Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Katakan Sejujurnya Kepadaku



Kakak Po, Katakan Sejujurnya Kepadaku

Setelah naik kereta, Xuanyuan pofan tidak lagi menggendong istri kecil imutnya itu.      

Liuli Guoguo maju dan duduk di paha empuk Xuanyuan Pofan, lalu melepaskan cadar dan topinya sendiri. Dia lalu maju dan menatap Xuanyuan Pofan dengan mata besar yang bagai anggur itu, diiringi ekspresi yang sangat serius.     

"Duduklah dengan baik dulu," kata Xuanyaun Pofan, lalu mendudukkan Liuli Guoguo di tempat duduknya.      

Liuli Guoguo mundur ke tempat duduknya yang lembut, lalu membuka mulut dan berkata, "Kakak Po, katakan sejujurnya kepadaku!"     

Xuanyuan Pofan bingung, lalu mengulang kembali pertanyaan ini dalam hatinya, Katakan sejujurnya apa ya? Liuli Guoguo pun tampak masih memandangnya.     

"Katakan, apa kemarin malam ketika aku belum menyelesaikan PR-ku menggambar simbol pola hipnotis pengembalian mimpi, lalu sudah tidur duluan. Terus kamu membantuku menyelesaikannya, iya kan?" tanya Liuli Guoguo dengan serius, seakan Xuanyuan Pofan telah melakukan hal yang buruk padanya.     

Xuanyuan Pofan menaikkan alisnya. Ternyata istri kecilnya tampak begitu serius karena masalah ini. "Sepertinya begitu," jawabnya.     

"Apanya yang sepertinya, iya atau tidak?" tanya Liuli Guoguo lagi sambil memanyunkan bibirnya.      

Xuanyuan Pofan pun mencubit hidung istri kecilnya dan berkata, "Iya benar."     

Liuli Guoguo melepaskan tangan besar Xuanyuan Pofan dari hidungnya, lalu mulutnya yang kecil dan berwarna merah bagai ceri itu terbuka. "Mangkanya, Aku melihat sendiri kalau api itu muncul dari gambarku itu. Gambar itu setengahnya jelek dan setengahnya bagus. Sekarang kalau dipikir-pikir, sedikitpun tidak seperti hasil karyaku. Sebagian simbol yang tergambar sangat bagus, itu pasti Kakak Po yang membantuku menggambarnya," katanya.     

"Kakak Po, kekuatan tulisanmu itu hebat sekali, kekuatan simbol itu sudah melebihi simbol hipnotis. Bahkan membuat kandang besi tingkat tinggi dan juga roh jiwa itu terbakar hangus jadi debu. Kakak Po, kedepannya jangan lagi seperti ini, ya!" lanjut Liuli Guoguo. Kalau tidak, nanti yang ada malah membakar seluruh menara ujian itu, batinnya.     

"Oh, iya. Aku itu cuma menambahkan asal-asalan saja kok," kata Xuanyuan Pofan. Dia juga tidak menyangka sama sekali kalau gambar asal-asalan yang dibuatnya tadi malam itu, bisa membuat masalah seperti ini. Dia mana tahu kalau kekuatan goresan yang dibuat dengan asal-asalan itu bisa sebesar itu. Untung saja tidak sampai melukai istri kecilnya. Kelihatannya, setelah ini dia harus lebih berhati-hati lagi.     

Hah asal-asalan? Kakak Po, hebat sekali kamu, ya? Asal-asalan, tapi kekuatannya bisa sebesar itu, batin Liuli Guoguo begitu mendengar ucapan Xuanyuan Pofan. Dalam hatinya, dia memberikan dua jempolnya kepada Xuanyaun Pofan. Huh! Tapi ini kan memang salahnya kakak Po, bahkan kepala sekolah itu sampai gemetaran dan ketakutan jadinya, batinnya lagi.     

Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan tak berdaya, "Kakak Po, seharusnya kamu kemarin malam membangunkanku. Begitu aku tidur, jadinya malah kelewatan," jelas Liuli Guoguo.     

Xuanyuan Pofan lalu menjentikkan jarinya ke kening Liuli Guoguo dan berkata, "Aku kan tidak mau mengganggu tidur seorang pemalas satu ini!"     

"Aku bukan pemalas!" bantah Liuli Guoguo kepada pria di depannya.     

***     

Malam hari, bulan dan bintang mulai muncul. Bulan sabit menyukai malam dan membuatnya mencintai apa yang tidak diinginkannya. Dia mengejarnya setiap hari hingga membuat bintang-bintang bersinar dan berkelap-kelip.     

"Nyonya kecil, bagaimana kalau kamu melihatnya di samping sana, dan biarkan hamba saja yang membuatnya. Biskuit buah musim semi ini, walaupun memang tidak begitu sulit dibuatnya, tapi tangan Nyonya yang lembut dan putih seindah bunga ini tidak perlu sampai menyentuh bahan-bahan kasar ini," bujuk Fang Mici, koki dapur kediaman Raja Huayou.     

"Iya benar sekali Nyonya kecil. Biarkan kami saja yang membuatnya," tambah Cai Yinan yang membantu membujuk Liuli Guoguo.     

"Aduh, kenapa kalian ini cerewet sekali, sih? Sudah, tidak apa-apa kok. Aku mau memberikan kejutan dengan membuat makanan lezat untuk Kakak Po. Kalau kalian yang membuatnya, itu bukan kejutan namanya. Cepat, cepat, beritahu dan ajari aku bagaimana membuat biskuit itu!" kata Liuli Guoguo dengan serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.