Wanita Memang Tidak Boleh Dimanja
Wanita Memang Tidak Boleh Dimanja
Kemudian Wu Yunfu mengerutkan kening, membungkuk, dan mengambil kartu kristal warna ungu yang tadi dilemparkannya ke lantai, namun belum juga diambil. Lalu, dia pun membawa Bai Yue yang sudah seperti ekornya itu, hendak turun dari kereta binatang sihir.
Saat melewati ruangan Liuli Guoguo, walaupun Wu Yunfu merasa kalau gadis jelek tak berperasaan itu pasti sudah dari tadi turun tanpa jejak. Tapi tetap saja dia masih tidak bisa menahan diri untuk menoleh ke ruangan itu dan melihatnya.
Jika tidak melihat, mungkin semua akan baik-baik saja. Tapi, begitu melihat, Wu Yunfu malah langsung tertegun dalam diam. Sebab, dia menyadari kalau ada sosok bertubuh kecil dan kurus berbaju merah muda yang masih duduk di dalam ruangan itu.
Liuli Guoguo meletakkan siku di lututnya, dengan dua tangan kecilnya memapah dagunya. Alis dan matanya melengkung seperti bulan, lalu mata anggurnya yang besar bersinar seterang binatang. Tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.
Apa jangan-jangan dia sedang menungguku. Dan apa jangan-jangan... Pikirannya penuh dengan keinginan dan pemandangan untuk datang menemuiku dan minta maaf padaku? batin Wu Yunfu.
Wu Yunfu berpikir dan terus menebak-nebak seperti ini. Membuat suasana hatinya yang gelap dan tertekan, langsung kembali membara dengan percikan api yang indah dan kuat.
Tapi, kesombongan di dalam hatinya, lagi-lagi tetap saja membuatnya kembali marah dengan hal yang tadi sudah terjadi. Padahal, sebelumnya Wu Yunfu ingin menghampiri Liuli Guoguo dengan berniat untuk meminta maaf.
Wanita memang tidak boleh dimanjakan. Kalau tidak, jika nanti gadis jelek ini bersamaku, bukankah dia akan jadi lebih sombong? batin Wu Yunfu.
Wu Yunfu memikirkan semua ini, dia bergegas menarik kembali senyum di sudut bibirnya, lalu membuang kartu kristal ungu yang tadi dilemparkannya ke lantai itu kepada Bai Yue. Kemudian dia mengeluarkan kembali dua kartu kristal warna ungu. Dagunya tanpa sengaja terangkat sedikit, sambil dia berjalan menghampiri Liuli Guoguo.
Setelah sampai di depan Liuli Guoguo, Wu Yunfu tak bicara dengannya sambil masih memasang ekspresi marah yang menggantung di wajahnya. Lalu, dia menaruh dua kartu kristal ungu itu ke tangan kecil Liuli Guoguo. Kemudian berbalik dengan cepat sekali sambil menarik Bai Yue yang wajahnya tampak sangat terkejut sekali. Seperti baru diledakkan, dan dengan cepat turun dari kereta binatang sihir.
"Eh, Wu Yunfu!"
Liuli Guoguo ingin mengejar keluar, tapi tidak sempat. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan melihat dua kartu kristal warna ungu yang bisa bersinar cerah itu, yang ditaruh di tangan kecilnya oleh pemuda tersebut.
***
Dua gadis yang berada di ruangan lainnya di kereta binatang sihir, tidak juga turun dari kereta.
"Si Tulu, sudah sampai stasiun kenapa tidak turun? Tuan telah mengirimkan kereta kuda dan pasti sudah menunggu di pintu masuk kereta binatang sihir. Jika kamu tidak segera turun dari kereta, bibi Zhang dan paman Wang pasti akan panik menunggumu."
Fu shuizhu melihat Si Tulu yang terus memegang wajah kecilnya sejak ditampar oleh binatang sihir yang mengikat perjanjian dengan si gadis jelek Li Guo itu. Setelah naik ke kereta binatang sihir, dia terus menenggelamkan wajah kecilnya itu ke lututnya, dan malu untuk mengangkat kepalanya.
Sekarang kereta binatang sihir sudah sampai di stasiun, tapi Si Tulu masih saja tidak mau mengangkat kepalanya. Sebagai 'sahabat baik'-nya, Fu Shuizhu juga merasa tidak enak kalau pergi begitu saja tanpa bertanya.
Apalagi, kekuasaan dan jabatan ayah Si Tulu cukup tinggi. Dia bagaimanapun harus menjaga perasaan sahabat baik dengan Si Tulu ini. Intinya, Fu Shuizhu terus berpura-pura untuk perhatian kepada Si Tulu.
Si Tulu terlihat mengepalkan tangannya dengan erat, mengangkat kepala dan matanya langsung memerah tidak karuan. Api amarah di matanya membara begitu hebat. "Aku sudah seperti ini, mana mungkin aku tidak malu untuk bertemu ayahku!" ucapnya.
Fu Shuizhu melihat wajah kecil Si Tulu yang masih ada cap cakar kelinci warna merah yang tampak begitu mengerikan itu, terlihat sangat kasihan sekali. Apalagi, ditambah dirinya yang juga sangat membenci dan tidak terima dengan Li Guo, si gadis jelek itu.
Mata Fu Shuizhu menggelap, lalu dia berkata pada Si Tulu, "Si Tulu, kamu jadi seperti ini karena salah si jelek berwajah penuh bopeng itu! Aku benci sekali dengannya!"
Hati Si Tulu tertegun begitu mendengar ucapan Fu Shuizhu, rasa malu yang besar pun langsung menggantikan rasa marahnya. Kemudian dia mengeratkan kepalan tangannya sampai kukunya tertancap di daging telapak tangannya.