Istri Kecilku Sudah Dewasa

Batu Penghargaan Berwarna Biru Tua



Batu Penghargaan Berwarna Biru Tua

Tangan pengawal kecil yang memegang kotak brokat itu gemetaran lagi, "Tuan muda ketiga bi… Bi… Bilang kalau besok dia tidak akan pulang. Dia akan pergi ke kediaman Zhan untuk menengok Tuan muda Zhan Zihao. Lalu… Lalu kembali langsung ke provinsi Teng." Aduh, aku, aku juga tak berdaya, batinnya.     

Menengok Dong Milin dan Zhan Zihao bukanlah masalah bagi Wu Ge. Namun, yang membuatnya marah adalah Wu Yunfu tidak langsung pulang ke kediamannya untuk menyapanya, tapi malah langsung pergi begitu saja tanpa jejak. Bagaimanapun, dia juga telah tahu mengenai Dong Milin dan Zhan Zihao yang terluka dan keracunan.      

Dua bocah itu juga adalah teman si anak brengsek, mereka tumbuh bersama sejak kecil. Jika tidak menengok mereka, malah memperlihatkan persahabatan mereka yang terlalu tak berarti. Jadi, Wu Ge sama sekali tidak keberatan kalau anak brengsek itu menengok mereka.     

Hanya saja ucapan 'kembali langsung ke provinsi Teng' yang diucapkan oleh pengawal kecil inilah yang membuat Wu Ge langsung meledak marah. Wajah tuanya pun berubah seperti lentera kuda, yang apinya menyala dan bergejolak. Dia menghentakkan tongkat berkepala naga itu lagi, lalu berjalan dengan tongkat itu di sepanjang jalan sampai ke aula depan.     

Wu Ge langsung menarik taplak meja di meja bundar mahoni, kemudian terdengar suara 'pyarrrr' yang sangat keras sekali. Membuat berbagai hidangan di atas meja jatuh dan pecah berkeping-keping.     

"Ayah, tenanglah. Jangan marah-marah, nanti malah akan melukai tubuhmu sendiri. Aku tidak akan minum alkohol lagi. Hadiah dari si bocah kapak, aku, aku juga tidak mau lagi. Iya, aku tidak mau menerimanya! Besok setelah si bocah kapak selesai menengok Zhan Zihao, aku akan langsung menjemputnya pulang dan membiarkanmu untuk memukulnya. Pokoknya jangan marah-marah, nanti malah melukai tubuhmu sendiri!"     

Wu Yunmeng saat ini langsung merasakan keseriusan dalam masalah ini. Dia khawatir Wu Ge akan sakit karena marah-marah. Jadi, dia pun bergegas menghampirinya, mencoba menenangkan dan menghiburnya.     

Wu Ge memukulkan tongkatnya lagi ke meja bundar mahoni itu, lalu meja itu pun langsung terbelah menjadi dua. Kemudian dia berteriak dengan keras kepada Wu Yunmeng, "Minggir kamu! Kalian semua ini anak-anak brengsek yang suka sekali membuatku marah ya!"      

"Aku, Wu Ge, sebenarnya punya dosa apa sampai bisa-bisanya membesarkan dua anak-anak brengsek seperti kalian!" Yang satunya anak yang suka sekali menyinggungku, dan yang satunya anak yang tak punya perasaan sama sekali, batinnya.     

Wu Ge adalah orang yang paling hebat di kerajaan Dong Xuan dalam hal memikirkan teknik politik daripada siapapun. Bahkan yang menduduki posisi sebagai guru besar di negeri ini. Namun, selalu saja berkali-kali merasa gagal dan dikalahkan oleh putranya yang tak berguna itu, dan juga putri keduanya yang sangat nakal.     

Saat Hui Zhongba, pelayan tertinggi bergegas maju dan hendak membujuk Wu Ge agar lebih tenang. Pengawal kecil tiba-tiba berlari menghampirinya dan melapor pada Wu Ge lagi, "Tuan, apa kamu tahu kalau Tuan muda ketiga di ujian kemampuan pengalaman lapangan untuk murid baru kali ini memperoleh juara kedua? Kategori tim memperoleh juara kesatu, kategori personal memperoleh juara kedua!"     

"Minggir sana! Jangan lagi membahas si anak brengsek itu di depanku ya… Eh..." Suara Wu Ge tiba-tiba berhenti, kemudian dia menoleh dan menatap tajam ke arah pengawal kecil itu, "Apa yang baru saja kamu katakan?"     

Pengawal kecil pun menelan ludahnya, lalu bergegas mengatakan hal itu sekali lagi, "Tuan, hamba tadi bilang kalau Tuan muda ketiga di ujian kemampuan pengalaman lapangan kali ini memperoleh juara pertama untuk kategori tim dan memperoleh juara kedua untuk kategori personal!"     

Wu Ge tercengang, mengangkat tongkat berkepala naganya, dan memukulkannya ke arah pengawal kecil. "Cih, Hui Xiang, berani sekali kamu ya! Beraninya kamu menipuku?! Anak brengsek itu mana mungkin punya kemampuan untuk itu?! Hanya hantu yang per...."     

Belum selesai kata 'percaya' terlontar, Wu Ge kembali tertegun lagi. Karena pengawal kecil lebih dulu menyelamatkan nyawanya dengan memasukkan tangannya yang gemetaran ke dalam ruang sihirnya. Kemudian mengeluarkan sebuah batu penghargaan berwarna biru tua dari ruang sihir itu.     

Bahkan, walaupun matahari akan segera terbenam, namun cahaya biru tua dari batu penghargaan itu masih luar biasa terang. Seperti bintang-bintang yang berada dekat di depan mata. Setiap cahayanya berkedip dengan mengandung energi yang tak terbatas.     

Wu Ge benar-benar tercengang.     

Pengawal kecil pun lega ketika melihat Tuannya akhirnya merilekskan keningnya, dan melihat mata tua yang penuh dengan api kemarahan itu akhirnya mereda. Memang Tuan muda ketiga ini cerdik sekali, dia tahu apa yang sangat dipedulikan oleh Tuan besar, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.