Kakak Po, Bantu Aku Membuka Kulit Udang
Kakak Po, Bantu Aku Membuka Kulit Udang
Tapi Xuanyuan Pofan menaikkan alis tebalnya dan sengaja melontarkan satu kalimat lagi, "Kelihatannya, kamu ternyata tidak terlalu bodoh ya."
Si kucing kecil yang bersandar di lengan pria itu pun langsung melepaskan lengan Xuanyuan Pofan. "Kamu itu yang bodoh. Heh!" Dia memalingkan wajahnya dan hanya menyisakan belakang kepalanya yang bulat dan sombong kepada Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, tidak juga membujuk dan mencoba menghibur Liuli Guoguo. Jarinya mengetuk di atas meja, lalu mengangkat cangkir teh., dan menggerakkannya ke ujung bibirnya, lalu meneguknya.
Setelah itu, Xuanyuan Pofan berkata, "Tahun itu, saat aku berpartisipasi dalam ujian kemampuan pengalaman lapangan murid baru, aku baru berumur enam tahun."
Liuli Guogo masih saja tetap mempertahankan pose memberikan belakang kepalanya kepada Xuanyuan Pofan. Dia juga menggerakkan tubuhnya diam-diam, ke tempat yang agak jauh dari Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya dan masih begitu santai. Dia menaruh cangkir teh dengan anggunnya, lalu melanjutkan ucapannya, "Apa kamu tahu berapa poin pengalaman yang aku dapatkan waktu itu?"
Tidak ingin tahu! Kamu juga jangan mengatakannya! batin Liuli Guoguo sambil menggembungkan pipinya dengan kesal.
Xuanyuan Pofan mengambil sumpitnya, dan perlahan mengambilkan sepotong daging lotus, lalu memasukkan ke dalam mulutnya. "Saat itu poin yang aku dapatkan banyak sekali. Tahun itu, hutan yang gelap gulita berubah menjadi hutan yang semakin gelap, dan bahkan gelapnya sangat sangat gelap..."
Liuli Guoguo tertegun, lalu menggerakkan pantatnya lebih menjauh lagi dari Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang juga belum memperlihatkan reaksi apapun. Dia pun sudah menaruh sumpitnya, mengambil sendok dan mengambil hidangan jeli kura-kura, lalu memasukkannya ke mulutnya. Suara yang rendah dan berat terdengar lagi.
"Liuli Guoguo, bagaimana denganmu? Dapat memperoleh papan perintah Xing Yun, sepertinya kamu juga mendapatkan banyak poin peng..."
"Eh kakak Po, mari kita melanjutkan menikmati makanan lezat buatan Nenek Ye, Cai Yinan dan Fang Mici saja yuk, hehehe!"
Benar saja, belum selesai Xuanyuan Pofan bicara, si kucing kecil yang hanya memberikan belakang kepalanya pada Xuanyuan Pofan yang sudah pergi semakin menjauh darinya, akhirnya ada pergerakan.
Liuli Guoguo dengan cepat berbalik badan, lalu buru-buru memasukkan kartu penghubung, batu penghargaan dan juga papan perintah Xing Yun ke dalam gelang ruang sihirnya. Lalu, melepaskan gelang itu dan menyerahkannya pada seorang pelayan.
"Ding Xiang, Tas dan koper punyaku ada di dalam ruang sihir. Tolong kamu dan Xiao Denglong bawakan itu semua ke dalam dan bantu aku membereskannya."
"Laksanakan, Nyonya kecil!"
Ding Xiang dan Xiao Denglong membungkuk dan mengiyakan perintah itu, lalu membawa gelang Liuli Guoguo dan pergi ke halaman Liuli Guoguo.
Setelah melihat dua sosok pelayannya sudah pergi, Liuli Guoguo baru sepenuhnya lega. Dia juga terlalu naif, jelas-jelas dia ingin mendapatkan pujian di depan kakak Po-nya, sekalian memamerkan kehebatannya itu. Tapi, tak disangka malah sebaliknya. Dia yang jadi merasa diremehkan dan dipameri dengan kejamnya oleh kakak Po. Hatiku sedih sekali, hiks hiks hiks, batinnya.
Xuanyuan Pofan melengkungkan sudut bibirnya membentuk senyuman, dia berusaha sekuat tenaga untuk menahan tawanya.
"Kakak Po, aku ingin makan udang!" Liuli Guoguo kembali mendekat ke sisi Xuanyuan Pofan.
"Ya, makan saja." Xuanyuan Pofan menganggukkan dagunya ke arah piring yang berisi udang madu yang tak jauh darinya. Ekspresinya seolah berkata, 'Udangnya ada di sana, kalau mau makan, makan saja'.
"Kakak Po, aku sedang tidak ingin mengupas kulit udang." Liuli Guoguo merangkul lengan Xuanyuan Pofan lagi, suaranya sangat manis sekali.
Kemudian, muncul ekspresi yang seolah berkata 'Lalu?' di wajah tampan Xuanyuan Pofan sambil melihat kepala kecil yang bersandar di lengannya.
"Ayo, kamu bantu aku mengupas kulit udangnya!" Kamu sudah meremehkanku dengan memamerkan prestasimu yang sangat luar biasa hebat dan menakutkan itu. Bukankah seharusnya kamu membayar kesalahan ini padaku, batin Liuli Guoguo.
Di sisi lain, Liuli Guoguo juga segera mengalihkan topik pembicaraan untuk mencegah sikap meremehkan lagi yang berkelanjutan.
"Apa hadiahnya?" tanya Xuanyuan Pofan yang masih makan makanannya dengan tenang, sambil menaikkan alis tebalnya yang indah.