Istri Kecilku Sudah Dewasa

Wilayah Cang Haisang Tidak Akan Kembali Lagi



Wilayah Cang Haisang Tidak Akan Kembali Lagi

Pengawal kedua belas yang ada di belakang Xuanyuan Pofan kemudian mengangkat sudut bibirnya dan membatin, Na Lanyan ini ya, pria yang cukup bermuka tebal. Tapi, apa yang dia katakan benar juga. Yang paling tidak mungkin kurang dari Tuan kami Raja Huayou ini memang adalah uang.      

Xuanyuan Pofan hanya mendengarkan dan bersabar dengan semua ucapan Na Lanyan. Ekspresinya masih sama, yaitu begitu dingin dan kaku, sambil berdiri tegak seolah tak tergoyangkan dengan kedinginan yang terlihat di antara kedua alisnya.      

Bagi orang di sekitar yang melihat Xuanyuan Pofan sekarang, Dia kini terlihat seperti pilar es yang membeku. Tidak akan bergerak, tidak akan bisa marah, dan juga tidak akan mungkin tersenyum maupun tertawa.     

Istri Na Lanyan ingin terus mengatakan kata-kata syukur dan terima kasih lainnya. Tapi, karena melihat Xuanyuan Pofan yang reaksinya cukup dingin, dia pun jadi tidak enak untuk mengucapkan kata-kata yang sudah sampai di ujung mulutnya.      

Lalu, istri Na Lanyan melirik ke suaminya yang tidak pernah serius, kemudian melirik ke Raja Huayou yang dingin lagi. Dia tiba-tiba merasa bingung, entah bagaimana bisa dua orang dengan karakter yang sangat berbeda ini bisa berteman.     

***     

Begitu tiba di kediaman Raja Huayou, pengawal ketujuh langsung menaruh Xiao Denglong yang masih pingsan. Kemudian, ketika dia melihat Ding Xiang yang sedikit ketakutan karena melihat Xiao Denglong pingsan. Dia pun segera menjelaskan situasi yang baru saja terjadi, lalu berbalik dan pergi ke bangunan Chiming.     

Ketika pengawal ketujuh sudah pergi, muncul satu kepala di samping ranjang Xiao Denglong. Ding Xiang kini tengah memandangi Xiao Denglong yang sedang pingsan di tempat tidur. Dia mengedipkan matanya yang bulat, dengan menyentuhkan ujung jari telunjuk kirinya dengan ujung jari telunjuk kanannya.      

Setelah lama melihat Xiao Denglong, Ding Xiang tidak bisa menahan diri untuk tidak menutup mulutnya. Lalu dia langsung terkekeh dengan senangnya, "Hahahahaha, Xiao Denglong, ternyata kamu bisa ketakutan sampai pingsan begini, ya?! Aku benar-benar tidak menyangka, benar-benar tidak menyangka kalau kamu akan mengalami hari seperti ini hahahahaha."     

***     

Pengawal ketujuh yang telah masuk ke paviliun An, lalu menyerahkan cairan roh rubah itu kepada tabib. Setelah itu, dia pergi untuk menghadap Xuanyuan Pofan dan melaporkan kepadanya tentang situasinya yang sudah terlibat pertikaian dengan pangeran putra mahkota tadi.      

Ucapan terakhir yang pengawal ketujuh katakan adalah, "Tuan, jika pangeran ingin menghukumku. Hamba bersedia menerima hukuman."     

"Memberi hukuman?" tanya Xuanyuan Pofan. Bibir lembut di belakang topeng tengkorak perak itu kemudian naik dan melanjutkan ucapannya, "Pergilah, tidak usah khawatir."     

Pengawal ketujuh begitu tenang mendengar ini. Karena dia sudah menduga kalau Tuannya malah akan menghina orang itu. Dia pun kemudian membungkuk dan memberi hormat kepada Xuanyuan Pofan, lalu pergi dari sana.     

Mungkin memang benar jika pengawal ketujuh cukup sadis dan kejam. Namun, begitu teringat kalau para pengawal yang dibunuhnya tadi bukanlah bawahan pangeran, sehingga tidak akan membuat masalah dan kebencian di antara pangeran dan Raja Huayou.      

Mungkin hal ini disadari pengawal ketujuh karena dia sudah lama menjadi seorang pengawal. Kebiasaannya yang haus akan darah ini seolah sudah meresap sampai ke tulang, karena itulah dia bisa menghabisi semua orang itu.      

Pengawal ketujuh sama sekali tidak membayangkan jika sepuluh tahun yang lalu, dirinya ini adalah putri yang sangat disayangi dan dimanjakan oleh Raja dan ibu Ratu. Saat itu, dia pasti akan sedih jika tanpa sengaja dirinya menginjak semut. Tapi sekarang... Cih.     

Pengawal ketujuh tampak memikirkan semua ini, lalu dia langsung tersenyum kecut. Dirinya kemudian menundukkan bulu mata panjangnya ke bawah, dan menutup matanya sejenak yang seolah penuh akan aura membunuh. Setelah itu, dia baru membuka matanya lagi, dan terus lanjut untuk berjalan ke depan. Sebab, dia tidak akan kembali lagi ke wilayah Cang Haisang.     

***     

Cairan roh rubah memang layak menjadi salah satu daftar sepuluh air ajaib. Sebab, begitu cairan itu dimasukkan ke dalam baskom kayu kecil, lalu diaduk dengan air hangat, maka akan memperlihatkan efek yang tak terduga.     

Lalu, anak yang berumur kira-kira tiga atau empat tahunan yang kini tengah diselimuti dengan cairan kuning setan jiwa pun kemudian direndam ke dalam baskom kayu tersebut. Tidak lama setelah itu, cairan kuning dari setan jiwa itu telah ditelan oleh cairan roh rubah, dan anak itu sudah terlihat bersih sekali.     

Tubuh kotor bocah kecil itu sekarang langsung tampak putih dan gemuk lagi. Bahkan, di kedua sisi pipi di wajah mungilnya terdapat rona seperti apel merah yang lembab, terlihat seperti benjolan kecil yang lucu. Namun, sekejap berikutnya, bulu mata kecil anak itu bergetar, dia membuka mata besarnya, kemudian terdengar suara tangisan yang keras sekali.     

"Ueeee ueeee ueee!!!" tangisan keras yang memekakkan telinga yang berasal dari paviliun An yang pintunya tertutup rapat, terdengar di seluruh bangunan di kediaman Raja Huayou. Suara keras itu seolah dapat menghancurkan ubin dan balok kayu di kediaman Raja Huayou ini.     

"Ueeeeee... Ueeeeeee... Ueeeee... Ueeeee... Ueeeee... Ueeeee!!!"     

Pengawal kedua belas langsung menepuk keningnya sendiri dan membatin, Tidak heran kalau dia anak dari Na Lanyan. Suaranya sekeras terompet yang tak bisa ditutupi, benar-benar mirip ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.