Istri Kecilku Sudah Dewasa

Padahal Jelas-Jelas Cantik



Padahal Jelas-Jelas Cantik

Begitu Liuli Guoguo dan Pao Baobao mendengar suara itu, pundak mereka berdua langsung gemetaran. Mereka menoleh bersama-sama dan mendapati kalau ternyata itu adalah suara Lin cantik, Mao Maocong, Ximen Ziwei dan Ximen Yanzi.      

Ini grup pergi ke toilet, ya? Atau apa? batin Liuli Guoguo. Dia dan Pao Baobao kawatir apakah mereka berempat mendengar obrolannya dengan Pao Baobao.      

Ketika mereka berdua masih tertegun, tiba-tiba Lin cantik berjalan menghampiri Liuli Guoguo, lalu dia mengelus wajah Liuli Guoguo yang saat ini tidak memakai cadar., "Ya Tuhan, Liuli Guoguo kulitmu ini lembut dan putihnya. Lebih baik sekali daripada kulitku. Wajahmu ini tidak jelek sama sekali! Wow, Raja Huayou merawat dan menjagamu dengan sangat baik sekali!" katanya sambil menatap kagum ke wajah Liuli Guoguo.      

Mao Maocong, Ximen Ziwei dan Ximen Yanzi hanya bisa mengedipkan mata mereka. Karena masih sulit percaya dengan apa yang mereka lihat. Wow, Liuli Guoguo cantik sekali, tapi kenapa dia bisa bertahan dijuluki si jelek selama ini. Benar-benar kagum sekali dengannya. Padahal jelas-jelas cantik, tapi kenapa menyembunyikannya di balik cadar, ya? Apa takut kecantikannya akan membawa masalah? batin mereka.     

"Eh? Kalian sejak kapan ada di sini?" tanya Liuli Guoguo. Percakapanku dengan Xiao Bao, apa mereka dengar semuanya, ya? Mengenai rahasiaku itu tidak masalah kalau mereka tahu. Tapi, mengenai rahasia Xiao Bao tidak boleh sampai terdengar oleh mereka! batinnya.      

"Barusan saja, ketika mau masuk ke dalam toilet. Ximen Ziwei dan Ximen Yanzi merasa kalau tumpukan rumput itu bergerak. Kita mengira ada sesuatu yang ajaib di sana. Kami tidak menyangka ketika kami datangi, ternyata itu kamu dan Pao Baobao," jelas Lin cantik.      

Mendengar itu, Liuli Guoguo pun jadi tenang. Dia kemudian melirik ke Pao Baobao, lalu mereka berdua menghela napas dengan lega.     

"Lin cantik, kami sudah tidak tahan lagi ini! Suara raungan rusa akan segera berbunyi, loh! Kami ke toilet duluan, ya. Kamu cepetan, ya!" kata Mao Maocong. Dia, Ximen Ziwei dan Ximen Yanzi pun kemudian langsung berlari ke toilet dengan memegang perut mereka.     

"Eh, tunggu aku dong! aku juga kebelet ini!" teriak Lin cantik yang tanpa sadar juga ikut memegang perutnya dan berlari ke toilet. Kelas akan segera dimulai lagi, kalau aku tidak segera buang air kecil, maka pasti akan terlambat sampai kelas nanti! batinnya.     

Liuli Guoguo dan Pao Baobao saling memandang, kemudian mereka tampak geleng-geleng kepala dan tersenyum ketika melihat tingkah teman-teman sekelasnya itu. Dia lalu memasang cadarnya lagi.      

Namun, ketika Liuli Guoguo dan Pao Baobao mau pergi kembali ke kelas Jianjia, mereka mendengar suara Lin cantik yang sedang berjongkok di toilet, "Liuli Guoguo, kantong yang kuberikan itu..."     

"Eh? Kantong? Memang kenapa?" tanya Liuli Guoguo dengan bingung. Bukannya kantong itu buat aku, ya? batinnya.     

"Hehe, tidak, tidak ada apa-apa, kok! Kalian cepat kembali duluan sana, kelas akan segera dimulai!" kata Lin cantik yang tidak jadi mengatakan sesuatu.     

Liuli Guoguo menggaruk kepalanya, lalu berbalik dan menggandeng tangan Pao Baobao, kemudian lanjut berjalan kembali ke jelas Jianjia. Namun, Pao Baobao penasaran, jadi dia bertanya, "Kantong apa?"     

***     

Sepanjang jalan kembali ke kelas Jianjia, Liuli Guoguo terus mengobrol asik dengan Pao Baobao. Ketika sudah mau sampai di kelas Jianjia, mereka mendengar suara raungan rusa penanda kelas dimulai berbunyi.      

Pao Baobao meminta Liuli Guoguo masuk duluan ke kelas agar tidak membuat Pao Meiqing curiga. Begitu mereka berdua masuk ke kelas, Lin cantik, Mao Maocong, Ximen Ziwei, dan Ximen Yanzi juga dengan buru-buru masuk ke dalam kelas.     

"Kamu jatuh ke dalam septic tank, ya! Lama sekali?!" kata Pao Meiqing dengan emosinya kepada Pao Baobao.     

"Hehehe, Nona. Aku, aku, aku diare," kata Pao Baoabao sambil menunjukkan ekspresi canggung dan tak lupa masih memegang perutnya.      

Pao Meiqing mengerutkan kening dan menjauh dari Pao Baobao seolah sedang merendahkan dan takut kalau Pao Boabao bau tidak enak. Sedangkan Pao Baobao, hanya geleng-geleng kepala dengan tak berdaya ketika melihat tingkah Nonanya itu.     

Kelas selanjutnya adalah kelas guru Gou yang sangat lembut itu. Karena Liuli Guoguo merasa dirinya tidak punya bakat dalam menggambar. Jadi baginya, belajar menggambar pola simbol adalah hal yang sangat membutuhkan kerja keras. Jadi, hampir setiap kali pelajaran guru Gou, dia akan mendengarkan baik-baik dan sangat serius.      

Ketika memang harus serius, Liuli Guoguo akan sangat serius seperti anak yang sangat penurut. Ketika sedang mendengarkan penjelasan guru Gou, tiba-tiba dia teringat dengan kantong yang diberikan oleh Lin cantik. Dia pun kemudian mengambilnya karena penasaran.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.