Tuan Muda Ketiga, Pulanglah ke Kediaman Guru Besar Negeri
Tuan Muda Ketiga, Pulanglah ke Kediaman Guru Besar Negeri
Bahkan Wu Yunfu sangat terkejut dengan pikirannya sendiri yang muncul dengan tiba-tiba di dalam lubuk hatinya itu. Aku bisa-bisanya ingin menikahinya? Me… Menikahinya?
Wu Yunfu yang telah bermain-main dengan begitu banyak gadis, dikejutkan sendiri dengan pikirannya yang tiba-tiba ini. Dulu, berbagai gadis yang sudah sangat dekat dan selalu bermesraan dengannya saja, dia tidak pernah sekalipun berpikir sejauh ini untuk menikah.
Tapi sekarang, gadis ini bahkan belum masuk di dalam pelukannya. Tapi dia sudah ingin menjadikan gadis tersebut menjadi miliknya sendiri. Wu Yunfu memikirkan ini dan merasa sangat aneh sekali. Lalu, muncul lagi sosok bertubuh kecil dan kurus berbaju merah muda di dalam pikirannya.
Wen Yiwen melihat Wu Yunfu yang tiba-tiba diam dengan baiknya, dan tidak menghinanya lagi. Suasana hatinya pun jadi semakin baik, lalu tangannya menjadi semakin erat ketika merangkul lengan Wu Yunfu.
***
Ada dua kereta kuda yang datang menjemput Wu Yunfu di depan pintu stasiun binatang sihir. Satu kereta terbuat dari kayu yang kualitas terbaik, karena juga bertahtakan batu ruby yang mewah dan berasal dari provinsi Teng. Lalu, kereta yang satunya lagi, yaitu kereta dari pejabat resmi yang jabatanya tinggi, dan berasal dari kediaman guru besar negeri ibu kota kekaisaran.
Di depan kedua kereta ini ada para pengawal. Yang satu berdiri lebih tegak dari yang lainnya, sedang fokus menunggu tuan mudanya yang akan keluar dari stasiun binatang sihir.
Setelah menunggu cukup lama, dia pun melihat Wu Yunfu yang akhirnya keluar dari stasiun kereta, lalu satu persatu dari mereka menyambutnya, "Tuan muda!"
"Tuan muda ketiga!"
Seorang pengawal kecil dari kediaman guru besar negeri melihat di belakang Wu Yunfu berkali-kali. Dia melihat Bai Yue yang mengikuti di belakang, serta Wen Yiwen yang ada di samping Wu Yunfu. Kemudian dia menundukkan matanya dan memberikan hormat kepada Wen Yiwen dan Bai Yue, "Salam hamba kepada Tuan putri Wen Yiwen."
Wen Yiwen tentu saja merasa harus lebih sopan kepada para pengawal Wu Yunfu. Jadi, dia pun melambaikan tangan kepada pengawal itu dan membalas, "Xiangxiang, tidak perlu memberi hormat."
Setiap kali pengawal itu mendengar putri bangsawan ini memanggilnya dengan panggilan yang begitu dekat, dia pun hanya bisa tersipu malu. Kali ini juga tidak terkecuali, wajahnya memerah lagi saat Wen Yiwen memanggilnya seperti ini.
Hui Xiang, lihat dirimu yang bodoh ini! batin Bai Yue yang berada di belakang Wu Yunfu saat melihat ini. Sebab, dia sangat iri sekali. Kemudian dia memelototkan matanya kepada pengawal kecil Wu Yunfu itu.
Salah satu pengawal yang dikirim langsung oleh Nyonya besar nomor satu kerajaan Dong Xuan di provinsi Teng pun maju. Dia lalu berkata dengan hormat pada Wu Yunfu, "Tuan muda, Nyonya hari ini memasak sendiri, dan menyiapkan hidangan satu meja penuh, serta wine yang enak demi menunggu kalian. Silakan Tuan muda segera naik ke kereta, dan biarkan hamba mengantar kalian pulang ke provinsi Teng."
"Tuan muda ketiga!" panggil pengawal kecil dari kediaman guru besar negeri yang juga buru-buru maju. Dia lalu menyelinap ke samping pengawal yang berasal dari provinsi Teng itu.
"Tuan muda ketiga, Tuan besar juga telah memanggil juru masak dapur yang hebat untuk tuan muda ketiga, dan memintanya untuk menyiapkan banyak hidangan enak. Setelah Nyonya kedua selesai mengajar, dia akan segera pulang ke kediaman guru besar negeri, dan tinggal menunggu Tuan muda ketiga pulang!"
Tentu saja pengawal dari provinsi Teng tidak mau kalah. Dia lalu bergegas maju lagi ke depan, dan mendorong pengawal kecil dari kediaman guru besar negeri itu, "Tolong Tuan muda pulang bersama hamba ke provinsi Teng."
"Tuan muda ketiga, pulanglah ke kediaman guru besar negeri!"
"Tuan muda ketiga, pulanglah ke provinsi Teng!"
"Pulang ke kediaman guru besar negeri!"
"Pulang ke provinsi Teng!"
Melihat dua pengawal yang terus dorong-dorongan ini, membuat Wu Yunfu mengerutkan keningnya dan tidak bisa berkata apa-apa. Namun, jika dulu, dia sama sekali tidak akan ragu dan pasti akan langsung naik ke kereta kuda dari provinsi Teng. Tapi tidak untuk kali ini.
Zhan Zihao dan Dong Milin, dua sahabat baiknya ini entah bagaimana keadaan luka mereka berdua. Jadi dia harus menjenguknya dulu, baru bisa lega dan tenang. Ketika memikirkan hal ini, Wu Yunfu pun mengeluarkan kotak brokat dari ruang sihir di gelangnya, dan menyerahkannya kepada pengawal dari Provinsi Teng.