Dicium Olehku
Dicium Olehku
Xuanyuan Poxi tak bisa menahan tawanya, lalu terbatuk dan melambaikan tangan kepada pelayan kerajaan itu, "Pergilah, istri kecil Raja Huayou ini bukan karena alergi."
"Bukan alergi? Tapi… Tapi itu benar-benar cukup bengkak. Lebih baik mari kita panggilkan tabib untuk memeriksa kakak ipar."
Sebenarnya, saat masuk tadi, Ma Jinjiao sudah menyadari kalau bibir kecil Liuli Guoguo bengkak. Dia dan Xuanyuan Poxi belum pernah melakukan hubungan antara wanita dan pria, jadi tidak mungkin dia akan berpikir ke arah situ.
Ma Jinjiao bingung dan mengira kalau Liuli Guoguo sedang alergi. Tapi karena tadi dia sangat gugup, jadi tidak berani menanyakannya. Sekarang, begitu Xuanyuan Poxi membahas hal itu, baru dia berani bicara.
Muncul rona merah di wajah kecil Liuli Guoguo. Dia benar-benar berharap topik ini segera berlalu.
Xuanyuan Poxi tertawa nakal. Dia makan hidangannya sambil tertawa. Tertawa sampai pundaknya ikut gemetar, tapi hanya tetap diam. Hanya saja, segera setelah itu terdengar suara rendah dan berat yang membuat tenggorokannya hampir tersedak duri ikan.
"Dicium olehku." Xuanyuan Pofan yang sedang bermain-main meremas tangan kecil Liuli Guoguo tiba-tiba menjawab dengan santai. Dia sama sekali tidak malu dengan ini, sama halnya seperti menjawab sudah makan beberapa mangkuk hari ini. Ekspresinya begitu tenang.
Seperti disambar petir, Ma Jinjiao sangat terkejut dan hanya diam di tempatnya. Setelah tercengang sejenak, wajahnya langsung berubah merah sekali. Tapi, Xuanyuan Poxi yang ada di sampingnya yang malah batuk-batuk dengan keras.
Ma Jinjiao pun langsung tersadar dari keterkejutannya, lalu menuangkan segelas air untuk Xuanyuan Poxi dan menepuk punggungnya. Masih dengan wajahnya yang memerah malu.
Liuli Guoguo rasanya ingin sekali segera menggali lubang dan mengubur dirinya sendiri di dalamnya. Dia mengangkat tangan kecil dari telapak tangan besar yang dimainkan oleh pria, lalu memukul paha Xuanyuan Pofan dengan keras.
Liuli Guoguo menelan ludahnya. Dia bergegas mencari topik baru dan bertanya kepada Xuanyuan Poxi untuk menghilangkan suasana canggung ini dengan cepat, "Kakak Xuanyuan Poxi, bukannya kamu sepanjang waktu ini diet ya dan selalu mengontrol makananmu? Kenapa sekarang jadi makan sebanyak ini?"
Liuli Guoguo agak heran saat melihat Xuanyuan Poxi yang seolah kembali ke Xuanyuan Poxi lima tahun lalu, pemuda gemuk yang suka sekali makan.
Pada saat ini, Xuanyuan Poxi baru saja pulih dari tersedak makanannya, dadanya tampak naik dan turun. Lalu, tanpa berpikir panjang dia menjawab Liuli Guoguo dengan masih mempertahankan keluhan dan kesedihan Si domba kecil tadi.
"Ya karena senang dan bersemangat bisa bertemu denganmu. Walaupun, si persik madu selalu saja membuatku marah." Begitu selesai menjawab Liuli Guoguo, Xuanyuan Poxi lalu melirik ke arah pria berjubah hitam di seberangnya, dan mengeluh menggunakan tatapan matanya. Kakak keenam, kamu tidak tahu malu, cih!
Xuanyuan Pofan agak melengkungkan bibirnya, membalas adik kedelapan yang berada di seberangnya dengan menggunakan isyarat mata juga, Aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja.
Liuli Guoguo merapikan cadar merah muda yang tergantung di wajah kecilnya, lalu membuka bungkus permen dan memasukkan permen ke dalam mulut kecilnya sambil berkata, "Aku tidak percaya."
Xuanyuan Poxi sudah keluar dari kekhawatiran yang baru saja dialaminya. Dia mengambil sumpitnya lagi dan memasukkan hidangan ikan ke dalam mangkuknya dan berkata, "Sudahlah si persik madu. Aku akan mengatakan yang sejujurnya padamu. Akhir-akhir ini, Tuan Loushan membantuku menemukan sebuah buku trik rahasia. Setelah berlatih dengan trik yang ada di buku itu, tidak peduli seberapa banyak kamu makan, tidak akan membuatmu jadi gemuk."
Tuan Loushan? Apakah yang dimaksud oleh pangeran mahkota ini Tuan Loushan Mian, seorang master pemburu harta karun nomor satu di ibu kota kekaisaran ini? batin Ma Jinjiao. Dia diam dan ikut mendengarkan ini dengan wajah kecilnya yang masih memerah, hatinya terkejut ketika mendengar hal itu.
Loushan Mian bukankah orang kepercayaan pangeran Xuanyuan Poteng? Dan dia memiliki sifat dan temperamen yang aneh. Tidak disangka, pangeran mahkota bisa menariknya untuk dimanfaatkan sendiri, batin Ma Jinjiao lagi. Dia segera melirik pemuda di sampingnya dengan tatapan penuh kekaguman.
"Wow sebegitu ajaibnya?" Liuli Guoguo menaikkan alisnya sambil tetap mengunyah permen di mulut kecilnya.
"Iya benar. Eh si persik madu, apa kamu ingin mencobanya juga? Ayo bujuk dan senangkan si domba kecil dulu. Baru si domba kecil akan memberikan buku itu padamu."