Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Aku, Aku Hanya Bercanda Tadi



Kakak Po, Aku, Aku Hanya Bercanda Tadi

"Kakak Po, apa perburuan memusnahkan roh dan setan jiwa kali ini, kamu akan kembali dalam waktu yang lama sekali?" tanya Luli Guoguo yang telah dipeluk dengan erat oleh Xuanyuan Pofan. Kini, seluruh tubuhnya sudah dikelilingi oleh aroma tubuh Xuanyuan Pofan.     

Dagu Xuanyuan Pofan yang sedikit berjenggot itu lalu bersandar dengan nyaman di pipi putih dan lembut milik Liuli Guoguo, terasa geli namun hangat. Entah kenapa, tiba-tiba Liuli Guoguo sangat ingin sekali dipeluk di dalam dekapan Xuanyuan Pofan selamanya, dan tidak ingin melepaskannya.     

Xuanyuan Pofan yang tengah bersandar dengan nyaman di pipi putih dan lembut milik Liuli Guoguo, lalu menjawab Liuli Guoguo dengan hangat, "Um." Perjalanan berburu setan dan iblis jiwa ini memang butuh waktu yang lama, dan lembah Bingxia bukanlah tempat yang bagus sama sekali. Apalagi, dia, Wu Yunlie dan yang lainnya sebenarnya sudah berangkat dari lembah jurang utara naik kereta merak terbang.     

Ketika Xuanyuan Pofan datang ke asrama Taohua pada siang hari untuk menemui si kucing kecilnya, tapi dia gagal bertemu dengannya. Jadi, dia pun hanya bisa bersabar dan menahan diri.      

Xuanyuan Pofan mengira dirinya bisa terus bersabar dan menahan diri. Karena bagaimanapun, setiap kali dia keluar kediaman untuk melawan dan memusnahkan roh dan setan jiwa selama bertahun-tahun ini. Dia juga sering berpisah sebentar dengan si kucing kecilnya.     

Tapi bedanya, sebelum pergi kali ini, Xuanyuan Pofan belum mencium dan berpamitan dengan si kucing kecil. Dia hanya berpamitan dengan menggunakan surat saja karena pergi terlalu terburu-buru. Jika perjalanan ini sangat panjang, maka butuh waktu yang lama pula untuk kembali. Maka dari itu, si kucing kecilnya itu pasti akan mengkhawatirkannya, dan dia sendiri tidak akan merasa nyaman jika seperti ini.     

Jika Xuanyuan Pofan belum mencium ataupun berpelukan dengan si kucing kecilnya ketika hendak pergi melawan dan memusnahkan setan dan roh jiwa. Lalu langsung pergi begitu saja, itu membuat seluruh tubuhnya terasa sakit.      

Jadi, ketika sudah di tengah perjalanan, Xuanyuan Pofan seperti sudah tidak bisa menahannya lagi. Jadi dia memanggil binatang sihirnya sendiri, yaitu elang api terbang untuk membawanya pulang. Lalu, dia menyuruh Wu Yunlie dan yang lain pergi duluan. Setelah dia bertemu gadis kecilnya sebentar, maka dia akan langsung menyusul.     

"Kakak Po, aku tiba-tiba tidak ingin sekolah lagi di perguruan tinggi Xing Yun. Aku ingin terus berada di sisimu. Sekarang juga bawa aku ikut denganmu. Aku ingin ikut bersama melawan setan dan roh jiwa denganmu. Mari kita jangan berpisah ya," kata Liuli Guoguo dengan manja sambil memanyunkan bibirnya.      

Luli Guoguo mengulurkan kedua tangannya yang kecil dan seputih salju itu dari dada Xuanyuan Pofan, lalu berjinjit dan mencoba untuk memeluk leher pria itu. Dia kira detik berikutnya, kakak Po akan menegur dan memarahinya karena ini. Namun, dia yang masih menempel di wajah kecil Liuli Guoguo itu bahkan tidak mengatakan apa-apa, dan hanya melontarkan satu kata, "Ok."     

Hal tersebut lantas langsung membuat Liuli Guoguo tercengang.     

"Em… Begini… Em kakak Po, aku, aku hanya bercanda tadi. Aku masih tidak bisa apapun sekarang ini, jadi masih tidak boleh ikut kamu untuk melawan roh dan setan jiwa. Aku tidak ingin malah akan jadi bebanmu," kata Liuli Guoguo sambil menepuk mulut kecilnya sendiri.      

Luli Guoguo sama sekali tidak menyangka kalau dia yang asal bicara barusan, malah benar-benar diiyakan oleh kakak Po-nya. Bukankah dulu kakak Po selalu menolak ketika aku minta ikut? Hanya ketika memusnahkan setan jiwa yang tingkatannya rendah saja, baru kakak Po mengizinkan aku ikut dengannya, batinnya.      

Apalagi, setan-setan jiwa yang itu sudah terlihat dari namanya kalau itu setan jiwa tingkat rendah sekali. Jadi, kenyataannya ketika kakak Po membawaku ikut keluar kediaman melawan setan jiwa rendahan, itu sama sekali bukanlah perlawanan dan perburuan setan dan roh jiwa yang serius, lanjut Luli Guoguo dalam hati.     

Xuanyuan Pofan tidak lagi menyandarkan dagunya ke wajah Liuli Guoguo. Tapi, dia memegang kepala kecil gadis kecilnya dan mengarahkannya ke dirinya, dan mulai mencubit pipi putih, serta lembut milik Liuli Guoguo. Sudut bibirnya lalu melengkung dan membentuk senyum jahat. "Iya juga. Kamu masih begitu bodoh," katanya.     

Liuli Guoguo tidak senang sekali ketika Xuanyuan Pofan merendahkannya. Jadi, dia pun segera berkata kepada Xuanyuan Pofan sambil melemparkan kepalan tangan kecilnya ke dada pria itu, "Kakak Po, kamu itu yang bodoh! Aku pasti akan berubah jadi semakin kuat. Pada saat itu, seberapa besar keinginan kamu mencampakkanku, kamu tidak akan berhasil. Aku akan selalu menempel dan ikut denganmu. Cih!"     

Kepalan kecil yang memukul dada Xuanyuan Pofan hanya terasa seperti sebuah gelitikan saja bagi Xuanyuan Pofan. Setelah itu, dia malah meraih tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju, lalu menariknya ke depan bibirnya dengan lembut bagaikan harta karun. Kemudian dia mengecup tangan kecil itu dengan penuh kehangatan dan kelembutan.     

Liuli Guoguo merapatkan bibirnya, dan wajah kecilnya semakin memerah. Lalu mata anggurnya berkedip lagi dan lagi sambil berkaca-kaca. Seolah-olah pada detik berikutnya, air mata akan menetes dari matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.