Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Persik Madu yang Penuh Bopeng



Si Persik Madu yang Penuh Bopeng

Xuanyuan Poxi agak tidak tahan melihat kakak keenamnya sendiri yang memperlakukan si persik madu yang imut dan lucu ini seperti burung kenari di dalam kandang. Tiba-tiba, dia merasa si persik madu itu benar-benar patuh sekali.      

Ketika di luar, bisa saja Liuli Guoguo menjadi singa kecil yang terus meraung dan menggertak. Tapi, begitu di depan kakak keenam, dia yang begitu sangat keras kepala malah menjadi lebih jinak daripada kucing kecil yang jinak.     

Srettt...     

Setelah Liuli Guoguo mengiyakan ucapan Xuanyuan Pofan saat itu, tiba-tiba terdengar suara. Lalu, simbol rumit yang ada di udara itu kembali menjadi cahaya yang kemudian menghilang. Xuanyuan Pofan tidak lagi mengatakan apa-apa, dia hanya menutup simbol transmisi suaranya begitu saja.     

Saat simbol transmisi suara itu menghilang, Xuanyuan Poxi seolah-olah merasa bagian kemaluannya ditindih sesuatu. Lalu, dalam sekejap mengalir deras cairan yang seperti sumber mata air. Setelah beristirahat sejenak, dia hanya merasa kalau tubuhnya agak lemas.     

Sialan, simbol transmisi suara ini benar-benar telah menghabiskan banyak sekali kekuatan sihirku. Saat kakak keenam pulang nanti, aku pasti akan minta beberapa pil pengumpul energi kekuatan sihir yang bermutu tinggi untuk menambah kekuatan sihirku ini, batin Xuanyuan Poxi.     

"Ibu Ratu, kakak Xuanyuan Poxi, terima kasih telah datang menjengukku hari ini. Terima kasih juga telah membawakan banyak makanan lezat padaku. Sekarang sudah siang, aku harus kembali ke kelas, kalian pulang dulu saja."     

Telinga kecil Liuli Guoguo yang putih terkulai lemas, wajah kecilnya yang cantik juga tampak layu. Setelah bicara kepada Ratu dan Xuanyuan Poxi, kemudian dia mengeluarkan tali ikat leher berwarna hitam dari sakunya. Lalu dia menatap sejenak ke tali ikat leher itu, dan menggantungkan tali ikat leher itu lagi ke lehernya sendiri.     

Setelah tali ikat leher tergantung di leher ramping dan putih Liuli Guoguo. Wajahnya yang lembut, imut dan cantik dengan jejak air mata itu. Dalam sekejap berubah menjadi wajah kecil penuh bopeng lagi.     

Ratu melihat Liuli Guoguo, si lobak kecil yang tadinya melompat dengan begitu riang dan terus tertawa serta tersenyum dengan indah. Namun, setelah dimarahi dan digalaki oleh putra kesayangannya. Gadis itu berubah jadi sedih dan tidak bahagia lagi. Kemudian dia langsung ikut sedih dan tak tega.     

Ratu lalu menarik Liuli Guoguo kedepannya sambil berkata, "Liuli Guoguo, Xuanyuan Pofan, anak itu terlalu panik dan khawatir karena terlalu peduli padamu. Oleh karenanya, dia jadi semarah itu. Kamu jangan sampai sakit hati ya. Tinggal tunggu beberapa hari saja sampai kemarahan Xuanyuan Pofan menghilang. Itu sudah cukup."     

Liuli Guoguo merapatkan bibirnya, lalu berusaha menarik sudut bibirnya dan tersenyum. Kemudian dia menjawab ucapan Ratu, "Em, ibu Ratu, aku tahu. Terima kasih ibu Ratu."     

Sejak Liuli Guoguo mulai akrab dengan Ratu, dia bahkan sudah lupa memanggil dirinya sendiri dengan sebutan hamba lagi. Namun, Ratu juga tidak peduli dan tidak keberatan. Karena sejak hubungannya dengan Liuli Guoguo mulai berubah drastis, dia melihat sendiri waktu Xuanyuan Pofan untuknya semakin lama juga semakin banyak.     

Dulu, tidak peduli Ratu harus menggunakan alasan apapun agar Xuanyuan Pofan berkunjung ke istana. Bahkan dengan menggunakan alasan ada acara besar pesta ulang tahun. Namun Xuanyuan Pofan tetap tidak memperlihatkan wajahnya untuk hadir di sana.     

Tapi, sejak hubungannya dan Liuli Guoguo berubah menjadi lebih baik, bahkan Liuli Guoguo juga anak yang sangat baik dan patuh sekali. Dia juga tahu kalau Ratu sangat merindukan dan ingin dekat dengan putranya.      

Sehingga, Liuli Guoguo sering sekali mencari banyak alasan untuk meminta Xuanyuan Pofan mengajaknya bermain dan berkunjung ke istana. Oleh karena itu, sekarang Ratu sudah menganggap dan menyayangi Liuli Guoguo seperti putri kesayangannya sendiri.     

Melihat Liuli Guoguo dan putra kesayangannya bertengkar dengan tidak senang seperti ini. Hal tersebut benar-benar membuat hati Ratu jadi ikut khawatir.     

Xuanyuan Poxi yang terus mengkhawatirkan Liuli Guoguo ini, kemudian berjalan ke depan Liuli Guoguo. Sebenarnya dia ingin mencubit wajah kecil penuh bopeng itu. Tapi, pada akhirnya dia tetap menyerah dan hanya berani menepuk kepala kecil Liuli Guoguo saja.      

Lalu, Xuanyuan Poxi berusaha menenangkan Liuli Guoguo dengan berkata, "Si persik madu berwajah penuh bopeng. Lihat kamu sekarang, jadi tidak cantik karena tidak tersenyum lagi."     

Liuli Guoguo menggembungkan pipinya, lalu membantah Xuanyuan Poxi dengan berkata, "Aku tidak cantik bukan karena tidak tersenyum. Tapi karena mengenakan tali ikat leher yang disuruh pakai oleh Kakak Po!"     

"Iya iya iya, si persik madu, kamu tetap cantik meski berubah jadi seperti apapun, oke? Bahkan, wajah penuh bopeng pun, kamu tetap cantik. Kakak keenamku pasti tidak mungkin tidak suka denganmu," kata Xuanyuan Poxi yang kemudian menepuk kepala kecil Liuli Guoguo lagi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.