Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po Cepat Makanlah (1)



Kakak Po Cepat Makanlah (1)

Liuli Guoguo terus bicara dengan cerewet, dengan mulut kecilnya yang bengkak seperti sosis.     

Xuanyuan Pofan kemudian mencubit hidung Liuli Guoguo, lalu menyesap daun telinga kecil milik Liuli Guoguo. Setelah itu dia berkata dengan suara yang penuh kasih sayang dan rasa manja, "Baiklah. Kalau begitu aku akan tinggal di sini, dan menemanimu selama satu setengah hari ini."     

Bulu kecil di hati Liuli Guoguo bergetar dan bergoyang dengan lugunya, karena dia terharu ketika mendengar ini. Hidungnya terasa masam, kemudian dia segera membalikkan tubuh kecilnya, dan masuk ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan.     

Tubuh kecilnya yang sedikit lebih pendek dari Xuanyuan Pofan pun langsung menempel ke dekapan pria itu. Tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju kemudian mengepal dengan erat, lalu meninju dada keras pria itu. "Kakak Po, aku tidak mau ribut dan bertengkar denganmu lagi," ucapnya.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, lalu melengkungkan bibirnya dan berkata, "Kalau begitu, kenapa kamu masih memukulku?"     

"Terserah, aku akan memukulmu! Memukulmu pokoknya! Memukulmu, kecoa besar yang jahat dan menyebalkan ini!" kata Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibir sosisnya, dan masih melemparkan pukulan tinju kecilnya ke arah Xuanyuan Pofan.     

Sebenarnya, kekesalan dan amarah di dalam hati Liuli Guoguo sudah dari tadi hilang. Tapi, dia tetap saja mau menjaga citranya. Pantat seorang gadis itu tidak boleh dipukul sembarangan! Kakak Po benar-benar menyebalkan! batinnya.     

Pukulan tinju kecil itu terasa geli, seperti garukan kucing kecil di dada Xuanyuan Pofan. Dan tentu saja, itu tidak akan terasa sakit sama sekali baginya. Sebaliknya, pria itu malah menebar senyum di wajahnya, dan membiarkan si gadis kecil di dekapannya itu terus memukulinya.      

Xuanyuan Pofan lalu menarik daun telinga kecil gadis itu, kemudian berkata, "Iya, aku yang salah tadi. Aku tidak seharusnya tiba-tiba menghukummu seperti itu. Tapi aku sudah minta maaf, sedangkan kamu? Apakah kamu..."     

"Maaf..."     

Belum selesai ucapan Xuanyuan Pofan yang begitu sabar ini terlontar, namun Liuli Guoguo yang ada di dalam dekapannya sudah menundukkan kepala kecilnya. Kemudian dia melontarkan satu kata ini dengan patuhnya, dan tidak lagi keras kepala seperti tadi.     

Liuli Guoguo sebenarnya tahu kalau dirinya salah. Dengan menyembunyikan masalah sebesar itu dari kakak Po, dia dari awal sudah menduga kalau kakak Po-nya itu pasti akan sangat marah sekali jika mengetahuinya. Jadi, dia pun merahasiakan ini, dan ingin terus merahasiakannya. Bahkan sama sekali tidak berani mengatakannya.     

Sebenarnya, jika diubah sudut pandangnya, jika ada hal buruk yang terjadi pada kakak Po, lalu kakak Po tak memberitahunya. Tentu saja, setelah Liuli Guoguo tahu, pasti dia akan sangat marah sekali dan juga sangat khawatir.     

Xuanyuan Pofan memandangi si kucing kecilnya yang telah membebaskan dirinya sendiri, dan juga membebaskannya dari emosi tadi. Dia pun kemudian tersenyum hangat, lalu mengetuk kening kecil Liuli Guoguo. Bibirnya bergetar, suara yang memikat, berat dan rendah pun setelah itu terdengar sedikit aneh, "Tadi… Apa sakit dipukul olehku? Em?"     

Pipi kecil Liuli Guoguo yang lembut merona merah. Dalam sekejap, muncul awan merah kecil di kedua pipinya. Dia lalu memukul dada Xuanyuan Pofan lagi, kemudian mengangguk, "Tentu saja sakit. Kamu memukulku dengan sangat keras."     

"Oh, kalau begitu aku akan lebih pelan lain kali," kata Xuanyuan Pofan sambil melengkungkan bibirnya dan tersenyum jahat. Dia lalu menggigit daun telinga kecil Liuli Guoguo yang putih dan lembut itu.     

Pundak Liuli Guoguo bergetar, dia lalu mendorong Xuanyuan Pofan menjauh, dan lagi-lagi marah sambil berkata dengan kesal, "Kakak Po! Aku tidak mau lagi memedulikanmu! Cih!"     

Sehingga, Xuanyuan Pofan lagi-lagi mulai membujuknya.      

Lalu, udara di sekitar mereka hanya bisa terdiam ketika menyaksikan ini.     

***     

Setelah Xuanyuan Pofan berhasil membujuk Liuli Guoguo, mie di dalam panci pun sudah hampir matang. Liuli Guoguo bergegas mendorong Xuanyuan Pofan, lalu berjalan ke mie-nya untuk mengambil mie dari panci itu. Membaginya dan memasukkannya ke dalam dua mangkuk. Kemudian menambahkan bumbu sesuai dengan instruksi rinci dari Lie Nieduo.     

Satu mangkuk penuh dengan mie, dan satu mangkuk yang lain berisi lebih sedikit mie. Mangkuk penuh mie itu untuk Xuanyuan Pofan, sedangkan mangkuk yang mie-nya lebih sedikit untuk Liuli Guoguo.     

"Kakak Po, cepat makanlah. Walaupun ini pertama kalinya aku memasak mie, tapi aku tidak memasaknya secara sembarangan. Teman seasrama ku yang sangat pandai memasak yang mengajarkannya padaku, ayo cepat cobalah."     

Lesung pipi Liuli Guoguo yang cerah sudah terlihat, dia mendorong karya buatannya itu ke depan Xuanyuan Pofan. Wajah kecilnya tampak sudah penuh dengan harapan dan penantian, menantikan kakak Po akan memuji mie yang dimasaknya ini.     

Xuanyuan Pofan melihat ke semangkuk mie yang didorong oleh gadis kecilnya itu ke depannya. Namun, mata elangnya menunjukkan tatapan ingin menolak, dan tanpa sadar dia teringat kembali dengan beberapa hidangan gelap yang dimasak sendiri oleh si kucing kecil ini untuknya beberapa tahun lalu. Meskipun memang sangat jarang sekali. Tapi setiap kali itu juga, sangat berkesan dan tak terlupakan baginya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.