Si Kubis Putih yang Tak Bisa Apa-Apa (2)
Si Kubis Putih yang Tak Bisa Apa-Apa (2)
Tapi, kenyataan yang terjadi di dalam angkatan yang sudah bertahun-tahun ini. Waktu satu hari setengah ini banyak digunakan oleh para murid baru untuk pulang ke rumah masing-masing. Pergi ke pelukan ayah, ibu, adik kakak mereka. Khususnya para murid lokal yang tinggal di dekat gunung Xing Yun.
"Xiao Guo, maaf sekali ya. Rumahmu ada di Penglaizhou, tempat yang sangat jauh sekali. Hanya dengan waktu satu hari setengah ini, pasti tidak akan cukup untuk pulang. Aku harusnya tetap tinggal di kampus untuk menemanimu. Tapi, tapi aku benar-benar sangat merindukan keluargaku." Semakin Lie Nieduo bicara, semakin dia merasa tidak enak.
Liuli Guoguo merasa hatinya menghangat ketika melihat Lie Nieduo yang masih mengkhawatirkannya di saat seperti ini. Membuatnya jadi merasa semakin bersalah ketika memikirkan Duo gemuk yang sangat perhatian dan tulus padanya. Tapi dia malah tidak mengungkapkan yang sebenarnya padanya.
Liuli Guoguo pun segera berkata, "Duo gemuk, kamu jangan bilang begitu. Em… Sebenarnya aku… Sebenarnya aku..." Sebenarnya aku tinggal di ibukota kekaisaran sekarang, dan sudah tidak tinggal di Penglaizhou, batinnya.
Liuli Guoguo merasa bimbang cukup lama, tapi akhirnya dia tidak mengatakan semua itu. Dia hanya menepuk pundak gemuk Lie Nieduo, tersenyum dan berkata, "Duo gemuk, kamu tenang saja. Aku akan baik-baik saja kok walaupun sendirian. Aku juga bukan anak kecil lagi. Apalagi hanya satu hari setengah saja. Besok malam bukannya kamu sudah kembali ya?"
"Tapi kamu tidak bisa masak," kata Lie Nieduo dengan khawatir. Dia benar-benar tidak tenang meninggalkan Liuli Guoguo. Walaupun sahabat baiknya ini sangat hebat sekali dalam bertarung, tapi dalam pekerjaan sehari-hari, dia benar-benar si kubis putih yang tak bisa apa-apa. Jadi dia khawatir jika harus meninggalkan sahabatnya sendirian di asrama.
Apalagi di kelasnya banyak murid yang berasal dari kota ini. Murid-murid lokal kota ini bahkan lebih manja dan lebih merindukan rumah daripada Lie Nieduo. Jadi sudah pasti mereka semua kebanyakan memilih pulang. Jikapun memang ada yang tidak pulang. Tapi murid-murid perempuan yang ada di kelas biasanya tidak terlalu suka memedulikan Xiao Guo yang jelek ini.
Selain Lie Nieduo, tidak ada satupun orang yang punya hubungan baik dengan Liuli Guoguo, bahkan hubungan yang sedikit baik pun tidak ada. Lalu, Liuli Guoguo juga pasti tidak akan enak jika pergi ke asrama lainnya untuk minta makan. Nanti, Liuli Guoguo bisa-bisa jadi kelaparan.
Liuli Guoguo tertawa dengan nakal, lebih tepatnya menertawakan dirinya dan mencoba menghibur Lie Nieduo dengan berkata, "Hahahaha, aku memang tidak bisa masak. Tapi aku bisa merebus mie."
"Oke, kalau begitu beritahu kepadaku bagaimana merebus mie?" tanya Lie Nieduo sambil menaikkan alisnya.
Liuli Guoguo mengelus-elus dagunya sendiri dengan tangan putihnya yang kecil dan bersikap sedang berpikir dengan serius. Lalu dia mulai menjawab Lie Nieduo dengan sok tahu, "Em… Eh… Pertama, langkah pertamanya menaruh mienya dulu! Lalu… Em… Tambahkan air! Lalu tambah gula, lalu tambah garam dan cuka atau bumbu lainnya."
"Jika ingin lebih nikmat lagi, tinggal tambah daging atau paha ayam. Jika ingin makan yang lebih ringan, bisa menambahkan sayuran hijau atau wortel! Setelah mie sudah matang, tinggal ditaruh di dalam mangkuk lalu makan! Hehe."
Liuli Guoguo merasa kalau apa yang dikatakannya ini sudah benar dan masuk akal, dan merasa kalau dirinya ini sungguh berbakat dalam belajar apapun dengan sendirinya. Tidak benar deh, aku kan belum belajar mengenai ini sama sekali. Aku memang benar-benar gadis cerdas tanpa bantuan pelajaran dari guru. Hahahaha! batinnya.
Liuli Guoguo sepenuhnya tidak tahu kalau Lie Nieduo yang ada di sebelahnya sudah mulai menyeka keringatnya sendiri. Namun, Lie Nieduo sudah terbiasa dengan kemampuan Liuli Guoguo mengarang seperti ini.
Lie Nieduo kemudian menaikkan alisnya, lalu berkata, "Kalau begitu, Xiao Guo, apa kamu tahu seberapa banyak meletakkan garamnya? Seberapa banyak cukanya? Ada lagi, harus merebus mienya berapa lama sampai mie itu matang?"
Liuli Guoguo mengedipkan matanya. Namun, dia merasa kalau merebus mie ini ternyata benar-benar hal yang ribet. "Em… Mau berapa tinggal tuangkan berapa. Mengenai berapa lamanya direbus sampai bisa matang, tinggal langsung rebus dan lihat saja."
Lie Nieduo menepuk keningnya, kemudian dia tertawa saat melihat Liuli Guoguo yang jelas-jelas tidak mengerti apa-apa, tapi tetap saja bersikap sok tahu ini. Jadi, dia pun memutuskan untuk mulai mengajari Liuli Guoguo.