Istri Kecilku Sudah Dewasa

Di Dalam Mimpinya, Semuanya Dipenuhi Kakak Po



Di Dalam Mimpinya, Semuanya Dipenuhi Kakak Po

"Xiao Guo, kamu kurus dan mungil sekali. Membuat orang lain jadi ingin melindungimu. Tapi aku malah yang kamu lindungi." Setelah Lie Nieduo berbicara sampai sini, kemudian dia meremas wajah kecil Liuli Guoguo lagi.      

Sekali lagi Liuli Guoguo langsung tertegun.     

Ketika Lie Nieduo meremas wajah kecil Liuli Guoguo yang penuh bopeng itu, bibir indahnya tiba-tiba melengkung dengan begitu manis. Wow! Nyaman sekali meremas wajah kecil Xiao Guo seperti ini! Rasanya ingin terus meremasnya, benar-benar nyaman dan halus sekali!      

Wajah kecil yang begitu lembut dan halus ini, kenapa bisa ada banyak bopeng dan juga tahi lalat besar ya. Tuhan, kenapa Kau jahat sekali, batin Lie Nieduo yang terus berpikir seperti ini. Begitu selesai meremas pipi kanan Liuli Guoguo, sekarang gantian meremas pipi kiri Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo sendiri benar-benar hanya bisa tertegun.     

Akhirnya Liuli Guoguo sudah tidak bisa tahan lagi. Kemudian dia bergegas meraih tangan gemuk Lie Nieduo dan melepaskannya dari wajahnya. Lalu, kedua tangannya dilipat di depan dadanya untuk melindungi dua roti daging di dadanya tersebut.      

Setelah itu, dengan cepat Liuli Guoguo pindah ke ujung ranjang sambil berkata, "Duo gemuk, aku, aku tidak tertarik dengan wanita. Aku suka laki-laki!"     

Kening Lie Nieduo berkerut, wajahnya menggelap. Lalu, keringat yang sebesar mutiara menetes perlahan dari keningnya, "Hahahahaha!"     

***     

Liuli Guoguo dan Lie Nieduo pun terus bercanda seperti ini. Setelah mengobrol sebentar, kemudian Lie Nieduo mengucapkan selamat malam pada Liuli Guoguo. Lalu dirinya sendiri kembali ke kamarnya untuk tidur.     

Setelah Lie Nieduo pergi, Liuli Guoguo kemudian mengambil kain hitam yang diletakkannya asal-asalan ke samping bantal. Dia mengambilnya, lalu memeluknya di dalam dekapannya seperti tengah memeluk harta berharga.      

Setelah itu, kaki kecil Liuli Guoguo turun dari ranjang, kemudian mengambil sepatu bot, lalu berjalan ke samping ranjang. Dia pun meletakkan kain hitam itu ke dalam lemari baju.     

Setelah Liuli Guoguo kembali berbaring di ranjang, dia mengeluarkan botol kecil yang berisi pil obat untuk flu yang ditaruh di dalam saku lengan bajunya. Mata anggurnya yang besar itu melengkung, lalu muncul lesung pipi yang manis di wajah kecil penuh bopengnya itu.     

Kakak Po ini benar-benar deh. Aku kan hanya bersin biasa saja. Musim panas seperti ini, mana mungkin aku masuk angin. Paling-paling hanya karena tubuhku yang masih lemas jadi kedinginan. Cukup tidur saja, maka aku pasti akan membaik. Jadi tidak perlu menggunakan pil obat flu yang sebagus ini. Terlalu membuang-buang uang saja, batin Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo berpikir seperti ini, lalu dia menyipitkan matanya dan menaruh botol yang berisi pil obat berwarna abu-abu di tangannya itu di bawah bantalnya. Namun dia tidak memakan pil obat tersebut.     

Setelah Liuli Guoguo berbaring di atas ranjang, lalu dia memeluk Cai Gua yang tidak jauh darinya, untuk kembali ke dalam pelukannya. Setelah menyelimuti tubuh kecil Cai Gua, dia pun mulai mengelus bulu lembut Cai Gua di tubuh gemuknya.      

"Cai Gua kecil, kamu ini hebat sekali tidurnya ya. Aku dan Duo gemuk tadi mengobrol banyak sekali, bahkan suaranya juga ramai sekali. Tapi tetap saja tidak berhasil membangunkanmu. Kamu memang hebat sekali, luar biasa sekali."     

Liuli Guoguo berbaring di ranjang dan mengelus Cai Gua sambil mengikuti bulu chinchilla kecil imut itu di dalam pelukannya. Kemudian dia memandangi Cai Gua yang tidur begitu nyenyak. Dia benar-benar tak bisa menahan diri untuk memuji kehebatan tidur Cai Gua yang sama saja dengannya.     

Dalam tidurnya, Cai Gua sepertinya mencium aroma wangi yang istimewa. Tubuh kecil gemuk itu tanpa sadar lebih maju untuk masuk ke dalam dekapan Liuli Guoguo yang empuk. Lalu meringkuk dan melengkungkan bibir chinchilla kecilnya yang indah dengan gembira.     

Liuli Guoguo merapatkan bibirnya, kemudian mengeluarkan surat yang ditulis oleh Xuanyuan Pofan untuknya. Dia memandang surat itu lagi, dan jari putihnya mengelus tulisan 'Po' yang ada di ujung surat itu. Baru setelah itu dia tidur dengan tenang. Di dalam mimpinya, semuanya benar-benar dipenuhi oleh kakak Po.     

***     

Hari berikutnya,      

Serangga berbunyi dan ikan-ikan di dalam air menciptakan gelembung-gelembung kecil.     

Setelah Liuli Guoguo bangun, dia meregangkan pinggangnya, lalu berlari ke samping lemari. Kemudian dia membuka pintu lemari dan mengeluarkan batu api sihir yang ada di dalamnya. Setelah itu, dia berlari dengan memeluk batu api sihir yang besar menuju dapur.     

Liuli Guoguo memeluk batu api sihir di tangannya, setelah masuk ke dalam dapur, kemudian dia berkata kepada Lie Nieduo, "Duo gemuk, aku memungut benda bagus di halaman belakang!"     

Lie Nieduo saat ini sedang menggulung adonan. Setelah mendengar suara manis Liuli Guoguo, dia pun mengangkat matanya, lalu melihat Liuli Guoguo yang memegang batu besar berwarna merah muda di tangannya. Namun, bentuk batunya tampak cukup aneh.     

"Em, batu itu memang kelihatan cantik sekali."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.