Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Kamu Jahat



Kakak Po, Kamu Jahat

Di Kediaman Raja Huayou, ruang makan bangunan Chiming,     

"Kakak Po, Aku tidak ingin makan wortel! Aku tidak ingin makan paprika hijau!" kata Liuli Guoguo sambil mengerutkan kening dan memanyunkan bibirnya. Dia kemudian mengambil satu persatu wortel dan paprika hijau yang diberikan Xuanyuan Pofan ke dalam mangkuk putihnya, dengan memasang ekspresi wajah jijik.     

Xuanyuan Pofan mengangkat tangannya, lalu mencubit pipi Liuli Guoguo yang lembut dan berkata dengan serius, "Ayo, tidak boleh pilih-pilih makanan." Kemudian dia menaruh kembali wortel dan paprika hijau yang sudah dikeluarkan dari mangkuk oleh Liuli Guoguo.      

Xuanyuan Pofan sebenarnya juga tidak berniat untuk menyuruh istri kecilnya itu harus memakan wortel dan paprika hijau. Dia hanya sengaja melakukannya untuk menggoda Liuli Guoguo, karena dia ingin melihat wajah kesal istri kecilnya yang imut.     

"Kakak Po!!" teriak Liuli Guoguo. Dia pun langsung menaruh sumpitnya di mangkuk, berbalik, lalu berjalan mendekati Kakak Po. "Kakak Po, kamu jahat! Aku akan memukulmu sampai jatuh!" ancamnya. Kakak Po ini boleh tidak sih aku makan dengan nyaman?! Kok malah cari masalah, huh! batinnya.     

Xuanyuan Pofan kemudian melengkungkan bibirnya dan tersenyum ketika melihat tingkah istri kecilnya. Dia pun langsung menangkap kedua tangan kecil itu ke dalam genggamannya. Sekarang di dekapannya, ada gadis kecil imut yang membelalakkan matanya dengan kesal ke arahnya. "Kenapa kamu mau memukulku sampai jatuh? Em?" tanyanya kepada istri kecil yang sekarang sudah terkurung dalam dekapannya.     

Liuli Guoguo memelototkan matanya ke Xuanyuan Pofan. Satu detik, dua detik, tiga detik, beberapa detik pun berlalu, dia masih terus saja mengedipkan mata besarnya. Tiba-tiba dia menyipitkan matanya, dan berkata dengan suara yang berat, "Hehehe, Kakak Po, di sudut bibirmu ada nasi. Lepaskanlah tanganku, biar aku bantu bersihkan, oke?" Selesai bicara, lagi-lagi dia mengedipkan matanya dengan ekspresi wajah lugu.     

Xuanyuan Pofan mana mungkin tidak tahu trik Liuli Guoguo ini. Meskipun dia tahu istri kecilnya sengaja bicara seperti itu untuk melepaskan diri, tapi dia tetap berpura-pura tidak tahu, dan hanya mengikuti permainan trik istri kecilnya. Dia pun kemudian melepaskan kedua tangan kecil Liuli Guoguo.      

Setelah tangan kecil itu berhasil lepas, Liuli Guoguo pun langsung kabur berlari cepat seperti kelinci dan langsung berputar ke samping ketiak Xuanyuan Pofan sambil berkata, "Kakak Po, aku pasti akan menjatuhkanmu. Ini dia! Gelitikan hebat! Hahahahaha."     

Liuli Guoguo membuat ekspresi wajahnya menjadi ekspresi iblis licik yang penuh dengan trik. Dia tanpa ragu menggelitik ketiak Xuanyuan Pofan, lalu menggelitik sampai ke pinggangnya.      

Xuanyuan Pofan pun mengikuti apa mau istrinya, dengan membiarkannya terus menggelitik dirinya. suara beratnya kini berubah menjadi tawa yang tidak ada hentinya. Pangeran tampan berjubah ungu dan gadis kecil imut pun terus ribut tidak karuan seperti ini sebelum mulai makan.      

Para pelayan yang melihat adegan ini hanya bisa menelan ludahnya dan membatin, Tuan, Nyonya kecil, bisakah kalian makan dengan tenang?      

Ketika Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo masih ribut, seekor merpati kecil dengan kepala berwarna merah dan bertubuh berwarna putih tampak masuk ke ruang makan. Merpati itu lalu berhenti di depan mereka berdua sambil mengepakkan kedua sayapnya.     

Liuli Guoguo yang masih berada di dekapan Xuanyuan Pofan dan sedang menggelitik Kakak Po-nya itu, langsung berbalik dan menoleh ke merpati itu. Lalu dia berkata dengan riangnya, "Em? Kakak Po, Lihatlah! Si bulu merah kecil punya Kakak Xuanyuan Poxi kurus!"      

Si bulu merah kecil yang disebut oleh Liuli Guoguo adalah merpati kecil dengan kepala merah dan tubuh putih, yang merupakan merpati pembawa pesan Xuanyuan Poxi. Karena itulah, merpati itu bisa terbang ke bangunan Chiming tanpa ada yang menghalangi.      

Apalagi, merpati itu sebenarnya punya nama yang sangat bagus. Tapi, Liuli Guoguo suka sekali memanggilnya si bulu merah kecil. Setiap kali Liuli Guoguo memanggilnya begitu, merpati pembawa pesan itu pasti akan semakin tidak suka dengannya.     

"Si bulu merah kecil, untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Liuli Guoguo kepada merpati pembawa pesan itu sambil melompat dari dekapan Xuanyuan Pofan.      

Merpati pembawa pesan itu kemudian bercicit beberapa kali, lalu terbang ke depan Liuli Guoguo. Eh kamu, bisa tidak kamu berhenti memanggilku si bulu merah kecil? Aku ini punya nama sendiri, atau kamu bisa memanggilku merpati pembawa pesan. Kalau tidak begitu, aku malah akan memanggilmu si rambut hitam loh, karena rambutmu hitam! batinnya.     

Liuli Guoguo menaikkan alisnya, lalu menggendong merpati itu dan mengambil surat yang diikat di kakinya. "Sudah si bulu merah kecil, tugasmu sudah selesai. Sana, kembali pulang untuk makan ulat enak!" katanya sambil melepaskan merpati itu ke udara dan memberikan salam perpisahan padanya dengan ciuman perpisahan yang manis ke merpati itu.     

Hei aku ini merpati pembawa pesan, bukan burung biasa! Aku ini tidak makan ulat, tahu! Cih, dasar tak berbudaya, benar-benar mengerikan! batin merpati tersebut.      

Sedangkan Xuanyuan Pofan yang ada di samping istri kecilnya, tampak tidak bisa menahan diri untuk mencubit pipi istri kecilnya yang imut itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.