Sakit Parah
Sakit Parah
Tapi, karena Tuan sudah memerintahkan seperti itu, Ding Xiang, Mo Li, dan Xiao Denglong pun tidak berani untuk tidak mematuhinya. Mereka pun masuk ke dalam, lalu akan membawa Liuli Guoguo pergi dari sana.
Liuli Guoguo tampak sangat panik karena melihat ini. Karena dia tidak pernah melihat Kakak Po begitu galak dan marah seperti ini padanya. "Kakak Po!" panggilnya.
Kakak Po tadi begitu keras mendorongku, kesalahan apa yang aku lakukan, ya? Tidak, aku tidak melakukan kesalahan apa-apa, kok! Hah! Kakak Po sakit! Sakitnya pasti parah sekali! Tidak, aku harus menemani Kakak Po, menemaninya sampai sakitnya membaik! batin Liuli Guoguo.
Dengan berpikir seperti ini, Liuli Guoguo pun melepaskan diri dari pegangan para pelayannya dan langsung kembali ke dekapan Xuanyuan Pofan Dia lalu memeluknya dan berkata, "Kakak Po! Aku tidak mau pergi! Aku mau menjagamu! Kamu sakit, ternyata bunga Qingqing itu ada racunnya. Ya Tuhan, semua ini salahku! Kakak Po maafkan aku!"
Xuanyuan Po tak berdaya, dia langsung menggendong Liuli Guoguo keluar dari pintu kamar dan menurunkannya ke lantai. Setelah itu, dia langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya, kemudian berbalik. Kecepatannya ketika berbalik dan pergi sangat luar biasa. Para pelayan yang masih ada di dalam, dan Liuli Guoguo yang ada di luar tertegun sejenak ketika melihat hal itu.
Xuanyuan Pofan sudah membuka bajunya. Wajah tampan itu mengernyit tidak karuan, lalu berkata dengan dinginnya, "Kalian bertiga keluar dari jendela, sana! Cepat bawa Liuli Guoguo pergi dari sini. Suruh pengawal untuk membawa beberapa ember berisi air dingin ke sini. Cepat!"
Para pelayan yang masih tertegun itu masih tidak bereaksi dan hanya gemetaran di tempatnya. Lalu, terdengar suara ketukan yang sangat keras dari Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo terus mengetuk pintu kayu itu dan berteriak, "Huwaaahhh! Kakak Po, kamu jangan menyuruhku keluar! Aku tidak akan merendahkanmu karena sakit! Meskipun kamu sakit, aku akan menemanimu sampai tua! Huwaahhh! Kakak Po, kalau sakit harus segera dirawat! Kamu tidak boleh menyerah dengan dirimu sendiri! Kakak Po, jangan takut. Kita pergi mencari Kakak Yan Wu saja. Dia adalah dokter terbaik di dunia ini! Aku yakin dia pasti bisa menyembuhkanmu!"
Xuanyuan Pofan yang mendengar teriakan istri kecilnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia tidak tahu mau tersentuh atau tak berdaya, karena wajahnya sudah memerah tidak karuan. Begitu melihat tiga pelayan itu masih diam dengan bodoh di tempatnya, dia menggertakkan gigi, lalu berteriak dengan keras, "Pergi!!!"
"Lak-laksa-laksanakan..." jawab mereka dengan terbata-bata karena gemetaran tidak karuan. Mereka pun langsung berbalik, lalu berlari ke jendela samping kiri.
Xiao Denglong langsung mengangkat tangan dan menghentakkan kakinya, lalu meloncat dari jendela. Mo Li terlihat mengikutinya dari belakang, hanya saja gerakannya sedikit lebih lambat. Sedangkan Ding Xiang adalah satu-satunya yang masih menutup mulutnya di samping jendela, masih gemetaran tidak karuan.
Ketika Xiao Denglong mau berlari untuk pergi, dia menyadari kalau ada yang belum mengikuti. Dia lalu menoleh dan melihat Ding Xiang yang sangat penakut itu masih berdiri di dekat jendela dengan gemetaran tidak karuan, seolah meragukan kehidupan.
Xiao Denglong pun berteriak dengan keras, "Ya ampun! Ding Xiang. Apa yang kamu lakukan?! Cepat lompat! Jika Tuan semakin marah dan menghukummu, lihat apa yang kamu bisa lakukan!"
Mo Li juga ikut menambahkan, "Iya benar sekali. Ding Xiang, Nyonya kecil masih menunggu kita!"
Begitu mendengar kata 'Tuan', pundak Ding Xiang semakin gemetaran, dia pun langsung menghentakkan kakinya, dan melompat keluar jendela dengan mata yang masih terbelalak karena ketakutan.
Tidak peduli, deh! Jatuh biarkan jatuh! Itu lebih baik daripada dihukum oleh Tuan! Raja Huayou yang barusan, hampir saja membuatku kencing di celana saking takutnya! Sungguh, sungguh, sungguh menakutkan sekali! batin Ding Xiang.
"Huwaahh! Ding Xiang, kamu bisa lihat pakai matamu tidak sih?! Kenapa kamu melompat dan jatuh ke tubuhku?!"