena ini saja? tanyanya dalam hati.
Melihat Kakak Po yang tiba-tiba melamun, Liuli Guoguo kemudian memanggilnya, "Kakak Po?" Namun, Xuanyuan Pofan masih saja tidak merespon, jadi dia pun memanggilnya lagi dengan suara keras, "Kakak Po, bagaimana denganmu? Kenapa kamu menyukaiku?"
Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya, dia masih agak bingung dan heran dengan jawaban Liuli Guoguo yang tanpa berpikir panjang tadi. Dia pun kemudian mendudukkan Liuli Guoguo di atas lututnya.
Liuli Guoguo heran, dia lalu memanggil Xuanyuan Pofan lagi, "Kakak Po?" Apa maksudnya kakak Po, sih? Kenapa dia tiba-tiba mau memelukku? Tapi tidak apa, aku senang sekali hehe, batinnya.
"Ketika menyukai seseorang, mana mungkin masih perlu alasan. Jika tidak menyukai seseorang, barulah perlu alasan," kata Xuanyuan Pofan dengan suara yang rendah dan berat. Dia menundukkan kepalanya, lalu mengecup bibir merah muda bagai ceri istri kecilnya.
Liuli Guoguo membelalakkan matanya. Kakak Po, menciumku! Kalau begitu aku juga mau menciumnya, ah! batinnya. Dengan berpikir seperti ini, dia pun melingkarkan tangannya ke leher Xuanyuan Pofan.
Namun, ketika Liuli Guoguo sedang merespon ciuman Xuanyuan Pofan itu, tiba-tiba bibir besar Xuanyuan Pofan menggigit bibir kecilnya, lalu melepaskannya. Seketika, dia pun tertegun, Hah? Ciuman yang sebentar sekali! batinnya.
"Ayo, sana duduk kembali ke tempatmu," kata Xuanyuan Pofan kepada istri kecilnya.
Liuli Guoguo pun langsung menjawab, "Tidak mau, aku masih mau dipeluk, aku masih mau penghangat." Kemudian dia menenggelamkan kepalanya ke dekapan Xuanyuan Pofan. Lagi pula, kan kamu kakak Po yang duluan memelukku. Jadi, aku tidak mau duduk ke tempatku lagi, cih! batinnya.
"Ayo, sana!" perintah Xuanyuan Pofan lagi sambil menepuk pantat kecil Liuli Guoguo.
Namun, Liuli Guoguo masih saja tidak mau. Dia malah semakin mengeratkan tangannya di lengan Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan pun kemudian berdeham, "Em?"
Akhirnya, Liuli Guoguo pun merasa tak berdaya, lalu mengangkat kepalanya dan melepaskan dekapan Xuanyuan Pofan dengan tidak ikhlas. Kemudian dia kembali duduk di tempatnya.
Xuanyuan Pofan tiba-tiba mengeluarkan sesuatu yang dibungkus dengan sapu tangan dari sakunya, lalu menyerahkannya pada Liuli Guoguo. "Ini hadiahmu karena jadi anak yang penurut," katanya.
Liuli Guoguo menaikkan alisnya dan langsung mengambil sesuatu yang diserahkan oleh Kakak Po itu. Begitu membukanya, ternyata isinya adalah makanan yang lezat. Wow! Kue bolu yang cantik dan tampak lezat sekali! Huwah senangnya. Pasti ini enak sekali, deh! batinnya.
Suara yang jernih dari balik tirai kereta kuda itu terdengar keluar bersama angin, membentuk kehangatan di tengah dingin kabut yang menyambut musim semi.
"Kakak Po, terima kasih banyak!" kata Liuli Guoguo yang langsung mengunyah kue bolu itu. Setelah itu, dia langsung mencium Kakak Po-nya.
Xuanyuan Pofan menyentuh pipinya yang barusan dicium istri kecilnya. Aroma kue bolu begitu saja menyebar di pipinya, membuatnya tanpa sadar tersenyum begitu bahagia.
Perubahan ekspresi wajah Xuanyuan Pofan ini seketika disaksikan dan langsung masuk ke dalam pandangan Liuli Guoguo. Tidak tahu kenapa, tapi dia langsung mendapat ide untuk menjawab pertanyaan dari Lin cantik.
"Pelan saja makannya. Tidak ada yang akan merebutnya darimu kok," kata Xuanyuan Pofan sambil menyeka sisa kue bolu di sudut bibir istri kecilnya. Namun, Liuli Guoguo masih saja mengunyah kue bolu yang ada di tangan kecilnya. Dia sama sekali tidak mendengarkan ucapan Xuanyuan Pofan.
"Jika tidak pelan-pelan makannya, nanti tersedak, loh! Kalau begitu, aku tidak akan membawakannya lagi untukmu," ancam Xuanyuan Pofan yang segera mencari cara untuk membuat istri kecilnya menuruti ucapannya.
Liuli Guoguo pun langsung bergetar ketika mendengar ini. Kemudian dia langsung mengubah kecepatan memakannya dengan lebih pelan. Setelah itu dia mulai memakan kue bolu itu segigit demi segigit dengan anggunnya.
Xuanyuan Pofan langsung geleng-geleng kepala ketika melihat sikap istri kecilnya itu. Sebab, ketika menghadapi istri kecilnya ini benar-benar harus membutuhkan banyak sekali trik.