Istri Kecilku Sudah Dewasa

Liuli Guoguo, Aku Memang Selalu Jahat



Liuli Guoguo, Aku Memang Selalu Jahat

Setelah bingung sejenak, Liuli Guoguo melihat luka burung kecil di tangannya yang sudah hampir sembuh karena khasiat luar biasa dari obat pemercepat kesembuhan luka itu. Dia pun meletakan burung kecil itu di atas bantal lembut di sebelah kanannya, lalu kembali ke dekapan pria itu.     

Begitu Liuli Guoguo sudah kembali ke dekapan itu, terdengar suara berat dan rendah yang terdengar agak bingung dari pria di atas kepalanya itu, "Puncak pegunungan Cangsan?"     

Sebenarnya Xuanyuan Pofan tidak bingung sedikitpun. Saat dia bertanya kepada Liuli Guoguo, kedua matanya melihat ke burung Qian Xun yang ada di atas bantal lembut. Melemparkan tatapan mata dingin yang artinya tentu sudah sangat jelas sekali. Lukamu sudah sembuh, lalu kenapa tidak juga pergi?     

Seluruh tubuh burung Qian Xun itu terguncang dan hampir saja dia pingsan karena tatapan seperti pisau yang dilemparkan oleh pria itu. Huwaaaah!!! Manusia ini menakutkan sekali! Tapi… Tapi... Aku tidak rela pergi dari manusia kecil yang bersikap baik itu, batinnya.     

Burung Qian Xun itu melawan sejenak, lalu melawan lagi, melawan lagi dan lagi. Setelah merasa agak sakit lagi karena melawan, dia pun memutuskan untuk tetap tinggal demi cintanya pada manusia kecil itu.      

Setelah memutuskan untuk tinggal, dia pun dengan pekanya menarik kepala burungnya masuk ke lehernya, lalu bergerak terus dan meringkuk ke bagian paling belakang dari bantal lembut itu. Bersembunyi di tempat paling pojok demi menghindari tatapan dingin dari Xuanyuan Pofan.     

"Em." Suara Liuli Guoguo agak ragu, "Kakak Po, kali ini di ujian kemampuan pengalaman lapangan, tepatnya di lembah ribuan makhluk buas, aku bertemu dengan Tuantuan dan Yuanyuan."     

Setelah Liuli Guoguo masuk ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan, dia mengangkat kepala kecilnya untuk melihat pria itu. Akhirnya dia mengatakan apa yang dipikirkan dalam benaknya.     

Xuanyuan Pofan tidak berpura-pura terkejut, hanya menjawab dengan ringan, "Em."     

Liuli Guoguo memahami karakter dan sifat dari Xuanyuan Pofan. Dia tahu, tidak peduli apa yang didengar atau yang dialami, ekspresi dari kakak Po-nya pasti begitu santai dan tenang seperti biasanya. Sehingga, dia pun lebih mendekat ke Xuanyuan Pofan, lalu lanjut berkata padanya, "Kakak Po, selain itu, aku juga mengikat perjanjian dengan Tuantuan."     

Telapak tangan besar Xuanyuan Pofan mengelus tengkuk lembut Liuli Guoguo, dan dia menjawab lagi dengan ringan, "Em." Tapi kali ini, dia menambahkan dua kata, "Lumayan bagus."     

"Kakak Po, sebenarnya Tuantuan adalah binatang sihir tingkat terhormat!" Saat Liuli Guoguo mengucapkan ucapan ini, dia menatap mata Xuanyuan Pofan karena ingin melihat bagaimana reaksinya.     

Xuanyuan Pofan menutup mata elangnya yang dalam, lalu menatap si kucing kecil di dekapannya. Dia juga sudah yakin kalau si kucing kecilnya itu kurang lebih sudah tahu apa yang telah dia lakukan tiga tahun yang lalu. Dia pun mengetuk telinga kecil Liuli Guoguo yang lembut dan putih, lalu berkata, "Aku tahu,"     

Liuli Guoguo menatap tajam Xuanyuan Poofan, "Jadi... Tiga tahun lalu, kakak Po sudah tahu, ya?"     

Xuanyuan Pofan berdeham dan mengiyakan, "Em."     

Pipi merah Liuli Guoguo pun langsung menggembung, "Kakak Po, tiga tahun lalu kamu terlalu jahat sekali!"     

Xuanyuan Pofan tidak peduli, dia hanya menatap balik ke arah Liuli Guoguo dengan ekspresi seperti biasa, lalu berkata, "Liuli Guoguo, aku memang selalu jahat!" Kebaikanku hanya untuk kamu, batinnya.     

Liuli Guoguo tertegun. Apa hanya seperti ini jawabannya?      

Entah kenapa Liuli Guoguo tidak merasa begitu. Hatinya merasa tercengang, dia pun tanpa sadar berdiri dari dekapan Xuanyuan Pofan, lalu duduk di bangku dengan bantal empuk lainnya.      

Demi mencairkan suasana aneh yang tiba-tiba ini, Liuli Guoguo pun memunculkan dua lesung pipinya yang manis, lalu menggoyangkan gelang ruang sihirnya dan memanggil keluar kelinci kecil cantik dari dalam gelang ruang sihirnya.     

Setelah kelinci kecil cantik keluar dan jatuh di dekapan Liuli Guoguo, keempat cakar kecilnya gemetaran. Tapi, dengan peka dia masih menggenggam dua cakarnya ke depan dada dan memberi hormat kepada Xuanyuan Pofan, "Salam hamba, Yin Ni, bertemu Raja Huayou."     

Sejak memutuskan mengikat perjanjian dengan Liuli Guoguo, Yin Ni sudah menyerah dengan kebencian dan dendamnya terhadap Xuanyuan Pofan. Karena Xuanyuan Pofan lah, puncak pegunungan Cangsan waktu itu bisa bertahan dari tragedi mengerikan itu, dan bisa kembali bangkit seperti sekarang.      

Sebagai raja puncak pegunungan Cangsan, Yin Ni akan berkorban dengan menahan diri, demi membalas kebaikan ini. Sebenarnya ini juga bukanlah yang besar menurutnya.     

Liuli Guoguo menatap kelinci kecil cantik yang lagi-lagi gemetaran dengan hebat. Dia bergegas mengelus bulu halus dan lembut kelinci kecil itu, lalu berkata kepadanya, "Tuantuan jangan takut. Kakak Po, tidak akan melukaimu lagi."     

Wajah Xuanyuan Pofan saat ini sudah menggelap. Sejak tadi, saat Liuli Guoguo berdiri dari dekapannya, wajahnya sudah menggelap dan tidak senang, serta ekspresinya begitu dingin.      

Xuanyuan Pofan tidak menjawab ucapan Liuli Guoguo, dan tidak menjawab juga penghormatan dari kelinci kecil cantik yang ada di atas paha Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.