Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tuantuan Kamu Sangat Baik!



Tuantuan Kamu Sangat Baik!

Suasana sangat hening, Liuli Guoguo melihat ke luar jendela sebentar. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menarik napas dalam-dalam. Demi mencairkan suasana aneh yang tiba-tiba ini, Liuli Guoguo pun memunculkan dua lesung pipinya yang manis, lalu menggoyangkan gelang ruang sihirnya dan memanggil keluar kelinci kecil cantik dari dalam gelang ruang sihirnya.     

Setelah kelinci kecil cantik keluar dan jatuh di dekapan Liuli Guoguo, keempat cakar kecilnya gemetaran. Tapi, dengan peka dia masih menggenggam dua cakarnya ke depan dada dan memberi hormat kepada Xuanyuan Pofan, "Salam hamba, Yin Ni, bertemu Raja Huayou."     

Sejak memutuskan mengikat perjanjian dengan Liuli Guoguo, Yin Ni sudah menyerah dengan kebencian dan dendamnya terhadap Xuanyuan Pofan. Karena Xuanyuan Pofan lah, puncak pegunungan Cangsan waktu itu bisa bertahan dari tragedi mengerikan itu, dan bisa kembali bangkit seperti sekarang.      

Sebagai raja puncak pegunungan Cangsan, Yin Ni akan berkorban dengan menahan diri, demi membalas kebaikan ini. Sebenarnya ini juga bukanlah yang besar menurutnya..     

Liuli Guoguo menatap kelinci kecil cantik yang lagi-lagi gemetaran dengan hebat. Dia bergegas mengelus bulu halus dan lembut kelinci kecil itu, lalu berkata kepadanya, "Tuantuan jangan takut. Kakak Po, tidak akan melukaimu lagi."     

Wajah Xuanyuan Pofan saat ini sudah menggelap. Sejak tadi, saat Liuli Guoguo berdiri dari dekapannya, wajahnya sudah menggelap dan tidak senang, serta ekspresinya begitu dingin.      

Xuanyuan Pofan tidak menjawab ucapan Liuli Guoguo, dan tidak menjawab juga penghormatan dari kelinci kecil cantik yang ada di atas paha Liuli Guoguo.     

Seberapa terhormat dan mulianya Raja Huayou, mana mungkin dia mengakui ketidakbenaran yang telah dilakukannya. Karakternya dari dulu selalu merasa jika sudah melakukannya ya sudah. Tidak peduli benar atau salah, juga tidak masalah benar atau salah.      

Hal ini sangat dipahami oleh kelinci kecil cantik. Apalagi, oleh Liuli Guoguo yang sedang memegangnya. Entah kenapa setelah merasa suasana di dalam kereta kuda semakin lama semakin dingin. Kelinci kecil cantik tidak berani lagi lama-lama berdiam diri di atas lutut Liuli Guoguo. Dia pun kembali dengan patuh ke dalam ruang sihir di gelang Liuli Guoguo.     

Baru saja masuk ke dalam gelang ruang sihir, Tuantuan mendengar suara bersin yang sangat keras.     

Cai Gua menggosok hidungnya, lalu bertanya kepada kelinci kecil cantik, "Tuantuan, ada apa Nyonya kecil sampai memanggilmu keluar?"     

"Apa urusannya denganmu."     

Cai Gua pun memanyunkan bibir chinchillanya, namun dia sudah terbiasa dengan sikap kelinci kecil cantik yang begitu galak padanya saat tidak ada Nyonya kecil. Saat dia mau bicara lagi untuk membela diri, sebuah sapu tangan menimpa tubuh gemuknya.     

Setelah kelinci kecil cantik melemparkan sapu tangan kepada Cai Gua, dia kembali mengambil sekop dan melanjutkan membersihkan rumput liar di ladang sihir milik Liuli Guoguo. "Kalau masih dingin, cepat tutupi dirimu dengan saputangan agar lebih hangat."      

"Em em, terima kasih Tuantuan. Tuantuan, kamu sangat baik sekali!" Cai Gua segera menggulung tubuhnya sendiri ke dalam saputangan menjadi gundukan gemuk.     

Cakar kelinci kecil memegang sekop dan mulai memotong rumput liar, sambil menjawab Cai Gua, "Aku hanya khawatir kamu flu, lalu menularkannya padaku. Sama-sama."     

"Hehehe, tidak akan. Kamu pasti mengkhawatirkanku, oleh karena itu sampai memberiku saputangan ini!" bantah Cai Gua. Dia benar-benar merasa dirinya tidak cukup baik. Belum banyak memotong rumput liar dan memanen sayuran untuk Nyonya kecil, tapi dia malah sudah jatuh ke dalam ladang sihir.     

Sekarang Cai Gua telah menggulung dirinya dalam saputangan itu sambil menertawakan dirinya sendiri.     

***     

Suasana pun kembali hening, Liuli Guoguo membelai rambut di sekitar telinganya dan melihat pemandangan di luar jendela. Entah sudah berapa lama berlalu, kemudian dia menggigit bibirnya dan hendak membuka mulutnya kembali. Tapi, pergelangan tangannya tiba-tiba sudah ditarik masuk ke dalam dekapan seorang pria di sampingnya dengan keras.     

"Kakak Po, uhh..."     

Setelah Xuanyuan Pofan kembali memeluk si gadis lembut yang sangat dirindukannya itu, dia pun langsung menutup mulut merah muda kecil milik Liuli Guoguo dengan keras, menggunakan mulutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.