Uh, Tidak Mau
Uh, Tidak Mau
Guru Li ingin menenangkan dan menghibur Pao Baobao dengan berkata, "Selamat Pao Baobao, darahmu sangat istimewa. Kamu tidak perlu makan darah empedu. Kamu bisa langsung minum bunga pencuci sumsum saja."
"Benarkah?" tanya Pao Baobao yang tidak bisa memercayai apa yang didengarnya. Untuk pertama kalinya, dia merasa kalau guru Li begitu lembut dan sangat hangat. Guru Li bahkan tidak menunjukkan keterkejutan pada tubuhnya yang berdarah hijau, dan reaksi yang ditunjukkannya malah tampak tenang. Ucapan guru Li seketika membuatnya merasa nyaman dan tenang.
"Em, duduklah kembali ke bangkumu," kata guru Li yang biasanya serius jadi berubah begitu lembut. "Selanjutnya, Liuli Guoguo," ucapnya setelah itu.
Mungkin karena mendengar mengenai kejadian yang menimpa Pao Baobao dari kepala sekolah. Tanpa sadar guru Li merasa kasihan kepada anak itu, karena dia juga seorang ibu. Jika ada orang-orang yang menjadikan anaknya sebagai manusia obat saja, dia pasti tidak terima dan akan langsung menguliti seluruh keluarga orang itu. Meskipun Pao Baobao ternyata bukan berasal dari tanah Liufeng ini.
"Em em!" jawab Pao Baobao sambil mengangguk, lalu berjalan kembali ke bangkunya.
Liuli Guoguo yang dipanggil namanya pun berdiri dari bangkunya. Ketika dia berpapasan dengan Pao Baobao, dia tersenyum lebar dan akhirnya batu besar yang ada di hatinya pun seketika menghilang bersamaan dengan kekhawatirannya.
Pao Baobao juga tersenyum lebar ke arah Liuli Guoguo dengan menunjukkan gigi-gigi harimau kecilnya yang tajam, yang terlihat lucu dan imut.
Liuli Guoguo sangat bersemangat ketika berjalan ke depan meja guru. Mata besar bagai anggurnya memandangi bola-bola kecil itu dengan penuh rasa penasaran dan terkejut, karena dia tahu ada darah dari roh jiwa di dalam bola-bola kecil tersebut.
Guru Li lalu memandang Liuli Guoguo yang tampak sangat penasaran itu, dan dia tampak imut juga begitu polos. Setelah itu, guru Li tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan ekspresi seriusnya lagi. Kemudian dia berkata dengan suara tajamnya kepada Liuli Guoguo, "Jangan dipandangi lagi. Cepat ulurkan tanganmu."
"Oh oh! Iya!" jawab Liuli Guoguo. Dengan segera dia menarik pandangan mata penasarannya, lalu mengulurkan pergelangan tangannya ke arah guru Li. Kemudian guru Li menempelkan ujung tongkat giok seukuran sumpit itu ke pembuluh darah di pergelangan tangannya.
Siapa juga yang tahu, baru saja tongkat itu menempel, tiba-tiba tongkat giok itu segera berubah warna menjadi merah dengan sangat cepat. Lalu dalam sekejap, tongkat giok itu berubah jadi biru. Lalu dalam sekejap lagi, tongkat giok itu berubah dari biru menjadi kuning.
Kecepatannya sangat luar biasa sehingga guru Li dan Liuli Guoguo sampai membelalakkan matanya karena sangat terkejut. Setelah tongkat giok itu berubah menjadi tiga warna berturut-turut, baik Liuli Guoguo dan Li Shishi mengira perubahan warna itu sudah selesai. Tapi, tongkat giok itu tiba-tiba berubah warna lagi dari kuning menjadi hitam.
Guru Li dan Liuli Guoguo sama-sama membelalak matanya lebar-lebar. Setelah Liuli Guoguo terkejut, beberapa murid lainnya yang duduk di meja depan dapat melihat perubahan tongkat giok itu dari bangkunya. Hal itu seketika juga membuat mereka ikut terkejut.
Apa? Darah dengan empat elemen, emas, kayu, air dan api?! Wow hebat sekali! Apa akan berubah lagi, ya?! Apa mungkin akan ada perubahan darah kelima ya?! Orang dengan darah yang punya lima elemen adalah orang yang paling baik untuk berlatih bela diri! Ternyata istri kecil Raja Huayou ini benar-benar bukan gadis kecil biasa yang bodoh, ternyata dia sangat hebat sekali! batin mereka.
Tepat ketika para murid di depan dipenuhi harapan dan menantikan tongkat giok untuk tes darah itu memunculkan elemen kelima dari darah Liuli Guoguo. Ternyata tongkat giok tersebut diam sejenak dan warnanya berubah kembali menjadi seputih susu.
Guru Li dengan sabar tidak mengambil tongkat gioknya terlebih dahulu, dan terus membiarkannya menempel pada Liuli Guoguo. Tapi, setelah melewati waktu yang lama, tongkat giok itu ternyata sudah tidak berubah warna lagi, seolah api di dalamnya telah padam.
Para murid di depan kemudian menghela napas panjang, entah helaan napas itu menunjukan penyesalan atau kekecewaan. Mereka mengira kalau istri kecil Raja Huayou akan seperti Raja Huayou.
Sebab, Raja Huayou adalah orang berdarah lima elemen yang langka, jadi kalau Liuli Guoguo punya lima elemen, maka mereka akan menjadi pasangan yang sangat sempurna. Sayangnya, Liuli Guoguo hanya memiliki empat elemen di darahnya. Tapi sudahlah, hal itu saja sudah sangat mengagumkan.
"Liuli Guoguo, emas, kayu, air dan api, empat bola darah empedu," kata guru Li sambil menarik kembali tongkat gioknya. Tapi, dia merasakan keanehan di telapak tangannya yang memegang tongkat giok tersebut.
"Oh, oh baiklah," jawab Liuli Guoguo yang kemudian memilih empat bola kecil berwarna merah, kuning, biru dan hitam. Dia lalu mengusap hidung kecilnya dan kembali ke tempat duduknya. Namun, sesungguhnya dia merasakan aneh di dalam hatinya.
Kenapa aku dapat begitu banyak elemen di darahku?! Kalau begini, bukannya itu berarti aku harus minum darah roh jiwa lebih banyak dari pada yang lainnya! Uh, tidak mau! batin Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo kemudian membawa empat bola bundar kecil itu dengan hati-hati, lalu berjalan menuju bangkunya dengan perlahan-lahan. Namun, guru Li yang ada di belakangnya masih menatap Liuli Guoguo dengan tatapan yang tak terlukiskan dan tak percaya.