Kamu Jangan Berpikir untuk Terus Menciumku Lagi
Kamu Jangan Berpikir untuk Terus Menciumku Lagi
Walaupun dia sangat tidak suka dikelilingi oleh sekelompok manusia besar yang terus bicara ini. Namun semua ketidaksabaran dan kekesalannya telah digantikan oleh kegembiraan karena bisa kembali berkumpul lagi setelah sekian lama berpisah dengan mereka.
Di depan sekelompok pelayan ini, kelinci kecil cantik dengan senang hatinya mengubah dirinya menjadi kelinci imut dan patuh, yang tidak memiliki kekuatan sihir apapun.
Cai Gua memanyunkan bibirnya. Setelah bersin yang kedelapan belas kali, semua perhatian para pelayan itu masih saja hanya tertuju kepada kelinci kecil cantik yang saat ini tampak sangat lugu itu, dan tidak ada satupun orang yang peduli dengannya.
Sehingga, dia pun dengan sadar menggerakkan tubuhnya sendiri, dan pergi keluar dari sekelompok kerumunan manusia itu. Lalu melemparkan dirinya masuk ke dekapan ibunya yang cantik, ayahnya yang gendut, dan keenam saudaranya.
Saat keluarga Cai Gua yang lain melihat perubahan dirinya, dan setelah tahu kalau Cai Gua sekarang ini sudah naik tingkat menjadi binatang sihir. Semuanya menjadi gempar, sangat terkejut dan kagum sekali.
Cai Gua lagi-lagi bersin. Dia pun menceritakan satu persatu segala hal yang terjadi di puncak pegunungan Cangsan, dan membuat keluarganya yang mendengarkan jadi semakin bersemangat. Xi Gua, chinchilla termuda di antara mereka pun terus mengajukan pertanyaan atas kebingungannya.
"Kakak keenam, puncak pegunungan Cangsan itu tempat apa?"
"Kakak keenam, apa ada air susu di puncak pegunungan Cangsan?"
"Kakak keenam, siapa itu kakak Du Shengyu?"
"Binatang yang kamu suka? Kenapa kamu bisa menyukainya?"
"Cinta pandangan pertama? Apa itu cinta pandangan pertama?"
Pada akhirnya, semuanya sudah tidak bisa bersabar dan tahan lagi dengan ini. Tuan Bao pun langsung menggunakan payudaranya untuk membungkam mulut kecil Xi Gua.
"Adik keenam, sudah jangan pedulikan dia. Lanjutkan ceritanya!"
Beberapa chinchilla kecil ini sudah tidak sabar mendengarkan ceritanya.
"Hatchiiii! Hatchiiii!" Cai Gua sebenarnya ingin melanjutkan ceritanya, namun dia bersin begitu keras dua kali dengan tidak berdayanya.
"Anakku, kamu flu?" Awalnya, Tuan Bao tidak terlalu memperhatikan. Tapi, saat dia melihat Cai Gua bersin dua kali berturut-turut dengan keras. Dia langsung menyadari kalau Cai Gua anaknya itu sedang sakit flu yang cukup parah. Tanpa sadar, dia mengerutkan kening chinchillanya.
Cai Gua menutupi wajahnya, mengangguk dan menjawab, "Iya, semuanya air mata."
Jika saja suhu air di ladang sihir di gelang ruang sihir Liuli Guoguo masih suhu normal, mungkin Cai Gua tidak akan masalah dengan mandi di dalam air dingin itu. Tapi, air di dalam ladang sihir tidak dalam suhu normal dan dingin sekali. Sehingga, tidak heran jika Cai Gua sakit seperti ini begitu tercebur di dalamnya.
Tuan Bao segera mendorong cakar besar suaminya yang gemuk itu, "Han Zi, anakku sakit, cepat tolong beritahu Ding Xiang dan yang lainnya!"
"Iya iya! Baiklah! Ini aku akan langsung memberitahunya!"
Yuan Bao mengiyakan perintah itu dengan sungguh-sungguh. Dia langsung berlari menuju Ding Xiang, dan menarik rok Ding Xiang dengan cakarnya.
Sedangkan Tuan Bao buru-buru melepaskan Xi Gua yang bersandar di dekapannya, yang saat itu sedang minum ASI. Lalu menarik Cai Gua ke dalam dekapannya dan memeluk tubuh kecil dan gemuk Cai Gua dengan erat.
"Hei kalian semua, ayo sini! Kelilingi dan peluk aku, dengan begitu Cai Gua dapat merasa lebih hangat!" perintah Tuan Bao kepada anak-anaknya yang lain.
"Em em!"
"Siap! Aku datang!"
"Baiklah!"
***
Di bangunan paviliun Chiming,
Liuli Guoguo terus dicium dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia merasakan telapak tangan besar terulur menuju ke pakaiannya. Dia pun buru-buru mendorong tangan Xuanyuan Pofan.
"Sudah sudah kakak Po. Mulutku sudah bersih, kamu jangan berpikir untuk terus menciumku lagi."
Xuanyuan Pofan lagi-lagi menyentuh wajah Liuli Guoguo, "Ayo, yang patuhlah, ini belum bersih." Sehingga, dengan mengatasnamakan membersihkan bibir Liuli Guoguo, untuk dapat melahap bibir itu demi memenuhi hasratnya yang belum terpuaskan.
Wajah Liuli Guoguo memerah dan hanya dapat meneteskan keringat.
"Uhuk uhuk uhuk!"
Xuanyuan Pofan belum sempat bersenang-senang lagi, tiba-tiba dia mendengar ada suara batuk.