Tuan, Tolong Berhenti
Tuan, Tolong Berhenti
"Tidak mau! Aku bisa!" jawab Liuli Guoguo sambil melepaskan pegangan tumbuk batu dan mengayun-ayunkan tangannya.
Dua pelayan yang menjaga di samping bergegas maju dan memijat-mijat lengan Liuli Guoguo sambil menyemangati, "Nyonya kecil, semangat!"
Ding Xiang dan Mo Li tahu kalau Nyonya kecilnya ini begitu memutuskan sesuatu, maka sulit untuk membujuknya berhenti. Jadi, yang harus mereka lakukan adalah mendukungnya.
Xiao Denglong juga ingin memijat tangan Liuli Guoguo, tapi sayangnya Mo Li dan Ding Xiang telah memenuhi tempat yang tepat untuk memijatnya. Akhirnya, dia mengeluarkan sapu tangan dari saku lengan bajunya, lalu menyeka kening Liuli Guoguo yang sebenarnya tidak berkeringat.
Setelah itu, Xiao Denglong keluar sebentar dan membawa kipas kecil dari pisang untuk Liuli Guoguo. "Nyonya kecil, tidak usah terburu-buru. Kita pelan-pelan saja membuatnya," katanya.
Koki Fang Mici dan suaminya koki Cai Yinan, melihat pemandangan sibuknya Nyonya kecil dan para pelayan itu. Rasanya mereka ingin sekali tertawa melihat pemandangan lucu tersebut. Kenapa ketika Nyonya kecil membuat biskuit ini seperti mau perang, ya? Para pelayan yang ada di samping Nyonya kecil juga sama polosnya dengan Nyonya kecil. Biskuit buah musim semi ini seperti jadi hal yang tidak terlalu baik karena sangat menyibukkan bagi mereka, batin salah satu dari mereka.
Setelah istirahat sebentar, Liuli Guoguo mulai bekerja lagi, lalu istirahat lagi, lalu bekerja lagi dan terus seperti itu. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya dia berhasil menumbuk bunga-bunga Qingqing itu jadi sangat lembut dan hancur seperti lumpur.
***
Bintang-bintang kecil di langit mulai menguap, bulan pun sudah menyusul malam dan mulai bermain cium-ciuman.
"Sudah! Nyonya kecil hebat sekali. Bunga Qingqing-nya sudah berhasil ditumbuk. Sekarang, ayo kita membuat adonan!" ajak koki Cai Yinan sambil berjalan ke depan.
Liuli Guoguo mengangguk dan mengiyakannya. Sepasang mata besar bagai anggurnya tampak penuh dengan semangat dan kesenangan. Meskipun lelah, tapi begitu teringat kalau dia akan memberi kejutan kepada Kakak Po-nya dengan memberikan biskuit buah musim semi yang lezat ini, dia pun jadi bersemangat dan termotivasi lagi.
Beberapa orang memang seperti ini, jika mereka melakukan sesuatu untuk mereka sendiri, biasanya motivasi dan semangatnya mengendur. Tapi, begitu melakukannya untuk orang lain, mereka bisa berusaha dalam waktu yang cukup lama, sampai terkadang mereka sendiri tidak merasa dan tidak bisa memercayainya.
Ketika melihat Liuli Guoguo yang begitu senang, bersemangat dan sangat gigih itu, Fang Mici tidak bisa menahan diri untuk tidak tersentuh dan bersyukur. Karena Tuannya, yaitu Raja Huayou, pada akhirnya di kediaman Raja Huayou sekarang memiliki pemandangan yang sangat berbeda dari biasanya.
Ketika lengan baju istri kecil Raja Huayou dilipat sampai sikunya, dia membungkukkan pinggangnya dan menenggelamkan wajahnya ke bawah, dia tampak begitu bahagia. Wajah memerah karena malu Liuli Guoguo yang begitu lembut itu, kini jadi diwarnai dengan tepung putih.
Liuli Guoguo menjulurkan lidah kecilnya dan menjilat tepung di sudut bibirnya. Tingkah lucu ini membuat para pelayan dan pelayan dapur yang menunggu di sana tertawa bahagia. Melihat ini, Ding Xiang cepat-cepat maju untuk menyeka tepung di wajah Liuli Guoguo.
Di bawah bimbingan koki Fang Mici dan koki Cai Yinan, Liuli Guoguo meremas adonan tepung yang sudah dicampur dengan bunga Qingqing yang sudah halus tadi. Ketika dia mau menggulungnya dan akan mengangkat tongkat penggulung, tiba-tiba seorang pelayan memanggilnya.
"Nyonya kecil, Raja Huayou datang!"
Mendengar ini, Liuli Guoguo sangat terkejut dan langsung menjatuhkan tongkat di tangannya. Untung saja responnya begitu cepat, jadi dia langsung mengambil tongkat itu lagi ke tangan putih kecilnya. Dia menoleh ke para pelayannya, lalu memanggil mereka, "Xiao Denglong, Ding Xiang, Mo Li, sana pergi! Hentikan Kakak Po masuk!"
Jika Kakak Po melihat ini semua, namanya bukan kejutan lagi, dong! batin Liuli Guoguo.
Xuanyuan Pofan kini sedang berjalan ke pintu dapur. Sebelum melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam, ketiga gadis pelayan itu langsung berlari keluar. "Tuan, tolong berhenti!" kata Xiao Denglong dengan napas yang masih terengah-engah.
Xuanyuan Pofan menaikkan alis tebalnya, lalu mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa?"
Pada hari biasanya, setelah makan malam, istri kecilnya akan menempel ke dirinya. Tapi hari ini, setelah makan istri kecilnya itu langsung pergi secepat angin. Dan sampai sekarang Xuanyuan Pofan tidak melihat istri kecilnya itu mencari dirinya.
Xuanyuan Pofan merasa sangat aneh. Karena itulah dia pergi ke bangunan Liuli Guoguo untuk mencarinya. Namun, para pelayan yang ada di sana bilang kalau Nyonya kecilnya ada di dapur. Jadi dia berjalan ke arah dapur untuk mencarinya, tapi malah dihalangi dan dihentikan oleh tiga pelayan Liuli Guoguo.
Istri kecilku ini sebenarnya sedang membuat masalah apa lagi, ya? batin Xuanyuan Pofan.